Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK IV :
Ernst Haeckel pada tahun 1870, dimana dalam tulisannya dikemukakan bahwa
ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Oikos” berarti lingkungan tempat hidup
dan “Logos” yang berarti ilmu. Sehingga ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu
Lingkungan mempunyai arti luas, antara lain menyangkut sifat fisika dan
sifat kimia tempat tinggal organisme tersebut. Sedang orgnisme adalah sesuatu
yang hidup atau mahkluk hidup yang pada umumnya terdiri dari individu. Individu
ekosistem. Jadi ekosistem terbatas pada suatu daerah tertentu dari alam, terdiri
dari mahkluk hidup dan benda mati yang berhubungan erat dan saling
lebih kompleks antara bagian yang hidup dan bagian yang mati.
interaksi antara tiga unsur alam utama yaitu daratan, perairan dan udara. Bentuk
dinamik dari proses penghancuran dan pembentukan dari ketiga unsur alam
tersebut. Sebagai tempat peralihan antara daratan dan laut, dimana kawasan ini
pantai ini juga sebagai zona penyangga (buffer zone) bagi banyak hewan yang
berimigrasi (ikan, udang, dan burung) untuk mencari makan, berkembang biak
pertemuan antara limpasan air sungai yang bersifat tawar dan air laut yang asin.
yang tinggi sehingga didiami organisme yang bervariasi dari waktu ke waktu.
Estuaria juga menerima pasokan nutrien yang besar dari daratan yang terbawa
oleh arus sungai. Oleh sebab itu estuaria merupakan wilayah yang subur dan
disukai oleh terutama pada periode larva hingga juvenil. Disamping membawa
pasokan nutrien, masukan air tawar ikut pula membawa pencemar dari darat
yang menyebabkan estuaria menjadi tempat yang tidak layak untuk didiami oleh
organisme.
tentang hal tersebut, maka dianggap perlu untuk menyusun makalah dan
melakukan presentase tentang siklus materi dan aliran nutrient pada estuaria.
menyelesaikan mata kuliah Ekologi Perairan Lanjutan pada program studi Ilmu
COZ di udara berasal dari respirasi manusia dan hewan, erupsi vulkanik,
Hewan dan tumbuhan yang mati, dalam waktu yang lama akan
bahan bakar yang juga menambah kadar C02 di udara. Di ekosistem air,
dioksida berikatan dengan air membentuk asam karbonat yang akan terurai
menjadi ion bikarbonat. Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga yang
memproduksi makanan untuk diri mereka sendiri dan organisme heterotrof lain.
Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, COz yang mereka keluarkan menjadi
bikarbonat. Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang dengan jumlah C02 di
air.
berapa banyak karbon tersimpan dalam berbagai reservoir, dalam milyar ton
("GtC" berarti Giga Ton Karbon). Angka dengan warna biru menyatakan berapa
yang diberikan dalam diagram, tidak termasuk ~70 juta GtC batuan karbonat dan
kerogen.
dari daratan. Kontribusi aliran karbon dari daratan adalah C/N > 10, sedangkan
dari perairan sendiri sebesar C/N < 6, penyebabnya tingginya variasi tersebut
diakibatkan oleh tingginya pasokan air tawar dari sungai dan sumber karbon itu
termasuk daur ulang partikel, exudation from producers, terlepas sel yang patah
Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen
(misalnya jenis polongan) dan beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga
dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir.
Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia (NH3), ion
Gas nitrogen tidak dapat digunakan secara langsung oleh sebagian besar
dan NO3 sebelum digunakan dalam siklus. Pada tumbuhan dan hewan, senyawa
Legum dan akar tumbuhan lain, misalnya Marsiella crenata. Selain itu, terdapat
bakteri dalam tanah yang dapat mengikat nitrogen secara langsung, yakni
Azotobacter sp. yang bersifat aerob dan Clostridium sp. yang bersifat anaerob.
Nostoc sp. dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga mampu menambat nitrogen.
secara terus menerus bergerak masuk dan keluar melewati organisme. Selain
itu, terdapat pula tempat pembuangan sejumlah unsur kimia tertentu yang tidak
dapat didaur ulang melalui proses biasa. Dalam waktu yang lama, kehilangan
pembuangan itu dimanfaatkan kembali. Pada akhirnya, daur bolak balik ini
cenderung mempunyai mekanisme umpan balik yang dapat mengatur dirinya
sendiri (self regulating) yang menjaga siklus tersebut agar tetap seimbang.
