Professional Documents
Culture Documents
PENGERTIAN GENETIKA Genetika disebut juga ilmu keturunan. Ilmu ini mempelajari berbagai aspek yang menyangkut pewarisan sifat, bagaimana sifat keturunan (hereditas) itu diwariskan dari generasi ke generasi, serta variasi-variasi yang mungkin timbul di dalamnya atau yang menyertainya. Pewarisan sifat tersebut dapat terjadi melalui proses seksual. Genetika berusaha menjelaskan material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik), bagaimana informasi tersebut diekspresikan (ekspresi genetik), dan bagaimana informasi tersebut dipindahkan dari satu individu ke individu yang lain (pewarisan genetik). MANFAAT MEMPELAJARI GENETIKA Manfaat dari mempelajari genetika adalah agar kita dapat mengetahui sifat-sifat keturunan kita sendiri atau setiap makluk yang berada di sekitar lingkungan kita. Manusia jarang digunakan sebagai objek atau barang percobaan genetis karena sulitnya mempelajari gen manusia, sehingga lebih mudah mempelajari hukum-hukumnya lewat sifat menurun yang terkandung dalam tubuh tumbuhan dan hewan sekitar. Ada beberapa kesukaran dalam mempelajari manusia sebagai obyek genetika, diantaranya: 1. Sulitnya mengumpulkan data karena jarang sekali orang yang mau diketahui memiliki cacat atau kelainan suatu karakter pada tubuhnya atau keluarganya. 2. Sulitnya menjajaki secara langsung sifat genetis yang dijumpai pada seseorang karena tidak dapat dipilih dan ditentukan dengan siapa orang (obyek penelitian) ter-sebut akan kawin. 3. Sulitnya mengamati pertumbuhan karakter yang sesuai dengan kemampuan atau harapan peneliti. Hal ini disebabkan pindahnya sang objek, kawin lagi dengan seseorang yang akan mengacaukan penyelidikan semula. 4. Sulitnya mendapatkan data statistik tentang sifat genetis yang sama dalam karakter yang diselidiki, hal ini dikarenakan data yang didapat dari perbandingan-perbandingan karakter tertentu sangat sedikit. Lain halnya dengan tanaman atau hewan renik yang dapat memiliki keturunan yang banyak. 5. Umur si peneliti lebih pendek dari pada umur obyek yang diteliti, karena daur hidup obyek yang diteliti lebih panjang dari daur hidup si peneliti. 6. Sulitnya mengatur dan mengontrol suasana lingkungan obyek yang diteliti sesuai dengan harapan peneliti. KEDUDUKAN GENETIKA DALAM ILMU PENGETAHUAN Genetika bisa sebagai ilmu pengetahuan murni, bisa pula sebagai ilmu pengetahuan terapan. Sebagai ilmu pengetahuan murni genetika harus ditunjang oleh ilmu pengetahuan dasar lain, seperti kimia, fisika dan matematika, juga ilmu pangetahuan dasar dalam bidang biologi sendiri. Seperti bioseluler, histologi, biokimia, fisiologi, anatomi, embriologi, taksonomi dan evolusi. Sebagai ilmu terapan genetika menunjang banyak bidang kegiatan ilmiah dan pelayanan masyarakat. Sebagai ilmu terapan, ilmu ini dipakai untuk bidang-bidang sebagai berikut: 1. Kedokteran
Dalam dunia kedokteran ilmu yang paling populer yaitu tantang genetika manusia. Genetika perlu untuk mengetahui kelainan atau penyakit keturunan serta usaha untuk menanggulanginya, menelusuri sifat keturunan seseorang (seperti golongan darah) yang perlu untuk penelitian warisan harta dan kriminalitas. 2. Kedokteran hewan dan peternakan Dalam bidang ini bertujuan untuk mengetahui kelainan keturunan serta penjajakan sifat keturunan untuk mengetahui asal-usul suatu hewan atau ternak, juga dapat untuk mendapat turunan atau strain unggul. 3. Pertanian Dalam bidang ini banyak sekali ditunjang oleh ilmu genitika. Lewat ilmu ini dipelajari bagaimana mncari bibbit unggul suatu tanaman produksi. 