You are on page 1of 4

Nama : Fitri Wahyuni Nim : 11.1200.

038 Prodi : PBA

Resume Mubtada dan Khabar

Mubtada ialah isim marfu' yang bebas dari amil lafazh, sedangkan khabar ialah isim marfu' yang di-musnad-kan kepada mubtada, contohnya seperti perkataan: (Zaid berdiri); (dua Zaid itu berdiri); dan (Zaid-Zaid itu berdiri).

Pembagian Mubtada

Mubtada itu terbagi menjadi dua bagian, yaitu mubtada yang zhahir dan mubtada yang mudhmar (dhamir). Mubtada zhahir penjelasannya telah dikemukakan pada contoh zaid diatas. Sedangkan Mubtada mudhmar (isim dhamir). Isim dhamir ini Tidak diperbolehkan membuat mubtada dengan menggunakan isim dhamir muttashil, tetapi diperbolehkan dengan setiap dhamir yang munfashil ada dua belas, yaitu: (saya), (kami atau kita),

(kamu -laki-laki), (kamu -perempuan), (kamu berdua -laki-laki/perempuan), (kalian -laki-laki), (kalian -perempuan), (dia -laki-laki), (ia -perempuan), (mereka berdua -laki-laki/perempuan), (mereka semua -laki-laki, (mereka semua -perempuan),

seperti perkataan

saya adalah orang yang berdiri kami adalah orang-orang yang berdiri kamu patut untuk menetapkan hukum -diantara manusia

Pembagian Khabar Khabar itu ada dua bagian, yaitu khabar mufrad dan khabar ghair mufrad. 1. Khabar mufrad

(Khabar mufrad) adalah khabar yang bukan berupa jumlah (kalimat) dan bukan pula menyerupai jumlah. Contoh: (Zaid berdiri); kedua-duanya isim mufrad.

Dan juga termasuk khabar mufrad bila mubtada dan khabar itu terdiri dari isim tatsniyah dan jamak, seperti contoh di bawah: = Zaid-Zaid itu berdiri; = dua Zaid itu berdiri; = Zaid-Zaid itu berdiri. 2. Khabar ghair mufrad Khabar ghair mufrad ialah, khabar yang terdiri dari jumlah, seperti jumlah ismiyah (mubtada dan khabar lagi), atau jumlah fi'liyyah (yaitu terdiri dari fi'il dan fa'il sebagaimana yang akan dijelaskan di bawah ini). Khabar ghair mufrad ada empat macam, yaitu: 1. Jar dan majrur; 2. zharaf; 3. fi'il beserta fa'ilnya; dan 4. mubtada beserta khabarnya. Contohnya seperti perkataan: (Zaid berada di dalam rumah); khabarnya terdiri dari jar dan majrur. (Zaid berada di sisimu); khabarnya zharaf,

(Zaid, ayahnya telah berdiri); khabarnya terdiri dari fi'il dan fa'il. (Zaid hamba perempuannya pergi);khabar-nya terdiri dari mubtada khabar

Contoh jumlah ismiyyah (

), Mubtada' (

) dan Khabar (

Sebuah jumlah ismiyyah ( ) atau Kalimat Nominal (kalimat sempurna yang semua katanya adalah Isim), selalu terdiri dari dua bagian kalimat yakni Mubtada' (Subjek) dan Khabar (Predikat). Pada umumnya seluruh Mubtada' dalam keadaan Ma'rifah sedangkan seluruh Khabar (Predikat) dalam keadaan Nakirah. Perhatikan contoh kalimat-kalimat di bawah ini:

Jumlah Ismiyyah

Mubtada'

Khabar

(=rumah itu besar)

(=rumah itu)

(=besar)

(=rumah yang besar itu mahal)

(=rumah yang besar itu)

(=mahal)

(=rumah besar itu indah)

(=rumah besar itu)

(= indah)

(=kunci rumah besar itu kecil)

(=kunci rumah besar itu)

(=kecil)

Dari contoh kalimat di atas diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Baik Mubtada' maupun Khabar, bisa terdiri dari satu kata ataupun lebih. 2. Mubtada' pada umumnya selalu dalam keadaan Ma'rifah. 3. Khabar pada umumnya selalu dalam keadaan Nakirah. 4. Mubtada' yang terdiri dari beberapa kata bisa merupakan Shifat-Maushuf (contoh kalimat II) maupun Mudhaf-Mudhaf Ilaih (contoh kalimat III dan IV)

You might also like