You are on page 1of 12

Ketenagakerjaan Presentation Transcript

1. KETENAGAKERJAAN mengidentifikasi macam macam sistem upah mendeskripsikan angkatan kerja, tenaga kerja dan kesempatan kerja mendeskripsikan pengangguran , jenis dan sebab-sebabnya membedakan angkatan kerja, tenaga kerja dan kesempatan kerja mendeskripsikan cara cara mengatasi pengangguran mengidentifikasi upaya peningkatan kualitas kerja KOMPETENSI YANG HARUS DICAPAI

2. MATERI KETENAGA KERJAAN BAHASAN Defenisi Angkatan Kerja, Tenaga Kerja dan Kesempatan Kerja Usaha-Usaha Meningkatkan kualitas Sumber daya manusia Indonesia Jenis-Jenis Pengangguran Sebab-sebab Pengangguran Cara Mengatasi Pengangguran Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian

3. PENGERTIAN Angkatan Kerja Angkatan kerja adalah penduduk yang berumur 15 sampai dengan 64 tahun yang sedang bekerja atau mencari pekerjaan Susunan penduduk menurut umurnya dapat dikelompokkan sebagai berikut : a) Penduduk produktif (usia kerja): umur 15 64 tahun b) Penduduk nonproduktif (dibawah usia kerja): umur 0 14 tahun c) Penduduk nonproduktif (diatas usia kerja : umur 64 tahun keatas

4. ANGKA KETERGANTUNGAN Jumlah penduduk nonproduktif dalam setiap 100 orang penduduk produktif disebut angka ketergantungan. Dilihat dari segi ekonomi, makin tinggi angka ketergantungan penduduk makin berat beban penduduknya. Angka ketergantungan (DR) DR = Jumlah penduduk usia nonproduktif Jumlah penduduk usia produktif X 100 %

5. TINGKAT PARTISIPASI ANGKA KERJA Tingkat partisipasi angka kerja adalah angka perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja yang dinyatakan dalam presentase. TPAK = Angkatan Kerja Jumlah penduduk usia 10 than ke atas X 100 %

6. TENAGA KERJA 1. Angkatan kerja (labour force) yaitu golongan yang bekerja dan golongan penganggur pencari kerja 2. Bukan angkatan kerja (potential labour force) yaitu golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga, dan golongan lain-lain penerima pendapatan. Tenaga kerja adalah penduduk yang siap melakukan pekerjaan, penduduk yang telah memasuki usia kerja (working age population)

7. Usaha usaha peningkatan kesempatan kerja. Pendidikan umum melalui pendidikan formal guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia Kursus-kursus keterampilan, baik yang dilaksanakan pemerintah atau masyarakat Pelatihan pendidikan Penataran-penataran, seminar, lokakarya Meningkatkan kegiatan pembangunan yang banyak diserap tenaga kerja dan mendirikan industri di daerah

8. Pengangguran Pengangguran adalah penduduk usia kerja yang belum mendapatkan lowongan untuk bekerja. Orang semacam ini merugikan negara dan secara khusus memberatkan keluarga karena kebutuhan menjadi beban atau tanggungan keluarga yang sudah bekerja. Indikator tingkat beban disebut dependency ratio (DR).

9. TERBUKA/KENTARA TERSEMBUNYI SETENGAH MENGANGGUR UNEMPLOYMENT 10. JENIS-JENIS PENGANGGURAN 1. Pengangguran terbuka (open unemployment) adalah penduduk usia kerja : yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mendapat pekerjaan yang sudah pernah bekerja namun berhenti yang dibebastugaskan, baik akan dipanggil kembali atau tidak

11. JENIS-JENIS PENGANGGURAN 2. Setengah menganggur (under employment) Menurut u kuran jam kerja yaitu penduduk yang bekerja 14-35 jam/pekan, dikenal dengan penganggur terselubung yang terdiri dari berikut ini : Setengah penganggur kentara Setengah penganggur tidak kentara Setengah penganggur potensial

12. JENIS-JENIS PENGANGGURAN 3. Pengangguran tersamar atau tersembunyi (invisible unemployment) yaitu suatu keadaan di mana seseorang tampak bekerja, tetapi kemampuan untuk menghasilkan kecil 13. TEKNOLOGI UNEMPLOYMENT BERDASARKAN SEBAB SIKLIS/ KONJUNGTUR MUSIMAN STRUKTURAL FRIKSIONAL VOLUNTARY 14. JENIS-JENIS PENGANGGURAN 1. Pengangguran friksional adalah pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer. Pengangguran ini terjadi secara tiba-tiba karena adanya pergeseran pada penawaran dan permintaan tenaga kerja. Pengangguran ini bukan sebagai akibat ketidakmampuan memperoleh pekerjaan tetapi akibat dari keinginan untuk memperoleh kerja yang lebih baik, sehingga pengangguran ini tidak serius karena bersifat sementara. Ada juga yang memberi istilah pengangguran normal atau pengangguran mencari (search employment).

15. Pengangguran struktural adalah pengangguran yang disebabkan adanya perubahan struktur perekonomian sebagai akibat perkembangan ekonomi. Dengan adanya perubahan itu dituntut juga perubahan dalam keterampilan tenaga kerja. Pengangguran voluntary atau voluntary unemployment adalah pengangguran karena adanya orang yang sebenarnya masih bisa bekerja tetapi dengan sukarela tidak bekerja JENIS-JENIS PENGANGGURAN

16. 4. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang disebabkan adanya pergantian musim. Misalnya dibidang pertanian, pekerjaan yang paling padat hanya pada waktu musim tanam dan musim panen, sehingga selama menunggu panen banyak tenaga kerja yang menganggur 5. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang disebabkan adanya kemajuan teknologi akibat digunakannya tenaga mesin untuk mengganti tenaga manusia JENIS-JENIS PENGANGGURAN

17. 6. Pengangguran konjungtur (cyclical unemployment) adalah penganggur-an yang disebabkan adanya perubahanperubahan dalam tingkat kegiatan ekonomi. Misalnya pada waktu perekonomian sedang mengalami kemunduran, akibatnya banyak perusahaan yang harus mengurangi produksinya, sehingga akan menaikkan jumlah dan tingkat pengangguran. JENIS-JENIS PENGANGGURAN