4. Psikologi dan Antropologi Dalam bidang ini bertujuan tentang mempelajari masalah psikologi manusia asal-usul sukubangsa hubungan kerabatnya serta pengaruh sifat genetis seseorang dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat. CARA MEMPELAJARI GENETIKA Untuk mempelajari sifat genetis dapat dilakukan dengan 9 cara, yaitu melalui: 1. Hibrid Hibrid ialah penyilangan (cross). Pekerjaannya disebut menyilang atau menghibrid (hibridasi). Hibridisasi dilakukan dengan cara mengawinkan individu-individu yang berbeda karakter atau variasi. Biasanya antara individu dalam satu spesies. Kadang ada juga antara individu berbeda spesies tapi dalam satu genus. Pada hewan jarang sekali dilakukan hibrid (cross) antara individu berbeda species. Pada tumbuhan, hibrid kini banyak dilakukan antara individu berbeda species tapi dalam genus sama untuk mendapatkan turunan yang poli-ploidi, artinya yang kromosomnya lebih dari biasa (diploid). Tanaman poliploidi ini sering memiliki ukuran anatomi yang lebih besar, tapi kurang fertil dan bijinya pun sedikit. 2. Silsilah keluarga Silsilah keluarga biasa dipakai untuk menyelidiki sifat genetis pada manusia dan hewan piara seperti anjing dan kuda. Silsilah merupakan alat yang paling banyak digunakan bagi peneliti dan gambaran pewarisan sifat-sifat manusia. Secara tradisional, wanita dilukiskan dengan lingkaran atau dengan simbol , laki-laki dilukiskan dengan bujur sangkar atau dengan simbol . 3. Anak kembar Ini biasa dipakai pada Genetika Manusia. Ada 2 macam anak kembar menurut kejadiannya, yaitu kembar fraternal dan kembar identik. Pada kembar fraternal, masingmasing individu berasal dari zigot berbeda. Berbeda ovum dan berbeda sperma, yang berarti berbeda pula susunan genetisnya. Pada kembar identik, masing-masing individu berasal dari satu zigot yang membelah pada tingkat awal embrio, yakni pada tingkat pembelahan (segmentaasi) atau tingkat blastula. Masing-masing berpisah jadi dua atau lebih, dan mengalami pertumbuhan sendiri-sendiri. Karena tiap individu berasal dari satu ovum dan satu sperma yang sama, maka susunan genetis merekapun sama.
Anak kembar dipakai pula untuk menyelidiki pengaruh lingkungan pada pernyataan sifat genetis. Anak kembar freternal biasanya dapat dipakai sebagai kontrol atau pengecek pengamatan kita itu. Ada karakter genetis yang pengaruh lingkungan besar sekali, ada pula yang hampir tak ada. 4. Kawin sekerabat Dalam bahasa inggris disebut consanguity, yakni perkawinan antara sekerabat misalnya antara saudara sepupu. Kawin sekerabat membuat sifat genetis yang buruk lebih sering muncul dari pada perkawinan biasa. 5. Percobaan Percobaan atau eksperimen, ialah mencoba membuat suatu perubahan pada sifat genetis. Melalui cara percobaan atau eksperimen lebih banyak didapat hasil perubahan yang besar peranannya bagi ilmu pengetahuan. Diantara percobaan yang penting antara lain: a. Pemindahan bahan genetis dari satu individu ke individu lain. Ini banyak dilakukan pada virus dan bakteri. Orang dapat mengubah semacam bakteri atau virus dari patogen menjadi tak patogen, atau sebaliknya dari tak patogen menjadi patogen. b. Meradiasi atau memasukkan zat radio aktif dan kimia yang tajam kedalam jaringan tubuh. Bahan genetis jadi berubah, dan akibat perubahan itu dapat dipelajari, setelah membandingkannya dengan kontrol yang berkarakter normal. Dengan cara ini dapatlah kita pelajari fungsi bagian-bagian bahan genetis yang rusak oleh radiasi itu. c. Mencari sifat heterosis dengan breeding pada tanaman atau ternak, sehingga mutu dan jumlah produksi naik. 6. Sitologi Bidang genetika yang khusus mempelajari bahan sifat keturunan itu secara langsung disebut sitogenetika. Dipelajari zat yang membina bahan genetis itu dengan mangamati sel yang menyimpan. Untuk bidang sitologi ini orang perlu memiliki peralatan yang halus dan mahal, radio-chromatografi seperti mikroskop elektron, zat radio aktif, alat kultur jaringan, serta perlengkapan teknik mikroskopis seperti mikrotom, reagen dan pewarnaan. 7. Morfologi-Anatomi Dengan meneliti bentuk luar dan dalam alat-alat atau bagian tubuh suatu organisme, menyertai hibridasi, pengamatan silsilah kerabat, eksperimen dan sitologi, makin teliti dan lengkaplah pengamatan kita akan sifat genetis suatu karakter. Dengan melakukan perkawinan dan persilangan terus menerus dapat dibuat sistematik morfologi-anatomi suatu species yang normal serta variasinya, lalu dipakai untuk meneliti kelainan yang timbul dari padanya. 8. Fisiologi-biokimia Dengan pemeriksaan serum dan urine dapat diketahui sifat darah, susunan kromosom serta pasangan gen seseorang, atau apakah atau mengidap penyakit hemophilia, bisa dilihat pada test serumnya. Orang carrier itu biasanya mengandung zat tertentu yang
