You are on page 1of 9

DESKRIPSI SEL

PENGERTIAN SEL Jika dilihat sekilas di bawah mikroskop, tampak bentuk sel itu kaku dan seperti benda mati. Akan tetapi ternyata setelah diselidiki lebih lanjut, di dalam sel terjadi segala proses kegiatan, bahkan sebenarnya segala kegiatan kita sehari-hari itu terjadi pada tingkat sel. Ini dapat digambarkan dengan kegiatan kita sehari-hari, misalnya ketika kita melakukan aktivitas membaca buku. Sel-sel apa sajakah yang bekerja saat kita melakukan aktivitas itu? Sel-sel tubuh yang bekerja antara lain sel otot. Dengan adanya sel otot, maka tangan kita bisa memegang buku. Selain itu, sel batang dan kerucut mata juga bekerja menerima bayangan tulisan atau gambar. Setelah itu, sel otak akan menerjemahkan sehingga menghasilkan suatu pengertian. Berdasarkan gambaran tersebut dapat kita ketahui bahwa sel itu hidup dan saling bekerja sama satu dengan yang lain untuk melakukan fungsi hidup. Fakta tersebut menunjukkan bahwa tubuh manusia tersusun atas kumpulan sel-sel. Sel-sel berkelompok membentuk suatu jaringan, dan kemudian jaringanjaringan akan menyusun organ. Organ mempunyai beragam bentuk dan fungsi. Organorgan tersebut saling berkaitan satu sama lain untuk membentuk suatu sistem. Sistem organ inilah yang akan membentuk organisme baru. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sel merupakan tingkatan terendah dari organisme kehidupan. BEBERAPA TEORI MENGENAI SEL Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut. 1. Robert Hooke (1635-1703) Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel. 2. Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882) Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup. 3. Robert Brown Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus.

Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel. 4. Felix Durjadin dan Johannes Purkinye Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma. 5. Max Schultze (1825-1874) Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain: a. sel merupakan unit struktural makhluk hidup; b. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup; c. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup; d. sel merupakan unit hereditas. Beberapa teori sel itu menunjukkan betapa pentingnya peranan sel karena hampir semua proses kehidupan dan kegiatan makhluk hidup dipengaruhi oleh sel. Sekarang mari kita lihat lebih jauh bagian-bagian penyusun sel dan bagaimana aktivitasnya dalam mendukung kehidupan. Secara umum segala kegiatan sel diatur oleh inti sel. Seluruh kegiatan sel bermula ketika DNA di dalam inti sel diterjemahkan menjadi protein. Protein di buat oleh ribosom di sitoplasma kemudian di bentuk menjadi zat yang lebih kompleks. Zat tersebut kemudian ditranspor oleh vesikula ke aparatus golgi untuk kemudian dimodifikasi menjadi bentuk yang lebih spesifik. Hasil akhirnya berupa zat yang memiliki bentuk dan fungsi khusus dan ditranspor oleh vesikula ke dalam atau keluar sel melalui membran sel. A. Nukleus dan Ribosom Nukleus atau inti sel bertindak sebagai pengendali seluruh kegiatan sel dimana tersimpan seluruh informasi genetik. Ukuran nukleus sangat besar jika dibandingkan dengan organel lain. Di dalam menjalankan pengendalian sel, nukleus pertama kali membentuk protein dengan menyatukan RNA dan ribosom 1. Ukuran nukleus Nukleus merupakan orrganel terbesar dan paling mencolok di dalam sel, rata-rata bergaris tengah sekitar 5 m. Nukleus berisi sebagian besar gen di dalam sel eukariotik. Nukleus merupakan organel yang paling menarik perhatian di dalam sel eukariotik. 2. Membran nukleus Nukleus dilapisi oleh selubung nukleus yang mememisahan isinya dari sitoplasma. Selubung nuklir adalah suatu membran ganda. Kedua membran, masing-masing berupa suatu lipid bilayer dengan protein yang dihubungkan, dipisahkan oleh suatu ruang berukuran sekitar 20-40 nm. Selubung dilubangi oleh beberapa pori beriameter sekitar 100 m. 3. Fungsi nukleus Fungsi nukleus adalah mengendalikan seluruh kegiatan sel. Fungsi tersebut dimungkinkan karena nukleus mengandung DNA, yaitu submer informasi bagi kegiatan sel. Di dalam nukleus,