18. 19. Anda mau seperti saya yang Cuma bisa mengkhayal .??? 20. 21. 22. 23. 24. 25. PENYEBAB PENGANGGURAN Informasi yang tidak lengkap Angkatan kerja yang terus meningkat jumlahnya dan pertumbuhan kesempatan kerja yang tidak seimbang dengan pertumbuhan angkatan kerja Tingkat investasi rendah sehingga perusahaan dalam negeri sulit mengembangkan dan memperluas usahaanya Angkatan kerja yang sedang mencari kerja tidak dapat memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta dunia usaha Tidak ada kecocokan upah Tidak memiliki kemauan wirausaha

26. Upaya-upaya peningkatan kualitas pe kerja Indonesia Pada dasarnya ada beberapa upaya peningkatan kualitas kerja, antara lain sebagai berikut : Magang di suatu lembaga-lembaga atau instansi pemerintah maupun swasta Pelatihanpelatihan atau job training agar mempunyai kesempatan kerja yang baik. Belajar di BLK (Balai Latihan Kerja) di suatu daerah atau kota Kursus-kursus keterampilan Penataran dan seminar atau lokakarya Menekuni ilmu yang dipelajari untuk meningkatkan kualitas diri dengan menekuni bidang yang diminati Meningkatkan tenaga kerja terampil dengan meningkatkan pendidikan formal maupun informal bagi setiap penduduk.

27. SISTEM UPAH Upah menurut Prestasi Upah menurut waktu Upah menurut skala Upah menurut premi Upah menurut indeks Upah co partnership 28. JENIS UPAH YANG BERLAKU DI INDONESIA Upah menurut waktu, misalnya seperti upah harian, upah mingguan, dan upah bulanan Upah menurut prestasi adalah upah berdasarkan hasil prestasi karyawan Upah skala adalah upah berdasarkan perubahan hasil produksi Upah indeks adalah upah berdasarkan pada perubahan-perubahan harga barang-barang kebutuhan sehari-hari Upah premi adalah upah selain yang diterima setiap bulan oleh karyawan juga ditambah dengan premi yang diterima setiap akhir tahun Upah co partnership adalah di samping menerima upah, pekerja juga diberi pemilikan saham, sehingga karyawan berhak menerima keuntungan atau deviden perusahaan.

29. UNEMPLOYMENT SOLUTION Mengintensifkan pekerjaan di daerah pedesaan yang bersifat padat karya untuk mengurangi pengangguran tenaga kerja kasar di pedesaan Mendirikan pusat-pusat atau balai latihan kerja, untuk menyapkan tenaga terampil dan kreatif Meningkatkan transmigrasi untuk mengurangi pengangguran di daerah padat penduduk dan memeratakan tenaga kerja. Industrialisasi untuk menyerap tenaga kerja Menggiatkan program keluarga berencana, untuk mengurangi atau menghambat pertambahan jumlah penduduk sehingga pertambahan jumlah angkatan kerja bisa terkendali.

30. Mengadakan proyek SP3 untuk menyerap lulusan perguruan tinggi yang diharapkan jadi pelopor pembangunan dan pembaharuan di pedesaan. SP3 singkatan dari Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan. Mendorong pembangunan di daerah pedesaan untuk bisa menyerap tenaga kerja di pedesaan. Penyediaan dana kredit secara lebih meluas dan merata bagi peningkatan kegiatan produksi padat karya. Tingkat kurs devisa yang realistis dan memberikan intensif bagi

peningkatan ekspor. Pengeluaran pemerintah ditujukan untuk memperluas kesempatan kerja produktif sebanyak mungkin UNEMPLOYMENT SOLUTION

31. THE AND

ketenagakerjaan Document Transcript

1. MODUL EKONOMI KELAS XI IPS/2011 SMA NEGERI 74 JAKARTA JL. DHARMA PUTRA XI JAKARTA SELATAN 2. BAB I KETENAGAKERJAAN DAN PENGANGGURANA. Pendahuluan Ketenagakerjaan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan karena menyangkut eksistensi suatu perusahaan dalam dunia usaha.Lingkup ketenagakerjaan meliputi fungsi pekerja dalam menjalankan pekerjaan sesuai dengan kewajibannya.Disisi lain,pengusaha memiliki fungsi menciptakan suasana kerja yang nyaman dan memberikan kesejahteraan pekerja/buruh secara terbuka,demokratis dan berkeadilan. Angka pengangguran terbuka di Indonesia menurut survey BPS Februari 2008 mencapai 9,26 juta jiwa atau 8,11 persen dari total angkatan kerja.Keadaan tersebut mencerminkan bahwa tidak ada keseimbangan antara lapangan kerja yang ada dengan jumlah pencari kerja.Oleh karena itu,angka pengangguran semakin tinggi ditambah dengan kesempatan kerja dari pemerintah swasta yang tidak memadai. Dari latar belakang permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya,kalian perlu mempelajari bab ini denagn seksama.Dengan demikian,kalian akan memperoleh pemahaman ketenagakerjaan kaitannya dengan pembangunan ekonomi. 1. Standar Kompetensi Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap pembangunan ekonomi 2. Kompetensi Dasar a. Mengklasifikasi ketenagakerjaan

3. b. Mendeskripsikan pengangguran3. Indikator Pencapaian a. Menjelaskan pengertian angkatan kerja, tenaga kerja, dan kesempatan kerja. b. Mendeskripsikan pengangguran. c. Mengidentifikasi jenis-jenis pengangguran dan sebabsebabnya. d. Mengidentifikasi dampak pengangguran terhadap pembengunan nasional e. Mendeskripsikan cara-cara mengatasi masalah pengangguran f. Mengidentifikasi upaya peningkatan mutu tenaga kerja g. Mengidentifikasi macammacam sistem upah yang berlaku di Indonesia4. Tujuan Pembelajaran a. Siswa dapat menjelaskan pengertian angkatan kerja, tenaga kerja, dan kesempatan kerja. b. Siswa dapat mendeskripsikan pengangguran. c. Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis pengangguran dan sebab- sebabnya. d. Siswa dapat mengidentifikasi dampak pengangguran terhadap pembengunan nasional e. Siswa dapat mendeskripsikan cara-cara mengatasi masalah pengangguran f. Siswa dapat mengidentifikasi upaya peningkatan mutu tenaga kerja g. Siswa dapat mengidentifikasi macam-macam sistem upah yang berlaku di Indonesia

