You are on page 1of 7

Rangkuman Psikolinguistik : Suatu Pengantar (Samsunuwati)

TUGAS PSIKOLINGUISTIK (Tugas Diajukan Untuk Memeroleh Nilai Tugas Psikolinguistik) PSIKOLINGUISTIK : SUATU PENGANTAR (Samsunuwati) Oleh : Iwan Sugianto 2006210002 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS DR. SOETOMO SURABAYA 2008 1. Aliran Idealisme Salah seorang tokoh aliran idealisme yang terkenal adalah Humbold. Ia sangat menaruh perhatian pada buku Volker Psychologie terutama mengenai aspek antropologi dan linguistiknya, dan mencoba membuat suatu teori tentang bahasa dan aspek-aspeknya. 2. Aliran Empirisme Karya dibidang linguistik yang bersifat empiris yang pertama adalah dari Jacob Grimm, seorang linguis yang bekerja di Jerman pada permulaan abad ke-19. ia mempunyai pandangan yang empiristik dan tertarik pada segi fonologi. W. Wundt Mengenai inner language form, wundt membedakan secara jelas dua aspek sebagai berikut: a. Aspek Linguistik (morfologi dan sintaksis) b. Aspek dasar (aspek yang mendaari aspek linguistik) Ferdinand De Soussure Ferdinand de soussure adalah tokoh yang paling penting dalam linguistik. Dia adalah seorang pengajar pada Universitas Leipzig. Seorang linguistik yang memperkenalkan gagasan-gagasan yang masih dianggap penting dewasa ini. C. TRADISI EROPA Menjelang Perang Dunia II, kira-kira tahun 1938, psikologuistik menghilang dari percaturan ilmu di Eropa. D. ALIRAN BEHAVIORISM 1. Linguistik di Amerika Pada tahun 1933 Bloomfield mengarang buku baru yang berjudul Language. Meskipun setuju dengan pentingnya penggunaan teori S-R (Stimulus response) untuk menjelaskan tingkah laku manusia, namun ia tidak mempergunakan dasar-dasar prikologi bahasa menurut teori S-R dalam membahas bahasa. 2. Psikologi di Amerika Watson, Wiss dan C. Norris (murid Pierce) adalah tokoh behaviorist di Amerika yang besar

pengaruhnya terhadap C. Hull, seorang pencetus teori mediasi (Mediational Theory). C. Osgood, seorang murid Hull telah meluaskan teori mediasi dari Hull dalam usahanya untuk menjelaskan gejala bahasa. E. AETIFICIAL INTELLIGENCE Artificial intelligence adalah bagian dari ilmu komputer yang telah berkembang sejak tahun 50an. F. COMPETENCE DAN PERFORMANCE Noom Chomsky telah membedakan antara competence dengan performance. Competence adalah kapasitas kreatif dari pemakaian bahasa. Sedangkan yang dimaksud dengan performance adalah penggunaan bahasa secara aktual yang meliputi mendengarkan, berbicara, berpikir dan menulis. G. STRUKTUR, FUNGSI DAN PROSES 1. Struktur Bahasa Struktur bahasa adalah suatu sistem dimana unsur-unsur bahasa diatur dan dihubungkan satu dengan yang lain (Bloom dan Lahey, 1978, hlm. 132). 2. Fungsi Bahasa Fungsi bahasa adalah alasan-alasan mengenai seorang berbicara. Ada dua macam fungsi bahasa yaitu: a. Fungsi bahasa yang bersifat intrapersonal (mathetik) b. Fungsi bahasa yang bersifat interpersonal (progmatik), 3. Proses Bahasa Proses bahasa adalah suatu deskripsi tentang alat-alat, materi dan prosedur yang ada dalam mental kita yang dipergunakan manusia untuk memproduksi dan mengerti bahasa.