DNA diorganisir bersama dengan protein menjadi material berserat yang disebut kromatin. Kromatin sebagai kromososm dapat dilihat melalui mikroskop sewaktu sel bersiap membelah, atau pada tahap metafase. 4. Nukleolus Fungsi nukleus adalah mengendalikan seluruh kegiatan sel. Fungsi tersebut dimungkinkan karena nukleus mengandung DNA, yaitu submer informasi bagi kegiatan sel. Di dalam nukleus, DNA diorganisir bersama dengan protein menjadi material berserat yang disebut kromatin. Kromatin sebagai kromososm dapat dilihat melalui mikroskop sewaktu sel bersiap membelah, atau pada tahap metafase. 5. Struktur ribosom Ribosom terdiri dari dua subunit, dibentuk dari partikel yang dibuat dari RNA ribosomal dan protein 6. Fungsi ribosom Ribosom merupakan organel yang mensintesis protein. Ribososm membangun protein di dua tempat di dalam sitoplasma yaitu ribosom bebas di sitosol, danribososm yang terikat denganbagian luar retikulum endoplasma. Kebanyakan dari protein yang dibuat oleh ribosom bebas akan berfungsi di dalam sitosol contohnya adalah enzim yang mengkatalisasi tahapan pertama pemecahan glukosa. Ribosomes terikat biasanya membuat protein yang disisipkan ke dalam membran, untuk pembungkus organel tertentu seperti lisosom, atau untuk dikirim keluar sel. B. Retikulum Endoplasma (RE) Retikulum endoplasm (ER) merupakan jaringan membran berbentuk kantung yang disebut sisterna. RE sangat luas di dalam sel meliputi lebih dari separuh total membran di dalam sel eukariotik.. Membran RE memisahkan kompartemen internal sisternal dari sitosol. Membran RE bersambung dengan membran nukleus, oleh karena itu kedua membran bersambung dengan ruang sisterna RE 1. Dua jenis RE RE terdiri dari dua macam yaitu Re halus yang tidak bergranula karena tidak ditempeli oleh ribosom dan RE kasar yang bergranula karena ditempeli oleh ribosom. 2. Fungsi RE halus RE halus berfungsi memproses sintesa lipid, metabolisme karbohidrat, dan detoksifikasi obat dan racun. Enzim RE halus penting bagi sintesis lipid, mencakup minyak, phospholipid, dan steroid 3. Fungsi RE kasar RE kasar mensintesa protein sekretori. Pada sisterna RE kasar dibentuk polipetida oleh ribosom. Kemudian karbohidrat ditambahkan dengan protein di dalam RE. Hasilnya berupa protein sekretori yang ditranspor keluar sel oleh vesikula. C. Badan Golgi Kita dapat mengatakan Golgi sebagai pusat produksi, pergudangan, penyortiran, dan pengiriman.

