You are on page 1of 8

Sistem Peredaran Darah pada Kecebong

I.

Tujuan Memahami sistem peredaran darah pada katak sehingga dapat dibedakan antara pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler berdasarkan kecepatan aliran darahnya.

II.

Landasan Teori Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium. Sistem transportasi pada katak terdiri dari darah dan alat peredaran darah. Darah terdiri dari bagian yang cair (plasma darah) dan sel-sel darah. Alat peredaran darah katak terdiri dari jantung, pembuluh nadi, kapiler, pembuluh balik. Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran. Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil. selanjuntnya, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dank e otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru. Pada masa larva (berudu/kecebong), sistem peredaran transportasinya menyerupai sistem transportasi pada ikan. Setelah mengalami metamorfosis menjadi katak, sistem

transformasinya mengalami perubahan yang sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat. Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran. Pada sistem peredaran darah tunggal darah melalui jantung hanya satu kali peredaran. Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida mengalir ke sinus venosus, kemudian masuk ke atrium. Sinus venosus adalah ruang atau rongga jantung yang terletak diantara ventrikel dan atrium. Pada saat jantung mengendur, darah mengalir melalui klep, masuk kedalam ventrikel. Dari ventrikel darah diteruskan ke konus ateriosus, kemudian menumju aorta ventralis dan dilanjutkan ke insang. Di Insang, aorta bercabang-cabang menjadi kapiler-kapiler (Pembuluh-pembuluh kecil). Kapiler-kapiler insang melepaskan karbon dioksiada dan mengambil oksigen dari air. Dari kapiler-kapiler insang, darah mengalir ke aorta dorsalis yang bercabang-cabang. Dari cabang-cabang aorta dorsalis ini darah mendistribusikan ke kapiler-kapiler seluruh bagian tubuh. Selain darah juga mengambil kabron dioksida untuk dibawa kembali ke jantung melalaui vena kava dan sinus venosus (Anonim b,2010).

III. Alat dan Bahan Bahan - Kecebong - Eter Alat - Mikroskop - Gelas Petridish - Kaca Ojek - Pipet

IV. Prosedur Kerja 1. Meneteskan kurang lebih 5 tetes aquadesh dan 1 tetes eter pada gelas petridish. 2. Mengambil 1 ekor kecebong dan melakukan pengamatan pada bagian ekor di bawah mikroskop.

3. Setelah mengadakan pengamatan dan terlihat sistem peredarannya, melakukan langkah selanjutnya, yaitu : a. Melakukan dokumentasi b. Membedakan aliran darah di dalam arteri dan vena c. Memperhatikan pembuluh darah yang kosong 4. Membuat laporan sistem peredaran darah dengan sempurna berdasarkan aliran dan kualitas sel darah yang mengalir.

V.

Hasil dan Pembahasan Hasil

Kapiler Darah

Vena

Arteri
Pembahasan Amfibia (Amphibia) merupakan hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua tempat yaitu di air dan di daratan. Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya (berudu) hidup di air atau tempat basah bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa (katak dewasa), yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru. Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran. Pertama,

darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh. Sistem transportasi pada katak terdiri dari: a. Darah Plasma darah Komponen utama dari plasma darah adalah air yang didalamnya terlarut protein dan garam-garam mineral. Sel-sel darah 1. Sel darah merah (eritrosit), ciri-ciri eritrosit adalah: Selnya berinti. Berbentuk bulat panjang. Pipih. Mengandung hemoglobin yang berguna dalam transportasi O2.