4. B. Materi 1. Pengertian dan hubungan jumlah penduduk, angkatan kerja dan kesempatan kerja a. Pengertian Jumlah Penduduk Penduduk adalah semua orang yang mendiami atau berdomisili di suatu wilayah Negara.Jumlah penduduk adalah banyaknya orang yang mendiami suatu wilayah negara. b. Pengertian Angkatan Kerja Angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan produktif memproduksi barang dan jasa. Angkatan kerja terdiri atas penduduk yang sudah menghasilkan barang atau jasa dan sebagian lagi tergolong siap bekerja serta sedang berusaha mencari pekerjaan. c. Pengertian Bukan Angkatan Kerja Bukan angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang tidak bekerja ataupun tidak berusaha terlibat dalam kegiatan produktif. Yang termasuk golongan ini adalah pelajar, ibu rumah tangga dan mahasiswa. d. Pengertian Tenaga Kerja dan Bukan Tenaga Kerja Tenaga kerja adalah bagian dari penduduk dalam usia kerja (15-64 tahun), baik yang bekerja maupun yang aktif mencari kerja yang masih ingin dan mampu melakukan pekerjaan. Bukan tenaga kerja adalah bagian dari penduduk yang tidak termasuk kategori usia kerja (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).

5. e. Pengertian Kesempatan Kerja Kesempatan kerja adalah jumlah lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat,baik yang telah ditempati(employment) maupun lapangan kerja yang masih kosong (vacancy) Agar lebih jelas hubungan antara penduduk, tenaga kerja dan angkatan kerja. Perhatikan bagan berikut ini: Penduduk di luar usia kerja Penduduk Di bawah usia kerja Di atas usia kerja Penduduk usia kerja Bukan angkatan kerja Angkatan kerja Pelajar Ibu Rumah Tangga Bekerja Mencari kerja (menganggur) menganggurBekerjapenuh 2. Pengangguran (Unemployment) Pengangguran adalah angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan atau tidak bekerja atau sedang mempersiapkan usaha baru. Secara garis besar pengangguran dapat dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu menurut lama kerja dan menurut penyebabnya.

6. a. Jenis Pengangguran Menurut Lamanya Berdasarkan lamanya waktu kerja, pengangguran bisa dikelompok kan sebagai berikut: 1) Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) Pengangguran terbuka (open unemployment) terjadi bila tenaga kerja benar-benar tidak memiliki pekerjaan. Pengangguran ini disebabkan oleh sempitnya lapangan kerja, lapangan kerja yang ada tidak cocok dengan latar belakang pendidikan atau memang tidak mau bekerja. 2) Setengah Menganggur (Under Unemployment) Setengah menganggur terjadi bila tenaga kerja tidak bekerja secara optimum.

Karena ketiadaan pekerjaan atau tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu. Contoh: seorang petani setelah musim tanam tidak bekerja secara optimum. 3) Pengangguran Terselubung (Dissguised Unemployment) Pengangguran terselubung terjadi bila tenaga kerja tidak bekerja secara optimum karena tidak memperoleh sesuai bakat dan kemampuannya.b. Jenis Pengangguran Menurut Penyebabnya Berdasarkan sebab-sebabnya, pengangguran bisa digolongkan: 1) Pengangguran Struktural (Structural Unemployment) Pengangguran ini muncul akibat terjadinya perubahan struktur ekonomi, misalnya dari struktur agraris berubah menjadi industri. Sehingga banyak tenaga kerja yang tidak dapat memenuhi syarat yang diminta perusahaan.

7. 2) Pengangguran Konjungtural (Cyclical Unemployment) Pengangguran ini disebut juga involuntary unemployment. Pengangguran ini terjadi karena berkurangnya permintaan barang dan jasa terutama pada saat depresi ekonomi sehingga perusahaan terpaksa mengurangi tenaga kerja.3) Pengangguran Musiman (Seasional Unemployment) Pengangguran ini terjadi karena pergantian musim sehingga mempengaruhi jumlah pekerjaan yang terjadi di beberapa industri. Contoh: pada sektor pertanian.4) Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment) Pengangguran friksional adalah pengangguran temporer yang terjadi karena atas perubahan dan dinamika ekonomi. Pengangguran ini disebabkan seseorang tidak langsung menemukan pekerjaan baru setelah berhenti dari pekerjaan lainnya5) Pengangguran Sukarela (Voluntary Unemployment) Pengangguran ini terjadi karena adanya orang yang sesungguhnya masih dapat bekerja, tetapi dengan sukarela dia tidak mau bekerja, karena mungkin sudah cukup dengan kekayaan yang dimilikinya / karena cacat fisik.6) Pengangguran Teknologi Pengangguran teknologi disebabkan karena kemajuan teknologi yaitu penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.

8. 3. Dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional Pengangguran berdampak besar terhadap pembangunan nasional. Dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional dapat dilihat melalui hubungan antara pengangguran dan indikator- indikator berikut ini : a) Pendapatan Nasional dan Pendapatan perkapita Upah merupakan salah satu komponen dalam penghitungan pendapatan nasional.Apabila tingkat pengangguran semakin tinggi maka nilai komponen upah akan semakin kecil.Dengan demikian nilai pendapatan nasionalpun akan semakin kecil. Pendapatan perkapita adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk.Oleh karena itu nilai pendapatan nasional yang semakin kecil akibat pengangguran akan menurunkan nilai pendapatan perkapita. b) Penerimaan Negara Salah satu sumber penerimaan Negara adalah pajak, khususnya pajak penghasilan. Pajak penghasilan diwajibkan atas orang- orang yang memiliki pekerjaaan.Apabila tingkat pengangguran meningkat maka jumlah orang yang akan membayar pajak penghasilan berkurang. Akaibatnya penerimaan negarapun berkurang. c) Beban Psikologis Semakin lama seseorang menganggur,semakin besar beban psikologis yang harus ditanggung.Secara psikologis orang yang menganggur mempunyai perasaan tertekan,sehingga berpengaruh terhadap berbagai perilakunya dalam kehidupan seharihari.Dampak psikologis ini mempunyai efek domino

