Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 1 : Andini Gustina Amelia Dini Hadiyanti Dwi Darmas Tuti Utami Kartika
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA 2011
QALQALAH
1. Pengertian Qalqalah Qalqalah Menurut bahasa artinya gerak, sedangkan menurut istilah qalqalah adalah bunyi huruf yang memantul bila ia mati atau dimatikan, atau suara membalik dengan bunyi rangkap. Huruf Qalqalah ada 5, yaitu: a) Qaf () b) Tha ( ) c) Ba () d) Jim () e) Dal () Dan dikelompokkan dalam lafaz (
).
2. Jenis Qalqalah Qalqalah ada dua macam, yaitu: a. Qalqalah Sugra Sugra artinya kecil, jadi qalqalah sugra artinya bunyi huruf qalqalah yang memang mati asli yang terletak ditengah kata. Cara membacanya huruf tersebut langsung dipantulkan dengan pantulan yang tidak terlalu kuat.
b. Qalqalah kubro (besar) Kubra artinya besar, jadi qalqalah kubra artinya bunyi huruf qalqalah yang matinya karena diwaqafkan. Cara membacanya huruf tersebut tidak langsung dipantulkan, tetapi ada jeda atau berhenti sebentar baru dipantulkan dengan bunyi seperti membalik.
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Cara Membaca Qalqalah Pada umumnya, Qalqalah itu berbunyi e (e = e dalam bahasa sunda dari kata lemes), sebagai tersebut dari atas. Akan tetapi pendapat yang lain adalah sebagai berikut. Qalqalah ada dua macam, yaitu: 1. Qalqalah yang tetap bunyinya miring kepada `a`, yaitu hurufhuruf: Qaf ( ) dan tha ( ). Contoh:
dibaca : yath-tha-mau
dihentikan : alasbath-tha
dibaca : yath-tha-mau
dihentikan : is-haq-qa
2. Qalqalah yang bunyinya berubah-ubah, menurut baris yang sebelum dan sesudahnya, ialah huruf-huruf : ba ( ,)jim ( ,)dan dal (.) Perubahan-perubahannya sebagai berikut. A. Bila huruf Qalqalah terletak di tengah suatu kalimat (kata), adalah: Miring kepada `a`, yaitu: Bila huruf sebelum dan sesudahnya berbaris fathah. Contoh:
Bila huruf yang sebelumnya berbaris dhammah yang sesudahnya berbaris kasrah, dan sebaliknya. Contoh:
Miring kepada `i`, yaitu bila huruf sebelumnya dan sesudahnya berbaris kasrah. Contoh:
Miring kepada `u`, yaitu bila huruf sebelum dan sesudahnya berbaris dhammah. Contoh:
Miring kepada `o`, yaitu bila huruf sebelumnya berbaris fathah dan huruf sesudahnya berbaris dhammah. Contoh:
,
Miring kepada `e`, yaitu bila huruf sebelumnya berbaris kasrah dan huruf sesudahnya berbaris fathah. Contoh:
Miring kepada `e`, yaitu bila huruf sebelumnya barbaris fathah atau kasrah. Contoh:
dihentikan : maghrib-ba
Miring kepada `i`, yaitu bila huruf sebelumnya berbaris dhammah. Contoh: