You are on page 1of 6

Robin Pratama A1A108030 FKIP Universitas Jambi Minat Menjadi Guru 1.

Pengertian Minat Telah banyak dikemukakan oleh para ahli psikologi dalam mendefinisikan minat den gan berbagai variasi. Namun pada dasarnya pandapat-pendapat tersebut satu sama l ain adalah saling melengkapi untuk lebih memperjelas difinisi minat maupun unsur -unsur yang tercakup di dalamnya. W. S Winkel (1983:30) menyatakan bahwa minat adalaah kecenderungan yang agak men etap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu atau meras a senang berkecimpung dalam bidang itu . Dan menurut Slameto (2003:180) minat ada lah suatu rasa lebih suka (senang) dan rasa keterikatan pada suatu hal atau akti vitas. Perasaan merupakan sesuatu yang muncul dari faktor psikis non intelektual , yang khusus berpengaruh terhadap semangat atau gairah mahasiswa dalam mengikut i perkuliahan. Perasaan senang akan memunculkan suatu minat pada diri mahasiswa, yang diperkuat oleh sikap yang positif. Kartini Kartono (1990:111) menjelaskan bahwa perhatian merupakan reaksi umum dar i organisme dan kesadaran yang menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentr asi, dan pembatasan kesadaran terhadap satu obyek. Jadi perhatian sangat dipenga ruhi oleh perasaan dan suasana hati, dan juga ditentukan oleh kemauan. Perasaan adalah aktifitas psikis yang didalamnya subyek menghayati nilai-nilai suatu obye k (Winkel, 1989:30). Perasaan senang akan menimbulkan minat yang akan diperkuat adanya sikap positif, sebab perasaan senang merupakan suatu keadaan jiwa akibat adanya peristiwa yang datang pada subyek yang bersangkutan. Dan juga perhatian dianggap sebagai akiba t dari kemampuan psikis yang disebut minat. Minat berarti kecenderungan hati (keinginan, kesukaan) terhadap sesuatu (Ginting , 2003:98). Semakin besar minat seseorang terhadap sesuatu, perhatiannya lebih m udah tercurah pada hal tersebut. Namun adanya minat tidak hanya memunculkan perh atian saja tetapi juga akan memudahkan bagi mahasiswa untuk berkonsentrasi pada bidang atau kegiatan yang dijalaninya. Setiap mahasiswa yang dapat memupuk minat secara terus menerus terhadap perkuliahan dan melatih diri dengan ketekunan, da patlah berangsur-angsur memperbesar kemampuannya sebagai calon pendidik. 2. Cara mengembangkan minat Adanya minat yang tinggi terhadap suatu objek akan melahirkan perhatian dengan s pontan sehingga menungkinkan terciptanya konsentrasi untuk waktu yang lama. Menu rut Gie (1995:28) Minat mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan studi, karen a : a. Melahirkan perhatian spontan b. Memudahkan konsentrasi c. Mencegah gangguan perhatian dari luar d. Memperkecil kebosanan studi dalam diri seseorang Minat merupakan keinginan yang datang dari hati nurani untuk ikut serta dalam be lajar. Makin besar minatnya, makin besar semangat dan makin besar hasil kerjanya . Cara mengembangkan minat menurut Suprijanto(2007:25) sebagai berikut : a. Pembimbing harus menunjukkan antusias yang tulus untuk menyukseskan kegiatan pendidikan b. Pesert didik harus diberi kesempatan untuk mengetahui secara jelas tentang su bjek yang dipelajari c. Peserta didik harus memperoleh pengetahuan pokok yang berhubungan dengan topi k yang dipelajari d. Pengetahuan yang terkait harus dibiarkan berkembang selama proses pendidikan Rasa tertarik yang tinggi harus dipertahankan di setiap pertemuan f. Pendidik harus membantu perserta didik untuk mengukur kemajuan mereka sendiri