9. dimana secara social ,orang menganggur akan merasa minder karena status sosial yang tidak atau belum jelas. d) Biaya Sosial Dengan semakin besarnya jumlah penganggur,semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan.Biaya social ini mencakup biaya atas tugas-tugas medis,biaya keamanan dan biaya proses peradilan sebagai akibat meningkatnya tindak kejahatan.4. Cara mengatasi pengangguran pengangguran. Diperlukan cara yang berbeda untuk mengatasi berbagai jenis pengangguran. a) Cara Mengatasi Pengangguran Friksional Pengangguran ini bersifat sementara. Cara mengatasinya adalah dengan mengusahakan informasi yang lengkap tentang permintaan dan penawarantenaga kerja sehingga proses pelamaran,seleksi dan pengambilan keputusan menerima atau tidak berlangsung lebih cepat. b) Cara Mengatasi Pengangguran Konjungtural Pengangguran ini terjadi karena resesi ekonomi. Cara mengatasinya adalah: (1). Meningkatkan daya beli masyarakat sehingga ramai dan akan meningkatkan jumlah permintaan. Dengan demikian, perusahaan harus meningkatkan produksi dengan menambah tenaga kerjanya. (2). Mengatur bunga bank agar tidak terlalu tinggi sehingga para investor lebih suka menginvestasikan uangnya dalam bidang usaha untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

10. c) Cara Mengatasi Pengangguran Struktural Pengangguran ini disebabkan perubahan struktur ekonomi dari agraris ke industri. Maka cara mengatasi pengangguran ini adalah: (1) Menyediakan lapangan kerja untuk menampung kelebihan tenaga kerja di sektor ekonomi lain pada suatu daerah yang mengalami perubahan sektor ekonomi. (2) Pelatihan tenaga kerja untuk mengisi yang masih membutuhkan (3) Menarik investor barud) Cara Mengatasi Pengangguran Musiman Pengangguran musiman dapat diatasi dengan cara sebagai brikut: (1) Pelatihan ketrampilan lain, selain bidang yang sudah digeluti (2) Menginformasikan lowongan pekerjaan yang ada di sektor lain kepada masyarakat. e) Cara Mengatasi Pengangguran Teknologi Dapat diatasi dengan cara: Pelatihan ketrampilan mengoperasikan mesin-mesin berteknologi tinggi. (1) Pengenalan teknologi sejak dini (2) Pelatihan tenaga pendidik untuk menguasai teknologi baru yang harus disampaikan pada anak

11. 5. Usaha peningkatan mutu tenaga kerja Usaha peningkatan kualitas tenaga kerja bisa dilakukan oleh pemerintah, perusahaan dan individu. a. Pemerintah Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, yaitu: 1) Melakukan program-program keluarga berencana, meningkatkan kualitas lulusan sekolah kejuruan dan transmigrasi. 2) Pendirian Balai Latihan Kerja (BLK) Melalui badan latihan kerja diharapkan kualitas tenaga kerja meningkat, demikian juga dengan program magang di perusahaan yang disponsori pemerintah, sehingga

lulusan dapat segera beradaptasi lebih cepat dengan profesi yang akan dijalaninya. b. Perusahaan Dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja, maka perusahaan biasanya melakukan pelatihan dasar-dasar manajemen atau job-job trraining dan pemberian beasiswa bagi karyawan untuk melanjutkan pendidikan. c. Individu Individu bisa meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui perbaikan gizi makanan dan melanjutkan pendidikan melalui jalur pendidikan formal maupun informal (kursus-kursus). 6. Sistem upah yang barlaku di Indonesia

12. Upah adalah merupakan imbalan atau balas jasa(kontra prestasi) daripengusaha kepada karyawannya atas suatu pekerjaan atau jasa yangdilakukan yang dinyatakan dengan uang.Sistem pengupahan didasarkan pada tiga fungsi upah, yaitu :a. Mampu menjamin kehidupan yang layak.b. Mencerminkan hasil kerja seseorang.c. Merupakan insentif untuk mendorong peningkatan produktifitas kerja.Adapun pemberian upah memiliki tiga tujuan, yaitu:a. Menarik karyawan berbakat agar masuk ke perusahaan tersebut.b. Mempertahankan karyawan terbaik agar tidak pindah ke perusahaan lain.d. Memotivasi karyawan tersebut dalam bekerja.Sistem pengupahan yang baik harus memenuhi syarat:a. Mampu memuaskan kebutuhan dasar pekerjab. Sistim upah sebanding dengan perusahaan lain yang sejenisc. Bersifat adil di perusahaand. Menyadari fakta bahwa setiap orang memiliki kebutuhan yang berbedaAda tiga hal yang dijadikan pertimbangan dalam memberikan upah,yaitu:a. Tingkat Kebersaingan Dalam memberikan gaji kepada karyawan, sebuah perusahaan harus melakukan survey terhadap perusahaan sejenis dalam

13. memberikan gaji. Dengan demikian perusahaan tersebut dapat memperoleh karyawan yang diinginkanb. Struktur Upah Struktur upah ini bisaanya dibangun berdasarkan evaluasi pekerjaan. Evaluasi pekerjaan merupakan proses untuk menentukan seberapa pentingnya pekerjaan tersebut di dalam perusahaan. Semakin penting pekerjaan tersebut akan semakin tinggi upahnya.c. Performa Karyawan Dasar pemberian bayaran berdasarkan hasil kerja atau performa karyawan. Jika pegawai dapat memberikan peningkatan kerja dan keuntungan bagi perusahaan, maka pegawai tersebut akan mendapat upah lebih dari karyawan lain. Sistem pembayaran upah juga tergantung pada 3 hal yaitu : 1) Permintaan dan Penawaran tenaga Kerja Jika penawaran lebih besar daripada permintaannya,tingkat upah cenderung turun,begitu pula sebaliknya.Pencari kerja adalah orang yang menawarkan jasa untuk bekerja,sedang pemberi kerja adalah pihak yang meminta jasa dari pencari kerja.Di Indonesia karena penawaran tenaga kerja begitu besar,sedangkan permintaan akan jasa pencari kerja jauh lebih rendah dibandingkan penawarannya,tingkat upahpun menjadi turun.