kadarnya berbeda dari orang normal sesungguhnya tapi tak separah yang terdapat dalam tubuh yang kena penyakit keturunan itu. 9. Biometrika Perhitungan yang bersifat matematika berguna untuk menyusun data obyek genetika serta mengambil kesimpulan. Pemecahan masalah genetik memanglah banyak sekali memepergunakan perhitungan matematis. Matematika yang khusus diterapkan biologi, disebut biometrika. Genetika manusia banyak sekali mempergunakan perhitungan statistik-biometrika.
ni semua disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut dengan GEN. Semua makhluk hidup dalam satu spesies/jenis memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen merupakan bagian kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya. Gen pada setiap individu, walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies. Hal itu juga disebabkan oleh Perkawinan antara dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya. Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal dari kedua induk. Kombinasi susunan
perangkat gen dari dua induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan. Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan, seperti pada rambutan. selain itu Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Sedangkan keanekaragaman buatan dapat terjadi antara lain melalui perkawinan silang (hibridisasi) yang menjadi penyebab nya adalah KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT GEN. Knapa??? karena perbedaan ini hanya disebabkan oleh susunan perangkat gen yang berbeda. jadi dalam satu spesies yang sama, terjadi perbedaan yang terlihat karena susunan perangkat gen yang berbeda.
A. Pendahuluan
Tiap spesies memiliki ciri-ciri tertentu yang spesifik yang hampir sama dari generasi ke generasi, bahkan ciri ini ada sejak dulu kala. Misalnya hewan gajah mempunyai telinga yang lebar, mempunyai gading, tubuhnya besar, dan mempunyai belalai. Ciri gajah tersebut sudah ada sejak gajah purba. Jadi ada ciri-ciri atau sifat-sifat makhluk hidup yang diturunkan dari generasi ke generasi atau diturunkan dari induk kepada anaknya.
Berdasarkan fungsinya, kromosom dibedakan menjadi dua tipe, yaitu: 1. Kromosom Tubuh (Autosom) Yaitu kromosom yang menentukan ciri-ciri tubuh. 2. Kromosom Kelamin (Gonosom) Yaitu kromosom yang menentukan jenis kelamin pada individu jantan atau betina atau pada manusia pria atau wanita. Misalnya: pada kromosom lalat buah (Drosophila melanogaster) memiliki 4 pasang kromosom, terdiri atas 3 pasang autosom dan 1 pasang gonosom.
Jumlah dan bentuk kromosom pada setiap sel tubuh spesies makhluk hidup adalah tertentu. Misalnya pada manusia pada setiap sel tubuhnya terdapat 46 buah kromosom atau 23 pasang kromosom. 46 kromosom tersebut berasal dari ayah 23 buah dan berasal dari ibu 23 buah. Jadi walaupun seorang anak mirip ayahnya tetap saja setengah dari jumlah kromosom tubuhnya
berasal dari ayah dan setengah dari ibu. Perhatikan bagan berikut.
2. Genotip
Genotip adalah susunan gen yang menentukan sifat dasar suatu makhluk hidup dan bersifat tetap. Dalam genetika genotip ditulis dengan menggunakan simbol huruf dari huruf paling depan dari sifat yang dimiliki oleh individu. Setiap karakter sifat yang dimiliki oleh suatu individu dikendalikan oleh sepasang gen yang membentuk alela. Sehingga dalam genetika simbol genotip ditulis dengan dua huruf. Jika sifat tersebut dominan, maka penulisannya menggunakan huruf kapital dan jika sifatnya resesif ditulis dengan huruf kecil. Genotip yang memiliki pasangan alela sama, misalnya BB atau bb, merupakan pasangan alela yang homozigot. Individu dengan genotip BB disebut homozigot dominan, sedangkan individu dengan genotip bb disebut homozigot
resesif .Untuk genoti yang memiliki pasangan alela berbeda misal Bb, merupakan pasangan alela yang heterozigot.
