You are on page 1of 7

POLIMER

KONSEP DASAR ILMU POLIMER


MAKROMOLEKUL adalah molekul raksasa (giant) dimana paling sedikit seribu atom terikat bersama oleh ikatan kovalen. Makromolekul ini mungkin rantai linear, bercabang, atau jaringan tiga dimensi. A. Reaksi Pembentukan Polimer : 1) Polimer adisi : terbentuk dari monomer dengan ikatan rangkap  Polipropilena (-CH2-CH(CH3) Polietilena (-CH2-CH2-) )  Isoprene (-CH2-C(CH3)=CH Teflon (-CF2-CF2-) CH2-)  PVC (-CH2-CHCl-) 2) Polimer Kondensasi : terbentuk akibat monomer-moomer berkatian melepas kan molekul air  Nilon 6,6  Protein  Dakron  Amilum  Asam nukleat B. Jenis Polimer Berdasarkan Asalnya : 1) Alam  Protein  Karet alam / isoprene  Amilum

 

Selulosa Asam nukleat

2) Buatan  Polietilena (LDPE Kantung plastic; HDPE botol plastic)  Styrene butadiene rubber / SBR (butadienestirena butadiena butadiena) selang oli  Polikloropena / Neoprena (-CH2-CCl=CH-CH2-)  Polistirena (-CH(C6H5)-CH2-)  Asam akrilat (2 propenoat) Metil metakrilat (flexiglass), CH2=C(CH3)-COOCH3 Akridonitrit (orlon, wol) CH2=CH-CN C. Jenis Polimer Berdasarkan Jenis Monomernya 1) Homopolimer : 1 jenis monomer  Polietilena  Polipropilena  Polistirena
1

  

PVC Teflon Amilum

Poliisoprena

2) Kopolimer : 2 atau lebih jenis monomer  Nilon 6,6 (Asam adipat + heksametilendiamina) poliamida  Dakron (Asam tereflatat / asam p-benzendioat + etilena glikol)

poliester

D. Jenis Polimer Berdasarkan Ketahanan Terhadap Panas 1) Termoplastik : mudah berubah bentuk pada suhu tinggi 2) Termosetting : tahan terhadap suhu tinggi; eg: Bakelit (Fenol formaldehida)

MAKROMOLEKUL
A. Protein 1. Struktur kimia : NH2 CHR COOH ; R = gugus pembeda 2. Ion zwitter : reaksi asam basa intra molekul pada gugus karboksil dan gugus amina. pH saat asam amino tidak bermuatan disebut titik isoelektrik TIE: i. pH > TIE Anion ii. pH < TIE Kation iii. pH = TIE Netral 3. Ikatan peptide: ikatan antara gugus amina dan karboksil ( CO NH -) 4. Struktur protein : i. Struktur primer : urutan asam amino ii. Struktur sekunder : Bentuk rantai polipeptida (Alpha helix & Beta pleated sheet) oleh gaya-gaya disperse atau ikatan hydrogen iii. Struktur primer : Bentuk 3 dimensi protein oleh ikatan hydrogen, ikatan sulfide, interaksi hidrofobik hidrofilik, dan jembatan garam iv. Struktur kuartener : susunan subunit-subunit dalam protein oligomer (2/lebih rantai) 5. Uji protein : i. Uji ninhidrin mengetes adanya asam amino / protein dengan mengubah menjadi aldehid (ungu + ) ii. Uji biuret mengetes adanya ikatan peptide, hanya pada protein tidak asam amino bebas (Ungu +) iii. Uji Xantoproteat mengetes adanya gugus fenil pada protein (Pemanasan dg HNO3 Kuning +NaOH jadi jingga)

iv. Uji belerang mengetes adanya unsur belerang dg NaOH pekat + Pb-asetat (terbentuk endapan hitam) B. Karbohidrat 1. Penggolongan karbohidrat : i. Monosakarida: a. Jenis monosakarida: y Aldosa ada gugus aldehid y Ketosa ada gugus keton b. Konfigurasi monosakarida: y Struktur alifatik Proyeksi Ficher o D/L lihat posisi OH paling jauh dari gugus fungsi y Struktur siklik struktur Haworth o / lihat posisi OH di C1 siklik bawah atas o Posisi OH di kanan pada struktur alifatik akan jadi bawah, OH kiri jadi atas