14. 2) Kesepakatan pemberi kerja dan Penerima kerja Pada umumnya penduduk Indonesia memiliki posisi tawar yang rendah dalam kesepakatan tentang upah dan jasa kerja yang terkait dengan sangat melimpahnya penawaran kerja.bahkan ada diantara mereka yang bersedia menerima upah dibawah Upah Minimum Provinsi.Akan tetapi ada kalanya pencari kerja memiliki posisi tawar yang tinggi dan mendapatkan tingkat upah yang tinggi,ini terkait dengan sumber daya unik yang mereka miliki.c. Upah Minimum Dengan adanya Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom,maka pemberlakuan upah minimum regional (UMR) berubah menjadi Upah Minimum Provinsi (UMP) atau upah minimum kabupaten/kota.Dengan adanya peraturan baru ini provinsi-provinsi di Indonesia mulai menyesuaikan upah minimum regional di daerah mereka. Pajak penghasilan yang berhubungan dengan upah minimum provinsi atu upah minimum kabupaten/kota diatur oleh peraturan pemerintah melalui PP No.5 Tahun 2003 mengenai Pajak Penghasilan Atas Penghasilan yang Diterima oleh Pekerja sampai dengan sebesar Upah Minimum Provinsi atau Upah Minimum Kabupaten. Jenis-jenis Sistem Upah Berbagai macam bentuk upah yang ada, antara lain: 1) Upah berdasarkan waktu

15. Upah berdasarkan waktu terdiri dari upah per jam, per minggu, atau per bulan. Upah ini dihitung berdasarkan banyaknya jam kerja. Pada upah per bulan dihitung berdasarkan periode satu bulan. Tenaga kerja yang dibayar berdasarkan jam, biasanya guru privat atau dosen swasta.2) Upah berdasarkan hasil Upah berdasarkan hasil digunakan untuk menghargai hasil kerja berdasarkan berapa banyak yang telah dihasilkan neraca individu atau secara kelompok. Bagian pemasaran bisaanya dibayar berdasarkan hasil.3) Komisi Komisi merupakan bayaran yang diterima berdasarkan presentase hasil penjualan. Bagian pemasaran dan manajer pemasaran biasanya dibayar berdasarkan komisi dan gaji.4) Bonus Bonus merupakan upah tambahan bagi karyawan disamping gaji. Bonus diberikan pada karyawan yang membantu perusahaan dalam meningkatkan keuntungan. Bonus bisaanya tidak sama untuk setiap karyawan.5) Pemberian keuntungan Beberapa perusahaan memasukkan pembagian keuntungan pada program pensiun. Dengan demikian, pekerja menerima keuntungan dengan bunga pada saat mereka pensiun nanti.

16. 6. Rangkuman a. Jumlah penduduk adalah banyaknya penduduk yang mendiami suatu wilayah negara b. Angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja,baik yang bekerja maupun yang tidak bekerja c. Pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan,sedang mencari pekerjaan atau sedang mempersiapkan usaha baru d. Semakin meningkat jumlah penduduk, semakin meningkat jumlah tenaga kerja dan jumlah angkatan kerja sehingga dibutuhkan kesempatan kerja yang meningkat pula. d. Tiga jenis pengangguran dilihat dari lamanya bekerja adalah pengangguran terbuka,pengangguran terselubung dan setengah menganggur e. Tujuh jenis pengangguran dilihat dari faktor penyebabnya adalah pengangguran Konjungtur/siklis, pengangguran struktural, pengangguran friksional ,pengangguran musiman,pengangguran teknologi,pengangguran deflasioner dan pengangguran sukarela. f. Dampak pengangguran adalah menurunnya pendapatan nasional dan perkapita,menurunnya penerimaan negara,menimbulkan baban psikologis,serta meningkatkan biaya sosial. g. Usaha peningkatan kualitas tenaga kerja bisa dilakukan oleh pemerintah,

perusahaan dan individu. h. Sistem pembayaran upah tergantung pada kondisi permintaan dan penawaran tenaga kerja,kesepakatan pemberi kerja dan penerima kerja,dan Upah Minimum

17. 8. Evaluasi dan kunci jawaban 8.1. Pilihlah a, b, c, d dan e yang paling benar ! 1. Penduduk yang telah memasuki usia kerja yang mencakup orang yang sudah atau sedang bekerja ,yang sedang mencari pekerjaan lain dan yang melakukan kegiatan lain disebut ...... a. Kesempatan Kerja b. Angkatan kerja c. Tenaga kerja d. Ketenagakerjaan e. Pengangguran 2. Kesempatan kerja adalah............ a. Warga negara yang telah lulus pelatihan di bidang ketenagakerjaan b. Tersedianya lapangan kerja bagi tenaga kerja yang membutuhkan c. Adanya lapangan kerja bagi angkatan kerja pria yang membutuhkan d. Penyediaan pekerjaan bagi semua warga negara dari semua umur untuk dapat bekerja e. Penyediaan pekerjaan bagi semua warga negara dari semua umur untuk dapat bekerja 3. Komala telah lulus universitas dan melamar diberbagai perusahaan,maka Komala di sebut......... a. Pekerja b. Tenaga kerja c. Angkatan kerja d. Kesempatan kerja

18. e. Bukan angkatan kerja 4. Ahmadi gagal diterima bekerja di suatu perusahaan karena ia kurang trampil dalam mengetik sebab ia dulu adalah seorang petani.kondisi yang dialami Ahmadi merupakkan contoh....... a. Pengangguran Siklis b. Pengangguran musiman c. Pengangguran friksional d. Pengangguran struktural e. Pengangguran terselubung 5. Faktor penyebab terjadinya pengangguran akibat dari konjungtur yang disebut resesi atau depresi,sehingga banyak tenaga kerja di rumahkan disebut........... a. Pengangguran Siklis b. Pengangguran musiman c. Pengangguran friksional d. Pengangguran musiman e. Pengangguran terselubun6. Setidaknya sekitar seperempat tenaga kerja surat kabar kehilangan pekerjaan, karena penggunaan mesin cetak baru yang lebih hemat tenaga kerja. Pernyataan tersebut yang menunjukkan sebab-sebab pengangguran adalah............ a. Permintaan tenaga kerja turun b. Penawaran tenaga kerja naik c. Kelemahan pasar tenaga kerja d. Ketidakmampuan tenaga kerja e. Kemajuan teknologi

19. 7. Untuk mengatasi pengangguran dapat dilakukan dengan mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang/jasa yang tersedia. Cara tersebut digunakan untuk mengatasi pengangguran a. Struktural b. Musiman c. Terselubung d. Konjungtur e. Teknologi8. Peranan Balai Latihan Kerja (BLK) dalam usaha meningkatkan mutu tenaga kerja adalah a. Memberi kursus kepada anak-anak putus sekolah b. Memberikan penyuluhan pertanian kepada para petani c. Menampung tenaga kerja yang masih menganggur d. Memberi kemampuan untuk melakukan kerja sendiri e. Memberikan ketrampilan tertentu kepada anggota masyarakat9. Bila pegawai bagian pemasaran mendapatkan gaji lebih banyak karena mampu menjual melebihi target,dengan demikian pemberian gaji di dasarkan pada a. Tingkat kebersaingan b. Struktur upah c. Performa karyawan d. Prestasi karyawan e. Tingkat pendidikan

