You are on page 1of 10

Cara Menggosok Gigi Yang Benar

* Menggosok gigi dari gusi ke arah gigi * Menggosok gigi 2-3 menit * Sesudah menggosok gigi, berkumur 2 kali 1. Usahakan air yang digunakan untuk menggosok gigi benar-benar bersih. 2. Gerakan yang benar saat menggosok adalah dengan rumus FRTW (From Red To White). Artinya, gerakan menyikat mulai dari gusi yang berwarna merah ke gigi yang berwarna putih. Gerakan diusahakan bergerak ke satu arah, dari atas ke bawah untuk gigi atas atau sebaliknya untuk gigi bagian bawah. Gerakan dua arah menyebabkan kotoran yang tersapu akan balik kembali. 3. dan 4. Jangan lupa, gosok Buatlah gerakan seolah-olah mengeluarkan kotoran dari sela-sela dalam. secara lembut dengan sikat. gigi. Gosoklah semua permukaan gigi, mulai dari gigi bagian luar, tengah, bagian pula gusi

5. Gunakan cermin sebagai alat bantu saat menggosok gigi. Jika hanya mengandalkan perasaan dan kebiasaan saja, sulit untuk mencapai hasil yang optimal.

gambar. 1

gambar. 2

gambar. 3

Sikatlah gigi pada permukaan luar dan permukaan dalam gigi, lakukan gerakan vertikal dan searah dari bagian gusi ke arah permukaan gigi (lihat gambar. 1 dan gambar. 3). Untuk rahang atas gerakan sikat dari atas ke bawah, untuk rahang bawah dari bawah ke atas. Sedangkan untuk bagian permukaan kunyah, baik gigi atas maupun bawah, teknik penyikatannya adalah gigi disikat dengan gerakan horisontal dari gigi-gigi belakang ke arah gigi depan (menarik sikat ke arah luar mulut, lihat gambar. 2 atas). Kalau teknik ini dilakukan dengan benar, hasilnya bisa lebih maksimal sementara kesehatan gusi pun tetap terjaga. Setiap permukaan gigi disikat dengan teliti, tidak usah terlalu keras, tapi mantap. Gusi harus tersikat agar sisa-sisa makanan lunak yang ada di leher gigi hilang dan selain itu juga berfungsi untuk melakukan massage (pijatan) pada gusi, sehingga gusi sehat, kenyal dan tidak mudah berdarah.

Lampiran Materi
A. 1. Pengertian Diabetes Melitus Diabetes adalah bahasa Yunani yang berarti mengalirkan/mengalihkan. Mellitus adalah kata latin untuk madu atau gula. Jadi Diabetes Mellitus adalah penyakit dimana seseorang mengeluarkan/mengalirkan sejumlah urine yang terasa manis. Hal ini terjadi karena peningkatan kadar gula dalam darah yang lebih tinggi dari batas normal: 60 s.d 145 mg/dl (Elizabeth, J.Corwin, 2001:542). 2. Pengertian Perawatan Diri bagi Penderita Diabetes Mellitus. Perawatan diri bagi penderita DM adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh klien atau keluarga untuk mempertahankan kondisi penderita agar tetap optimal.

3. Mengapa penyakit DM terjadi? Belum ada penyebab yang pasti, tapi faktor-faktor di bawah ini menunjang pada kejadian penyakit DM: a. Usia di atas 65 tahun b. Obesitas (BB berlebih) c. Genetik (Keturunan)

d. Penyakit pada pancreas e. Faktor imunologi (daya tahan tubuh) f. Faktor lingkungan dan gaya hidup 4. Jenis-jenis penyakit DM Penyakit DM dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu: a. DM yang tergantung insulin b. DM yang tidak tergantung insulin c. DM karena kehamilan d. DM karena sebab yang lainnya 5. Apa yang harus dilakukan? Ada 3 hal yang harus diperhatikan dan harus dilakukan, jika anda hidup dengan DM, yaitu: a. Disiplin dalam berdiit b. Olah raga secara teratur c. Penggunaan obat-obatan sesuai dengan petunjuk dokter. Selain hal tersebut di atas anda juga memerlukan keterampilan dan

perawatan/pencegahan dampak lebih lanjut dari penyakit DM, seperti: perawatan kaki dan pencegahan dampak terhadap mata. 6. Bagaimana cara mengenal penyakit DM? Penyakit DM dapat dikenali atau diketahui dengan memperhatikan tanda dan gejala yang timbul dan dirasakan. Tanda dan gejala yang khas yaitu 3P sebagai berikut: a. Poliphagi (sering lapar/makan terus) b. Polidipsi (sering haus) c. Poliuri (sering BAK) Tanda dan gejala tersebut akan terus bertambah dan meluas (mengganggu bagian tubuh yang lainnya) apabila DM tidak dirawat atau diobati.

