You are on page 1of 9

‫‪Pelajaran Dari Nisfu Sya'ban‬‬

‫تم‬ ‫وتن ِإالَّ َ َ‬


‫وأن ُ ْ‬ ‫تقات ِه َوالَ َت ُم ْ ُ َّ‬ ‫ق ُ َ ِ‬ ‫ءامنوا َّاتقُوا َ َح َّ‬ ‫ذين َ َ ُ‬ ‫الى‪َ :‬يا َ ُّأيھا َ الَّ ِ ْ َ‬ ‫تع َ‬ ‫ال َ َ‬ ‫َق َ‬
‫س‬ ‫خلقك ْم ِّم ْن َ ْنف ٍ‬‫ذي َ َ َ ُ‬ ‫ربك ُم الَّ ِ ْ‬
‫الناسُ َّاتقُ ْوا َ َّ ُ‬ ‫أيھا َّ‬ ‫الى‪َ :‬يا َ ُّ َ‬ ‫تع َ‬ ‫ال َ َ‬ ‫ُون‪ .‬و َق َ‬ ‫سلِم ْ َ‬ ‫ُّم ْ‬
‫ َّ ِ ْ‬
‫الذي‬ ‫واتقوا َ‬ ‫ونسآء َ َّ ُ‬ ‫كثيرا َ ِ َ ً‬ ‫رجاالً َ ِ ْ ً‬ ‫منھ َُما ِ َ‬ ‫وبث ِ ْ‬ ‫زوجھا َ َ َّ‬ ‫منھا َ ْ َ َ‬ ‫وخلق ِ ْ َ‬ ‫احدَ ٍة َ َ َ َ‬ ‫َو ِ‬
‫كان َ َ ْ ُ ْ‬
‫عليكم َ ِ ْ ً‬
‫رقيبا‬ ‫ َ َ‬ ‫إن َ‬ ‫به َ ْ َ ْ َ َ‬
‫واألرحام ِ َّ‬ ‫َ َ َ ُْ َ‬
‫تسآءلون ِ ِ‬
‫صلى ‬ ‫ُحم ٍد َ َّ‬ ‫ھديُ م َ َّ‬ ‫الھديِ َ ْ‬ ‫وخير ْ َ ْ‬ ‫‪َ ْ َ َ ،‬‬ ‫كتابُ َ‬ ‫الحديث ِ َ‬ ‫أصدَ َق ْ َ ِ ِ‬ ‫فإن َ ْ‬ ‫بعد؛ َ ِ َّ‬ ‫أما َ ْ ُ‬ ‫َ َّ‬
‫بدع ٍة َ َ َ ٌ‬
‫ضاللة‬ ‫وكل ِ ْ َ‬ ‫بدعة َ ُ َّ‬‫وكل م ُْحدَ َث ٍة ِ ْ َ ٌ‬ ‫ثاتھا َ ُ َّ‬ ‫ُور م ُْحدَ َ ُ َ‬ ‫وسلم َ َّ َ ُ‬ ‫عليه َ َ َّ َ‬ ‫َ َْ ِ‬
‫وشر األم ِ‬
‫آله َ َ ْ ِ ِ‬
‫وصحبه‬ ‫وعلى ِ ِ‬ ‫ُحم ٍد َ َ َ‬
‫على َ ِنبي َِّنا م َ َّ‬ ‫وسلم َ َ‬‫ص ِّل َ َ ِّ ْ‬ ‫النار‪َ .‬اللَّھ َُّم َ‬ ‫ضاللَ ٍة ِفي َّ ِ‬ ‫وكل َ َ‬ ‫َ ُ َّ‬
‫يوم ْ ِ َ َ ِ‬
‫القيامة‪.‬‬ ‫بإحسان ِ َإلى َ ْ ِ‬‫تبعھ ُْم ِ ِ ْ َ ٍ‬ ‫ومن َ ِ َ‬ ‫َ َ ْ‬