2. Sel darah putih (leukosit), ciri-ciri leukosit adalah: Selnya tidak berwarna (bening). Memiliki inti sel. Dapat bergerak bebas secara ameboid.

b. Alat peredaran darah: Jantung Pembuluh nadi Kapiler Pembuluh balik

Jantung Katak Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel yang berdinding tebal dan letaknya disebelah pasterior. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium. Klep bicuspidalis antara atrium kiri dengan ventrikel kiri, sedangkan tricuspidalis antara atrium kanan dengan ventrikel kanan. Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak disebelah dorsal dari jantung.Trunkus arteriosus berupa pembuluh bulatyang keluar dari bagian dasa ranterior bili

Pembuluh Nadi Pembuluh nadi utama (trunkus arteriosus) yang keluar dari ventrkel kanan bercabangcabang menjadi dua aorta,tiap aorta membelok ke kiri dan ke kanan. Pada tiap-tiap pangkal arteri yang bercabang Sebagai berikut: a. Arteri karotis yang mengalirkan darah ke kepala b. Arteri pulmokutaneus yang bercabang dua; cabang yang menuju keparu-paru disebut arteri pulmonalis, dan yang menuju kekulit disebut arteri kutanea Pembuluh balik Pada katak terdapat 3 macam sistem vena yaitu: Sistem vena kava yang terdiri dari vena kava yang berasal dari tungkai depan dan

kepala dan vena kava yang berasal dari alat tubuh bagian belakang. Sistem vena pulmo kutaneus yaitu vena dari paru-paru dan juga kulit yang

mengangkut darah. Sistem vena porta yaitu vena yang berasal dari organ tubuh sebelum kembali ke

jantung tetapi mampir dulu ke organ lain. Misalnya adalah vena yang meninggalkan usus tetapi mampir dulu ke hati yang dinamakan dengan vena hepatis, vena dari alat-alat tungkai belakang dan ekor yang mampir ke ginjal dahulu yang disebut dengan vena porta renalis.

Mekanisme Peredaran Darah pada Katak Darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan. Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri. Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil. Selanjuntnya, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel. Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Dari ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.

Darah dari paru-paru dan kulit kembali ke atrium kiri, sementara darah dari tubuh masuk ke atrium lain. Sebuah faktor yang menarik dalam katak adalah bahwa kulit juga berperan dalam pertukaran gas. Jadi, atrium kiri menerima darah yang mengandung oksigen, sedangkan yang kanan terdeoksigenasi menerima darah. Dari sana, darah dilewatkan ke dalam ventrikel tunggal. Darah dari ventrikel dipompa ke aorta bercabang. Untuk lebih spesifik, darah dari atrium kiri dikirim ke kepala dan otak melalui arteri karotis. Darah ini relatif murni dan oksigen. Arteri yang coeliacomesenteric perpecahan ke celiac arteri, yang membawa darah ke lambung dan pankreas, dan mesenterika arteri, yang membawa darah ke usus dan limpa. Iliaka arteri mengirim darah ke kaki. Terdeoksigenasi darah dari atrium kanan dikirim ke kulit dan paru-paru menjadi oksigen melalui pulmocutaneous arteri. Meskipun darah yang melewati lengkungan aorta akan dicampur, itu masih cukup untuk memasok oksigen ke seluruh tubuh. Kava posterior mendapat darah dari ginjal, hati dan organ reproduksi. Terdeoksigenasi darah dari tungkai belakang mengalir ke pembuluh darah panggul. Vena abdomen ventral terdeoksigenasi mendapat darah dari dinding tubuh dan kandung kemih. Pada masa larva (berudu/kecebong), sistem peredaran transportasinya menyerupai sistem transportasi pada ikan. Setelah mengalami metamorfosis menjadi katak, sistem transformasinya mengalami perubahan yang sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat. Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran. Jantung pada berudu terbagi menjadi dua ruangan. Yaitu satu serambi dan satu bilik. Seluruh darah yang masuk ke jantung melalui vena mempunyai kadar O2 yang rendah dan CO2 yang tinggi. Darah tersebut disebut darah vena. Otot bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang. Daerah insang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas, CO2 dibebaskan dan O2 diikat. Darah yang kaya O2 disebut darah arteri. Darah arteri kemudian mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh tubuh. Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan ke vena. Seiring dengan waktu, darah yang miskin O2 masuk ke dalam vena dan dibawa kembali ke jantung. Sistem sirkulasinya yang serupa ikan berupa system peredaran darah tertutup atau peredaran darah tunggal. Pada sisitem peredaran darah tunggal darah melalui jantung hanya satu kali peredaran. Darah dari seluruh tubuh yang mengandung karbon dioksida mengalir ke sinus venosus, kemudian masuk ke atrium. Sinus venosus adalah ruang atau rongga jantung yang terletak diantara ventrikel dan atrium. Pada saat jantung