7. Bagaimana jika tidak diobati? Jika penyakit DM tidak dikendalikan atau tidak diobati, maka akan terjadi penyakitpenyakit lainnya sebagai akibat dari DM, yaitu: a. b. c. d. e. Ketoasidosis (hilangnya kesdaran karena gula darah meningkat sangat drastis). Hipoglikemia (munculnya gejala seperti keringat dingin, lemas dan pingsan karena penurunan kadar gula darah dengan drastis). Penyakit jantung. Gangguan kulit (luka sukar sembuh, sensasi rasa berkurang). Gagal ginjal.

B. Tujuan Perawatan Kaki Agar penderita dapat mempertahankan kondisi tubuhnya dengan optimal Mencegah komplikasi akut dan kronis. Meningkatkan kualitas hidup. C. Bahaya Jika Tidak Melakukan Perawatan Kaki Terjadi injury / cedera / luka Dapat menyebabkan komplikasi Terganggunya aktivitas Perubahan fungsi organ

D. Cara Cara Perawatan kaki Persiapan alat 1) Air Hangat dan Sabun 2) Waskom 2 buah 3) Handuk lembut 4) Kaus Kaki yang bersih

5) Gunting Kuku 6) Bedak untuk kaki atau Bedak Bayi 7) Lanoli atau pelembab 8) Sepatu atau Sandal yang lembut Langkah Langkah UPAYA-UPAYA UNTUK MENGHINDARI TERJADINYA LUKA 1. Cuci jari kaki setiap hari dengan air hangat dan sabun. Perhatikan agar selalu mencuci sela-sela jari. Jangan merendam kaki terlalu lama 2. Keringkan kaki dengan baik dengan cara menepuk perlahan-lahan dengan handuk lembut. Keringkan dengan baik ruang sela jari untuk mencegah tumbuhnya jamur. 3. Periksa kaki setiap hari untuk melihat adanya lepuhan, lecet, garukan, perubahan warna kulit, kalus dan kuku ibu jari yang tumbuh ke dalam. Konsultasi ke dokter bila timbul salah satu tanda di atas. 4. Gantilah setiap hari kaus kaki atau stocking dengan yang baru dan bersih. Gunakan kaos kaki yang lembut dan dapat menyerap keringat 5. Jangan memakai sepatu tanpa kaos kaki. Jaga agar kaki selalu hangat dan kering. Pakailah sepatu yang lembut sehingga memungkinkan kulit kaki untuk bernafas. 6. Potonglah kuku dengan lurus. Kikir pinggir-pinggirnya dengan halus. Hindari memotong kuku terlalu dalam 7. Jagalah kelembutan kulit tungkai dan telapak kaki dengan mengoleskan lanoli atau pelembab, tetapi jangan mengoleskan di bagian sela-sela jari. Jangan gunakan vaselin. Apabila cenderung berkeringat banyak, taburi kaki dengan bedak untuk kaki atau bedak bayi. 8. Periksa bagian dalam sepatu (sebelum digunakan) dari adanya batuan-batuan kecil atau benda lainnya yang mungkin bisa mengiritasi kulit. 9. Jangan berjalan kaki tanpa menggunakan alas kaki, baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Pakailah alas kaki (sepatu dan sandal) yang pas sesuai dengan ukuran kaki dan enak dipakai.

LAMPIRAN POST TEST 1. 2. 3. 4. Sebutkan pengertian diabetes mellitus ? Sebutkan tujuan dari perawatan kaki ? Sebutkan dua dari empat bahaya jika tidak melakukan perawatan ? Sebutkan minimal 3 upaya untuk menghindari terjadinya luka ?

LEMBAR OBSERVASI Pelaksanaan Ya Tidak 3 4

No 1 1.

Langkah-langkah Kegiatan 2 Mencuci jari kaki dengan air hangat dan sabun

2.

Mengeringkan kaki dengan baik dengan cara menepuk perlahan-lahan dengan handuk lembut. Keringkan dengan baik ruang sela jari untuk mencegah tumbuhnya jamur.

3.

Menggunakan kaos kaki yang lembut dan dapat menyerap keringat

4.

Memotong kuku dengan lurus

5.

Mengoleskan lanoli atau pelembab, di kulit tungkai dan telapak kaki

6.