H. STRUKTUR BAHASA Struktur bahasa menyangkut beberapa bidang yaitu : bidang semantik, bidang sintaksis, bidang morfologi dan bidang fonologi. 1. Bidang Semantik Semantik adalah studi mengenai arti suatu perkataan atau kalimat. 2. Bidang Sintaksis Sintaksis adalah bagian dari tata basa yang mempelajari dasar-dasar dan proses proses pembentukan kalimat dalam suatu bahasa (Gorys keraf, 1982). 3. Bidang Morfologi Morfologi ialah ilmu yang membicarakan morfem serta bagaimana morfem itu dibentuk menjadi kata (Yus Badudu, 1976). 4. Bidang Fonologi Fonologi merupakan salah satu bagian dari tata bahasa, yaitu bagian yang mempelajari bunyibunyi bahasa pada umumnya (G. keraf) BAB II PSIKOLINGUISTIK UMUM Pada Bab II ini, kita akan membahas fungsi bahasa dan proses berbahasa pada orang dewasa,

yang merupakan bagian dari psikolinguistik Umum karena menyangkut persepsi orang dewasa tentang bahasa dan bagaimana ia memproduksi bahasa.

A. FUNGSI BAHASA Untuk menjelaskan hal itu, perlu dijelaskan terlebih dahulu tiga aspek penting dari fungsi bahasa, yakni: Speech Act Propositional Content Thematic Structure

1. Speech Act Pada waktu seseorang berbicara, ia sebenarnya memperlihatkan suatu speech act tertentu yang dapat berupa action meminta, meyakinkan, berjanji, menyuruh dan lain-lainnya. 2. Propositional Content Thematic Structure adalah penilaian tentang keadaan mental (mental state) pendengar pada saat seseorang berbicara. 3. Thematic Structure Kalimat itu mempunyai fungsi memperinci ide-ide yang menjadi kerangka speech act. Ide-ide ini sering pula disebut sebagai ideational content dari sebuah kalimat atau dalam ilmu psikolinguistik disebut propositional content). B. PROSES BERBAHASA 1. Mengenal bunyi-bunyi (the speech recognizer) Sistem ini berfungsi untuk mengenal bunyi-bunyi yang diucapkan manusia sebagai suatu bahasa tertentu. 2. Analisis Kalimat atau parser Fungsi analisis kalimat adalah untuk menganalisis struktur kalimat. Dalam hal ini ia harus mendeteksi bagaimana haisl roses kerjasama antara tiga sistem dalam CPU (Central processing Unit). 3. Sistem Konseptual (The Conceptual System) Sistem konseptual merupakan inti dari penggunaan bahasa oleh manusia, oleh karena proses berpikir yang mendasari tingkah laku manusia seperti problem solving (pemecahan masalah), membuat keputusan (decision making), penggunaan bahasa dan lain-lain terdapat dalam sistem konseptual. 4. Generator Kalimat (The sentence Generator) Sesudah struktur konseptual terbentuk pada seseorang, kini tinggal bagaimana mengekspresikan nya ke dalam bahasa ucapan. Tugas ini menjadi tanggungjawab generator kalimat.

5. Artikulator Sistem ini berfungsi untuk mengucapkan kata-kata. Artikulatorbertugas menyampaikan susunan yang dibentuk oleh generator kalimat kepada bagian artikulais. 6. Leksikon Lesikon mental meliputi semua pengetahuan yang dipunyai pemakai bahasa, yang berhubungan

dengan akta-kata dalam khasanah perbendaharaan kata atau dengan akta lain arti akta-kata, ciriciri morfologi, ciri-ciri sintaksis, cara mengucapan, cara mengeja (Kempen, 1981, hlm. 16).

