You are on page 1of 7

A.

ARTI PERPUSTAKAAN SEKOLAH Sebelum kita mendefinisikan perpustakaan sekolah, sebaiknya terlebih dahulu kita rnemahani arti atau definisi perpustakaan, sebab kata sekolah pada istilah perpustakaan sekolah merupakan kata yang rnenerangkan kata perpustakaan. Memahami perpustakaan secara umum merupakan dasar mernahami perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan bagian dan perpustakaan secara umurn. Perpustakaan bukan merupakan hal yang baru di kalangan masyarakat, di mana-rmana telah diselenggarakan perpustakaan, seperti di sekolah-sekolah, baik sekolah urnum rnaupun sekolah kejuruan, baik sekolah dasar maupun sekolah rnenengah. Begitu pula di kantor-kantor, bahkan sekarang telah digalakkan perpustakaan. perpustakaan umurn baik di tingkat kabupaten sampai dengan di tingkat desa. Tetapi, walaupun bukan merupakan hal yang baru, masih banyak orang yang memberikan definisi yang salah terhadap perpustakaan. Banyak orang yang mengasosiasikan perpustakaan itu dengan buku-buku, sehingga setiap tumpukan buku pada suatu tempat tertentu disebut perpustakaan. Padahal tidak semua tumpukan buku itu dapat dikatakan perpustakaan. Memang salah satu ciri perpustakaan adalah adanya bahan pustaka atau sering juga disebut koleksi pustaka. Tetapi masih ada ciri-ciri lain lebih mengarah kepada arti perpustakaan. Baiklah kita pahami ciri-ciri perpustakaan, dan kemudian kita mencoba membuat definisi perpustakaan. Adapun ciri perpustakaan yang dapat kita rinci sebagai berikut: 1. Perpustakaan sebagai sumber informasi Perpustakaan tidak hanya sebagai tumpukan buku tanpa ada gunanya, tetapi secara prinsip, perpustakaan harus dapat dijadikan atau berfungsi sebagai sumber informasi bagi setiap yang membutuhkannya. Dengan kata lain, tumpukan buku yang dikelola dengan baik itu baru dapat dikatakan sebagai perpustakaan, apabila dapat memberikan informasi bagi setiap yang memerlukannya. Sudah barang tentu tingkat kemampuan memberikan informasi tersebut tergantung kepada keadaan bahan pustaka yang tersedia serta keahlian pustakawannya. Demikianlah beberapa ciri pokok perpustakaan, yang dapat dijadikan dasar untuk membuat definisi perpustakaan. Berdasarkan keempat ciri pokok sebagaimana telah dijelaskan di atas, maka definisi perpustakaan adalah sebagai berikut:

Perpustakaan adalah suatu unit kerja dan suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, balk berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sum ber informasi oleh setiap pemakainya. Apabila ditinjau dan sudut tujuan, fungsi serta pemakainya, maka secara ganis besar ada lima macam perpustakan, yaitu (1) perpustakaan nasional, (1) perpustakaan umum, (3) perpustakaan khusus, (4) perpustakaan perguruan tinggi, dan (5) perpustakaan sekolah. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa perpustakaan merupaka unit kerja. Dengan demikian perpustakaan sekolah merupakan unit kerja dan suatu sekolah yang menyelenggarakannya. Menurut Supriyadi, perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar mengajar di lembaga pendidikan formal tingkat sekolah baik Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah, baik Sekolah umum maupun Sekolah Lanjutan. (Supriyadi, 1982,5) Untuk mengelola perpustakaan sekolah sebaiknya ditunjuk seorang guru yang dianggap mampu mengelola perpustakaan Sekolah. Apabila yang mengelola perpustakaan sekolah adalah seorang guru, maka akan mudah mengintegrasikan penyelenggaraan perpustakaan sekolah dengan proses belajar mengajar. Menurut Satuan Tugas Koordinasi Pembinaan Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan sekolah adalah Koleksi pustaka yang diatur menurut sistem tertentu dalam suatu ruang, merupakan bagian integral dalam proses belajar mengajar dan membantu mengembangkan minat bakat murid. Bertolak dan penjelasan di atas, maka sampailah kita pada kesimpulan, bahwa yang dimaksud dengan perpustakaan sekolah adalah kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku (non book material) yang diorganisasi secara sistematis dalam suatu ruang sehingga dapat membantu murid-munid dan guru-guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.