Di sini, produk RE dimodifikasi dan disimpan dan kemudian dikirim ke tujuan lain. Oleh karena itu, aparatus Golgi sangat banyak ditemukan pada sel yang terspesialisasi untuk sekretori misalnya sel-sel kelenjar pencernaan, sel-sel kelenjar pankreas, kelenjar air ludah dan kelenjar air mata. 1. Struktur badan golgi Jika kamu memperhatikan kue martabak seperti itulah bentuk badan golgi. Bentuk dari aparatus Golgi berupa kantung membran yang pipih seperti tumpukan kue martabak. Lapisan membran dari paling luar disebut sisterna yang memisahkan ruang internalnya dari sitosol persis seperti kue martabak yang melapisis isinya. Banyak vesikula berkumpul di sekitar aparatus Golgi yang memindahkan material dari Golgi ke bagian lain. 2. Muka cisa dan trans Badan golgi seringkali membuat tumpukan yang mempunyai polaritas beda, dimana terdapat membran sisterna pada kedua sisinya. Pada suatu tumpukan Golgi ada muka cis sbagai penerima dan muka trans sebagai pengirim. Muka Cis terletak dekat RE dan menerima produk RE melalui vesikula. Muka Trans mengirimkan produk olahan badan golgi dan memindahkannya ke tempat lain melalui vesikula. 3. Modifikasi protein Badan golgi bertugas melakukan modifikasi produk kiriman RE sebelum digunakan di dalam atau dilar sel. Salah satu modifikasi yang dilakukan oleh golgi yaitu glikosilasi yang merupakan modifikasi protein. Glikosilasi menghasilkan oligosakarida yang khas sebagai penanda protein yang mau masuk ke dalam sel. D. Lisosom Setelah golgi membuat dan menyortir produk-produknya dalam berbagai tahapan dari satu sisterna ke sisterna lain, maka produk Golgi dikeluarkan dalam bentuk vesikula transpor dan secepatnya berpadu dengan selaput plasma. 1. Struktur lisosom Lisosom adalah kompartemen pencernaan sel. Bentuk lisosom berupa kantung bermembran yang berisi enzim hidrolitis untuk mencerna molekul makro. Lisosom mengandung enzim lisosomal yang dapat menghidrolisis protein, polisakarida, lemak, dan semua asam nukleat yang aktif pada pH rendah (pH 5). 2. Fungsi lisosom Fungsi lisosom adalah melakukan pencernaan dengan fagosistosis. Pencernaan dapat berlangsung karena adanya enzim hidrolitik dan membran lisosom yang dibuat oleh RE kasar dan aparatus Golgi. Bila membran lisosom bocor enzim hidrolitik keluar dan dapat menyebabkan autodigesi sel. Lisosom menggunakan enzim hidrolitis untuk mendaur ulang material organik sel. Kekurangan enzim hidrolitis dapat menimbulkan peyakit yaitu penyakit penyimpanan lisosom yang mempengaruhi metabolisme lisosom karena kekurangan enzim hidrolitis. E. Vakuola Vakuola berupa kantung yang bermembrane tetapi vakuola lebih besar dari vesikula. Vakuola

dapat berfungsi sebagai vakuola makanan, vakuola kontraktil, dan vakuoa penyimpanan. 1. Pembentukan vakuola Vakuola terbentuk melalui penggabungan vakuola yang lebih kecil, vakuola tersebut berasal dari retikulum endoplasma dan aparatus Golgi. Melalui cara ini Vakuola menjadi suatu bagian integral sistem endomembran. 2. Fungsi vakuola Sel tumbuhan dewasa biasanya memiliki satu vakuola pusat yang besar dibungkus oleh membran yang disebut tonoplast. Vakuola menjaga cadangan komponen organik penting dan juga merupakan tempat penyimpanan ion anorganik sel yang utama, seperti kalium dan klorida. Sel tumbuhan juga menggunakan vakuola sebagai lokasi pembuangan produk sampingan metabolisme yang membahayakan. Beberapa vakuola mengandung pigmen yang mewarnai sel, seperti pigmen mahkota bunga yang biru dan merah untuk membantu menarik serangga penyerbuk ke bunga, vakuola juga membantu melindungi tumbuhan melawan pemangsa dengan berisi campuran yang tak menyenangkan atau beracun bagi hewan. F. Mitokondria Mitokondria merupakan organel khusus yang berfungsi menghasilkan energi. Mitokondria memiliki membran rangkap dengan membran dalam yang berlekuk-lekuk membentuk krista dan didalamnya terdapat matriks 1. Struktur mitokondria Mitokondria berukuran 1-10 m, selalu bergerak keliling sel dan mampu mengubah bentuk dan memperbanyak diri. Mitokondria dibungkus oleh dua membran fosfolipid dan yang memiliki kumpulan unik protein. Membran luarmitokondria halus tetapi membran bagian dalam berlekuklekuk, yang disebut krista. Membran bagian dalam membagi mitokondria ke dalam dua ruang internal. ruang pertama yaitu intermembran, berupa ruang sempit antara membran luar dan membran dalam. Ruang yang kedua adalah matriks mitokondria, dilingkupi oleh membran bagian dalam. Matriks berisi banyak enzim untuk mengakatlisasi metabolisme. Krista menjadikan membran bagian dalam mempunyai luas permukaan yang besar untuk meningkatkan produktivitas respirasi selular. G. Kloroplas Kloroplas hanya terdapat pada sel tumbuhan hijau. Kloroplas adalah satu jenis plastid yang melakukan fotosintesis . Seluruh struktur, ciri dan fungsi kloroplas ditujukan untuk melakukan fotosintesis. 1. Strukutr kloroplas Kloroplas adalah satu jenis plastid yang berbentuk lensa, berukuran sekitar 2 m kali 5 m berisi klorofil, dan enzim fotosintesis. Kloroplas memiliki dua membran tilakoid, stroma dan granum. Membran tilakoid membagi kloroplas ke ruang tilakoid dan stroma.Tilakoid merupakan sistem membran berbentuk kantung pipih seperti koin, ditumpukannya disebut granum disinilah energi cahaya ditangkap oleh klorfil dan diubah menjadi energi cahaya. Stroma berupa cairan di dalam tilakoid yang berisi DNA kloroplas, ribosom dan enzim, dan tempat penyimpanan hasil fotosintesis.