g. Pendidik harus menunjukkan rasa senang terlibat dalam proses belajar bersama peserta didik h. Suasana belajar pasda setiap pertemuan harus akrab, gembira, senang, sopan da n demokratis Menurut Arikunto (1990:104) cara seorang guru untuk membangkitkan minat siswa ad alah sebagai berikut : a. Bahan pelajaran yang menarik Bahan pelajaran merupakan unsur inti yang yang ada di dalam suatu kegiatan belaj ar mengajar karena memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan untuk dikuasai siswa. Sehingga seorang guru pada khususnya, dan pengembangan kurikulum pada umu mnya harus mengupayakan agar materi tersebut sesuai dengan kebutuhan siswa pada usia dan lingkungan tertentu. b. Alat-alat yang menarik minat Alat pelajaran hendaknya dipilih yang sesuai dengan usia siswa. Bagi anak kecil dipilihkan alat pelajaran yang berwarna-warni, ringan dan bentuknya aneh. Untuk siswa dikelas tinggi, dipilihkan alat pelajaran yang lebih banyak didasarkan ata s fungsi edukatif c. Keadaan atau situasi yang menarik minat Keadaan dan situasi yang menarik adalah yang mendukung terpenuhinya kebutuhan si swa, baik kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani maupun rohani. d. Guru yang menarik minat Penampilan seorang guru harus diperhatikan agar siswa lebih tertarik untuk belaj ar. Kemampuan guru melibatkan siswa dalam kegiatan belajar akan banyak membantu guru untuk menarik perhatian siswa pada materi yang diajarkan. Dari pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa yang harus dilakukan mah asiswa agar tumbuh minat dalam studinya antara lain : a. Menetapkan tujuan dalam studinya b. Memahami bidang studi yang ditekuni c. Membangun sikap yang positif dengan mencari kegiatan yang menunjang studinya d. Jujur tehadap diri sendiri e. Mempelajari dengan sungguh-sungguh bidang studi yang dipilih 2.3.3 Guru 2.3.3.1 Pengertian Guru adalah seseorang yang karena panggilan jiwanya, sebagian besar waktu, tenag a dan pikirannya digunakan untuk mengajarkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada orang lain di sekolah atau lembaga pendidikan formal (Supeno, 1995: 27). Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendid ikan formal, tetapi bias juga di mesjid, di surau/mushola, di rumah, dan sebagai nya. Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus dan profesi ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Tetapi di dalam masyarakat guru m empunyai kewibawaan yang menyebabkan guru dihormati, sehingga masyarakat tidak m eragukan figur guru. Masyarakat yakin bahwa gurulah yang dapat mendidik anak did ik mereka agar menjadi orang yang berkepribadian mulia. Untuk menjadi seorang guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang profesional ia harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan yang perlu dibina dan dikembangkan melalui mas a pendidikan tertentu atau pendidikan prajabatan (Usman, 1992:1-2). 2.3.3.2 Syarat Guru Menjadi guru menurut Daradjat (Djamarah,2005:32) tidak sembarangan, tetapi harus memenuhi beberapa persyaratan di bawah ini : a. Takwa kepada Allah SWT b. Berilmu c. Sehat jasmani d. Berkelakuan baik Guru harus menjadi teladan, diantara tujuan pendidikan yaitu membentuk akhlak ya ng mulia pada diri pribadi anak didik dan ini hanya mungkin bisa dilakukan jika pribadi guru berakhlak mulia pula.

Gilbert H. Hunt dalam bukunya Effective Teaching menyatakan bahwa guru yang baik itu harus memenuhi tujuh kriteria (Rosyada, 2007:112) yaitu : a. Sifat guru b. Pengetahuan guru c. Apa yang disampaikan oleh guru d. Bagaimana mengajar guru e. Harapan guru f. Reaksi guru terhadap siswa g. Management guru Syarat-syarat menjadi pendidik (guru) yang sukses dalam pendidikan dan pengajara n menurut Zainu (2005:16) antara lain : a. ia mahir dalam profesinya b. Dia menjadi teladan yang baik bagi yang lainnya baik dalam masalah perkataan, perbuatan dan akhlaknya c. Ia mengamalkan perkara-perkara yang telah ia perintahkan kepada murid-muridny a d. Harus mengetahui bahwa tugasnya untuk menyampaikan kebenaran dan mengajar mer eka e. Sesungguhnya seorang pendidik dengan profesinya, ia hidup di tengah murid-mur idnya yang memiliki derajat, akhlaq, latar belakang pendidikan dan kecerdasan ya ng tidak sama. f. Tolong-menolong dengan rekan-rekannya, saling memberikan nasehat dan bermusya warah, agar menjadi teladan yang baik bagi murid-muridnya g. Ketawadhuan yang berdasarkan pada ilmu pengetahuan h. Jujur, menepati janji dan sabar Syarat guru menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 yang tertuang dalam pasal 28 meliputi : a. Pendidik (guru) harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai ag en pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewuju dkan tujuan pendidikan nasional. b. Kualifikasi sebagaimana dimaksud di atas adalah tingkat pendidikan minimum ya ng harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan atau s ertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan yang berlaku. c. Kompetensi sebagai agen pembelajaran meliputi : 1. Kompetensi pedagogik 2. Kompetensi kepribadian 3. Kompetensi profesional 4. Kompetensi sosial DAFTAR PUSTAKA

