You are on page 1of 3

FUNGSI PUISI Fungsi merupakan ungkapan perasaan perasaan yang diungkapkan pengarang yang dituangkan dengan kata-kata yang

padat dan kaya makna. Menurut William Hendri Gustin. Puisi merupakan ekspresi dari kehidupan yang memakai bahasa sebagai mediumnya atau apa yang dihayati itu diungkapkan. Sejalan dari pengerian puisi tersebut hakikat puisi merupakan ekspresi tidak langsung. Kegunaan puisi bersifat spritual bagi kehidupan batin dan kejiwaan manusia. Lewat kehidupan kejiwaan ini puisi mempengaruhi aktivitas kehidupan fisik manusia.

Beberapa Manfaat Menulis Puisi, Cerpen, Pantun dan Karya tulis lainnya
1. Melatih kita berani mengekspresikan diri melalui kata-kata tanpa harus ada partner bicara secara langsung. Kadang kala buat kita-kita yang tidak fasih lidah, berlatih mengekspresikan diri menjadi sulit kalau harus langsung berhadapan dengan orang lain. Kalau latihan bicara sendiri di depan cermin, besar resiko dianggap SeGi (setengah gila). So pasti, kita ngga mau resiko ini khan. 2. Menuntun kita memasuki dunia seni yang menjanjikan keindahan yang melebihi logika dan kata. Kalaupun belum mencapai keindahan seni puisi minimalnya kita bisa masuk dalam petualangan rimba kata dan makna. Seperti pergi ke Louvre di Paris mencari Monalisa. Kalaupun belum berhasil menemukan Monalisa, maka kita sudah terpesona melihat keindahan berbagai lukisan bahkan dari interior ruangan. Menulis puisi dapat dinikmati seperti perjalanan yang tidak tergantung sepenuhnya pada tujuan akhir. 3. Memampukan kita saying one thing and meaning another thing, dapat menyampaikan makna ganda yakni yang tersurat dan tersirat. Budaya Asia masih meminta kita berbudi bahasa dengan indah. Cukup sering martabat seseorang diukur dari kemampuannya berbahasa. Meski gelar S3 kalau tutur katanya seperti preman yang kasar serta merta berkuranglah penghargaan kita. Puisi dapat menyampaikan maksud kita dengan indah.

Pembelajaran sastra sangat penting diajarkan kepada siswa, karena dapat memberikan sumbangan terhadap keberhasilan pendidikan. Pernyataan ini sesuai dengan pendapat ahli sastra yang mengatakan bahwa:
Pengajaran sastra dapat memberikan sumbangan yang maksimal terhadap pendidikan antara lain membantu meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, serta menunjang pembentukan watak. Karena itu pembelajaran sastra menduduki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan (Aminudin 1990: 157).

Pentingnya peranan pembelajaran sastra memperkukuh kedudukan pembelajaran sastra dalam kurikulum sekolah. Bertahannya pembelajaran sastra dalam kurikulum sekolah menuntut guru untuk menjabarkan kurikulum ke dalam bentuk satuan-satuan program pembelajaran. Selain itu, seorang guru harus memiliki kemampuan dalam mentransfer bahan pembelajaran sastra kepada anak didik dengan profesional. SMP sebagai lembaga pendidikan dasar menengah, mempunyai peranan penting untuk menghasilkan anak didik yang memiliki watak yang baik untuk menghadapi jenjang pendidikan selanjutnya, salah satunya yaitu dengan pembelajaran apresiasi sastra. Seperti halnya puisi, puisi merupakan salah satu genre sastra yang menjadi bahan pembelajaran sastra. Alangkah banyak yang bisa dikaji dari puisi. Dengan puisi kita bisa meningkatkan segala cipta dan rasa, ide, gagasan. Dan juga, pembelajaran puisi dapat menunjang pembentukan watak anak didik. Bahan pembelajaran yang sangat menarik dan banyak hal yang bisa digali di dalamnya tidak bisa menjadi jaminan anak didik di SMP akan betah mengikuti pembelajaran tersebut. Kekuarangmampuan guru dalam penguasaan materi dan hanya menggunakan model mengajar itu-itu saja dalam menyampaikan materi merupakan sebagian dari beberapa faktor yang melatarbelakangi ketidakberhasilan pembelajaran apresiasi puisi di SMP. Kegiatan apresiasi puisi akan lebih berhasil apabila guru yang berfungsi sebagai motivator dan inovator dapat berusaha untuk menggugah kreativitas siswanya dalam menerima bahan pembelajaran serta dapat menampilkan materi yang menarik dan guru juga harus dapat memilih dan menggunakan model mengajar yang tepat. Dengan memilih dan menggunakan model mengajar yang tepat ini diharapkan dapat menawarkan serangkaian tamasya yang unik dalam upaya menciptakan kondisi belajar mengajar yang kondusif. Dengan demikian, proses belajar mengajar tidak hanya mengacu pada hasil yang akan dicapai, tetapi mengacu pada proses bagaimana siswa belajar. Sehubungan dengan kondisi pembelajaran di atas, penulis terdorong untuk mencari model mengajar, sehingga pembelajaran dapat dikemas dengan menarik. Dari sekian banyak model mengajar, penulis memilih salah satu model mengajar yaitu model mengajar kajian puisi respon dan analisis. Model mengajar kajian puisi respon dan analisis merupakan salah satu alternatif dari berbagai model yang digunakan guru. Model ini berorientasi pada teori ilmu pendidikan yang dikemukakan oleh Richard Suchman, yaitu inquiry training model yang menurut pengelompokkan Joyce B. dan M. Weil termasuk pada keluarga model proses informasi (information processing models). Tujuan umum dari model ini adalah untuk mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan siswa dalam mengkaji masalah tertentu, misalnya puisi, dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyusun jawaban berdasarkan perasaan ingin tahu mereka. Model mengajar kajian puisi respon dan analisis menginginkan agar para siswa mempertanyakan gambaran yang ada dalam puisi dan menemukan serta memproses data secara logis. Selanjutnya para siswa harus mampu mengembangkan disiplin intelektualnya serta strategi intelektualnya secara umum sehingga mereka dapat menemukan alasan suatu itu terjadi dalam puisi. Di samping itu berdasarkan sudut pandang ilmu sastra, model ini berorientasi pada teori pendekatan mengkaji sastra (puisi) yang disebut readers response (respon pembaca). Teori ini berorientasi pada peranan pembaca yang melakukan transaksi dengan teks puisi pada saat pembaca itu mengkaji puisi.

Berdasarkan kenyataan yang melatarbelakangi pembelajaran di atas, penulis termotivasi untuk dapat melakukan penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran apresasi puisi dengan menggunakan model mengajar kajian puisi respon dan analisis. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk dapat melakukan penelitian dengan judul, Pembelajaran Apresiasi Puisi dengan Menggunakan Model Mengajar Kajian Puisi Respon dan Analisis pada Siswa Kelas III SMP ..................... Tahun Pelajaran ..../.....

You might also like