20. 10. Pegawai perusahaan swasta yang menerima gaji Rp. 2000.000 perbulan.Sistem pengupahan ini menggunakan cara a. Menurut waktu b. Borongan c. Prestasi d. Bonus e. Komisi8.2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1. Terangkan perbedaan antara angkatan kerja, tenaga kerja dan kesempatan kerja ! Jawab : Angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat atau berusaha untuk terlibat dalam kegiatan produktif memproduksi barang dan jasa. Tenaga kerja adalah bagian dari penduduk dalam usia kerja (16-64 tahun), baik yang bekerja maupun yang aktif mencari kerja yang masih ingin dan mampu melakukan pekerjaan. Kesempatan kerja adalah jumlah lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat,baik yang telah ditempati(employment) maupun lapangan kerja yang masih kosong (vacancy ) 2. Jelaskan pengertian pengangguran siklis dan struktural ! Jawab: Pengangguran Pengangguran srtuktural adalah pengangguran yang muncul akibat terjadinya perubahan struktur ekonomi, misalnya dari struktur agraris berubah menjadi industri. Sehingga

21. banyak tenaga kerja yang tidak dapat memenuhi syarat yang diminta perusahaan Pengangguran Konjungtur adalah yang terjadi karena berkurangnya permintaan barang dan jasa terutama pada saat depresi ekonomi sehingga perusahaan terpaksa mengurangi tenaga kerja.3. Jelaskan jenis-jenis pengangguran menurut lamanya bekerja! Jawab: Pengangguran terbuka,pengangguran terselubung dan pengangguran setengah menganggur4. Jelaskan cara mengatasi pengangguran friksional ! Jawab: Cara mengatasinya adalah dengan mengusahakan informasi yang lengkap tentang permintaan dan penawarantenaga kerja sehingga proses pelamaran,seleksi dan pengambilan keputusan menerima atau tidak berlangsung lebih cepat.5. Jelaskan cara-cara peningkatan kualitas tenaga kerja! Jawab : Usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja, yaitu: a. Pemerintah 1) Melakukan program-program keluarga berncana, meningkatkan kualitas lulusan sekolah kejuruan dan transmigrasi. 2) Pendirian Balai Latihan Kerja (BLK)

22. b. Perusahaan Dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja, maka prusahaan biasanya melakukan pelatihan dasardasar manajemen dan pemberian beasiswa bagi karyawan untuk melanjutkan pendidikan. c. Individu Individu bisa meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui perbaikan gizi makanan dan melanjutkan pendidikan melalui jalur pendidikan formal maupun informal (kursus-kursus)9. Daftar Pustaka Ahman, Eeng.Ekonomi untuk SMA dan MA kelas XI,Jakarta: Aryaduta 2009 Alam S. Ekonomi untuk SMA dan MA kelas XI.Jakarta:Erlangga Departemen Pendidikan Nasional. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran Ekonomi. Jakarta: Depdiknas. 2006 Rudianto . Pelajaran Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Aryaduta. Sukwiati. Pelajaran Ekonomi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta Yudistira. 2007 Tim Kreatif, Ekonomi SMA/MA kelas XI.Jakarta:Bailmu, 2010

23. .

KETENAGAKERJAAN INDONESIA
KETENAGAKERJAAN INDONESIA

Data dan informasi ketenaga-kerjaan sangat penting bagi penyusunan kebijakan, stategi dan program ketenagakerjaan dalam rangka pembangunan dan pemecahan masalah ketenagakerjaan saat ini dan masa datang. Kebijakan, strategi dan program ketenagakerjaan yang baik dan benar sangat ditentukan oleh kondisi data dan informasi ketenagakerjaan yang baik pula. Apabila telah tersusun kebijakan, strategi dan program ketenagakerjaan maka kemungkinan besar masalah ketenagakerjaan akan dapat dipecahkan secara benar pula. Untuk dapat menyediakan data dan informasi ketenagakerjaan yang akurat dan benar tersebut sangat ditentukan oleh dukungan sistem informasi ketenagakerjaan yang baik dan handal. Sistem informasi ketenagakerjaan yang dimaksud disini menyangkut arus data dan informasi dari sumber data ke tempat pengolahan dan seterusnya ke pengguna data dan informasi ketenagakerjaan khususnya para pengambil dan penyusun kebijakan, strategi dan program ketenagakerjaan. Dalam era otonomi saat ini, masalah arus data dan informasi ketenagakerjaan ini mengalami kemunduran. Sumber data ketenagakerjaan seperti instansi yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan yang berada di daerah baik Propinsi maupun Kabupaten/Kota tidak pernah lagi mau mengirim data dan informasi ke pusat .Kondisi ini telah mempengaruhi keberadaan data dan informasi ketenagakerjaan, yang pada akhirnya data dan informasi ketenagakerjaan yang dipergunakan saat ini masih bertumpu pada data dan informasi ketenagakerjaan yang bersifat makro. Data dan informasi ketenagakerjaan makro tersebut, sampai saat ini belum mampu untuk menjawab berbagai tantangan dan masalah ketenaga-kerjaan yang dihadapi. Hal-hal yang bersifat mikro seperti data dan informasi pelatihan, hubungan industrial (perselisihan dan pemogokan kerja) dan penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri serta keselamatan, kecelakaan dan kesehatan kerja, usaha-usaha untuk peningkatan produktivitas kerja dan pengupahan masih belum tersedia dengan baik dan benar. Memperhatikan permasalahan diatas, maka sudah seharusnya dibangun suatu sistem informasi ketenagakerjaan era baru, dengan tujuan agar data dan informasi ketenagakerjaan yang bersifat mikro tersebut dapat tersedia dengan baik dan benar. Pembangunan sistem informasi ketenagakerjaan seperti itu tidaklah mudah untuk diwujudkan, karena menghadapi berbagai tantangan. Akan tetapi ada pepatah mengatakan : ?Masih ada jalan ke Roma?, yang berarti kalau diusahakan dan dipikirkan secara terus menerus maka sistem informasi ketenagakerjaan era baru dapat terbangun yang akhirnya data dan informasi ketenagakerjaan yang akurat dan kontiniu baik yang bersifat makro maupun mikro dapat disediakan dengan baik dan benar. Komponen Sistim Informasi Ketenagakerjaan Sistim informasi ketenagakerjaan merupakan kesatuan komponen yang terdiri atas kelembagaan, sumber daya manusia, perangkat keras, perangkat lunak, subtansi data dan informasi yang terkait satu sama lain dalam satu mekanisme kerja (pengumpulan pendatabasean,