Minat Menjadi Guru

Menurut Winkel (1996: 30), mengatakan bahwa minat adalah kecenderungan yang menet ap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa s enang berkecimpung dalam bidang itu, sedangkan Wina Sanjaya (2005: 7), mengemukak an minat (interest) yaitu kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan. Misalnya minat untuk mempelajari dan memperdalam materi pelajara n. Berdasarkan teori minat yang diuraikan di atas dapat dijabarkan bahwa timbulny a minat seseorang atau individu terhadap suatu objek ditandai dengan timbulnya k einginan untuk terlibat secara langsung serta merasa tertarik atau senang terhad ap suatu objek. Menurut Ali Imron (1995: 199), Guru adalah setiap orang yang bertugas dan berwena ng dalam dunia pendidikan dan pengajaran pada lembaga pendidikan formal. Sedangka n menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 330), Guru diartikan sebagai Orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Minat Menjadi Guru adalah pemusatan pikiran, perasaan, kemauan atau perhatian seseorang terhadap pr ofesi guru. Demikian pula Minat Menjadi Guru dapat timbul berdasarkan respons po sitif diri, pengalaman dan keberadaan profesi guru dipandang dari sudut pribadi individu. Berdasarkan respons positif, rasa senang terhadap suatu objek yang dalam hal ini profesi guru dapat timbul dan dipengaruhi beberapa faktor. Faktor dari dalam ya ng dimaksud adalah berupa dorongan dari dalam individu yang berhubungan erat den gan dugaan dorongan fisik yang dapat merangsang untuk mempertahankan diri sepert i rasa lapar, rasa sakit dan yang berkaitan dengan kebutuhan fisik. Atas dasar pengertian di atas maka Minat Menjadi Guru adalah ketertarikan seseorang terhadap Profesi Guru yang ditunjukka n dengan adanya pemusatan pikiran, perasaan senang dan perhatian yang lebih terh adap profesi guru. Elemen Minat Menjadi Guru bisa dimulai dari pengetahuan dan i nformasi mengenai profesi guru, perasaan senang dan ketertarikan terhadap profes i guru, perhatian yang lebih besar terhadap profesi guru serta kemauan dan hasrat untuk menjadi guru. Indikator Minat Menjadi Guru Menurut Abd. Rachman Abror (1993: 112), minat mengandung unsur-unsur : kognisi ( mengenal), asumsi (perasaan), dan konasi (kehendak). Oleh karena itu minat diang gap sebagai respon yag sadar karena kalau tidak demikian maka minat tidak akan m empunyai arti apaapa. Minat mengandung unsur kognisi, artinya, minat itu didahul ui oleh pengetahuan dan informasi mengenai objek yang dituju oleh minat tersebut . Minat mengandung unsur emosi karena dalam partisipasi atau pengalaman itu dise rtai dengan perasaan tertentu (biasanya perasaan senang). Pengetahuan dan inform asi mengenai profesi guru merupakan salah satu unsur minat seseorang untuk menja di guru. Apabila seseorang telah mempunyai pengetahuan dan informasi yang akurat tentang profesi guru, maka orang tersebut dimungkinkan akan tertarik untuk menj adi guru, sedangkan unsur konasi merupakan kelanjutan dari unsur kognisi dan unsur emosi yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat terhadap suatu b idang atau objek yang diminati. Kemauan tersebut kemudian direalisasikan sehingg a memiliki wawasan terhadap suatu bidang atau objek yang diminati. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Menjadi Guru Minat tidak timbul secara tiba-tiba, melainkan melalui suatu proses. Seseorang y ang memiliki minat tidak timbul karena faktor pembawaan kemudian memperoleh perh atian dan berinteraksi dengan lingkungannya. Menurut Super dan Crites yang dikut ip Slameto ( 1995: 60) Minat dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain pekerjaa n, status sosial ekonomi, bakat, umur, jenis kelamin, kepribadian, dan lingkunga n. Menurut Whiterington (1999: 136), minat dibagi menjadi dua faktor yaitu: 1) Minat primitif yaitu minat berdasarkan kebutuhan biologis,yakni berupa makanan, minuman, dan kebutuhan sejenisnya. 2) Minat kultural yaitu minat yang ditimbulkan oleh perbuatan persepsi dan lingkungannya. Dari pendapat ini, maka faktor-faktor yang mempengar uhi minat dapat bersumber pada kebutuhan seseorang yang diperoleh melalui persep si terhadap objek tertentu dalam lingkungannya.

