Professional Documents
Culture Documents
yang tersusun dari sel-sel kontraktil yang disebut SERABUT OTOT/SERAT OTOT Otot rangka terdiri dari 75 % air , 20 % protein, 5 % mineral (calcium, magnesium, pospor) garam inorganik, fosfat berenergi tinggi, urea, asam laktat, enzim dan pigmen, ion sodium, potassium, chlorida, asam amino, lemak dan karbohidrat.
Otot memanjang
RELAKSASI
KARAKTER OTOT
1. Kontraksibilitas, kemampuan memendek dari ukuran
awal.
PENYUSUN OTOT
FILAMEN KONTRAKTIL
1. Filamen tebal (miosin) tersusun dari protein miosin 2. Filamen tipis (aktin) tersusun dari protein aktin (tropomiosin + troponin) FILAMEN NON KONTRAKTIL mikrotubulus
52
23
15
Dalam setiap 100 gram jaringan otot terdapat sekitar 700 mg mioglobin
ketahui dari masa otot, antara lain : 1. Origo tempat lekat otot pada tulang 2. Insertio tempat lekat otot pada tulang lain yang relatif banyak berpindah saat berkontraksi 3. Tendo jaringan ikat yang kuat dan melekat pada tulang 4. Ligamentum jaringan ikat penghubung tulang maupun sendi-sendi 5. Kartilago tulang rawan
Disebut juga otot lurik, otot serat lintang Terdapat pada otot-otot anggota badan, dinding badan, wajah Bersifat volunter (sadar)
2. OTOT JANTUNG
3. OTOT POLOS
Perbedaan
Tempat
Otot Lurik
Melekat pada otot
Otot Polos
Dinding viscera (organ dalam) seperti lambung, kandung kemih, pembuluh darah Memanjang, berbentuk gelendong, ujung lancip Satu Tengah Tidak ada Paling lambat Lama Tidak menurut kemauan (involunter)
Otot Jantung
Dinding jantung
Bentuk serabut
Memanjang, silindris, ujung tumpul Banyak Tepi (perifer) Ada Paling cepat Sebentar Menurut kemauan (volunter)
Memanjang, silindris, serabut sel bercabang dan menyatu Satu Tengah Ada Intermediet (sedang) Sedang Tidak menurut kemauan (involunter)
Jumlah nukleus tiap sel Letak nukleus Garis melintang Kecepatan kontraksi Ketetapan kontraksi Tipe kontrol
SINERGIS, otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak tngan menengadah atau menelungkup).
di dalam sel otot kontraktil. Dimana molekul filamEn aktin meluncur diantara filamen miosin, kemudian filamen miosin mengikat ATP yang dilepaskan oleh filamen aktin untuk dipecah menjadi ADP Peristiwa saling tumpah tindih yang dilakukan oleh filamen aktin dengan cara menutup keberadaan garis H oleh garis Z.
2. Rangkaian eksitasi
Persiapan kontraksi Terjadi pelepasan asetilkolin (Ach) dalam sarkolema yang diedarkan oleh T-Tubulus untuk mengikat ion Calcium dan menyatu bersama rangkaian ATP-CrossBridge tidak bermuatan menjadi rangkaian ATP-CrossBridge bermuatan. Sehingga terjadi aktivitas miosin ATPase
ATP ADP + Pi + energi untuk kontraksi
3. Waktu kontraksi.
memberikan kesempatan bagi Cross-Bridge untuk membentuk sudut dan bentuk baru sehingga filamen aktin dapat meluncur ke arah satu sama lain, sehingga mengalami penumpukan filamen aktin yang menyebabkan garis Z tertarik dan saling berdekatan
4. Pengisian muatan.
melepaskan ikatan antara aktin dan crossbridge miosin yang lama kemudian membentuk suatu ikatan baru dengan cara mencari molekul ATP yang baru. Tetapi jika molekul ATP tidak tersedia, maka otot dalam keadaan kaku mayat.
5. Relaksasi.
tidak terjadi pemecahan ATP ke dalam ADP sehingga filamen aktin dan miosin dapat kembali ke tempat semula
atau tipe I, tipe aerobik, tonik, Slow-Twitch (ST), atau Slow Oxidative (SO)
Daya tahan (long duration)
OTOT PUTIH
atau tipe II, tipe anaerobik, fasik, Fast-Twitch (FT), atau Fast-Glycolitic
Kecepatan dan kekuatan (Short Duration)
HIPERTROFI
terjadi pembesaran tonus otot, dikarenakan semakin bertambahnya serabut-serabut otot pada bagian tubuh tertentu (resistance effect).
ARTROFI
terjadi penyusutan tonus otot, dikarenakan berkurangnya jumlah serabut-serabut otot pada bagian tubuh tertentu (imobilisation).
Isotonik / Dinamik, terjadi pemendekan otot untuk melawan beban yang konstan tanpa disertai perubahan tegangan otot.
konstan pada pergerakan. Contoh : ayunan gerak tangan pada renang gaya Crawl.
Konsentrik, terjadi pemendekan otot pada saat berkontraksi dan berfungsi
untuk aselerasi
Eksentrik, terjadi pemanjangan otot pada saat berkontraksi dan berfungsi
untuk deselerasi
Pliometrik, merupakan kombinasi dari kontraksi isometrik dengan
isotonik (konsentrik-eksentrik)