c. Mutarotasi : y Perubahan sudut putar akibat kesetimbangan monosakarida dalam air antara stuktur siklik alifatik siklik d. Beberapa monosakarida: y Glukosa (D-Glukosa)

o Aldoheksosa (2,4,5 kanan; 3 kiri) o Memberi hasil positif pada uji fehling dan tollens o Direduksi membentuk sorbitol y Fruktosa

o KetoHeksosa (2 keton ,3 kiri, 4 kanan)

o Memberi hasil positif pada uji fehling dan tollens o Levulosa memutar polarisator ke kiri y Galaktosa

o Aldoheksosa (2,5 kanan; 3,4 kiri) o Memberi hasil positif pada uji fehling dan tollens y Ribosa & deoksiribosa o Aldopentosa (2,3,4 kanan) o Deoksiribosa kekurangan Atom O pada C2

ii. Disakarida ikatan glikosida a. Sukrosa

y y y

-D-Glukosa & -D Fruktosa (ikatan -1- -2) Memberi hasil Negatif pada uji fehling dan tollens Gula invert : campuran 50% Glukosa dan 50% Fruktosa

b. Maltosa

y y

-D-Glukosa & -D-Glukosa (Ikatan -(1-4)) Adanya gugus hemiasetal memberi hasil positif pada uji fehling, tollens

c. Laktosa

y y

-D-Glukosa & -D-Galaktosa (Ikatan -1- -4) Memberi hasil positif pada uji fehling dan fruktosa

iii. Polisakarida polimer D-Glukosa dan memberi hasil negative pada uji fehling, tollens a. Amilum ikatan -(1-4) y Amilopektin rantai bercabang (adanya ikatan -(1-6)) y Amilosa rantai lurus b. Glikogen : gula simpanan dalam hati / otot c. Selulosa ikatan -(1-4) 2. Tingkat kemanisan : i. Monosakarida: Fruktosa> Glukosa >Galaktosa ii. Disakarida: Sukrosa > Maltosa > Laktosa 3. Uji karbohidrat : i. Uji molisch uji karbohiidrat ; larutan + alfanftol + H2SO4 pekat (Merah ungu +) ii. Uji Fehling, Benedict, Tollens Uji monosakarida disakarida (merah bata, cermin perak +) iii. Uji amilum (lar. Iodin) menguji adanya amilum (Biru-ungu +) C. Lipid Definisi : senyawa organik yang tak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter. 1. Lemak: i. Merupakan ester dari gliserol + asam lemak ii. Penamaan lemak dimulai dari kata gliseril dan diikuti nama asam lemaknya iii. Dapat mengalami hidrolisis dan saponifikasi (penyabunan), dan hidrogenasi untuk minyak tak jenuh iv. Minyak tak jenuh ditandai dengan semakin besarnya derajat ketidakjenuhan oleh Bilangan Iodin jumlah gram iodine yg dpt diserap oleh 100 g lemak v. Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triasilgliserol. Keduanya memiliki struktur yang sama.

vi. Hidrolisis lemak dan minyak akan menghasilkan gliserol dan asam karboksilat

vii. Reaksi penyabunan atau saponifikasi adalah reaksi antara lemak atau minyak dengan suatu basa mebentuk garam yang biasa dikenal dengan sabun

2. Fosfolipid : i. Ester dari gliserol + asam lemak dengan gugus OH ke 3 digantikan gugus fosfat ii. Bersifat amfifilik memiliki gugus hidrofob dan hidrofil 3. Steroid : i. Non ester ii. Amfifilik iii. Terdapat 4 cincin siklik

Daftar Pustaka

1. Malcolm, P.S., 2001. Polymer Chemistry : An Introduction, diindonesiakan oleh Lis Sopyan, cetakan pertama, PT Pradnya Paramita : Jakarta 2. Fried, J.R., 1995. Polymer Science and Technology. Prentice Hall PTR : New Jersey 3. Sperling, L.H., 1986. Introduction to Physical Polymer Science. John Wiley & Sons, Inc : New York 4. McCaffery, E.L., 1970. Laboratory Preparation for Chemistry. McGraw-Hill Book Company : New York Macromolecular

You might also like