pengolahan, analisis, penyajian dan penyebarluasan data dan informasi ketenagakerjaan). Pembangunan sistim informasi ketenagakerjaan tidaklah dapat dilakukan secara instant, tetapi perlu dibangun secara bertahap dan selanjutnya diujicobakan serta disosialisasikan untuk disepakati oleh sumber data, pengelola dan pengguna. Hal ini perlu ditegaskan karena dari pengalaman menunjukkan bahwa pembangunan lebih mudah dari implementasi dan pemeliharaan. Oleh sebab itu pembangunan sistim informasi ketenagakerjaan perlu direncanakan secara matang, agar dapat terlaksana dan diimplemen-tasikan secara kontiniu oleh pengelola dan lembaga yang terkait dengan sistim informasi ketenaga-kerjaan tersebut. Pembangunan sistim informasi ketenagakerjaan menyangkut pembangunan berbagai komponen yang telah disebutkan diatas. Komponen tersebut menyangkut; Sumber Daya Manusia . Pengelola dan Penyaji Data dan Informasi Ketenagakerjaan baik di tempat sumber data dan pengguna harus mempunyai pengetahuan, ketrampilan dan keahlian mengelola dan menyajikan informasi ketenagakerjaan. Pengelola dan penyaji harus mengetahui data dan informasi ketenagakerjaan baik jenis dan karakteristiknya, karena sangat berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan para pengguna data dan informasi ketenagakerjaan. Selain pengetahuan akan data dan informasi ketenagakerjaan, seharusnya pengelola dan penyaji data dan informasi ketenagakerjaan mengetahui, memahami dan dapat mengaplikasikan teknologi informasi untuk memproses data dan informasi ketenagakerjaan tersebut. Pengelola dan penyaji harus kreatif dan inovatif dalam rangka mengumpulkan, mendatabasekan mengolah dan menyajikan serta menyebarluaskan data dan informasi ketenagakerjaan. Apabila pengelola dan penyaji data dan informasi ketenagakerjaan tersebut tidak mempunyai pengetahuan, keahlian dan ketrampilan mustahil data dan informasi ketenagakerjaan tersebut dapat tersedia secara akurat dan berkesinambungan. Dengan demikian sumber daya manusia yang mengelola dan menyajikan data dan informasi ketenagakerjaan merupakan prioritas yang harus dipersiapkan dalam sistim informasi ketenagakerjaan, dengan kata lain tanpa adanya sumber daya manusia yang profesional, maka sistim informasi ketenagakerjaan tersebut tidak akan dapat berjalan dengan baik. Pemerintah, Pengusaha dan Buruh Sepakat Bahas Ulang Draf Revisi UU Naker Pemerintah, asosiasi pengusaha dan serikat buruh sepakat untuk duduk bersama membahas ulang draft revisi UU no.13 tahun 2003 tentang ketenaga-kerjaan melalui forumtripartit. Jika revisi perlu dilakukan, maka draft revisi hasil pembicaraan forum tripartit ini yang akan diajukan ke DPR. Sedangkan draf revisi yang ada saat ini, hanya akan dijadikan bahan acuan saja. Draf revisi saat ini hanya menjadi acuan saja, tergantung pada forum tripartit nanti, biar dibicarakan di sana. Yang akan diberikan pemerintah kepada parlemen nanti adalah draf yang mendapat referensi dari tripartit

Sementara itu, meskipun mengaku menghargai sikap pemerintah yang mau duduk bersama membahas persoalan itu, namun Ketua umum Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia, menyatakan para buruh tetap waspada menunggu hasil yang akan disepakati dalam forum tripartit itu. jika pemerintah tidak akomodatif terhadap aspirasi para buruh maka tidak tertutup kemungkinan aksi demo akan kembali digelar oleh para buruh. Dilain pihak Menteri Tenaga Kerja Erman Suparno menuturkan tidak ada batas waktu yang ditetapkan untuk membahas rencana revisi UU ketenaga kerjaan itu. Disamping menggelar forum tripartit, pemerintah akan mengevaluasi pelaksanaan UU No. 13/2003 selama ini, yang akan dilakukan oleh sebuah perguruan tinggi terpercaya. Presiden SBY besok (8/4) sore dijadwalkan akan memberikan penjelasan kepada masyarakat mengenai masalah perekonomian Indonesia secara umum,dan khususnya mengenaiketenagakerjaan. Objektip. Indonesia sudah lama mengalami masalah ketenagakerjaan, yang disebabkan oleh tidak terserapnya sebagian besar angkatan kerja yang tumbuh cepat dan besar jumlahnya. Bahkan dalam masa pertumbuhan ekonomi yang pesat, ketenagakerjaan terlihat tidak banyak membaik. Sebaliknya kondisinya menjadi lebih buruk karena krisis ekonomi yang meluas ke penurunan kualitas pendidikan, kesehatan dan tingkat kehidupan pada umumnya. Penyusunan kebijakan untuk memecahkan persoan ini memerlukan data ketenagakerjaan yang cukup. Dengan keterbatasan sumber daya, langkah yang paling tepat adalah menganalisa data yang ada seluasluasnya, sebelum data baru dikumpulkan. Laporan ini memuat telaah dan evaluasi secara ringkas semua data ketenagakerjaan yang ada. Sumber data utama diidentifikasi dan dibahas, terutama mengenai metodologi, cakupan dan jenis data yang dikumpulkan. Disamping itu dikemukakan kekuatan dan kelemahan data, serta konsistensi data antar sumber. Terakhir dibicarakan jenis data yang diperlukan untuk penyusunan kebijakan ketenagakerjaan. Sumber Data ketenagakerjaan. Sumber data ketenagakerjaan bisa diklasifikasi menjadi lima kategori. Pertama, dibedakan dua kategori; survei sewaktu dan survei reguler. Survei sewaktu terutama dilakukan untuk menangkap besarnya dampak krisis ekonomi. Survei reguler menurut unit pencacahannya dibedakan lagi menjadi tiga kategori: surv saran

