You are on page 1of 14

Tentang Negara Dan Kekuasaan

Oleh: ANRI MARTUA HARAHAP NIM.110906024

DEPARTEMEN ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan atas anugrah ALLAH SWT yang maha kuasa sebab atas segala berkat dan izinNYA lah saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.Tanpa penyertaan Tuhan Yang Maha Pengasih,tidak akan mungkin makalah ini akan terselesaikan. Adapun sebenarnya makalah ini diperuntukkan sebagai tugas dalam mata pelajaran ILMU POLITIK.makalah ini mengangkat judulNEGARA DAN KEKUASAAN. Segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang sempurnah.sama hal nya seperti pepatah klasik mengatakan :tak ada gading yang tak retak untuk itu saya memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan karya ilmiah ini.sebab saya yakin dan percaya masih banyak kekurangan dan kelemahan dari makalah ini terutama pemaparan yang ada.untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnaan makalah ini ke depannya. Atas perhatian dan kesediaannya meluangkan waktu untuk membaca makalah ini,saya mengucapkan terima kasih Medan,januari 2011

ANRI MARTUA HARAHAP

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..i DAFTAR ISI.ii BAB I A.PENGERTIAN NEGARA1 1.1 KEDAULATAN NEGARA..2 1.2 KEDAULATAN NEGARA KE DALAM....2 1.3 KEDAULATAN NEGARA KE LUAR....3 1.4 NEGARA MENURUT PARA AHLI....4 BAB II B.PENGERTIAN KEKUASAAN.5 2.1 HAKIKAT KEKUASAAN DAN SUMBERNYA....5 2.2 UNSUR-UNSUR KEKUASAAN..7 2.3 KEKUASAAN MENURUT PARA AHLI8 BAB III C.KEKUASAAN DAN NEGARA..9 3.1 TIPE-TIPE OTORITAS...9 DAFTAR PUSTAKA..10

BAB I PENGERTIAN NEGARA


Dalam kamus besar bahasa Indonesia Negara mempunyai dua pengertian. Pertama, Negara diartikan sebagai organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaatioleh rakyat. Kedua, Negara diartikan sebagai kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasikan di bawah kesatuan politik, berdaulat sehingga behak menentukan tujuan nasionalnya. Di samping kedua pengertian tersebut tentu ada rumusan-rumusan lain tentang Negara. Dalam buku etika politik (1987), FRANZ MAGNISSUSENO, merumuskan dua pengertian Negara. Pertama Negara adalah masyarakat atau wilayahyang merupakan satu kesatuan politis. Dalam arti ini India, korea selatan, atau brazilia merupakan Negara. Kedua Negara adalah lembaga pusat yang menjamin kesatuan politis itu, yang menata dan dengan demikian menguasai wilayah itu. Pulau-pulau di nusantara menjadi suatu Negara yang di sebut Indonesia, karena adanya lembaga pusat yang menjamin kesatuan politisnya, kita bisa mengetahui bahwa unsur-unsur sebuahnegara adalah sebagai berikut; 1. Wilayah Bagaimanapun unsur negara ini sangat krusial, karena sebuah negara memerlukan sebuah wilayah tempat negara tersebut berdiri. 2. Rakyat Tanpa rakyat, negara tidak dapat berdiri 3.Pemerintaahan yang memiliki kekuasaan / kedaulatan Unsur ini sangat penting, karena tanpa adanya pemerintaahan yang memiliki kekuasaan dan ditaati oleh rakyatnya sebuah area atau wilayah yang berpenduduk (rakyat) tidak ubahnya seperti sebuah gerombolan orang yang tidak cucup untuk disebut sebagai negara. Unsur-unsur negara diatas setidaknya mewakili dari pengertian negara secara umum.Disamping pengertian negara menurut kamus, kita juga bisa menemukanpengertian negara menurut beberapa pakar.Dalam literatur di wikipedia.

