You are on page 1of 2

Manajemen diperlukan agar tujuan dari organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien.

Efektivitas dan efisien merupakan dua konsep utama untuk mengukur prestasi kerja daripada manajemen. Arti efektif sendiri menurut Peter F. Drucker adalah mengerjakan pekerjaan yang benar (doing the right things), sedangkan efisien adalah mengerjakan sesuatu dengan benar (doing things right). Jadi efektivitas adalah kemampuan guna memilih berbagai alternatif yang ada guna mencapai tujuan yang diinginkan dan efisien adalah kemampuan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar, dicapai dengan menghitung tingkat ratio dari keluaran (output) dan masukan (input). Sebagai contoh, seorang pebisnis telepon seluler mengetahui bahwa di daerah A masyarakatnya tidak begitu memerlukan telepon seluler karena cenderung menutup diri dari lingkungan luar dan juga lebih memprioritaskan kebutuhan seperti sandang, pangan, dan papan. Selain itu juga sinyal di daerah A kurang bagus. Dari informasi tersebut, maka ia akan mengerjakan pekerjaan yang tidak efektif (tidak tepat) bila memaksakan menjual telepon seluler ke masyarakat A tersebut. Selain itu, semakin tidak efektif sekaligus tidak efisien ketika memaksakan diri untuk menjual produk telepon seluler ke daerah A dengan alasan sinyal yang lemah dapat diperkuat dengan mendirikan pemancar karena sinyal lemah bukan alasan yang tepat mengapa masyarakat A cenderung tidak menggunakan telepon seluler. Sehingga, pendirian pemancar pun hanya akan memboroskan biaya kegiatan bisnis. Biaya semakin besar (tidak efisien) untuk keputusan bisnis yang tidak tepat (tidak efektif). Agar manajemen yang dilakukan mengarah pada kegiatan yang efektif dan efisien, maka manajemen perlu dijelaskan berdasar fungsi-fungsinya yang meliputi POSDCORB, yaitu sebagai berikut. 1. Planning : penetapan tujuan, police, prosedure, dan program dari suatu organisasi.

2. Organizing : pengelompokan orang-orang serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktifitas yang berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu. 3. Staffing : penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga petugas memberikan daya guna maksimal kepada organisasi. 4. Directing: yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas maing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. 5. Coordinating : pelaksanaan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan, dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan organisasi. 6. Controlling : pengadaan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yg dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yg sudah digariskan semula. 7. Reporting : penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan kepada pejabat yg lebih tinggi, baik secara lisan maupun tertulis 8. Budgeting : penganggaran dana agar posisi keuangan organisasi setiap saat dapat memberikan dana dalam aktivitas secara rutin maupun berkala.

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_manajemen_umum_(untuk_stmik)/bab1 _pengertian_manajemen.pdf

You might also like