mengendur, darah mengalir melalui klep, masuk kedalam ventrikel. Dari ventrikel darah diteruskan ke konus ateriosus, kemudian menumju aorta ventralis dan dilanjutkan ke insang. Di Insang, aorta bercabang-cabang menjadi kapiler-kapiler (Pembuluh-pembuluh kecil). Kapiler-kapiler insang melepaskan karbon dioksiada dan mengambil oksigen dari air. Dari kapiler-kapiler insang, darah mengalir ke aorta dorsalis yang bercabang-cabang. Dari cabangcabang aorta dorsalis ini darah mendistribusikan ke kapiler-kapiler seluruh bagian tubuh. Selain darah juga mengambil kabron dioksida untuk dibawa kembali ke jantung melalaui vena kava dan sinus venosus. Pada percobaan yang kami lakukan untuk mengamati sistem peredaran darah pada katak dengan cara mengamati sistem peredaran berudu atau kecebong. Sistem peredaran darah pada katak yaitu dimulai dari darah vena dari seluruh tubuh mengalr masuk kesinus venosus dan kemudian mengalir menuju ke atrium kanan. Dari atrium kanan darah mengalir ke ventrikel yang kemudian dipompa menuju arteri pulmonalis, paru-paru, vena pulmonalis, atrium kiri. Selain peredaran darah paru-paru pada katak juga terdapat peredaran darah sistemik yang lintasannya adalah dimulai dari ventrikel, conus anteriosu, aorta ventralis menuju keseluruh tubuh, sinus venosus dan menuju atrium kanan. Pengamatan aliran darah pada katak dipelajari melalui aliran darah pada ekor kecebong setelah ekor kecebong yang diamati dibawah mikroskop terlihat pembuluh darah pada ekor kcebong yang nampak transparan dengan aliran darah tersebut. Kemudian darah dari arteri ini mengalir agak lambat kecabang-cabang arteri yang disebut arteriol. Darah dari arteriol tersebut akan terus mengalir kekapiler dan menuju kebagian ekor, dari pembuluh kapiler ini darah mengalir agak lambat menuju venula,darah akan terus mengalir ke pembuluh vena dan mengalir cepat ke arah kepala. Pembuluh arteri dan vena menglirkan darah lebih cepat daripada pembuluh arterior,venula dan kapiler karena ukuran pembuluh darah arteri dan vena tersebut lebih besar dari ukuran pembuluh arterior, vena dan kapiler sehingga darah mengalir lebih cepat.

VI. Simpulan 1) Perbedaan kecepatan aliran darah ini disebabkan oleh ukuran pembuluh darah. 2) Pembuluh yang aliran darahnya paling cepat adalah arteri, yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari kepala keekor kecebong.

3) Pembuluh yang aliran darahnya lambat adalah vena, yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari ekor ke kepala. 4) Pembuluh yang menghubungkan antara arteri dan vena adalah pembuluh kapiler, aliran darah pada pembuluh darah arteri dan vena lebih cepat daripada aliran darah pada venula, arteriol, kapiler.

VII. Daftar Pustaka Anonim.2010.Aliran Darah Kecebong. http://dsyoghi.wordpress.com/ (diakses tanggal 2 Desember 2011) Anonim. 2009. Sistem Sirkulasi pada Amfibia. http://biologicrew.blogspot.com/ (diakses tanggal 2 Desember 2011) Okta. 2010. Sistem Peredaran Darah. http://klikbelajar.com/author/octa/ (diakses tanggal 2 Desember 2011) SAPUTRA, ANDIKA. 2010. Aliran Darah. http://bhimashraf.blogspot.com/ (diakses tanggal 2 Desember 2011)

You might also like