1.1 Kedaulatan Negara bahwah Negara merupakan lembaga yang secara definitive memastikan aturan-aturan kelakuan dalam wilayahnya, terungkap dalam istilah kedaulatan. Kedaulatan adalah cirri utama Negara. Yang dimaksud adalah bahwa tidak ada pihak-pihak, baik didalam maupun di luar Negara yang dimintai izin untuk menetapkan atau melakukan sesuatu. Kedaulatan adalah hak kekuasaan mutlak, tertinggi, tak terbatas, tak tergantung, dan tanpa kecuali. Namun didalam kenyataan tidak ada Negara yang sama sekali berdaulat. Ada juga Negara yang mengakui hak perlindungan Negara lain. Keanggotaan dalam organisasi-organisasi internasional juga mengurangi kedaulatan suatu Negara. Akan tetapi sekurang-kurangnya suatu minimum kedaulatan termasuk cirri hakiki Negara modern. Dalam ilmu Negara dibedakan dua arah kedaulatan, yakni kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar. 1.2 Kedaulatan negara ke dalam berarti bahwa masalah apa saja dapat menjadi bahan penentuan negara dan bahwa dalam hal ini Negara tidak tergantung dari pihak yang mempunyai wewenang lebih tinggi. Dalam hal ini di bedakan dua segi: a. kedaulatan wewenang, dan b. kesatuan kekuasaan Negara wewenang adalah kesanggupan dan hak untuk melakukan sesuatu. Negara tidak hanya memiliki segudang wewenang, melainkan wewenang untuk memperluas atau mempersempit wewenang-wewenang yang dimilikinya itu. Negara, misalnya, berwenang untuk menentukan apakah pihak-pihak swasta berwenang membuka sekolah sendiri atau tidak, apa yang menjadi wewenang pemerintah-pemerintah daerah, dan sebagainya. Jadi Negara pun berwewenang untuk menentukan jangkauan wewenangnya. Suatu Negara dikatakan kuat bila memiliki wewenang itu dalam realitas politik. Dengan kesatuan kekuasaan Negara dimaksud bahwa dalam wilayah suatu Negara tidak ada lembaga lain yang juga memiliki kedaulatan wewenang. Jadi dalam wilayah suatu Negara hanya ada satu pusat pemerintahan. Semua wewenang lain dalam wilayah kekuasaan tunduk terhadap wewenang Negara itu.

1.3 kedaulatan Negara ke luar berarti bahwa tidak ada pihak dari luar Negara yang berhak untuk mengatur sesuatu dalam wilayah Negara itu.kedaulatan keluar dapat diungkapkan dalam dua patokan, yaitu: a.dalam patokan kekebalan, dan b.dalam patokan kesamaan kesanggupan semua Negara untuk menciptakan hukumnya sendiri dan untuk bertindak. Patokan kekebalan mengatakan bahwa wilayah sebuah Negara tidak boleh dimasuki dalam bentuk apapun oleh Negara lain. Tanpa izin pemerintah Indonesia, suatu patroli Malaysia tidak boleh mengejar seorang penjahat Malaysia yang menyebrang dari Sarawak ke Kalimantan barat melampaui batas antara kedua Negara itu. Patokan kesamaan kesanggupan semua Negara untuk menciptakan hukumnya sendiri dan untuk bertindak adalah bahwa semua Negara memiliki hak yang sama untuk menerapkan undang-undang dalam wilayah mereka dan untuk bertindak atas nama negaranya sendiri berhadapan dengan negara-negara lain, entah mereka kecil atau besar, lemah atau kuat. Kedaulatan dan wewenang moral,negara lantas memiliki hak untuk mencampuri segala urusan masyarakat, untuk menentukan segala-galanya bagi masyarakat? Bahwa negara memiliki kedaulatan, itu jelas. Tetapi itu tidak berarti bahwa negara boleh menentukan segala-galanya bagi para warganya. Meskipun memiliki kedaulatan, negara tidak memiliki wewenang moral untuk mempergunakannya secara sewenang-wenang. Negara, misalnya, berhak membuat undang-undang pendidikan nasional, tetapi negara tidak berhak menghambat cita-cita seorang warganya untuk menempuh pendidikan sampai tingkat yang paling tinggi. Setiap kesewenang-wenangan adalah tidak etis. Denagn menentukan sesuatu secara sewenang-wenang negara melanggar hak-hak asasi manusia para warganya. Karena itu prinsip kedaulatan negara harus diimbangi dengan prinsip subsidier, yaitu prinsip bahwa negara secar hakiki berfungsi untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Negara bukanlah tujuan pada dirinya sendiri. Pada dasarnya, keberadaan negara adalah sebagai sarana pelangkap bagi terwujudnya cita-cita manusia dan masyarakat (kebaikan, kebahagiaan manusia). Jadi fungsi negara adalah subsidier, pelengkap.

