You are on page 1of 2

Angka Romawi

Angka Romawi (Roman Numerals), yang berasal dari Kekaisaran Romawi ini adalah sistem bilangan nomer dua terpopuler setelah sistem bilangan desimal atau Angka Arab (Arabic Numerals) yang kita kenal sehari-hari yaitu: 0, 1, 2 ,3, 4, dst. Lho? Kenapa disebut angka arab?? Bukannya angka Arab yang seperti ini?: ( . . . . . . . . . )? Iya betul sih, tapi yang dimaksud adalah sistem bilangannya yang mengacu pada sistem desimal, bukan cara penulisannya. Orang Inggris menyebutnya angka Arab (Arabic Numerals) karena sistem bilangan ini diperkenalkan pertama kali oleh Orang-orang Arab ke Eropa, meskipun sistem bilangan desimal ini berasal dari India. Ok, sekarang kita coba konversikan Angka Romawi dibawah ke Angka Desimal ! MMMDCLVIII MMDCCXCIX MMCXCIV Bagi yang tidak biasa membacanya, pasti butuh perjuangan berat untuk mengetahui berapakah bilangan tersebut. Ok, sebagai bantuan akan saya kasih petunjuk:
y y y y y y y

I=1 V=5 X = 10 L = 50 C = 100 D = 500 M = 1000

Beberapa peraturan dalam membaca huruf Romawi:


y

Angka Romawi ditulis dari bilangan yang besar ke bilangan yang kecil, jikalau ada bilangan yang besar setelah bilangan yang kecil, itu berarti bilangan yang kecil di sebelah kiri mengurangi bilangan yang besar di sebelah kanan. Contoh: XXIX = 29, LXIV = 64, dsb. Dimulai dengan 1 strip (I)= 1, (II)=2, (III)=3, tetapi 4 tidak ditulis (IIII), alasan tepatnya tdk tau, mungkin sulit dibca kalau kebanyakan strip. Tambahan info:1 strip (I) disebut UNUS. Untuk itu diberi simbol lain (V) untuk 5 dan rumusnya mengatakan penempatan angka yg lebih kecil DIDEPAN suatu angka tertentu berarti MENGURANGI. Jadi, 1 strip didepan angka 5 (IV) adalah 5 - 1 = 4. Tamabahan info: (V) disebut QUINQUE Rumus selanjutnya: penempatan angka yg lebih kecil DIBELAKANG suatu angka berarti MENAMBAH. 1 strip dibelakang 5 (VI) adalah 5 + 1 = 6. Demikian juga dengan VII dan VIII.

y y y y y

y y y y

Kemudian untuk angka yg lebih besar dibuat simbol lain lagi (X)=10. Sesuai penjelasan diatas maka diberi contoh berikut IX=9, XIII=13, XVII=17, XXXIII= 33. Tambahan info (X) disebut DECEM Simbol selanjutnya adalah (L)=50. Dengan rumus yang sama maka (XL) =40, (LXI)=61, dan (LXXXIV)=84. Tambahan info (L) disebut QUINQUAGINTA Selanjutnya simbol (C)=100. Dengan rumus yang sama maka (XC)=90, (CVII)=107 dan CCCLXIX=369. (MCMXCVIII)=CENTUM Berikutnya (D)=500. Dengan rumus yang sama (CD)=400 dan (CDXLVIII)=448. Tambahan info (D) disebut QUINGENTI Untuk 1000 diberi simbol (M). Dengan rumus yang sama (MCMXCVIII)=1998. Bingung? Begini membacanya: Cara membaca dari kiri kekanan. Meskipun ada 2 simbol M tetapi angka tersebut pasti tidak lebih dari 2000, karena 2 simbol M tidak berdampingan (MM). Pasti antara 1000 s/d 1999. Untuk itu bayangkan simbolnya jadi M-CMXCVIII atau 1000 + CMXCVIII. Selanjutnya bisa dipastikan bahwa M yg kedua max1 bila I ditulis dikanan V maka artinya 5 plus 1 = 6 (VI)>max3 ada huruf maximum penulisan yaitu 3. jadi I=1 II=2 III=3 kalau empat maka V kurang 1 (IV)

Nah, sekarang dengan bekal ketentuan-ketentuan di atas tentu sekarang anda bisa membaca berapa bilangan-bilangan yang saya berikan di atas! Atau anda mau mencoba kebalikannya? Misalnya bisakah anda menulis angka 3256 dalam angka Romawi? O iya ada satu ketentuan lagi dalam sistem bilangan Romawi: Bilangan Romawi tidak mengenal angka nol (0)!

You might also like