You are on page 1of 7

Lifecycle Asset Management berarti mempertimbangkan semua pilihan dan strategi manajemen sebagai bagian dari aset masa

pakai (lifecycle), dari perencanaan sampai disposal. Tujuan adalah untuk mencari biaya terendah dalam jangka panjang (bukan penghematan dalam jangka pendek) ketika membuat keputusan dalam aset manajemen. Gambar 4.3 menggambarkan fungsi lifecycle asset management. Setiap fungsi dijelaskan secara lebih detail di bawah ini : Asset Planning (Perencanaan Aset) meliputi konfirmasi tentang pelayanan yang dibutuhkan oleh pelanggan dan memastikan bahwa aset yang diajukan merupakan solusi yang paling efektif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Asset Creation/Acquistion (Pengadaan Aset) merupakan pengadaan atau peningkatan dari aset dimana pembiayaan dapat menjadi alasan yang diharapkan untuk menyediakan keuntungan diluar tahun pembiayaan. Sebuah pendekatan management yang berharga dapat diadopsi untuk menghasilkan solusi yang paling ekonmis dan kreatif. Financial Mangement (Manajemen keuangan) membutuhkan pengetahuan yang berhubungan dengan kepemilikan aset, termasuk pengadaan/skuisisi, operasi, maintenance, rehabilitasi, pemabaruan, depresiasi dan pembuangan dan pengambilan keputusan yang mendukung kefektifan biaya yang dikeluarkan. Asset Operation and Maintenance (Perawatan dan pengoperasian aset) mempunyai fungsi yang berhubungan dengan kerja dan pengendalian aset dari hari ke hari dan biaya yang berhunbungan dengannya yang merupakan komponen penting dalam aset yang dinamis atau berumur pendek. Asset Condition and performance (Kondisi dan kinerja aset) dimana kinerja aset berhubungan dengan pada kemampuan dari aset untuk memenuhi target dari level layanan dan kondisi aset mencerminkan kondisi fisik dari aset. Memonitor kondisi dan kinerja aset adalah hal penting untuk mengetahui aset yang mempunyai kinerja kurang bagus atau yang sudah hampir gagal bekerja. Asset Rehabilitation/Repalcement (Rehabilitasi/Penggantian Aset) adalah upgrade atau penggantian yang cukup signifikan dari sebuah aset atau komponen aset untuk mengembalikan aset kepada kondisi dan kinerja yang dibutuhkan. Manajer aset harus mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi solusi jangka panjang yang optimum melalui proses pengambilan keputusan yang formal. Asset Disposal/Rasionalisation (Pembuangan/Rasionalisasi Aset) adalah pilihan ketika sebuah aset tidak diperlukan lagi, menjadi tidak ekonomis untuk di rawat atau direhabilitasi. Ini menyediakan kesempatan untuk mereview konfigurasi, tipe dan lokasi dari aset dan proses layanan yang dihasilkan yang relevan dengan aktivitas. Asset Management Review (Review Manajemen Aset) melibatkan regulasi internal dan audit independen untuk meyakinkan siklus peningkatan aset manajemen yang kontinyu dan untuk mencapai atau memelihara praktek terbaik bagi perusahaan.

ASET MANAJEMEN TAHAP LANJUT

Asset Management Planning pada awalnya dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan akan perencanaan dan laporan finansial. Ini mengacu pada pendekatan awal kepada Asset Management dan menyediakanoutput manajemen teknis yang mendasar seperti statement mengenai level layanan yang ada sekarang ini, program penggantian ke depan dan proyeksi cashflow. Untuk Asset Management tahap lanjut lebih mendekati kepada mencari cara untuk mengoptimalkan aktifitas dan program untuk memenuhi standar level pelayanan melalui pengembangan taktik manajemen berdasar pada pengumpulan dan analisa informasi kunci mengenai kondisi aset, kinerja, biaya masa pakai, biaya resiko dan pilihan perawatan. Menyeleksi level manajemen aset yang cocok untuk sebuah organisasi akan tergantung pada beberapa factor, meliputi : Belanja dan keuntungan perusahaan Kebutuhan pihak regulator Ukuran, kondisi dan kompleksitas dari aset Resiko yang berhubungan dengan kegagalan Keterampilan dan sumber daya yang tersedia di perusahaan Harapan dai para pelanggan