Solusi Mengingat masalah ketenagakerjaan sudah terlanjur rumit, maka tidak ada jalan lain bagi pemerintah untuk segera membuat langkah-langkah serius sebagai berikut: - Segera mereformasi badan peradilan perselisihan perburuhan, sehingga dimungkinkan buruh mendapat pelayanan yang adil. Lembaga peradilan buruh itu harus bersih, cepat, proses sederhana, biayanya murah dan ada limit waktu (usulan SBSI maksimum 120 hari). Bentuk P4D dan P4P dan mekanisme tambahan ke PTUN sebaiknya harus ditiadakan. Ada berbagai model peradilan buruh di berbagai negara yang bisa diambil sebagai contoh. - Harus ada desakan agar anggaran untuk sektor pendidikan dalam APBN ditingkatkan, sehingga tercipta sistem pendidikan murah dan pengajar yang dihargai secara layak. Implikasi 40 juta penganggur saat ini akan menjadi beban Indonesia setidaknya 25 tahun ke depan, sebab hampir semua anak penganggur ini ditambah dengan anak-anak buruh yang hanya mendapat upah kecil (UMR DKI Jakarta Rp 637.000.- ), akan terpaksa tidak bisa sekolah atau hanya bisa sekolah tamat SD saja. Membawa 40 juta orang tidak terdidik pada tahun 2030 hanya akan menjadi beban besar bagi negeri ini kelak. - Merubah sistem jaminan sosial ketenagakerjaan, sehingga buruh korban PHK danburuh pensiunan akan mendapat tunjangan layak dari Jamsostek. Pemerintah dilarang mengambil keuntungan apapun dari Jamsostek, bahkan sebaliknya. - Pemerintah yang bertanggungjawab, harus memberikan kontribusi setiap tahun, sehingga buruh bisa hidup layak. Sistem Jaminan sosial ketenagakerjaan yang baik akan mengurangi kriminalitas sosial. - Dalam jangka panjang, untuk menampung tenaga kerja dan perolehan nilai tambah, pemerintah harus merubah strategi pengembangan industri dari yang berbasis manufaktur ke sektor andalan (leading sectors) industri kita yaitu dengan mengembangkan sektor-sektor yang memiliki keunggulan absolute (absolute comparative advantage).

- Diberikan jaminan penegakan hukum dan kepastian berusaha terhadap investor, sehingga investor tidak bingung terhadap banyaknya prosedur tidak resmi dalam proses pengurusan usaha, dan biaya-biaya yang tidak tercatat. Faktor inilah membuat pengusaha enggan berusaha di Indonesi sehingga menyulitkan dalam menyalurkan tenaga kerja yang melimpah. - Memfungsikan lembaga bipartit dan tripartit dalam mitra yang sejajar untuk mengatasi hubungan industrial yang kurang baik, seperti pencegahan pemogokan melalui perundingan. Lock out, dan mengatasi pengangguran. ILO telah mengeluarkan istilah social dialog untuk mendorong orang lebih suka berdialog/berunding ketimbang konfrontasi. Jakarta 10 Juli 2003 Rekson Silaban Ketua Dewan Pengurus Pusat Konfederasi SBSI Pendahuluan
MASALAH ketenagakerjaan, adalah salah satu masalah yang masih memerlukan penyelesaian. Bagaimana kita bisa membangun bangsa, apalagi mewujudkan kesejahteraan, kalau masalah ketenagakerjaan belum kondusif untuk menunjang jalannya pembangunan. Demo kaum buruh kemarin, merupakan salah satu indikasi. Dari masalah upah minimum, out-sourcing sampai ke masalah jaminan sosial lainnya. Undang Undang yang akan mengatur semua itu masih sedang atau akan dibahas di DPR.

Terkait upah miminum, sudah tentu setiap tenaga kerja menghendaki yang layak. Tidak saja untuk seke dar memenuhi kebutuhan seharihari, tetapi bagaimana upah minimum itu bisa membiayai sekolah anaknya, sekedar kebutuhan rekreasi da n lain sebagainya. Syukur bisa menjamin biaya kesehatan dan tabungan untuk memiliki rumah. Meskipun sudah ada Jamsostek, belum semua tenaga kerja ikut Program Jamsostek, sehingga ketika sakit tidak terlindungi dan disaat memasuki masa pensiun tidak memiliki jaminan kesehatan. Apalagi jaminan pensiun.

Diluar kondisi pekerja formal seperti itu, kondisi pekerja nonformal kita lebih menyedihkan. Termasuk, dalam hal ini TKW kita di LN, dimana sistem perlindungannya sedang dirumuskan kembali. Dapat dikatakan, sebagian besar tenaga kerja kita, baik formal, apalagi yang nonformal, masih perlu ditata secara mendasar. Meskipun ada berbagai program bantuan sosial, baik dalam bentuk Jamkesmas maupun Raskin, atau BLT, dan KUR bagi TKW; namun, yang lebih diperlukan adalah adanya kepastian kehidupannya, ketika sakit, hari tua ataupun masa pensiun. Semua itu akan lebih terjamin, apabila UU No 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dapat segera diimplementasikan. Meskipun harus secara bertahap, ada harapan masa depan yang lebih baik, sehingga ada rasa aman sosial sejak lahir hingga meninggal dunia. Disinilah urgensinya DPR dan pemerintah segera menyelesaikan pembahasan RUU Inisiatif DPR tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sedapatnya sampai akhir tahun ini, agar mulai tahun 2011, penyelenggaraan Program Jaminan Sosial sesuai UU No 40/2004 dapat dimulai. Namun, dengan memperhatikan perkembangan pembahasan di DPR, tampaknya sulit diselesaikan tahun ini, sehingga kita masih harus bersabar.

Disamping itu, masalah revisi UU No 13/2003 tentang ketenagakerjaan juga masih akan menimbulkan perdebatan. Keinginan untuk mengubah UU 13/2003, ternyata memperoleh reaksi yang cukup besar, oleh karena bisa dianggap merugikan tenaga kerja, dan sebaliknya, menguntungkan pengusaha/majikan. Perlunya winwin solution adalah penting. Mungkin bisa diselesaikan, setelah ada penyelesaian RUU BPJS. Masalah pesangon, yang banyak dianggap berat oleh para pengusaha, bisa dikonversi melalui pendekatan jaminan sosial, sehingga tercipta winwin solution. Kalau semua itu bisa terselesaikan, insya-Allah kita bisa menciptakan kondisi ketenagakerjaan yang kondusif menunjang pembangunan bangsa. Sebaliknya, tanpa kondisi ketenagakerjaan yang kondusif, jalannya pembangunan, khususnya investasi bisa terganggu.

sumber: http://www.harianpelita.com/read/11726/32/assalamualaikum/memperbaiki-kondisiketenagakerjaan-di-indonesia/

You might also like