‫‪Ma`asyiral Muslimin Rahimakumullah.‬‬


‫‪Saya berpesan kepada diri saya sendiri dan kaum muslimin‬‬
‫‪sekalian, agar bertaqwa kepada Allah SWT. dan bersegera‬‬
‫‪bertaubat kepadaNya, sebelum kita dikembalikan kepada tanah,‬‬
‫‪karena kematian tidak kenal umur, masa dan tempat.‬‬
‫‪pergunakanlah waktu dan kesempatan kita untuk membuat kita‬‬
‫‪menjadi hamba-hamba Allah yang sejati, yang mentaati segala‬‬

‫‪1‬‬
perintahNya, dan menjauhi sehala larangannya, serta tahu dan
sadar akan kedudukan kita di muka bumi ini, yaitu sebagai hamba
Allah SWT.
Semoga dengan demikian, Allah SWT. merahmati kita dan
menjadikan kita bahagia di dunia dan akhriat, amien.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,


Hari jum'at ini, kurang 4 hari lagi, kita akan bertemu malam Nisfu
Sya'ban. Apakah keistimewaan dan pentingnya malam Nisfu
Sya'ban ini?

Sesungguhnya Nisfu Sya'ban ini mempunyai dua makna. Makna


pertama, makna fisik dan makna yang kedua, makna rohani.

Adapun secara makna fisik, Nisfu Sya'ban merupakan satu isyarat


jelas kepada umat Islam bahwa tidak lama lagi mereka akan
menghadapi bulan Ramadan yang mulia.

Nisfu Sya'ban, atau 15 hari bulan Sya'ban, sebagai tanggal terakhir


seseorang itu boleh berpuasa sunat. Setelah itu, dimakruhkan
berpuasa sunat kecuali bagi mereka yang sudah menjadi
kebiasaannya berpuasa. Ini adalah satu petanda jelas kepada
umat Islam bahwa tidak lama lagi mereka akan menyambut bulan
puasa yang penuh keutamaan dan penuh rahmat. Rasulullah SAW.
bersabda:

2
(Hadis sahih riwayat Imam Ahmad)
Artinya: Apabila tiba malam Nisfu Sya'ban, maka berhentilah dari
berpuasa sehingga tiba Ramadan.

Adanya malam Nisfu Sya'ban juga memberi isyarat kepada umat


Islam agar bersiap-siap menghadapi bulan Ramadan. Oleh karena,
janganlah menjadi orang yang lalai, atau seolah-olah tidak
membuat persiapan menghadapi Ramadan.

Sering kita jumpai, ada sebagian di antara kaum muslimin, yang


melakukan persiapan yang berlebihan menyambut datangnya Hari
Raya Idul Fitri, namun sebaliknya tidak jarang di antara mereka
yang tidak melakukan persiapan khusus untuk menyambut
datangnya Bulan Ramadan, padahal banyak sekali keutamaan dan
kelebihan Bulan Ramadhan seperti yang dijelaskan dalam
beberapa ayat dan hadis-hadis Nabi SAW. oleh karena itu, khatib
ingin mengajak kaum muslimin semua untuk mempersiapkan
sekhusus dan sebaik mungkin demi menyambut datangnya Bulan
Ramadhan.

Maasyiral Muslimin rahimakumullah,


Makna dan keistimewaan kedua malam Nisfu Sya'ban ini terletak
pada malamnya, yang untuk tahun ini, bertepatan pada Selasa
malam rabu.
3
Banyak hadis yang menunjukkan keutamaan dan kelebihan
malam Nisfu Sya'ban. Walaupun sebahagian besar hadis-hadis
tersebut dikategorikan sebagai hadis dhaif oleh para ulama hadis,
tetapi sebahagian besar ulama berpendapat bahwa jumlah
keseluruhan hadis-hadis tersebut menunjukkan bahwa malam
Nisfu Sya'ban mempunyai banyak kelebihan dan keutamaan.

Syeikh Mubarakfuri, seorang ulama hadis yang masyhur dari India,


dalam kitabnya Syarah Sunan Tirmidzi mengatakan bahwa
banyaknya riwayat yang menyatakan keutamaan malam Nisfu
Sya'ban menunjukkan bahwa hadis-hadis tersebut ada sumbernya,
dan bukan ciptaan manusia.

Dan untuk meraih waktu-waktu yang afdhal beribadat, ada dua hal
penting yang perlu kita sentiasa ingat.