1.4 negara menurut beberapa ahli tersebut antara lain;

Pengertian Negara menurut Prof. Farid S. Negara adalah Suatu wilayah merdeka yang mendapat pengakuan negara lain serta memiliki kedaulatan. Pengertian Negara Georg Jellinek Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu. Pengertian Negara Georg Wilhelm Friedrich Hegel Negara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal Pengertian Negara Roelof Krannenburg Negara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsanya sendiri. Pengertian Negara Roger H. Soltau Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat. Pengertian Negara Prof. R. Djokosoetono Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama. Pengertian Negara Prof. Mr. Soenarko Negara ialah organisasi manyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sebuah kedaulatan. Pengertian Negara Aristoteles Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya, dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama. Demikian ulasan mengenai pengertian negara atau definisi negara.

BAB II PENGERTIAN KEKUASAAN


Kekuasaan adalah kemampuan yang mungkin untuk memaksa orang lain. Kekuasaan sangat berkaitan erat dengan wewenang.Perbedaan antara kekuasaan dengan wewenang adalah bahwa setiap kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain dapat dinamakan kekuasaan.Sedangkan wewenang adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang, yang mempunyai dukungan atau mendapat pengakuan dari masyarakat.Oleh karena itu, kekuasaan sangat menarik perhatian para ahli ilmu pengetahuan kemasyarakatan.Kekuasaan dapat menciptakan kelas-kelas sosial di masyarakat,adapun yang menciptakan kelas-kelas sosial dan ketimpangan kekuasaan adalah pembagian kerja dalam kegiatan produksi dan hubungan sosial dalam produksi. Kekuasaan senantiasa ada di dalam setiap masyarakat,baik yang masih bersahaja,maupun yang sudah besar atau rumit susunannya.Misalnya,seorang Dosen.Ia mempunyai kekuasaan untuk menyelenggarakan kegiatan kuliah dengan mahasiswanya,kemudian memberikan kuis kepada mahasiswanya,dll.Dari pernyataan di atas,dapat ditarik kesimpulan bahwa setiap orang memiliki kekuasaan yang berbedabeda.Akan tetapi,walaupun selalu ada, kekuasaan tidak dapat dibagi rata kepada semua anggota masyarakat.Justru karena pembagian yang tidak merata tadi timbul makna yang pokok dari kekuasaan,yaitu kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan. 2.1 Hakikat Kekuasaan dan Sumbernya Kekuasaan diartkan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tsb.Kekuasaan terdapat di semua bidang kehidupan dan dijalankan.Kekuasaan mencakup kemampuan untuk memerintah dan juga untuk memberi keputusankeputusan yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi tindakan-tindakan pihak-pihak lainnya.Hakikat kekuasaan dapat terwujud dalam hubungan yang simetris dan asimetris.Hubungan Simetris berkaitan dengan hubungan persahabatan,hubungan sehari-hari dan hubungan yang bersifat ambivalen.Kemudian hubungan asimetris berkaitan dengan

popularitas,peniruan,mengikuti perintah,tunduk pada pemimpin formal atau informal,dll.Dalam kenyataan terdapat lebih banyak hubungan asimetris daripada hubungan simetris,oleh karena hubungan simetris merupakan tujuan ideal yang jarang tercapai. Kekuasaan mempunyai aneka macam bentuk dan bermacam-macam sumber.Berikut macam-macam sumber kekuasaan tsb: 1.Militer Penguasa akan lebih banyak menggunakan paksaan serta kekuatan militer didalam melaksanakan kekuasaanya.Tujuan utamanya adalah untuk menimbulkan rasa takut alam diri masyarakat sehingga mereka tunduk kepada kemauan penguasa atau sekelompok orang-orang yang dianggap sebagai penguasa. 2.Ekonomi Penguasa berusaha untuk menguasai kehidupan masyarakat dengan jalan menguasai ekonomi serta kehidupan rakyat tsb, penguasa dapat melaksanakan peraturan-peraturannya serta akan menyalurkan perintahperintahnya dengan dikenakan sanksi-sanksi tertentu. 3.Politik Penguasa dan Pemerintah berusaha untuk membuat peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh masyarakat.Caranya dengan meyakinkan atau memaksa masyarakat untuk menaati peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh badan-badan yang berwenang dan yang sah. 4.Hukum Penguasa dan Pemerintah membuat hukum yang mengatur kehidupan masyarakat dan meberi sanksi yang tegas pada pelanggarnya. 5.Tradisi Dengan cara menyesuaikan tradisi,pemegang kekuasaan dengan tradisi yang dikenal di dalam sesuatu masyarakat,pelaksanaan kekuasaan dapat berjalan dengan lebih lancar. 6.Ideologi Penguasa-penguasa dalam masyarakat biasanya mengemukakan serangkaian ajaran-ajaran atau doktrin-doktrin yang bertujuan untuk menerangkan dan sekaligus memberi dasar pembenaran bagi plaksanaan kekuasaannya.Hal itu dilakukan supaya kekuasaan dapat menjelma menjadi wewenang.