LANDASAN TEORI MANAJEMEN ASET PENGENALAN Kenapa Manajemen Aset Infrastruktur Semua ekonomi modern didasarkan pada luasnya infrastruktur jalan dan sistem transportasi lainnya, penyediaan air, penanganan sampah, energi, telekomunikasi, tempat rekreasi dan property. Infrastruktur dari sebuah negara mendukung kehidupan modern dan merupakan karunia sampai salah satu gagal berfungsi atau level layanan yang tidak sesuai yang diharapkan. Infrastruktur menggambarkan investasi yang sangat besar selama berpuluh-puluh tahun atau bahkan lebih. Hal ini menjadi dasar untuk mengaplikasikan keterampilan manajemen untuk myakinkan semua bahwa hal ini akan menyediakan pelyanan ekonomi secara berkelanjutan. Tapi ada alasan-alasan mendesak untuk membuat yakin bahwa cara yang terbaiklah yang digunakan untuk infrastruktur nasional kita, antara lain : 1. Jaringan infrastruktur menyediakan platform untuk pembangunan ekonomi dan sosial. Sebelum sebuah negara membangun ekonominya, maka mereka membutuhkan infrastruktur dasar yang menyediakan pondasi untuk distribusi barang dan jasa yang efisien, yang antar alain adalah transportasi, telekomunikasi, energi, penyediaan air dan sanitasi. 2. Infrastruktur yang berkualitas baik adalah landasan dari kesehatan dan keamanan masayarakat. Secara umum telah diketahui bahwa pembangunan dari penyediaan air bersih yang aman, penanganan sampah merupakan faktor terbesar dalam menjaminkesehatan dalam sebuah komunitas dan akan memperpanjang masa hidup. Jaringan komunikasi menjadi bagian yang penting dalam masyarakat karena kegunaanya ketika ada keadaan darurat. 3. Manajeman Resiko akan membuat pengembalian yang aman untuk jangka panjang kepada pemegang saham. Pendapatan jangka pendek harus diimbangi dengan oleh rasa aman dalam jangka panjang. Dengan demikian pengetahuan dan penghitungan resiko biaya sangat dibutuhkan untuk diberitahukan untuk pengambilan keputusan oleh stakeholder. 4. Aset infrastruktur dan properti dan tempat rekreasi dan kebutuhan masyarakat yang lain Taman dan tempat terbuka telahmenyediakan tempat untuk rekreasi untuk masyarakat, sementara gedung disediakan untuk perayaan dan pertemuan, mendapatkan informasi dan akses ke sumber daya masyarakat dan untuk menikmati kegiatan kesenian dan kebudayaan. Infrastruktur yang lain seperti jaringan telekomunikasi telah menjadi media untuk berinteraksi, penyaluran hobi dan rekreasi umum. 5. Benchmark untuk kondisi dan kinerja akan menaikkan inovasi dan efisiensi Dengan membuat benchmark dari aktivitas Asset Management pad aorhganisasi jaringan dan membangun sebuah rencana manajemen aset yang menghubungkan kondisi dan kinerja jaringan pada saat ini maupun di masa yang akan datang. Hal ini akan membuat sebuah dasar untuk menggalakan inovasi melalui kontrak manajemen fasilitas yang berdasarkan kinerja.