B. TUJUAN DAN MANFAAT PERPUSTAKAAN SEKOLAH Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka, tetapi dengan adanya penyelenggaraan perpustakaan

sekolah diharapkan dapat membantu murid-murid dan guru menyelesaikan tugas-tugas dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu segala bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus dapat menunjang proses belajar mengajar. Agar dapat menunjang proses belajar mengajar, maka dalam pengadaan bahan pustaka hendaknya mempertimbangkan kurikulum ekolah, serta selera para pembaca yang dalam hal mi adalah murid-murid. Perpustakaan sekolah tampak bermanfaat apabila benar-benar memperlancar pencapaian tujuan proses belajar-mengajar di sekolah. Indikasi manfaat tersebut tidak hanya berupa tingginya prestasi murid-murid, tetapi lebih jauh lagi, antara lain adalah muridmurid mampu mencari, menemukan, menyaning dan menilai informasi, munidmurid terbiasa belajar mandini, murid-murid terlatih ke arah tanggung jawab, muridmurid selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya. Secara terinci, manfaat perpustakaan sekolah, balk yang diselenggarakan di sekolah dasar, maupun di sekolah menengah adalah sebagai berikut: 1. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid-murid terhadap membaca. 2. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandini yang akhirnya murid-murid mampu belajar mandiri. 3. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik membaca. 4. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan kecakapan berbahasa. 5. Perpustakaan sekolah dapat melatih murid-murid ke arah tanggung jawab. 6. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid-murid dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah. 7. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan sumber-sumber pengajaran. 8. Perpustakaan sekolah dapat membantu murid-murid, guru- guru, dan anggota staf sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. C. FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH Smith dkk dalam buku ensiklopedianya yang berjudul THE EDUCATORS ENCYCLOPEDIA menyatakan School library is a center for learning, yang artinya

perpustakaan sekolah itu merupakan sumber belajar. Memang apabila ditinjau secara umum, perpustakaan sekolah itu setagai pusat belajar, sebab kegiatan yang paling tampak pada stiap kunjungan murid-murid adalah belajar, balk belajar masalahmasalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran yang diberikan di kelas, maupun bukubuku lain yang tidak ada hubungannya dengan mata pelajaran. Akan tetapi apabila ditinjau dan sudut tujuan murid-murid mengunjungi perpustakaan sekolah, maka ada yang tujuannya untuk belajar, ada yang tujuannya untuk berlatih menelusuri buku-buku perpustakaan sekolah, ada yang tujuannya untuk memperoleh informasi, bahkan mungkin ada juga murid yang mengunjungi perpustakaan sekolah dengan tujuan hanya sekedar untuk mengisi waktu senggangnya atau sifatnya rekreatif. Baiklah benikut mi akan dijelaskan beberapa fungsi perpustakaan sekolah. 1. Fungsi edukatf Adanya buku-buku tersebut dapat membiasakan murid-murid belajar mandiri tanpa bimbingan guru, baik secara individual maupun berkelompok. Adanya perpustakaan sekolah dapat meningkatkan interes membaca murid-murid, sehingga teknik membaca semakin lama semakin dikuasai oleh murid-murid. Hal ini dapat menunjang penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Oleh sebab itu, kiranya dapat kita katakan bahwa perpustakaan sekolah itu memiliki fungsi edukatif. 2. Fungsi informatif Perpustakaan yang sudah maju tidak hanya menyediakan bahan-bahan pustaka yang berupa buku-buku, tetapi juga menyediakan bahan-bahan yang bukan berupa buku (non book material) seperti majalah, bulletin, surat kabar, televisi, dan lain sebagainya. Semua mi akan memberikan informasi atau keterangan yang diperlukan oleh murid-murid. Oleh sebab itu perpustakaan sekolah memiliki fungsi informatif. 5. Fungsi rekreatif Adanya perpustakaan sekolah dapat berfungsi rekreatif. ini tidak berarti bahwa secara fisik pergi mengunjungi tempat tempat tertentu, tetapi secara psikologisnya. D. TATA KERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Secara definitif, pengelolaan perpustakaan sekolah berarti segenap usaha pengkoordinasian segala kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Usaha pengkoordinasian tersebut biasanya diwadahi dalam suatu struktur rganisasi yang disebut struktur organisasi perpustakaan sekolah. Oleh karena struktur organisasi merupakan wadah pengkoordinasian, maka struktur organisasi perpustakaan sekolah harus mampu menunjukkan hubungan antara pejabat dan bidang kerja yang satu dengan yang lainnya sehingga jelas kedudukan, wewenang, dan tanggung jawabnya masing-masing. Sampai saat ini belum ada struktur organisasi perpustakaan sekolah yang baku. Sebagian besar masih dibuat sendiri oleh guru pustakawan yang disesuaikan dengan kondisi perpustakaan sekolahnya. Di bawah mi disajikan struktur organisasi perpustakaan sekolah yang dapat dijadikan pedoman oleh guru pustakawan dalam membuat struktur organisasi perpustakaan di sekolahnya. Struktur organisasi di bawah ini cocok untuk perpustakaan sekolah yang masih baru berdiri dan perpustakaan sekolah yang sedang berkembang.