H. Peroksisom Ciri, struktur dan fungsi peroksisom ditujukan untuk mendegradasi H2O2 dan memecah asam lemak dalam melakukan berbagai fungsi metabolisme 1. Fungsi peroksisom Peroksisom memiliki membran tunggal berisi enzim yang mentransfer hidrogen menjadi oksigen dan memproduksi H2O2. kemudian dengan adanya enzim katalase maka hirdogen peroksida diubah menjadi oksigen dan air. Peroksisom menggunakan oksigen untuk memecah asam lemak menjadi molekul kecil kemudian dapat digunakan di dalam metabolisme energi pada mitokondria.. Salah satu contoh peroksisom yaitu glioksisom yang berisi enzim memulai konversi asam lemak menjadi gula pada sel benih tumbuhan. I. Sitoskeleton Sebuah rumah tentu saja tidak dapat berdiri tanpa ada penopangnya. Demikian juga tubuh kita memiliki rangka untuk menopang organ-organ tubuh. Seperti tiang terhadap rumah dan tulang terhadap tubuh, demikian juga sitoskeleton membuat sel mempunyai bentuk, mengorganisasikan struktur dan aktivitas sel, menjadi rel bagi perpindahan bagian-bagian sel dan masih banyak lagi pengaturan penting lainnya. 1. Mikrotubul Ada tiga jenis sitoskeleton yaitu mikrotubul, mikrofilamen, dan filamen intermediat. Perhatikan gambar di samping. Mikrotubul dibangun dari molekul tubulin. Mikrotubul berupa tangkai berongga yang berukuran diameter sekitar 25 nm dan panjangnya 200 nm sampai 25 m. Struktur mikrotubul ditujukan sebagai jalur organel, dan menggerakkan silia dan flagela. Flagellum mempunyai gerakan gelombang dan silia bekerja seperti dayung. 2. MikrofilamenMikrofilamen dibuat dari molekul aktin sub unit ganda. Struktur mikrofilamen ditujukan untuk fungsi menahan tegangan, mengangkut material, menyusun mikrovilli dan melakukan kontraksi sel otot. Mikrofilamen juga berfungsi didalam pergerakan sel seperti pseupodia pada amuba. Fungsi lainnya adalah membentuk alur pembelahan pada sel hewan sewaktu pembelahan akan terjadi. Semua fungsi ini dapat terjadi karena aktin filamen bereaksi dengan miosin membentuk kontarksi aktin miosin. 3. Filamen intermediat Filamen intermediat terdiri dari keratin yaitu protein serabut yang meggulung membentuk kabel. Filamen intermediat berfungsi untuk menahan tegangan dan menahan bentuk sel. Filamen intermediat juga berfungsi sebagai jangkar bagi organel dan nukleus. J. Permukaan Sel Ada beberapa tambahan khusus pada permukaan sel. Kita seringkali hanya menyebutkan membran sel. Pada sel organisme multi seluler perlu ada tambahan khusus pada permukaannya agar sel kerja dan komunikasi antar sel menjadi lebih efektif. 1. Dinding sel Dinding Sel adalah salah satu ciri sel tumbuhan yang membedakannya dari sel hewan. Dinding melindungi sel , memelihara bentuknya, dan mencegah pengambilan air yang berlebihan.