Dengan demikain maka jaringan infrastruktur tidak hanya menyediakan sebuah platform esensial untuk kemajuan ekonomi, tapi juga akan meningkatakn bidang lain seperti hiburan, kesenian dan kebudayaan yang akan mendukung keharmonisan masyarakat. Apa itu Aset Infrastruktur Aset Infrastruktur ada merupakan sistem yang tidak bergerak (ata dapat berupa jaringan) yang melayani komunitas tertentu dimana secara keseluruhan sistem akan di pelihara untuk selalu berada pada level layanan tertentu dengan penggantian atau pembaruan pada komponen-komponennya. Beberapa tipe aset infrastruktur dapat ditemukan pada : Jaringan transportasi (jalan, rel, pelabuhan, bandara dll) Sistem penyedia energi (gas, pembangkit listrik beserta transmisi dan distribusinya, dll) Taman dan fasilitas rekreasi Air (penyediaan air bersih, air kotor, dll) Pencegah banjir dan sistem drainase Fasilitas pengolahan sampah Fasilitas sekto kesehatan dan pendidikan Perpustakaan, administrasi dan fasilitas umumlainnya Jaringan telekomunikasi Salah satu sifat penting dari jaringan infrastruktur adalah tingkat ketergantungan, bukan hanya anta rkomponen pad network, tapi juga antara jaringan satu jaringan ke yang lain. Kegagalan sebuah komponen dalam sebuah jaringan mungkin akan mempengaruhi kinerja dari jaringan yang lain. Apa itu Manajemen Aset Infrastruktur Tujuan dari manajemen aset infrastruktur adalah untuk mencapai level layanan yang dibutuhkan dengan cara yang paling efisien dalam biaya dengan pengadaan, akuisisi, maintenance, operasi, rehabilitasi dan pemberhentian aset-aset untuk konsumen saat ini dan dimasa yang akan datang. Elemen kunci dari manajemen aset infrastruktur adalah : Pendekatan masa pakai Mengembangkan manajemen startegis dan berpikiran jauh ke depan dengan biaya yang efektif Meyediakan level layanan yang dibutuhkan dan memonitor kinerja Me-manage resiko dikaitkan dengan kegagalan kerja suatu aset. Penggunaan secara terus menerus sumber daya yang ada. Peningkatan pada aktifitas manajemen aset secara berkelanjutan. Pendekatan secara formal ke manajemen aset infrastruktur adalah hal mendasar untuk menyediakan tingkat layanan dengan biaya yang efektif dan untuk menunjukkan pada pengguna, investor dan pihak-pihak lain yang terlibat. Keuntungan Manajemen Aset

Keuntungan dari manajemen aset berhubungan dengan akuntabilitas, manajemen layanan, manajemen resiko dan efisiensi keuangan. Meningkatkan pengurusan dan akuntabilitas dengan Menunjukkan ke pemilik, pengguna dan pihak yang terkait bahwa layanan yang dihasilkan adalah layanan yang efektif dan efisien. Menyediakan dasar untuk evaluasi dan penyeimbangan layanan, harga dan kualitas. Peningkatan akuntabilitas untuk penggunaan sumber daya dengan penghitungan kinerja dan keuangan. Meningkatkan komunikasi dan hubungan dengan pengguna layanan dengan : Meningkatkan pengertian pada kebutuhan layanan dan pilihan-pilhannya. Konsultasi formal atau persetujuan dengan pengguna tentang level layanan. Pendekatan yang menyeluruh dari manajemen aset di dalam organisasi dengan team yang berasal dari multidisiplin manajemen. Meningkatkan kenyamanan pelanggan dan citra perusahaan. Meningkatkan manajemen resiko dengan Menganalisa kemungkinan dan konsekuensi dari kegagalan aset Mengusahakan layanan yang kontinyu. Mengusahakan hubungan antara satu jaringan dengan jaringan yang lain (kekuatan sebuah rantai hanya sama kuat dengan sambungan yang terlemah) dan strategi manajemen resiko. Mempengaruhi keputusan pada keputusan non-aset melalui kebutuhan manajemen. Meningkatkan efisiensi keuangan dengan Meningkatkan keahlian pengambilan keputusan berdasar pada biaya dan keuntungan dari beberapa alternatif Justifikasi untuk program kerja ke depan dan kebutuhan pendanaannya. Pengenalan semua biaya dari kepemilikan atau pengoperasian aset melalui masa pakai aset tersebut.

Katalis dalam Pelaksanaan Aset Manajemen Uraian diatas menggamabarkan betapa pentingnya infrastrukur bagi masyarakat, hal ini seharusnya memberikan alasan yang cukup untuk menerapkan aset manajemen. Pada kenyataan di lapangan, sebuah kegagalan kinerja aset dapat menjadi fokus tentang apa yang harus dilakukan. Di indonesia, beberapa kejadian berikut ini merupakan contoh bagaimana kita harus menyediakan standar yang lebih bagus pada manajemen infrastruktur : Untuk penyediaan air bersih di Jakarta, perlatan untuk produksi dan jaringan distribusi sudah mendekati masa ekonomis yang habis. Analisa yang sistematis telah dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kondisi dan kinerja dari aset infrastruktur untuk mendukung perawatan dan keputusan pembaruan. Regulator lingkungan menerapkan kriteria yang lebih ketat, Kebingungan dalam menentukan kerugian aset yang diderita jika ada bencana alam yang merusakkan infrastruktur. Kegagalan dalam memberikan layanan umum untuk layanan kepada umum karena kurangnya antisipasi terhadap kinerja dan kelayakan dari kinerja aset. Harapan pelanggan yang bertambah sebagai akibat dari kesadaran yang bertambah dari kebijkan, hak-hak konsumen dan alasan untuk kegagalan pelayanan sebelumnya.