Menurut Gunarsa (1989:68-69), minat akan timbul dari sesuatu yang telah diketahu i, dan kita dapat mengetahui sesuatu melalui belajar. Karena itu, semakin banyak belajar, semakin luas pula bidang minat. Minat dapat dipupuk melalui belajar, k emudian dengan bertambahnya pengetahuan, minat akan timbul dan bahkan menggiatka n untuk lebih mengenali, mempelajari bidang tersebut. Demikianlah akan terlihat bahwa usaha mempelajari suatu hal yang berhasil atau prestasi belajar yang baik akan menimbulkan minat seseorang. Menurut Crow&Crow disebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah sebaga i berikut (Abror, 1993:158) : 1) Faktor intern Yang termasuk faktor intern yang dapat mempengaruhi minat antara lain : a). The Factor Of Inner Urgers Faktor ini adalah faktor dorongan dari dalam. Minat individual untuk memenuhi fi sik atau jasmaniah. Faktor ini menumbuhkan minat seseorang apabila ada dorongan dari dalam dirinya sendiri bukan dorongan dari orang lain. b). Emotional factor Dalam faktor ini dinyatakan bahwa suatu aktifitas yang dilaksanakan oleh individ u yang dapat dicapai dengan sukses akan menyebabkan perasaan yang menyenangkan. Hal ini akan berakibat pula bisa memperbesar minat dalam hal tersebut. Sebalikny a apabila individu menemui kegagalan dapat mengakibatkan perasaan kecewa, tidak puas dan akhirnya dapat pula mengurangi atau menghilangkan minat. Faktor emosion al ini akan mempengaruhi minat apabila sesuatu yang dia kerjakan atau lakukan be rhasil, maka dari keberhasilannya itu akan mendorong seseorang untuk menekuni bi dang tersebut. 2). Faktor ekstern Yang termasuk faktor ekstern yaitu : The Factor Of Social Motive. Faktor ini ada lah motif dala lingkungan hubungan sosial. Lingkungan hidup dimana individual hi dup secara bersama teman-temannya. Minat sesorang bisa tumbuh karena pergaulanny a, apabila dalam lingkungan sosialnya kebetulan mempunyai keinginan dan minat ya ng sama pada suatu hal, maka faktor ini akan memperkuat minat mereka. Berdasarka n pendapat-pendapat di atas terdapat banyak faktor yang mempengaruhi besar kecil nya minat seseorang terhadap sesuatu objek, selain itu persepsi juga merupakan s alah satu faktor yang berasal dari dalam yang mempengaruhi timbulnya minat seseo rang yang mempunyai minat terhadap suatu objek, akan diawali terlebih dahulu den gan adanya persepsi tentang hal-hal yang berhubungan dengan objek tersebut dan a pabila seseorang sudah mempunyai persepsi tentang hal-hal yang berhubungan denga n suatu objek, maka orang tersebut akan cenderung memberikan perhatian terhadap objek tersebut. Fungsi Minat Menjadi Guru Minat sangat berfungsi bagi manusia karena dapat mengarahkan seseorang untuk menc apai tujuan hidupnya, sehingga dapat membawa manusia pada hal-hal yang dianggap tidak perlu menjadi sesuatu yang bermanfaat dalam dirinya karena timbulnya kesad aran untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa membebani orang lain. Selain itu mi nat juga dapat memberikan pandangan hidup seseorang atau seluruh perbendaharaan seseorang. (Whitherington, 1999:136). Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa minat dapat berfungsi bagi manus ia karena dapat mengarahkan tujuan hidup seseorang. Tanpa memiliki tujuan dalam hidupnya tidak dapat dikatakan sebagai manusia normal. Fungsi Minat Menjadi Guru pada mahasiswa adalah ia akan memberikan perhatian yang lebih besar untuk memah ami dan mempelajari mengenai profesi keguruan, yaitu pekerjaan dalam bidang pend idikan dan pengajaran. Selanjutnya mahasiswa tersebut akan melakukan kegiatan un tuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan dasar mengajar menuju kompetensi guru yang diharapkan sesuai dengan misi pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Abd. Rachman Abror. (1993). Psokologi Pendidikan. Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogya Ali Imron. (1995). Pembinaan Guru Di Indonesia. Jakarta : PT. Dunia Pustaka Jaya Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya Edisi Revisi. Jakarta : PT. Rineka Cipta Wina Sanjaya. (2005). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Cetakan Ke-2. Jakarta : Kencana Penada Media Grup Winkel. (1996). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : PT. Gramedia Witherington. (1999). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

You might also like