3. Fenotip
Fenotip adalah sifat yang tampak pada suatu individu dan dapat diamati dengan panca indra, misalnya warna bunga merah, rambut keriting, tubuh besar, buah rasa manis, dan sebagainya. Fenotip merupakan perpaduan dari genotip dan faktor lingkungan. Sehingga suatu individu dengan fenotipe sama belum tentu mempunyai genotip sama.
4. Dominan
Gen dikatakan dominan apabila gen tersebut bersama dengan gen lain (gen pasangannya), akan menutup peran/sifat gen pasangannya tersebut. Dalam persilangan gen, dominan ditulis dengan huruf besar.
5. Resesif
Gen dikatakan resesif apabila berpasangan dengan gen lain yang dominan ia akan tertutup sifatnya (tidak muncul) tetapi jika ia bersama gen resesif lainnya (alelanya) sifatnya akan muncul. Dalam genetika gen resesif ditulis dengan huruf kecil.
6. Intermediet
Adalah sifat suatu individu yang merupakan gabungan dari sifat kedua induknya. Hal ini dapat terjadi karena sifat kedua induk yang muncul sama kuat (kodominan). Misalnya bunga warna merah disilangkan dengan bunga warna putih, menghasilkan keturunan berwarna merah muda.
7. Hibrid
Adalah hasil perkawinan antara dua individu yang memiliki sifat beda. Bila individu tersebut memiliki satu sifat beda disebut monohibrid, dua sifat beda disebut dihibrid, tiga sifat beda trihibrid, dan sebagainya.
Berikut ini ada 7 sifat beda yang mencolok pada tanaman kacang ercis.
Langkah awal yang dilakukan Mendel adalah menentukan galur murni, yaitu tanaman yang apabila melakukan penyerbukan sendiri senantiasa menghasilkan keturunan yang sifatnya sama persis dengan sifat induknya, walaupun penyerbukan tersebut dilakukan berulang -ulang hasilnya akan tetap sama. Selanjutnya Mendel menyilangkan dua individu galur murni yang sama-sama memiliki pasangan sifat yang kontras. Misalnya kapri berbunga merah disilangkan dengan kapri berbunga putih, yang keduanya galur murni. Dari persilangan tersebut, Mendel mengemukakan beberapa kesimpulan yang kemudian disebut Hukum Mendel: 1. Setiap individu hasil persilangan mengandung gamet dari kedua induknya (bersifat diploid = 2n), misalnya induk jantan berwarna merah (MM) dan betina (mm) maka keturunannya memiliki gen Mm. 2. Pada proses pembentukan gamet, gen berpisah secara acak (Hukum Segregasi secara bebas) atau dikenal sebagai Hukum Mendel I. Jadi Mm akan berpisah menjadi dua gamet, yaitu M dan m. 3. Pada proses pembuahan (fertilisasi) gamet akan bertemu secara acak pula (asortasi) atau dikenal sebagai Hukum Mendel II. Dalam kasus di atas gamet M dapat membuahi gamet lainnya, misalnya M atau dapat juga m.
berikut.
Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa ada 4 macam fenotipe pada F2 yaitu:
Dengan demikian perbandingan fenotipe F2 pada persilangan dihibrid adalah bulat kuning : bulat hijau: keriput kuning : keriput hijau = 9 : 3 : 3 : 1. Jika dari persilangan tersebut dihasilkan 1600 keturunan, maka kemungkinan diperoleh ercis berbiji bulat warna kuning ialah: 9/16 1600 = 90 pohon. Bagaimana dengan perbandingan genotipenya?
Coba kalian cari bagaimanakah macam genotipenya dan bagaimana pula perbandingannya?