2.2Unsur-unsur Kekuasaan 1.Rasa Takut Perasaan takut pada seseorang(yang merupakan penguasa,misalnya)menimbulkan suatu kepatuhan terhadap segala kemauan dan tindakan orang ynag ditakuti tadi.Rasa Takut merupakan perasaan negatif karenaseseorang tunduk kepada orang lain dalam keadaan terpaksa.Orang yang mempunyai rasa takut akan berbuat segala sesesuatu yang sesuai dengan keinginan oarang yang ditakutinya agar terhindar dari kesukaran-kesukaran yang akan menimpa dirinya,seandainya dia tidak patuh. Contoh: Seorang preman menyuruh anak buahnya untuk memalak di pasar.Preman mengancam akan menganiaya anak buahnya apabila anak buahnya tsb tidak mematui perintahnya.Si anak buah tadi melaksanakan perintah preman tsb karena takut.Apaila Ia tidak melaksanakan perintahnya dia akan dianiaya oleh preman tadi. 2.Rasa Cinta Rasa Cinta menghasilkan perbuatan-perbuatan yang pada umumnya positif.Orang-orang lian bertindak seseuai dengan kehendak pihak yang berkuasa untuk menyenangkan semua pihak.Rasa Cinta biaanya telah mendarahdaging dalam diri seseorang atau sekelompok orang.Rasa Cinta yang efisien seharusnya dimulai dari pihak penguasa. Contoh: Si A dan si B berpacaran,Si A berkuasa atas si B.Kemudian A menyuruh B membelikannya bunga.Si B mau membelikan bunga karena didasari rasa cintanya kepada si A. 3.Kepercayaan Kepercayaan dapat timbul sebagai hasil hubungan langsung antara dua orang atau lebih yang bersifat asosiatif.Misalnya,B sebagai orang yang dikuasai mengadakan hubungan langsung dengan A sebagai pemegang kekuasaan.B percaya sepenuhya kepada A kalau A akan selalu bertindak dan berlaku baik.Dengan demikian,setiap keinginan A akan selalu dilaksanakan oleh B. Contoh:

Seorang Ustadz memerintah santrinya.Si Santri akan patuh dan memenuhi perintah dari ustadnya karena antri percaya pada ustadnya bahwa apa yang diperintah tsb adalah perbuatan yang baik. 4.Pemujaan Di dalam sistem pemujaan,seseorang atau sekelompok orang yang memegang kekuasaan mempunyai dasar pemujaan dari orang-orang lain.Akibatnya adalah segala tindakan penguasa dibenarkan atau setidaktidaknya dianggap benar. Contoh: Seorang raja mendapatkan pemujaan dari rakyat-rakyatnya,jadi segala perintah/tindakan yang dilakukan oleh sang raja dianggap benar oleh rakyatnya. 2.3 Pengertian Kekuasaan Menurut Para Ahli 1.Menurut Gibson Kekuasaan adalah Kemampuan seseorang untuk memperoleh seuatu sesuai dengan cara yang dikehendaki. 2.Menurut Max Weber Kekuasaan adalah kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan kemauan- kemauannya sendiri dengan sekaligus menerapkannya terhadap tindakan-tinakan perlawanan dari orangorang atau golongan-golongan tertentu. 3.Menurut Lewin Kekuasaan adalah kemampuan potensial dari seseorang/kelompok orang untuk mempengaruhi yang lain dalam sistem yang ada. Ada dua konsepsi berbeda tentang kekuasaan yang dianut dalam bahasa awam 1)Kekuasaan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi individu-individu lain. 2)Kekuasaan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi pembuatan keputusan kolektif. Kita sering mengatakan bahwa seseorang memiliki kekuasaan atas orang lain,yang berarti bahwa orang pertama dapat membuat orang kedua bertindak menurut apa yang diinginkan oleh orang pertama,dan orang kedua

bertindak menurut apa yang diinginkan oleh orang pertama,dan orang kedua tidak bisa memilih tindakan lain.