BAB III PSIKOLINGUISTIK PERKEMBANGAN A. PERKEMBANGAN FONOLOGI Bayi yang berumur 3 hingga 4 bulan mulai memproduksi bunyi-bunyian. Pada usia antara 5 dan 6 bulan ia mulai mengoceh. Pada pertengahan tahun pertama, anak-anak mulai membedakan bunyi-bunyi (Ervin Tripo, 1970) dan selanjutnya dikatakan bahwa persepsi (speech perception) kelihatannya tergantung pada interaksi anak dengan lingkungannya. B. PERKEMBANGAN SEMANTIK Dalam usahanya ini, mereka mulai dengan dua asumsi mengenai fungsi dan isi dari suatu bahasa, yaitu: (1) Bahasa dipergunakan untuk komunikasi (2) Bahasa mempunyai arti dalam suatu konteks tertentu C. PERKEMBANGAN SINTAKSIS Dalam perkembangan sintaksis bahasa Inggris, urutan kata penting karang mula-mula belum ada infleksi, sehingga si anak dalam struktur sintaksisnya bersandar pada urutan kata. Demikian juga dalam bahasa Rusia dan Jerman, sedangkan di Indonesia belum diketahui. D. PERKEMBANGAN MORFOLOGI Menurut Schaerlaekens (1977), diferensiasi morfologi itu meliputi tiga hal penting yaitu Pembentukan aktajamak Pembentukan diminutiesuffix (verkleinwood). jurkje (rok anak)Contoh: jurk (rok orang dewasa) Perubahan kata kerja Dalam Bahasa Indonesia, belum diketahui bagaimana perkembangan morfologi pada bahasa anak karena belum ada penelitian di bidang s tersebut. E. PERKEMBANGAN KONSEPTUAL Secara garis besar, hal-hal yang perlu dan harus dipelajari seorang anak sebelum ia dapat mengucapkan kalimat adalah: Kata benda (nama benda) dan Konsistensi obyek Kejadian-kejadian (events) Skema aksi (action schemes) Kausalitas Setelah seorang anak mengerti keempat hal terebut diatas berarti ia siap untuk mengaktifkan atau mengekspresikan skema aksi yang ada dalam alam pikirannya disampaikan melalui kalimat-

kalimat. 1. Konseptualisasi 2. Psikologi kognitif 3. Psikologi kognitif F. PERKEMBANGAN BAHASA ANAK Sejarah studi bahasa anak dibagi dalam dua periode, yaitu periode sebelum tahun 1960 dan sesudah 1960. 1. Studi Sebelum Tahun 1960 2. Studi Sesudah Tahun 1960

G. TUTURAN ANAK (CHILD SPEECH) MEKANISME PEROLEHAN BAHASA PADA ANAK-ANAK 1. Stage I Tuturan anak pada stage I terdiri dari kalimat telegram dan pivot open grammar. a. Kalimat telegram 9telegraphic speech) Bown dan fraser (1963) mengungkapkan bahwa tuturan anak apa stage I, awalnya sangat mirip dengan kalimat telegram. Artinya, anak memformulasikan pesan (message) dengan car yang sependek mungkin seperti halnya orang dewasa mengirim telegram. b. Privot Open Grammar Mengenai Pivot pen Grammar telah dibahas pada bab II 2. Stage II Tuturan anak pada stage II ini tertutup meliputi penguasaan penggunaan morfem imbuhan. H. MEKANISME PEROLEHAN BAHASA PADA ANAK ANAK Dalam sejarah perkembangannya teori-teori psikolinguistik tentang perolehan bahasa pada anakanak mulai meninggalkan kedua pendekatan tersebut secara murni dan menemukan suatu model baru dalam pendekatan yang lebih mempersoalkan bahasa dari segi prosesnya tanpa mengabaikan segi-segi posipositifnya. 3. Pandangan empiris yang murni / ekstrim Inti pandangan empiris yang murni ini ialah language is a function of reinforcement. Orang tua mengajar anaknya berbicara dengan memberikan reinforcement (penguatan) terhadap tingkah laku verbal. 4. Pandangan aliran rasionalis murni / ekstrim Dari sudut pandang aliran nasionalis, bahasa adalah suatu kemampuan yang khas dipunyai manusia. Selain itu, Chomsky dan kawan-kawan menganggap perolehan bahasa tidak diperoleh dengan cara induksi seperti diterangkan oleh aliran empiris, melainkan karena manusia secara biologis memang sudah diprogramkan (prepgrammed) untuk memperoleh bahasa. 5. Model Proses Atau Analisis Strategi (Strategy Analysis) Pandangan yang terbaru mengenai perbedaan bahasa pada anak-anak ialah pandangan yang disebut model proses (process models) atau analisis strategi (strategy analysis). I. PENGUKURAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK-ANAK