Dinding sel terbuat dari mikrofibril polisakarida dan protein menjadi sebuah matriks. Struktur dinding sel berupa matriks polisakarida dengan lamella tengah diantara dinding primer dan sekunder. 2. Matriks ekstraseluler Matriks Ekstrasellular (ECM) sel hewan berfungsi mendukung, adhesi, pergerakan dan regulasi. Pembentuk utama ECM adalah glikoprotein berupa kolagen, proteoglikan, dan fibronektin berupa integrin. Integrin mengikat sitoplasma ke mikrofilamen dan mengintegrasikan perubahan yang terjadi di luar dan di dalam sel. 3. Pertautan sel Pada organisme multi seluler, sel yang berdekatan melekat, berinteraksi, dan berkomunikasi melalui tambalan khusus. Pada sel tumbuhan ada plasmodesmata berupa saluran yang berfungsi menghubungkan isi sel dengan isi sel yang lain. Pada sel hewan ada pertautan sel berupa pertautan ketat, desmosom, dan pertautan celah yang semuanya berfungsi untuk menyatukan sel. K. Membran Plasma Sekarang kita sampai ke bagian penti sel lainnya: Membran plasma. Membran plasma sangat tipis lebih tipis dari rambut dibelah tujuh. Tetapi fungsi membran plasma sangat besar yaitu sebagai batas yang memisahkan isi sel dengan lingkungannya dan mengontrol perlintasan unsurunsur yang keluar masuk sel. 1. Struktur membran Membran plasma dibangun oleh lipid, protein, dan karbohidrat. Struktur fofsfolipid memungkinkan terbentuknya membran karena bersifat amfifatik. Membran adalah fluida dan merupakan model mosaik cair. Di dalam model mosaik cair, membran adalah struktur cairan dengan berbagai protein yang tertanam atau berkait dengan lapisan ganda fosfolipid. 2. Fosfolipid Pembentuk utama membran plasma adalah dua lapis fosfolipid (fosfolipid bilayer). satu unit fosfolipid terdri dari sisi kepala yang suka air (hidrofilik) menghadap keluar membran plasma dan sisi ekor yang tidak suka air(hidrofobik) menghadap kedalam membran plasma. Pada fosolipid inilaah banyak terdapat protein dan karbohidrat yang menyisip membentuk membran sel menjadi bersifat selektif permeable dan tetap solid. 3. Protein membran Ada dua jenis protein yang terikat pada membran yaitu protein integral yang tertanam di dalam hidrofobik lipid bilayer dan protein periferal tidak tertanam pada lipid bilayer tetapi tambahan bebas pada permukaan membran. Protein membran plasma berfungsi sebagai saluran atau menfasilitasi unsur yang masuk atau keluar sel. Protein membran organel berfungsi sebagai biokotalisator yang mempercepat reaksi kimia, misalnya pada mitkondria dan kloroplas. 4. Karbohidrat membran Karbohidrat terletak pada bagian luar membran plasma. Karobihrat membran terbuat oligosakrida yang terikat kovalen dengan lipid membentuk ikatan glikolipid. Karbohidrat