Pertama, janganlah kita khususkan amalan-amalan tertentu di


waktu-waktu yang tertentu pula, kecuali dengan dalil yang telah
dijelaskan oleh Al-Quran dan Sunnah Rasulullah s.a.w.

Maka, dalam kita merebut peluang beribadat pada malam Nisfu


Sya'ban, janganlah kita khususkan satu-satu solat, atau bacaan-
bacaan tertentu untuk malam itu sahaja. Karena tidak ada hadis
yang boleh diterima oleh semua ulama yang menyatakan bahwa
pada malam tersebut ada ibadat-ibadat khusus.

4
Sebaliknya, perbanyaklah ibadat-ibadat umum, seperti solat sunat,
solat tahajjud, membaca Al-Quran, berzikir dan beristighfar.
Mudah-mudahan, dengan kita melakukan demikian, Allah SWT.
mengampuni dosa kita dan menerima kita sebagai hamba-hamba-
Nya yang diredhoi.

Hal kedua yang perlu kita ingat adalah, dalam kita melakukan
ibadat, janganlah kita niatkan semata-mata untuk mendapat
pahala tertentu. Maka, dalam kita melakukan ibadat pada malam
Nisfu Sya'ban, dan juga pada bulan Ramadan nanti, ikhlaskan niat
kita khusus untuk Allah SWT, bukan untuk mendapat balasan
tertentu. Karena amal yang diikhlaskan untuk Allah SWT. akan
diberi ganjaran yang tidak terhingga, yang hanya Allah SWT. yang
mengetahuinya.

Sebaliknya, amal ibadat yang dilakukan karena ingin mendapat


ganjaran tertentu, belum tentu kita akan mendapatnya, karena ia
tidak betul-betul ikhlas untuk Allah SWT. Firman Allah SWT. dalam
surah Al-Baiyyinah, ayat 5:

Artinya: Pada hal mereka tidak diperintahkan melainkan supaya


menyembah Allah dengan mengikhlaskan ibadat kepadaNya, lagi

5
tetap teguh di atas tauhid; dan supaya mereka mendirikan solat
serta memberi zakat. Dan yang demikian itulah Agama yang benar.
Maasyiral Muslimin rahimakumullah,
Kedatangan malam Nisfu Sya'ban, dengan kelebihannya tersendiri,
adalah petanda kepada kita agar bersiap-siap untuk menghadapi
hari-hari dan malam-malam Ramadan yang lebih mulia lagi.

Oleh itu, marilah kita jadikan Nisfu Sya'ban, bukan sahaja sebagai
persiapan untuk menghadapi Ramadan, tetapi kita jadikannya
juga sebagai isyarat agar kita bermuhasabah atau mengoreksi diri
kita sendiri. Kita renungi kembali diri kita. Perbuatan-perbuatan
kita yang lalu. Amal ibadat kita yang sedikit. Dan dosa-dosa kita
yang banyak.

Apakah kondisi seperti itu, kita ingin menyambut Ramadan? Mari


kita segera melakukan muhasabah atau koreksi diri. Seperti kita
membersihkan rumah kita bagi menyambut Hari Raya, maka
bersihkanlah hati kita demi menyambut Ramadan.

Gunakanlah peluang malam Nisfu Sya'ban untuk bertaubat


kepada Allah SWT. dan memohon ampun atas segala dosa kita.
Dan jagalah perbuatan kita dan akhlak kita untuk dua minggu
kedepan hingga berjumpa Ramadan. Moga-moga dengan
demikian, Ramadan akan menyinari hati kita yang bersih.

Selain dari bermuhasabah atau koreksi diri sendiri, marilah juga


kita melakukan muhasabah atau koreksi kepada masyarakat kita,

6
dan umat Islam secara umum. Ramadan pergi, dan Ramadan
datang. Sudah adakah peningkatan dalam masyarakat kita?
Sudah adakah peningkatan dunia dan akhirat bagi masyarakat
kita? Adakah masih ada di kalangan masyarakat kita yang masih
tidak tahu arti dari datangnya Ramadan? Yang tidak menghormati
Ramadan? Yang menganggap Ramadan hanya sebagai bulan
biasa saja?