Gambar 1: Struktur Organisasi Perpustakaan Sekolah. Tugas kepala perpustakaan sekolah adalah mengkoordinasi penyelenggaraan perpustakaan sekolah. Dalam pelaksanaan tugasnya, kepala perpustakaan sekolah berusaha menggerakkan segenap tenaga dan mengerahkan segala failitas kerja agar perpustakaan sekolah dapat terselenggarakan dengan sebaik-baiknya. Tugas unit tata usaha adalah berhubungan dengan masalah surat menyurat, personalia, keuangan,

pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana perpustakaan sekolah. Tugas pelayanan teknis adalah memproses atau mengolah bahan-bahan pustaka secara sistematis sesuai dengan aturan yang berlaku. Kegiatan-kegiatan unit ini antara lain berupa pengadaan bahan-bahan pustaka, inventarisasi, kiasifikasi, katalogisasi, membuat perlengkapanperlengkapan buku seperti label buku atau call number, kantong buku, slip tanggal, dan akhiniya menyusun buku-buku yang telah selesai diproses tersebut di lemari atau rak buku yang telah tersedia. Sedangkan tugastugas pelayanan pembaca adalah melayani peminjaman dan pengembalian buku-buku, memberikan bimbingan membaca kepada murid-murid, serta memberikan bantuan informasi kepada siapa saja yang memerlukan khususnya warga sekolah. Struktur organisasi tersebut di atas dapat dilengkapi dengan bagan fungsi, yaitu suatu bagan struktur yang menggambarkan rincian tugas dan tiap-tiap satuan unit kerja organisasi. Pembuatan bagan fungsi mi banyak manfaatnya. Dengan melihat bagan fungsi seseorang dapat memperoleh gambaran tentang besarnya organisasi, pembagian organisasi, saluran-saluran perintah dan tanggung jawab dan pimpinan sampal ke bawah, rincian dan batasbatas tugas setiap unit kerja organisasi perpustakaan sekolah, serta jabatan-jabatan yang terdapat pada organisasi tersebut.

Daftar Pustaka

1. A.S Nasution, perpustakaan sekolah, Jakarta: Proyek Pengembangan Perpustakaan Departemen P dan K, 1981 2. soejono Trimo, Pedoman Pelaksanaan Perpustakaaan, Bandung: remaja karya CV, 1985

Narasumber 1. Samsuarni, Kepala Perpustakaan 2.

You might also like