membran memampukan sel mencirikan satu jenis sel dari sel lainnya. Dengan kemampuan mengenali dan menolak suatu molekul. Karbohidrat membran berbeda dari spesies ke spesies, antar individu pada spesies yang sama, dan bahkan dari satu tipe sel ke sel lainnya pada satu individu hal ini memungkinkan sel lebih efektif dalam mengenali setiap unsur. L. Pergerakan unsur melalui membran Sel mengambil gula, asam amino, dan nutrien dan mengeluarkan sisa metabolisme. Sel mengatur konsentrasi ion anorganik, seperti Na+, K+, Ca2+, dan Cl-, dengan cara membolak balikkan arahnya dari satu arah ke arah lain melintasi membran plasma. Semua pekerjaan ini dimungkinkan karena sifat membran plasma yang selektif permeabel. Kerja ini juga dapat terjadi karena adanya transpor pasif melalui difusi dan osmosis, dan karena adanya transpor aktif. 1. Difusi Difusi adalah hasil gerak termal dimana ada kecenderungan molekul setiap unsur menyebar ke seluruh bagian ruangan secara acak. Jika setetes tinta dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air maka tinta akan menyebar atau berdifusi keseluruh bagian sampai tinta tersebut seluruhnya merata di dalam gelas. Prinsip difusi adalah perpindahan unsur dari tempat yang konsentrasinya tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah. Difusi merupakan transpor pasif karena gradien konsentrasi memberikan energi potensial. 2. Osmosis Akibat dari adanya osmosis adalah sel harus mengatur pergerakan dan keseimbanga air untuk kelangsungan hidupnya. Survival sel tergantung pada keseimbangan pengambilan dan pengeluaran air. Volume sel hewan stabil di dalam lingkungan isotonik tetapi begitu sel ditempatkan pada lingkungan hipertonik maka sel akan mengkerut sebaliknya jika sel akan pecah jika ditempatkan pada lingkungan hipertonik. Oleh karena itu organisma tanpa dinding sel yang tinggal di lingkungan hipertonik atau hipotonik harus mempunyai adaptasi osmoregulasi. Pada tumbuhan dinding sel menjaga sel dari lingkungan hiotonik dan hipertonik. Ketika sel tumbuhan membengkak, dinding menekan balik tekanan air. Pasmolisis disebabkan oleh lingkungan hipertonik terhadap sel tumbuhan. 3. Keseimbangan air 4. Difusi berfasilitas Difusi dipermudah adalah difusi pasif dengan dibantu protein trannpor. Protein transpor mempunyai banyak enzim khusus yang spesifik untuk zat yang ditranspornyaseperti asam amino atau gula. Saluran protein adalah tempat difusi dipermudah biasanya merupakan protein integral. Saluran protein mengijinkan molekul air atau ion kecil mengalir dari satu sisi membran ke sisi lain. 5. Transfor aktif Transpor aktif memerlukan energi metabolisme. Hal ini karena transpor aktif merupakan pemompaan zat terlarut melawan gradiennya. Transpor aktif dilakukan oleh protein dengan energi dari ATP melawan gradien konsentrasi. Trasnpor aktif memungkinkan sel memelihara konsentrasi internalnya terhadap konsentrasi lingkungan. Salah satu contoh hasil transpor aktif adalah pompa natrium kalium yang memungkinkan sel hewan mempunyai konsentrasi ion

kalium jauh lebih tinggi dan konsentrasi ion natrium lebih rendah daripada konsentrasi di lingkungannya. 6. Vakuola transfor Eksositosis dan endositosis mentranspor molekul besar dengan menggunakan vesikula sebagai kantung bergerak. Pada endositosis, vesikula membawa isinya ke membran plasma dan mengeluarkanya dari sel melalui fagositosis, dan finositosis. Pada eksositosis, vesikula membawa isinya ke membran plasma dan mengeluarkanya dari sel. Banyak sel sekretori menggunakan eksositosis untuk mengekspor produknya seperti hormon, insulin dan prodk golgi lainnya.

You might also like