Memeriksa bagian dalam sepatu (sebelum digunakan)

Ket : Berilah tanda () jika sasaran melakukan tahapan tersebut diatas ! Lampiran Materi E. Pengertian Insulin dihasilkan oleh sel beta pulau-pulau Langerhan pankreas. Masa seluruh pulaupulau Langerhans mer upakan 1 3 % masaa pankreas dan secara embrio logis berasal dari exstoderm. Jumlahnya sekitar 100.000 s /d 2,5 Juta dan mengandung selsel beta yang mengekpresi insulin, sel alpa yang menghasilkan glukagon dan sel delta menghasilkan somatostatin, poli peptida pankrersa, serta sel neorondokrin. Pulaupulau Langerhans pankreas dipersarapi oleh saraf simpatis dan saraf para simpatis. B Sifat-Sifat Insulin : Ada empat sifat insulin : 1. 2. Cara kerja insulin : Insulin dikelompokan menjadi massa kerja otak, masa kerja sedang,dan massa kerja lambat. Kekuatan insulin : sediaan insulin memiliki kadar unit insulin yang berbeda beda dalam satu ml polume. Insulin 100-U yang paling sering digunakan. Sedangkan yang paling kecil menggunakan insulin U-40, hal yang penting untuk menghindari kesalahan dalam pemberian dosis yang tepat ialah dengan selalu mencocokan kadar insulin dan kalibrasi semprit dalam satuan unyit / ml. 3. Sumber insulin : Sifat antigenesitas insulin dapat menurunkan aktivitas reseptorreseptor insulin. Dahulu sediaan insulin yang dipakai berasal dari kombinasi pankreas sapi dan babi. Suatu insulin jenis tunggal yang berasal dari babi diperuntukan pasen alergi, kedua jenis insulin diatas menyerupai insulin manusia dan ada teknik buatan rekombinan DNA secara bakteriologis. 4. Kemurnian insulin : Insulin setandar dapat mengandung subtansi subtansi yang mirip pro insulin dan antigenik lainnya (glukagon,polipeptida pankreas ) dalam jumlah kecil C Cara Pemberian Insulin :

Intravena Intra muskuler Subcutan

Cara Penyuntikan Insulin : 1. Gunakan semprit insulin yang dikalibrasi sama dengan unit insulin 2. Pilihlah insulin sesuai dengan tipe, kekuatan, jenis, dan merek dagang yang disebutkan dalam resep. 3. Putarlah atau kocoklah dengan perlahan botol. Untuk setiap jenis insulin yang bukan reguler atau globin insulin. 4. Jangan memberikan insulin yang dingin, biarkan sampai mencapai suhu kamar 5. Periksalah kekeruhan pial intermediet dan long acting insulin jangan digunakan bila tidak keruh 6. Periksalah dan buanglah gelembung udara setelah insulin disedot kedalam semprit. 7. Jika mencampur insulin, dengan melakukan urutan dengan cara menyedot dua jenis insulin dalam satu semprit yang sama 8. Lakukan penyuntikan pada tempat yang belum digunakan pada bulan sebelumnya 9. Tusukan jarum kedalam jaringan lemak lebih mendekati otot dari pada kulit, jika hanya terdapat sedikit jaringan subkutan, cubitlah kulit tersebut kemudian tusukan jarum dengan sudut 4 5 Derajat dengan kedalaman 3/8 atau panjang jarum, tusukan dengan sudut 90 derajat jika jaringan lemaknya tebal. D Contoh : Bila dalam vial insulin terdapat 40 unit,dengan dosis 12 ml,dan diberikan dengan 100 ml maka dosis yang harus diberikan kepada pasien sebanyak 30 ml Perhitungan Pemberian Insulin.

Cara perhitungan :

12 / 40 E

X 100 = 30 ml Lokasi atau areal penyuntikan.

1. Daerah muskulus deltoid 1/3 dari Akromion dan Olekranon 2. Daerah umbilikal 3. Muskulus Gluteal 4. Femur

LAMPIRAN PERTANYAAN 5. 6. 7. 8. 9. Jelaskan garis besar pengertian tentang Insulin ? Jelaskan sifat-sifat dari insulin ? Dapatkah anda mengetahui letak-letak penyuntikan ? Bisakah anda menghitung dosis dari insulin ? Dapatkah anda sebutkan cara-cara pemberian insulin ?

LEMBAR OBSERVASI Pelaksanaan Ya Tidak 3 4

No 1 1.

Langkah-langkah Kegiatan 2 Menggunakan semprit insulin yang benar

2.

Memilih insulin baik tipe, kekuatan, jenis

1 3.

2 Putar dan Mengocok vial insulin

4.

Memeriksa kekeruhan pial intermediet dan long acting insulin

5.

Memeriksa dan membuang gelembung udara

6.

Melakukan urutan dengan cara menyedot dua jenis insulin dalam satu semprit yang sama

7.

Melakukan penyuntikan pada tempat yang belum digunakan

8.

Menusukan jarum kedalam jaringan lemak lebih mendekati otot

You might also like