You are on page 1of 1

Kemampuan berpikir kritis Selama ini pengajaran dengan model konvensional lebih menitik beratkan pada perolehan pengetahuan

konseptual dan prosedural, dan kurang memberikan perhatian pada pengembangan kemampuan berpikir. Dalam pembelajaran dengan menggunakan model RESIK, siswa diperhadapkan dengan banyak masalah yang harus dipecahkan, siswa diperhadapkan pada pertanyaan-pertanyaan yang merangsang berpikir siswa. Pertanyaanpertanyaan seperti mengapa, bagaimana dan sebagainya akan merangsang siswa untuk berpikir lebih keras. Dengan demikian belajar dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan model RESIK ini akan dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa. berpikir merupakan proses yang melibatkan operasi (aktivitas) mental seperti induksi, deduksi, klasifikasi, dan penalaran. Berpikir merupakan kemampuan untuk menganalisis, mengkritik, dan mencapai kesimpulan berdasar pada inferensi atau pertimbangan yang seksama (Arends, 2000, 1997). Salah satu kemampuan berpikir yang dapat ditumbuhkan melalui pembelajaran metematika dengan menggunakan model RESIK ini adalah kemampuan berpikir kritis. Hal ini disebabkan karena dalam pembelajaran dengan model ini, siswa selalu diperhadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan mengapa, bagaimana, yang kontekstual, sehingga dapat merangsang dan menuntut berpikir siswa secara cermat dan konprehenship. Siswa tidak hanya diharapkan dapat menyelesaikan salah satu masalah, tetapi juga memahami langkah-langkah pemecahan masalah dan mengetahui mengapa memilih strategi pemecahan masalah tersebut. Berpikir kritis merupakan suatu keterampilan berpikir yang bermanfaat dalam banyak situasi kehidupan. Menurut Ernis (Ratumanan, 2003), berpikir kritis merupakan berpikir reklektif yang terfokus dan memutuskan apakah meyakini atau melakukan sesuatu. Dari defenisi menurut Ernis ini dapat diungkapkan beberapa hal penting. Pertama, berpikir kritis merupakan kegiatan reklektif. Sering tujuannya tidak untuk menyelesaikan masalah tetapi lebih pada pemahaman terbaik terhadap masalah. Kedua, berpikir kritis juga merupakan kegiatan yang terfokus. Ini menunjukkan bahwa kita tidak hanya berpikir, tetapi dalam berpikir tentang sesuatu, kita ingin memahami sepenuhnya. Ketiga, tujuan dari berpikir kritis adalah untuk memper-timbangkan dan mengevaluasi informasi sedemikian sehingga pada akhirnya memungkinkan kita untuk membuat keputusan. Keempat, tidak serupa pemecahan masalah, content dari berpikir kritis kita merupakan suatu keyakinan atau suatu alasan bagi keinginan kita untuk menyelesaikan sepenuhnya.

You might also like