Professional Documents
Culture Documents
OUTLINE
LATAR BELAKANG TUJUAN PENGGOLONGAN BAHAN GALIAN USAHA PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN KUASA PERTAMBANGAN PERAN GUBERNUR/KEPALA DAERAH DATI I PROPINSI PEMILIK BAHAN GALIAN PERTAMBANGAN RAKYAT PUNGUTAN NEGARA BERKAITAN DENGAN KUASA PERTAMBANGAN KESIMPULAN
LATAR BELAKANG
Dalam Undang Undang dasar 1945, pasal 33 ayat (3) yang berbunyi bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar besarnya utuk kemakmuran rakyat. Pemerintah mempunyai wewenang untuk mengatur pengelolaan dan pemanfaatannya. bumi dalam hal ini adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan sumber daya mineral Dibahas mengenai strategi pengelolaan sumberdaya mineral atau bahan galian yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak yang melakukan bahan galian
TUJUAN
Pembuatan makalah ini bertujuan agar pembaca dapat memahami pengelolaan sumberdaya mineral yang dilakukan oleh pemerintah terkait dengan yang melakukan pertambangan.
Didasarkan atas:
Memiliki peranan yang tinggi dalam pertahanan, pembangunan, dan perekonomian negara. Memiliki peranan penting bagi hajat hidup orang bany Banyak tidaknya bahan galian tersebut didapatkan Teknik pengolahan bahan galian tersebut Penggunaan bahan galian tersebut dalam industri.
LEBIH
LEBIH RINCI
KUASA PERTAMBANGAN
Kuasa Pertambangan (KP) adalah ijin untuk melakukan kegiatan dasar untuk melaksanakan Usaha Pertambangan.
Bentuk Kuasa Pertambangan ada 4 macam yaitu : Surat Keputusan Penugasan Pertambangan Surat Keputusan Ijin Pertambangan Rakyat Surat Keputusan Pemberian Kuasa Pertambangan Surat Ijin Pertambangan Daerah
LEBIH RINCI
Letak wilayah/daerah dimana pemegang KP akan melakukan usaha pertambangan disertai dengan peta dan batas-batasnya Luas wilayah KP Bahan galian yang diperkirakan akan ditambang Jangka waktu berlakunya Kuasa Pertambangan
LEBIH RINCI
Kuasa pertambangan pada prinsipnya tidak boleh dipindahkan kepada pihak lain, tidak boleh diperjualbelikan. Apabila karena hal yang dianggap wajar ingin memindah KP tersebut maka pemegang KP harus mengajukan permohonan dan permasalahannya kepada Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral. Apabila pertimbangan Menteri dapat mengeluarkan surat izin pemindahan kuasa penambangan tersebut.
Penerbitan KP Eksplorasi atau Eksploitasi, maka Gubernur/Kepala Daerah Dati I selalu dimintai pendapat oleh Menteri ESDM Mempertimbangkan Kepentingan Masyarakat
Pada saat bahan galian belum ditambang/digali pemiliknya adalah seluruh bangsa Indonesia. Pada saat bahan galian telah ditambang/telah diganti dan telah berada dipermukaan tanah/bumi pemiliknya adalah orang yang menambang menjadi bahan galian tersebut dengan syarat : 1.memiliki Kuasa Pertambangan 2.Telah membayar iuran pasti dan iuran produksi pertambangan
PERTAMBANGAN RAKYAT
Pertambangan Rakyat adalah usaha pertambangan bahan galian oleh rakyat setempat, secara sendiri atau bergotong-royong, diusahakan secara kecil-kecilan, dengan peralatan sederhana, untuk mata pencaharian sendiri Pertambangan Rakyat ini boleh mengusahakan bahan galian golongan A, B atau C Untuk penertiban diperlukan juga kuasa (izin) Pertambamgan. Pengurusannya tetap berada dalam tangan Pemerintah Pusat yaitu Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral Yang melakukan pertambangan adalah rakyat setempat, yaitu yang berada di daerah penambangan tersebut. Bisa saja ada tambahan Bangsa Indonesia dari daerah lain yang kemudian pindah ke tempat tersebut Bentuk usaha pertambangan rakyat harus sederhana, dilakukan oleh keluarga kecil dengan peralatan sederhana
Macam-macam Pungutan Negara 1. Iuran tetap 2. Iuran Eksplorasi 3. Iuran Eksploitasi Pembayaran Iuran Pembagian Hasil Pungutan Negara
LEBIH RINCI
KESIMPULAN
Pengelolaan sumberdaya mineral di Indonesia diatur dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 3 Sumber daya mineral atau bahan galian memilki peranan penting bagi perekonomian Negara ataupun hajat hidup orang banyak Pengelolaan sumberdaya mineral dilakukan oleh pemerintah kepada pihak/badan usaha yang melaksanakan pertambangan.