Orang yang menderita buta warna tidak dapat membedakan warna-warna tertentu, buta warna merah hijau, tidak mampu membedakan warna merah dan hijau. Buta warna ini dikendalikan oleh gen resesif. Gen ini terpaut dalam kromosom X. Terdapat 5 kemungkinan genotipe, yaitu: 1) XC XC : wanita normal 2) Xc Xc : wanita buta warna 3) XC Xc : wanita pembawa buta warna/karier 4) XC Y : pria normal 5) Xc Y : pria buta warna Wanita karier atau pembawa artinya wanita yang secara fenotipe normal tetapi secara genotipe dia membawa alel sifat resesif untuk buta warna. Coba kalian buat diagram penurunan sifat, kepada siapa gen buta warna seorang ibu diwariskan. (Ibu buta warna menikah dengan ayah
normal).
b. Hemofilia
Hemofilia merupakan kelainan dimana seseorang darahnya tidak dapat/sulit membeku bila luka. Luka kecil pun dapat menyebabkan penderita meninggal karena terjadi pendarahan yang terusmenerus. Gen yang mengendalikan sifat ini adalah gen resesif dan terpaut dalam kromosom X. Dalam keadaan homozigot resesif gen ini bersifat letal (menimbulkan kematian). Beberapa kemungkinan susunan genotipe adalah: 1) XH XH : wanita normal 2) Xh Xh : wanita hemofilia bersifat letal 3) XH Xh : wanita pembawa/karier 4) XH Y : pria normal 5) Xh Y : pria hemofilia
Untuk mengetahui kemungkinan susunan genotipe dari golongan darah sistem A, B, O, perhatikan Tabel berikut ini.
Sekarang coba kalian tanyakan golongan darah orang tua, kemudian carilah bagaimanakah kemungkinan golongan darah anak-anaknya.
Alel/gen dominan dan resesif pada orang tua (1, P), anak (2, F1) dan cucu (3, F2) menurut Mendel Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya 'Percobaan mengenai Persilangan Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua bagian:
1. Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Pertama
Mendel, dan
2. Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel, juga dikenal
Perbandingan antara B (warna coklat), b (warna putih), S (buntut pendek), dan s (buntut panjang) pada generasi F2 Hukum segregasi bebas menyatakan bahwa pada pembentukan gamet (sel kelamin), kedua gen induk (Parent) yang merupakan pasangan alel akan memisah sehingga tiap-tiap gamet menerima satu gen dari induknya. Secara garis besar, hukum ini mencakup tiga pokok:
1. Gen memiliki bentuk-bentuk alternatif yang mengatur variasi pada karakter
turunannya. Ini adalah konsep mengenai dua macam alel; alel resisif (tidak selalu nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf kecil, misalnya w dalam gambar di sebelah), dan alel dominan (nampak dari luar, dinyatakan dengan huruf besar, misalnya R).
2. Setiap individu membawa sepasang gen, satu dari tetua jantan (misalnya ww
dalam gambar di sebelah) dan satu dari tetua betina (misalnya RR dalam gambar di sebelah). 3. Jika sepasang gen ini merupakan dua alel yang berbeda (Sb dan sB pada gambar 2), alel dominan (S atau B) akan selalu terekspresikan (nampak secara visual dari luar). Alel resesif (s atau b) yang tidak selalu terekspresikan, tetap akan diwariskan pada gamet yang dibentuk pada turunannya.
Gamet induk jantan yang terbentuk adalah Sb dan Sb, sementara gamet induk betinanya adalah sB dan sB (nampak pada huruf di bawah kotak). Kombinasi gamet ini akan membentuk 4 individu pada tingkat F1 dengan genotipe SsBb (semua sama). Jika keturunan F1 ini kemudian dikawinkan lagi, maka akan membentuk individu keturunan F2. Gamet F1nya nampak pada sisi kiri dan baris atas pada papan catur. Hasil individu yang terbentuk pada tingkat F2 mempunyai 16 macam kemungkinan dengan 2 bentuk buntut: pendek (jika genotipenya SS atau Ss) dan panjang (jika genotipenya ss); dan 2 macam warna kulit: coklat (jika genotipenya BB atau Bb) dan putih (jika genotipenya bb). Perbandingan hasil warna coklat:putih adalah 12:4, sedang perbandingan hasil bentuk buntut pendek:panjang adalah 12:4. Perbandingan detail mengenai genotipe SSBB:SSBb:SsBB:SsBb: SSbb:Ssbb:ssBB:ssBb: ssbb adalah 1:2:2:4: 1:2:1:2: 1.