:: Next topik >> Proses dari Aset Manajemen

Proses dari Aset Manajemen Lanjutan dari Landasan Teori Aset Manajemen Proses Prencanaan Ruang lingkup aktifitas dari Asset Management semakin luas dari mengidentifikasi harapan dari pelanggan kemudian ditambah dengan operasi tiap hari pada fasilitas untuk mencapai level layanan yang dibutuhkan. Proses yang menghubungkan antara keinginan konsumen dan aktivitas yang optimum untuk bisnis melalui proses prencanaan aset manajemen secara taktis dapat dilihat pada gambar 4.1 Prencanaan Strategis Perencanaan strategis untuk aset infrastruktur akan mempengaruhi perencanaan keuangan jangka waktu 10-25 tahun tapi mungkin kelihatan bagus diluar periode ini untuk tujuan menganalisa masa pakai strategis. Perencanaan strategis menggambarkan perubahan dari permintaan pelanggan atau harapan-harapan mereka menjadi kebutuhan akan layanan melalui strategi persiapan dalam jangka waktu yang lama. Komponen-komponen yang ada pada proses perencanaan strategis antara lain: Pengembangan dari statement yang mendeskripsikan posisi yang diinginkan oleh organisasi dalam jangka panjang. Review dari lingkungan operasi untukmeyakinkan bahwa semua elemen yang mempengaruhi aktifitas organisasi telah dipertimbangkan. Termasuk dalam element tersebut adalah perusahaan, masyarakat, lingkungan, keuangan, legislatif, institusi dan regulator. Identifikasi dan evaluasi dari pilihan strategis untuk mencapai tujuan jangka panjang sperti yang disebutkan pada misi perusahaan. Pernyataan yang jelas dari arah strategi, tujuan dan hasil yang diinginkan. Perencanaan strategis sektor pelayanan umum mungkin akan diberikan bobot yang sama dengan lingkungan, sosialdan faktor ekonomi yang menjelaskan tujuan strategis, yang mana membutuhkan level pelayanan di masa depan, dimana sektor swasta akan mempunyai peran yang besar sebagai penentu ekonomi. Perencanaan Taktis Perencanaan taktis menerjemahkan tujuan dan rencana strategis ke dalam tujuan spesifik dan tujuan yang relevan dengan kapasitas perusahaan. Perencanaan taktis melibatkan pengembangan dari beberapa rencana yang terpisah yang mengalokasikan sumber daya (alam, fisik, keuangan, dll) untuk mencapai tujuan strategis melalui dengan memenuhi level pelayanan yang dibutuhkan. Gambar 4.2 menunjukkan bagaimana rencana strategis dan perencanaan taktis.

Tergantung pada tujuan awal organisasi, rencana taktis berbeda mempunyai kemungkinan perbedaan prioritas. Asset Management Plan dapat dipertimbangkan sebagai rencana taktis untuk implementasi infrastruktur yang berhubungan dengan strategi yang muncul dari proses perencanaan strategis. Perencanaan Operasional Perencanaan operasional secara umum terdiri dari rencana aksi secara detail dan informasi pekerjaan dalam 1-3 tahun mendatang. Contoh dari Perencanaan Operasional adalah rencana tahunan otoritas lokal dan rencana bisnis departemen. Semua perencanaan ini menyediakan arah yang pasti untuk periode 12 bulan ditambah 2 tahun rencana tambahan dan lebih condong ke arah praktek daripada sebuah visi. Sebuah Perencanaan Operasional yang efektif seharusnya : Mencerminkan prioritas secara benar yang muncul dari Rencana Taktis Menghasilkan level layanan yang disepakati dengan biaya yang minimal Dapat dicapai dan cocok untuk organisasi Mengandung ukuran kinerja yang dapat diaudit. Meningkatkan pelaksanaan pelayanan secara efisiensi dan inovatif. Asset Management Plans Asset Management Plans (Perencanaan Manajemen Aset) adalah sebuah rencana taktis untuk mengatur infrastruktur dan aset lainnya sehingga dengan biaya yang cocok dapat mencapai tujuan strategis jangka panjang perusahaan. Gambar 4.2 membarikan ilustasi bagaimana Asset Management Plans dihubungkan dengan perencanaan yang lain di dalam perusahaan

Suka Be the first to like this post.

You might also like