Mari kita kerjakan muhasabah dan koreksi tersebut. Jika ada


kekurangan, tingkatkanlah. Tanpa membedakan peningkatan
dunia atau akhirat. Lakukanlah kedua-duanya secara bersamaan.

Ketahuilah, bahwa sebuah masyarakat yang cemerlang adalah


masyarakat yang sentiasa memperhatikan kekurangannya dan
sentiasa berusaha untuk meningkatkan kwalitas diri mereka.

Jika masyarakat lain hanya membuat peningkatan dunia mereka


sahaja, kita umat Islam adalah lebih dari itu. Kita dituntut untuk
membuat peningkatan dunia dan akhirat, fisik dan rohani. Karena
kita adalah masyarakat teladan. Dan sudah semestinya kita
menjadi inspirasi untuk semua.

Semoga hari-hari mendatang akan menyaksikan perubahan yang


baik terhadap diri dan masyarakat kita, amen.

7
‫ ـ‬،‫"!ُ ِِ ِـ ـِ َُْـِ  ِـ ـَِ َ   ِ ـ‬#َ $ِْ%َ&َ ' ِ#َ&َ $( )َ ِ'*+ِ ( )ْ , -.ِ/

-.َ (8‫; َـ' َـ‬7ِ‫َ ـ‬: $(‫ُ <ـ‬, *:ِ/ 'َ ِ/ َ: .َ (8َ .'َ 0ِ12 3َ4 ْ5ِ+ْ67  'َ *5ِ6 3َ4 ُ, ِ$ِ(87

َG‫َـ‬H .,=‫ِ = ?َ>ِـ‬+‫ @َـ‬A*+‫ـ) ِ'ِ ـ‬Bَ ِ'ِ C Dَ+  ٍ(- )  ِFَ Dَ+ ُ, D*+B 'ُ " $(F ,=(- )

ِK‫&*ـ‬7 ‫ }ـ‬:Dَ #َ@ َGَH .." ِ+N Aُ&َ *:ِ/ -ُ@" َ@ َ: ِ'ِ@َJُ@ -K< َ, ,"ُJ*@, ," ,L 7ِM* , َ8N7َ 7 :Dَ #َ@

.{=PْQ '* 5#R7 َ,

Khutbah Kedua:
Pada khutbah yang kedua ini, kembali Khatib mengajak Kaum
Muslimin semuanya untuk mempersiapkan diri, keluarga dan
masyarakat sekitar kita demi menyambut datangnya Bulan
Ramadan. Semoga kita semua menjadi hamba-hamba Allah yang
8
siap menghadapi Bulan Ramadhan dan meraih kesuksesan nanti
di penghujung Bulan Ramadhan dengan meraih kemenangan yang
haqiqi di Hari Raya Idul Fitri, InsyaAllah Amien.

* %
+ 
 ,  -. /
   #
"  $%0 :   
   
    
   
   ! #
"  $%& 
'  
 (

.1'2
 

3 
' 4    2
  
+ 5
 
6  "7 8 ,
9 $  :;,! , <=>?6 

B
 *C0 <2
D *
0  E   2
D 
0  F
 2
$5
 ' HG 'I
  E  HG 'I
  4A5
 : $ 

 E *   2
D *
0 * FM   ' HG 'I
  E   HG 'I
  N
  .HJ 2
K
  HJ 2
' L

7 2L
O" M P
 6 Q
' M 8 2
6 Q
' M <P' 

' M 8 2
'  

' M  
R SM  : $  .HJ 2
K
  HJ 2
' L B
 C0 < 2
D 
0


Z [ * A [ ? M C ! <  ?=3 6UM W 
 XL YI
 M C ! : $  .T
J ,
 U VJ 2
'  B
 C0 <P
O" M 
: 6


8
 6  T

D 6 . 6  ]
 9 6U  ^Z 6
 L   _ ` > ^Z 6
 L 2C
;H  > 63E 6 . 6-\
 6UM W 


J 
   <%
R 
 , '  db M =] B
 = % I?
.1  0 a
  -' M  6M b \
 8G 2 
! U 63,=c  6\ W
!

.8 2
' b M =]  $  H '
I
 M 8 2
  
' M 

. 
    U ! . $    ?I

5
   E   HG 'I
  #
e  $5
 

You might also like