Professional Documents
Culture Documents
2.1. HUBUNGAN PERENCANAAN SDM DENGAN PERENCANAAN STRATEGIK BISNIS, TAKTIKAL, DAN OPERASIONAL
Perencanaan Sumber Daya Manusia (HR Planning) merupakan proses manajemen dalam menentukan pergerakan sumber daya manusia organisasi dari posisi yang diinginkan di masa depan.
Strategi merupakan perumusan dari misi perusahaan, tujuan dan sasaran termasuk rencana kegiatan untuk mencapai tujuan, sasaran, dan secara eksplisit mempertimbangkan aspek persaingan, dan pengaruh faktor lingkungan. Strategi sumber daya manusia adalah seperangkat prosesproses aktivitas yang dilakukan bersama oleh manajer sumber daya manusia dan manajer lini untuk menyelesaikan masalah bisnis yang terkait dengan manusia (people-related business issue).
Strategi bisnis di masa yang akan datang dipengaruhi perubahan kondisi lingkungan menuntut manajer (pimpinan) untuk mengembangkan program-program yang mampu menterjemahkan current issues dan mendukung rencana bisnis masa depan. Keselarasan antara bisnis dan perencanaan sumber daya manusia dapat membangun perencanaan bisnis yang akhirnya menentukan kebutuhan SDM. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi aktivitas bisnis dan perencanaan SDM, antara lain : globalisasi,
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
28
Integrasi perencanaan sumber daya manusia dengan perencanaan strategik memudahkan organisasi melakukan keputusan dilakukannya merger, international operations, dan corporate entrepreneurrism.
Bagan berikut ini menggambarkan hubungan antara perencanaan strategic bisnis perusahaan dengan strategic SDM nya :
FUNGSI MSDM
. Pengadaan
. Pengembangan . Kompensasi . Pengintegrasian . Pemeliharaan . Pemisahan
Manzini (1996); untuk merancang dan mengembangkan perencanaan SDM yang efektif, terdapat 3 (tiga) tipe perencanaan yang saling terkait dan merupakan suatu kesatuan sistem perencanaan tunggal : 1. Strategic planning yang bertujuan untuk mempertahan-kan kelangsungan organisasi dalam lingkungan persaingan. 2. Operational planning yang menunjukkan demand terhadap SDM.
29
3. Human resoures planning yang digunakan untuk memprediksi kualitas dan kuantitas kebutuhan sumber daya manusia dalam jangka pendek dan jangka panjang yang menggabungkan program pengembangan dan kebijakan SDM. Perlu dilakukan integrasi antara perencanaan sumber daya manusia dengan perencanaan strategik dan operasional adalah untuk mengidentifikasikan human resources gap antara demand dan supply, untuk menciptakan proses yang memprediksi demand sumber daya manusia yang muncul dari perencanaan strategik dan operasional secara kuantitas dibandingkan dengan prediksi ketersediaan yang berasal dari program-program SDM.
Bagan berikut ini menjelaskan mengenai hubungan perencanaan SDM dengan strategi perusahaan :
ISSUES ANALYSIS
FORECASTING REQUIREMENTS
ACTION PLANS
30
Strategi SDM dalam praktek organisasi dilakukan dengan pertimbangan sampai seberapa jauh departemen SDM memperhatikan : 1. People issues business (HR concern) 2. Menggunakan orientasi isu dalam memutuskan mobilisasi SDM-nya (key-issues oriented) 3. Melibatkan manajer lini pada masalah-masalah sumber daya manusia (involving line managers)
Ada 6 (enam) unsur penting dalam pendekatan strategik manajemen sumber daya manusia : 1. Pemahaman tentang Pengaruh Lingkungan Luar 2. Pemahaman Pengaruh Dinamika dan Persaingan Pasar Kerja 3. Fokus Jangka Panjang 4. Fokus terhadap Pilihan dan Pengambilan Keputusan 5. Pertumbuhan Seluruh Personil 6. Integrasi dengan Strategi Perusahaan Cascio (1995); Strategic Planning (Perencanaan Strategi) dalam berkaitan dengan Issues Analysis dalam HR Planning yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan bisnis pada masa yang akan datang, faktor-faktor eksternal, penawaran internal, dan analisis implikasi manajemen.
