You are on page 1of 2

1.

Waqof Lazim (harus) / Waqof Taam (sempurna) karena waqof terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tandanya:( .) 2. Waqof Tasawi Waqof Tasawi (sama), yaitu tempat berhenti yang sama hukumnya antara waqof dan washal. Tandanya:( .) 3. Waqof Hasan Waqof Hasan (baik), yaitu bacaan yang boleh washal atau waqof, akan tetapi washal lebih baik dari waqof. Dinamakan hasan (baik) karena berhenti di tempat itu sudah baik. Tandanya:( .) 4. Saktah Lathifah (Berhenti Sejenak)

Saktah Lathifah (Berhenti Sejenak) yaitu memutuskan suara (selama dua harkat) di akhir kata tanpa bernafas. Tandanya )) 5. Waqof Muraqabah Waqof muraqabah (terkontrol) yang disebut juga taanuqul-waqfi (waqof bersilang), yaitu terdapatnya dua tempat waqof di lokasi yang berdekatan, akan tetapi hanya boleh berhenti pada salah satu tempat saja. 6. Waqof Mamnuk Waqof Mamnuk (terlarang), yaitu dilarang berhenti ditengah-tengah kalimat yang belum sempurna yang dapat mengakibatkan perubahan pengertian karena mempunyai kaitan yang sangat erat -- secara lafal dan makna dengan kalimat sesudahnya. Oleh karena itu, dilarang berhenti ditempat itu. Tandanya : ()

Aturan waqof yang ke: 1 Apabila huruf terakhir berharakat sukun ( ), maka cara melafazhkannya tetap tanpa ada perubahan, kecuali jika huruf terakhirnya adalah huruf Qalqalah, Hams, atau harus di baca Tafkhhiim (tebal, , dan bada ) atau Tarqiiq(tipis,selain huruf tafkhhiim bada ) maka harus dibaca tampak. Aturan waqof yang ke: 2 Jika huruf terakhir merupakan huruf hidup, atau tidak berharakat sukun, maka membacanya dengan menyukunkan huruf tersebut, kecuali jika huruf terakhirnya adalah huruf Qalqalah, Hams, atau harus di baca Tafkhhiim, atau Tarqiiq, maka harus dibaca tampak. Aturan waqof yang ke: 3 Apabila katanya berakhiran ta marbutan ( ), maka ketika disukunkan berubah lafazhnya menjadi Hha (.)

Aturan waqof yang ke: 4 Jika katanya berakhiran dengan huruf hidup dan huruf sebelumnya berharkat sukun maka huruf terakhirnya ( huruf hidup tersebut ) disukunkan dengan melafazhkan sebagian hurufnya saja. Aturan waqof yang ke: 5 Jika katanya berakhiran dengan huruf hidup dan huruf sebelumnya adalah huruf mad atau liin maka huruf terakhirnnya disukunkan dengan memanjangkan lafazh huruf maad nya. Aturan waqof yang ke: 6 Apabila huruf terakhir berharkat tanwin fathah, maka tanwin berubah menjadi fathah dan dibaca dua harkat.

Aturan waqof yang ke: 7 Jika huruf terakhir bertasydid Aturan waqof yang ke: 8 pabila huruf terakhir berupa alif tanis maqshuran atau fiil madlhi bina naqish yang diakhiri huruf ya maka di baca fathah ( ) dengan panjang dua harkat. maka huruf tersebut disukunkan dengan tidak menghilangkan lafa h tastdidnya ( ).

Ahkamu tanwini wannunissakinah Idhar mengeluarkan suara huruf sesuai mahrajnya dg jelas tanpa mendengung ( ) Idgham bigunnah mempertemukan huruf I dg huruf II seolah2 mnjd 1 ditasydid dg mendengung ( ) Idgham bilagunnah mempertemukan huruf I dg huruf II seolah2 mnjd 1 ditasydid tanpa mendengung ( ) note : kecuali , , , dibaca idhar karena satu kalimat Iqlab suara tanwin/nun mati digantikan mim () Ihfa suara antara idhar dan idgham tanpa tasydid dg mendengung (huruf hijaiyah lain, ada 15)

You might also like