1. Amonia ( )
NH 3
Amonia ( ) dan garam-garamnya bersifat mudah larut dalam air. Sumber
NH 3
amonia di perairan adalah pemecahan nitrogen organik (protein dan urea) dan
nitrogen anorganik yang terdapat di dalam tanah dan air, yang berasal dari
Sumber amonia adalah reduksi gas nitrogen yang berasal dari proses
difusi udara atmosfer, limbah industri dan domestik. Amonia yang terdapat dalam
mineral masuk ke badan air melalui erosi tanah. Selain terdapat dalam bentuk
Ikan tidak bisa bertoleransi terhadap kadar amonia bebas yang terlalu
tinggi karena dapat mengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah dan
pada akhirnya dapat meningkatkan sifokasi. Pada budidaya intensif, yang padat
2. Nitrit ( )
−
NO 2
Sumber nitrit dapat berupa limbah industri dan limbah domestik. Kadar
nitrit pada perairan relatif karena segera dioksidasi menjadi nitrat. Perairan alami
sedikit daripada nitrat, karena bersifat tidak stabil dengan keberadaan oksigen.
Nitrit merupakan bentuk peralihan antara amonia dan nitrat (nitrifikasi) dan antara
nitrat dan gas nitrogen (denitrifikasi) yang terbentuk dalam kondisi anaerob.
3. Nitrat ( )
NO3
disukai oleh tumbuhan. Kadar nitrat di perairan yang tidak tercemar biasanya
lebih tinggi daripada kadar amonium. Kadar nitrat lebih dari 5 mg/liter
manusia dan tinja hewan. Kadar nitrogen yang lebih dari 0,2 mg/liter
tanaman dan alga. Nitrat nitrogen sangat mudah larut dalam air dan bersifat
stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi sempurna di perairan. Secara
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik
(pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah).
Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh decomposer
(pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah
atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat
banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan
membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini
kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus
menerus.
Gambar 3. Siklus Fosfor di alam
III. PENUTUP
Estuaria diartikan sebagai perairan yang semi tertutup yang berhubungan
bebas dengan laut, sehingga air laut dengan salinitas tinggi dapat bercampur
dengan air tawar . Kondisi ini secara umum menyebabkan keragaman organisme
yang lebih sedikit di wilayah ini tetapi dengan populasi yang tinggi. Kombinasi
pengaruh air laut dan air tawar tersebut akan menghasilkan suatu komunitas
bagian kecil yang ada di sub-sub ekosistem wilayah pesisir. Cadangan karbon
yang tersedia di pantai berlumpur belum banyak terungkap, terbukti dari hasil
penelusuran pustaka sangat sedikit informasi yang diberikan oleh para peneliti.
Akan tetapi ini bukan merupakan suatu hambatan untuk di telaah lebih lanjut
untuk di kaji berkenaan dengan issue global saat ini. Yang menarik ditelusuri
adalah proses sink dan source carbon di pantai berlumpur itu sendiri, yang
penulis ketahui bahawa untuk dilautan lepas atau samudera sudah banyak
tercapai.
Di Indonesia sendiri, informasi-informasi mengenai diamika fisik pantai
berlumpur, siklus karbon dan rantai makanan masih sangat kurang. Walaupun
lebih lanjut dengan melakukan berbagai kajian dan pendekatan untuk menjawab
Gas nitrogen tidak dapat digunakan secara langsung oleh sebagian besar
dan NO3 sebelum digunakan dalam siklus. Pada tumbuhan dan hewan, senyawa
alamiah di lihat adanya pengaruh aktifantara laut dan darat itu sendiri.
estuaria sendiri mengalami banyak tekanan baik secara natural maupun human
dari beberapa literatur terbaca bahwa di pantai-pantai Eropa dan Amerika sudah
banyak dilakukan penelitian, seperti yang dilakukan oleh Webster dan kawan-
kawan pada tahun 2003, dimana mereka mengkaji pengaruh kolom air tawar dan
air laut terhadap rantai makanan juga dengan mengklasifikasikan setiap zona-
zona pantai berlumpur itu sendiri. Kemudian oleh Johannessen pada tahun 2005
mendefinisikan siklus Krebs yang berkembang sejak tahun 1972 dan
DAFTAR PUSTAKA
Anthony E.J. and Orford J.D., 2002. Between wave- and tide-dominated coasts:
the middle ground revisited. Journal of Coastal Research, SI 36, 8–15. (ICS
2002 Proceedings).
Bengen, D.G. 2001. Ekosistem dan Sumberdaya Pesisir dan Laut serta
Pengelolaan Secara Terpadu dan Berkelanjutan. Prosiding Pelatihan
Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan
Lautan IPB, (http://www.malang.ac.id, diakses 18 Oktober 2008).
Dahuri et al., 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan
Seacara Terpadu. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.
Fachrul. M. F, 2007. Metode Sampling Bioteknologi. Bumi Aksara. Jakarta.
Long A.J, Scaife, R.G, Edwards, R.J. 2000. Stratigraphic architecture, relative
sea level, and model estuaria developmentin southern England: new data
from Southampton Water. Special Publication 175. Geology Society.
London. 253 -280 p.