You are on page 1of 3

EPILEPSI Definisi Epilepsi adalah kondisi tubuh yang bermula dari gangguan fungsi otak secara intermiten yang

menyebabkan bangkitan kejang-kejang (seizure) berulang kali. Ini adalah pertanda kalau fungsi otak seseorang terkadang terganggu. Kebanyakan orang pernah merasakan kejang2 dalam hidup mereka, tapi itu tidak selalu berarti mereka punya epilepsi. Orang yang memiliki epilepsi akan merasakan lebih dari sekali kejang2 yang diawali dari otak. Mekanisme Epilepsi Otak adalah struktur yang kompleks, terbuat dari jutaan sel saraf (neurones). Otak mengkontrol banyak tugas, seperti kesadaran, gerakan, dan postur. Otak mengirim dan menerima pesan-pesan sehingga kegiatan2 ini terjadi. Jika ada kesalahan dalam pengiriman atau penerimaan pesan yang disebabkan oleh lepas muatan listrik abnormal atau berlebihan sel saraf, beberapa atau bahkan seluruh fungsi otak akan berhenti untuk sementara. Jika itu terjadi, orang akan merasakan bangkitan epilepsi (seizure). Jadi secara klinis, suatu bangkitan dinyatakan epilepsi jika disebabkan oleh hiperaktifitas listrik di saraf otak, bukan karena penyakit otak akut. ETIOLOGI Umumnya epilepsi mungkin disebabkan oleh kerusakan otak dalam process kelahiran, luka kepala, strok, tumer otak, alkohol. Kadang epilepsi mungkin juga karena genetik, tapi epilepsi bukan penyakit keturunan. Tapi penyebab pastinya tetap belum diketahui. EPIDEMIOLOGI Epilepsi adalah kondisi otak yang paling umum di dunia. Semua orang beresiko mendapat epilepsi. Bahkan, setiap orang beresiko satu di dalam 50 untuk mendapat epilepsi. Pengguna narkotik dan peminum alkohol punya resiko lebih tinggi. Pengguna narkotik mungkin mendapat seizure pertama karena menggunakan narkotik, tapi selanjutnya mungkin akan terus mendapat seizure walaupun sudah lepas dari narkotik. Di Inggris, satu orang diantara 131 orang menyindap epilepsi. Jadi setidaknya 456000 penyindap epilepsi di Inggris. http://www.epilepsynse.org.uk/pages/info/leaflets/explaini.cfm TIPE BANGKITAN EPILEPSI Secara umum serangan epilepsi dapat dibagi dalam 2 kelompok besar: 1. Primary Generalized Seizures (epilepsi tipe umum)

2. Partial Seizures (epilepsi tipe parsial) Primary Generalized Seizure terbagi lagi dalam 7 jenis: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Absence seizures (epilepsi tipe lena / epilepsi absans) Atypical absence seizures (epilepsi lena atipikal / epilepsi absans atipikal) Myoclonic seizures (epilepsi mioklonik) Atonic seizures (epilepsi atonik) Tonic seizures (epilepsi tonik) Clonic seizures (epilepsi klonik) Tonic-clonic seizures (epilepsi tonik-klonik / Gland Mal)

Partial seizures terbagi lagi dalam 3 jenis: 1. Simple partial seizures (epilepsi parsial simpel/sederhana) 2. Complex partial seizures (epilepsi parsial kompleks) 3. Secondarily generalized seizures (epilepsi bangkitan umum sekunder) Ada pula Status Epilepticus yaitu kondisi dimana serangan epilepsi terjadi dengan sangat lama atau satu serial serangan epilepsi datang bertubi-tubi. MEDIKAMENTOSA Sebelum memulai pengobatan anti epilepsi, dokter anak atau/dan dokter saraf anda harus mencari tahu sedetil-detilnya tentang kondisi epilepsi anak anda karena obat yang diresepkan harus sesuai dengan tipe epilepsi yang didapat. Ada obat yg lebih cocok untuk epilepsi tipe Gland Mal, ada yang lebih cocok untuk tipe Petit Mal. Obat anti epilepsi dimakan setiap hari untuk mencegah serangan epilepsi. Karena obat anti epilepsi mungkin perlu dikonsumsi bertahun-tahun, dokter akan mempertimbangkan usia dan gaya hidup anak dalam mengeluarkan resep. Bagaimana tubuh menyerap dan mengeluarkan obat dalam tubuh berubah seiring usia. Untuk anak berusia di bawah 12 tahun, biasanya dosis obat disesuaikan dengan berat badan, dan meningkat seiring usia. Untuk anak di atas 12 tahun, biasanya dosisnya sama dengan orang dewasa. Orang yang baru didiagnosa epilepsi disarankan untuk mengkonsumsi 1 macam obat saja (disebut monotherapy). Jika jenis obat harus diubah, transisinya harus dilakukan dengan perlahan-lahan. Jika anak tetap mengalami kejang mencoba obat jenis kedua, dokter mungkin akan melakukan diagnosa ulang sebelum meresepkan obat baru. Jika satu macam obat tidak dapat mengontrol serangan, dokter mungkin menambahkan obat kedua, sehingga anak mengkonsumsi 2 macam obat setiap hari (disebut polytherapy). Biasanya dosis obat dimulai dengan dosis rendah dan ditingkatkan perlahan-lahan hingga menemukan dosis yang tepat. Dosis berbeda untuk masing-masing anak. Jadi perlu dimonitor reaksi anak terhadap obat, yaitu frekuensi kejang dan efek samping.

Sebaiknya setiap anak punya rencana pengobatan yang mencatat jenis obat, dosis dan frekuensi obat diminum, juga frekuensi serangan. Efek Samping Obat Setiap obat pasti memiliki potensi menyebabkan efek samping, tapi apakah efek samping itu timbul tergantung ke reaksi tubuh masing-masing. Efek samping yang dirasakan dapat berbeda antar individu dan antar obat. Dalam pengobatan, dokter selalu berusaha menyeimbangkan manfaat dengan efek samping seminim mungkin. Ada anak miliki alergi terhadap obat, dimana hal ini jarang terjadi tapi dapat merupakan hal yang serius. Kulit gatal adalah tanda pertama untuk alergi dan biasanya langsung muncul ketika obat dikonsumsi. Jika anda merasa anak anda memiliki alergi, segera hubungi dokter. Efek samping karena dosis yang terlalu tinggi juga dapat terjadi. Hal ini dapat dihindari dengan memulai dari dosis yang rendah dan meningkatkan dosis perlahan-lahan. Efek samping mungkin juga dirasakan ketika mengkonsumsi obat epilepsi baru, dan biasanya efek ini akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa hari atau beberapa minggu. Jika efek samping ini terus berlangsung dalam jangka waktu yang lama, hubungi dokter anda. Jika obat dikonsumsi bertahun-tahun, efek samping jangka panjang mungkin terjadi. Jadi semakin sederhana pengobatan, semakin kecil efek sampingnya. Sangat penting bagi orang tua untuk memberikan asupan gizi yang baik kepada anak sehingga daya tahan tubuh anak meningkat. Seyogianya, dengan tubuh yang sehat, anak akan semakin kuat menghadapi efek samping.

You might also like