Perencanaan strategic biasanya untuk jangka panjang (antara 2 sampai 5 tahun atau lebih). Perencanaan Taktikal Sumber Daya Manusia merupakan perencanaan Jangka Menengah ( 1 sampai dengan 2 tahun). Perencanaan yang bersifat operasional berkaitan dengan program MSDM, yaitu rekruitasi, pengembangan, kompensasi, dan program lainnya sesuai kebutuhan baik eksternal maupun internal perusahaan/organisasi
Materi Perencanaan dan Audit SDM/MM/Ikopin/Lies
31
2.2.
Metode Peramalan
untuk
jumlah
SDM
yang
dibutuhkan
organisasi/perusahaan.
Customers Customers Random plans customers Products life cycle variation plans Competitors efforts Business and prices cycle Customers confidence and attitude Inputs THE COMPANY Outputs DEMAND Time of the year Quality
FIGURE. SOME FACTORS THAT AFFECT DEMAND FOR A COMPANYS PRODUCT OR SERVICE
Metode ini hanya dapat digunakan apabila organisasi/ perusahaan memiliki data kuantitatif yang lengkap sesuai dengan variabel yang akan dipergunakan dalam memprediksi.
32
Variabel pertama adalah jumlah SDM selama beberapa tahun sebagai prediktor, dan variabel lain sebagai kriterium, seperti variabel/data produksi dan penjualan, laba,
Dengan menggunakan variabel yang bersifat skala ukur rasio atau interval (kuantitatif), maka prediksi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
perhitungan
Prediksi tentang jumlah (kuantitatif) berupa permintaan (demand) melalui perhitungan statistik, jika diterapkan sebagai keputusan, pada dasarnya merupakan keputusan yang memiliki tingkat keakuratan tinggi (certainty).
33
Forecast
Users expectation
Decomposition
Multiplicative
34
Beberpa
karakteristik
perhitungan
kuantitatif
perusahaan berskala besar dan menengah, karena jumlah dan jenis jabatan/pekerjaan cukup banyak dan bervariasi, sehingga kebutuhan SDM akan cukup besar. Untuk permintaan SDM biasanya dilakukan secara berkala, misalnya 3 atau 4 tahun sekali, dengan tidak menutup kemungkinan setiap tahun terjadi permintaan SDM yang tiba-tiba di luar perencanaan, karena beberapa sebab atau alasan, khususnya
terdapatnya jabatan atau pekerjaan yang kosong yang harus segera diisi.
2.
dapat digunakan apabila data kuantitatif dari variabel lain diasumsikan berkorelasi dengan atau berpengaruh pada prediksi permintaan SDM, dan harus tersedia lengkap selama beberapa tahun (masa lalu). 3. Prediksi permintaan SDM secara kuantitatif
35
4.
nasional
berupa karakteristik budaya yang berbeda-beda antar negara tempat perusahaan budaya yang melakukan operasional bisnis. Hal lain adanya iklim bisnis, yaitu kondisi ekonomi atau moneter suatu negara. 5. Tehnik perhitungan umum, kuantitatif secara memiliki rasional
keterbatasan
karena
keberhasilan bisnis tidak sekedar ditentukan oleh jumlah eksekutif sebagai pelaku bisnis yang
mempunyai wewenang dalam pembuatan keputusan, tetapi ditentukan oleh kualitas dan sifat
dan juga metode kualitatif yang terbaik. Setiap tehnik dan metode memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing.
Banyak
organisasi/perusahaan
tidak
sepenuhnya
menggunakan Metode Kuantitatif dalam Perencanaan SDM dalam memprediksi permintaan SDM, karena
untuk
menentukan kualifikasi dengan metode kuantitatif rendah kemampuannya, untuk mengisi jabatan manajerial tidak
36
Di samping metode kuantitatif, perlu digunakan juga Metode Kualitatif dalam Perencanaan SDM untuk prediksi permintaan SDM dengan menetapkan kualifikasi SDM
yang dibutuhkan.
Metode
Kualitatif
merupakan
proses
memprediksi
permintaan SDM di masa mendatang dengan mempergunakan pengalaman, keyakinan, intuisi, keahlian mengestimasi
jumlah dan kualifikasi SDM tanpa menggunakan data kuantitatif, artinya tidak dianalisis dengan menggunakan perhitungan statistik.
Tehnik dengan menggunakan Metode Kualitatif yang banyak dipakai adalah Tehnik Delphi yang terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu :
1.
dilakukan dengan menghimpun masukan tentang cara memprediksi dihubungan dengan kondisi
37
tehnik ini dilakukan melalui diskusi secara bertatap muka antar sejumlah kecil para ahli (expert) dalam bidangnya masing-masing di lingkungan sebuah
38