You are on page 1of 2

Patofisiologi Stroke

Posted on July 19, 2011 by admin

Patofisiologi Stroke
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi biokimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel saraf di otak. Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Strok adalah penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat dan banyak negara industri di Eropa (Jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang penderita mengalami kelumpuhan pada anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Beberapa tahun belakangan ini makin populer istilah serangan otak. Istilah ini berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas, serangan jantung. strok terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli. Emboli bisa berupa kolesterol atau udara.

Penyebab Suatu Stroke

Halangan/Rintangan dari suatu arteri


Halangan dari suatu arteri di otak oleh suatu bekuan/gumpalan (thrombosis) adalah penyebab yang paling umum dari suatu stroke. Bagian dari otak yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat kemudian dicabut/dirampas darah dan oksigennya. Sebagai akibat dari pencabutan atau perampasan darah dan oksigen, sel-sel dari bagian otak itu mati. Secara khas, suatu bekuan atau gumpalan terbentuk dalam sebuah pembuluh darah kecil didalam otak yang sebelumnya telah dipersempit yang disebabkan oleh suatu keanekaragaman faktor-faktor risiko termasuk: * * * * merokok tekanan darah kolesterol diabetes, tinggi (hipertensi), tinggi, dan

Gejala-Gejala Stroke
Ketika sel-sel otak dicabut atau dirampas oksigennya, mereka berhenti melakukan tugas-tugas biasa mereka. Gejala-gejala yang mengikuti suatu stroke tergantung pada area otak yang telah dipengaruhi dan jumlah kerusakan jaringan otak. Stroke-stroke kecil mungkin tidak menyebabkan gejala-gejala apa saja, namun tetap dapat merusak jaringan otak. Stroke-stroke ini yang tidak menyebabkan gejala-gejala dirujuk sebagai silent strokes. Menurut the U.S. National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS), ini adalah lima tanda-tanda utama dari stroke:

1. Kematian rasa (kekebasan) atau kelemahan-kelemahan yang mendadak dari muka, tangan atau kaki, terutama pada satu sisi dari tubuh. Kehilangan dari gerakan sukarela (voluntary movement) dan/atau sensasi mungkin adalah sepenuhnya atau sebagian. Mungkin juga ada suatu sensasi kegelian (kesemutan) yang berkaitan pada area yang terpengaruh. 2. Kebingungan atau kesulitan berbicara atau mengerti yang mendadak. Adakalanya kelemahan pada otot-otot muka dapat menyebabkan pengeluaran air liur. 3. Kesulitan melihat yang mendadak pada satu atau kedua mata 4. Kesulitan berjalan, kepeningan, kehilangan keseimbangan atau koordinasi yang mendadak 5. Sakit kepala yang parah yang mendadak dengan penyebab yang tidak diketahui tags: stroke, penyebab stroke, terapi stroke, gejala stroke, penyakit stroke, askep stroke Incoming search terms:
y y y y y y y y y y

patofisiologi stroke, Patofisiologi stroke non hemoragik, Patofisiologi penyakit stroke, patofisiologi stroke hemorrhagic, patofisiologi stroke non hemoragic, skema patofisiologi stroke, bagan patofisiologi stroke, skema patofisiologi stroke hemoragik, pengertian stroke hemorrhagic, bagan patofisiologi stroke hemoragik

This entry was posted in Artikel Kesehatan Stroke and tagged askep stroke, askep stroke hemoragik, cara mengatasi stroke, definisi stroke, faktor resiko stroke, gambar stroke, gejala stroke, makalah stroke, mencegah stroke, mengatasi stroke, mengobati stroke, patofisiologi stroke, penanganan stroke, pencegahan stroke, penyakit stroke, penyebab stroke, penyembuhan stroke, perawatan stroke, rehabilitasi stroke, strok, stroke, stroke center, stroke hemoragic, stroke hemoragik, stroke hemorrhagic, stroke iskemik, stroke non hemoragic, stroke non hemoragik, stroke ringan, stroke up, terapi stroke, the stroke. Bookmark the permalink.

You might also like