Ada beberapa macam tes untuk mengukur kemampuan berbahasa pada anak-anak. Pengukuran kemampuan berbahasa dan perkembangannya paling sedikit mempunyai tiga fungsi

BAB IV PSIKOLINGUISTIK TERAPAN Psikolinguistik terapan adalah aplikasi teori-teori linguistik dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bab ini akan dibahas beberapa bidang terapan yang dianggap penting, yaitu yang menyangkut hal membaca, patologi bahasa, kedwibahasaan dan pengajaran bahasa asing. A. Hal Membaca Membaca adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan kita dewasa ini. Usaha disamping membaca dianggap penting untuk komunikasi, juga karena membaca berkaitan erat dengan menulis.

1. Membaca Untuk Mengerti Bunyi Dalam initial reading, seorang anak harus belajar mengenal fenom kemudian menggabungkan (blending) beberapa fonem menjadi suatu suku kata atau kata 2. Membaca Untuk Mengerti Arti (Advanced Reading) Apabila dalam suatu bahasa, penguapannya mendekati pengerjaannya (apabila bahasa itu mempunyai pengucapan fonem tetap), maka sistem alphabetic dapat digunakan, tetapi bilamana ada perbedaan antara pengucapan dan pengerjaan, maka sistem logographic sesuai untuk dipakai. 3. Dyslexia Dyslexia adalah kesukaran dalam membaca yang tidak didasari oleh gangguan neurologis, tidak ada bukti tentang adanya kerusakan otak atau gangguan organis lainnya. 4. Aphasia Untuk pertama kalinya, aphasia dikenal sebagai penyakit yang terpisah pada tahun 1961, oleh seorang ahli saraf (neurology) Perancis bernama Broca. 5. Bahasa Orang Tunarugu Kesukaran pada anak-anak atau orang-orang tunarungu ialah mereka tidak dapat mendengar suara yang mereka produksi untuk mendapatkan umpan balik. 6. Beberapa Cara Mengukur Kedwibahasaan W.E. Lambert telah mengemabngkan suatu alat untuk mengukur kedwibahasaan dengan mencatat hal-hal berikut. Waktu reaksi seseorang terhadap dua bahasa. Kecepatan reaksi dapat diukur pula dari bagaimana seseorang melaksanakan perintah-perintah yang diberikan dalam bahasa yang berbeda. Kemampuan seseorang melengkapkan suatu perkataan Mengukur kecenderungan (preferences) pengucapan secara spontan. 7. Hubungan Antara Kewibahasaan Dengan Intelingensi Studi dari lambert telah mengontrol faktor sosial ekonomi, mendapatkan hasil yang sebaliknya dimana anak-anak dwibahasa dalam hal IQ sedikit lebih tinggi dari pada anak ke bahasa. 8. Hubungan antara kedwibahasaan dengan fungsi kognitif Dikatakan bahwa anak dwibahasa memperoleh flexibility set yang berguna dalam tugas-tugas berpikir yang berbeda, dimana dituntut adanya originalitas dan daya temu (inventiveness), yang

berarti kedwibahasan mempunyai efek positif terhadap fungsi kognitif. B. PENGAJARAN BAHASA ASING Dipertanyakan apakah ada kesamaan dalam hal seseorang anak belajar bahasa pertamanya (bahasa ibu) dengan orang dewasa atau anak belajar bahasa asing. dalam kenyataannya, ternyata sukar untuk mencari pararelitas antara keduanya dan yang nampak justru lebih banyak perbedaannya dari pada kesamaannya. C. METODA MENGAJAR BAHASA ASING Ada tiga metode umum yang telah dipergunakan dalam pengajaran bahasa, yaitu a. Metoda Grammar Translation b. Metoda adiolingual c. Metoda code learning

You might also like