BAB III KEKUASAAN DAN NEGARA


Negara dapat melakukan tugasnya untuk meregulasi, mengatasi konflik, dan mengalokasikan berbagai sumber daya hanya karena ia memiliki suatu kekuasaan yang besar. Di sejumlah masyarakat pemerintah juga memiliki kekuasaan untuk menginstruksikan penduduk apa yang harus mereka lakukan dan tuhan atau dewa apa yang dapat mereka sembah. Pemerintah memungut pajak dari penduduk dan menggunakannya untuk mendidik anakanak mereka atau untuk menyingkirkan suatu pemerintah asing atau melakukan banyak hal lainnya. MAX WEBER mengatakan, Negara modern dibedakan dari lembaga-lembaga yang lain oleh kekuasaannya untuk memonopoli penggunaan kekuatan fisik. Karena itu, untuk mengerti Negara, kita hendaknya memulainya dengan melihat lebih dekat apa itu kekuasaan, dan jenis kekuasaan apa saja yang dapat digunakan oleh pemerintah. 3.1 tipe-tipe otoritas WEBER(1957) melukiskan tiga sumber hak yang mungkin untuk memerintah, yang menghasilkanapa yang ia sebut otoritas tradisional, otoritas karismatik, dan otoritas legal. Otoritas tradisional. Di banyak masyarakat, orang mengetahui perintah mereka yang memegang kekuasaan karena ada dasarnya itulah cara yang seharusnya dilakukan dalam tradisi mereka.otoritas tradisional didasarkan atas tradisi, berdasarkan adapt-istiadat yang sudah lama di pertahankan, dan di wariskan dari orang tua kepada anak, yang mempertahankan otoritas tradisional dari generasi kegenerasi berikutnya. Otoritas karismatik. Orang bisa juga tunduk pada kekuasaan bukan karena tradisi, melainkan karena adanya tarik luar biasa dari seorang individu, atau karena individu yang bersangkutan memiliki karisma yang luar biasa. NAPOLEON, GANDHI, MAO ZEDONG, SOEKARNO, AYATOLLAH KHOMEINI adalah contoh-contoh pemimpin yang memiliki legitimasi kekuasaan dari karisma-suatu kualitas personal yang sangat luar biasa hebat, yang secara popular dihubungkan dengan individu-individu tertentu.

Otoritas legal. System-sistem politik Negara-negara industri sebagian besar didasarkan atas otoritas legal, yang oleh WEBER disebut juga otoritas rasional. System-sistem ini memperoleh legitimasi dari seperangkat peraturan dan prosedur yang eksplisityang menguraikan secara rinci hak-hak dan kewajiban-kewajiban pemerintah. Secara tipikal, peraturan-peraturan dan prosedur-prosedur itu di buat tertulis. Orang-orang menerima atau mengakui kepatuhan mereka pada hukum. Hukum menspesifikasi prosedur-prosedur yang memungkinkan individu-individu tertentu memegang jabatan-jabatan kekuasaan, seperti gubernur atau presiden atau perdana menteri. Ketiga tipe otoritas ini bisa dikombinasikan. Keperesidenan amerika serikat, misalnya, didasarkan atas otoritas legal, tetapi jabatan itu juga dapat sungguh-sungguh merupakan otoritas tradisional. Hak-hak istimewa eksekutif, yang memungkinkan seorang presiden dapat merahasiakan dokumen-dokumen rahasia tertentu, bahkan dari kongres, adalah kekuasaan yang diperoleh dari tradisi, bukan melalui konstitusi atau hukum. Tidak ada hukum yang menetapkan hal semacam itu di AS. Beberapa orang presiden, seperti Abraham Lincoln dan franklin Roosevelt juga memiliki otoritas karismatik. Roosevelt memperoleh kursi kepresidenan melalui prinsipprinsip legal-rasional. Ia dipilih menjadipresiden sebanyak empat periode. Dan banyak orang amerika melihatnya sebagai seorang pemimpin yang karismatik, namun basis utama dari kekuasaan presiden AS adalah otoritas legal.

DAFTAR PUSTAKA
http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertian-negara.html

http://fisip.uns.ac.id/blog/pandu/2010/05/31/kekuasaan/

You might also like