You are on page 1of 16

BAB 5 SUMBER HUKUM ISLAM

Standar Kompetensi Memahami sumber-sumber hukum Islam, hukum taklif dan hukum wadi, serta hikmah ibadah

Kompetensi Dasar 1. Menyebutkan pengertian, kedudukan, dan fungsi Al-Quran, hadis, dan ijtihad sebagai sumber agama Islam 2. Menjelaskan pengertian, kedudukan, dan fungsi Al- Quran, hadis, dan ijtihad sebagai sumber agama Islam 3. Menerapkan hukum taklif dalam kehidupan sehari-hari

Tadarus (1) (2) (3) (4) (5) [/1-5] [/501]

[/9] [ /231]

A. Hukum Islam
Pengertian hukum Islam Hukum adalah segala sesuatu yang menjadi dasar, acuan atau pedoman syariat Islam Sumber hukum Islam Al-Quran Al-Hadis al-maqbulah (yang diterima untuk dijadikan sumber hukum) Ijtihad ketika tidak ditemukan dalam AlQuran dan Al-Hadis al-Maqbulah

Pengertian, Kedudukan, dan Fungsi Al-Quran


Pengertian Al-Quran
Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman-firman Allah tala yang diwahyukan dalam bahasa Arab kepada rasul dan nabi terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW yang membacanya adalah ibadah

Kedudukan Al-Quran
Al Quran merupakan sumber hukum pertama dan utama dari

seluruh ajaran Islam baik yang mengatur hubungan manusia


dengan diri sendiri, hubungan manusia dengan Allah, dengan sesama manusia dan alam

Fungsi Al-Quran
Al-Quran berfungsi sebagai petunjuk atau pedoman bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat

Pengertian dan Kedudukan Hadis

Pengertian Hadis

Hadis adalah segala berita yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW berupa ucapan, perbuatan, dan persetujuan (takrir) serta penjelasan sifat-sifat beliau
Kedudukan Hadis Hadis menempati kedudukan kedua setelah Al-Quran

Fungsi Hadis
1.Mempertegas dan memperkuat hukum-hukum yang telah disebutkan dalam Al-Quran 2.Menjelaskan, menafsirkan, dan merinci ayat-ayat Al-Quran yang masih umum dan samar 3.Mewujudkan suatu hukum atau ajaran yang tidak tercantum dalam Al-Quran yang prinsipnya tidak bertentangan dengan Al-Quran

Pembagian Istilah hadis Rasulullah SAW

1. Hadis Qauliyah. Yaitu hadis yang didasarkan kepada segala perkataan dan ucapan Rasulullah SAW
2. Hadis/Sunah Filiyah. Yaitu hadis yang didasarkan kepada perbuatan dan tingkah laku Rasulullah SAW 3. Hadis/Sunah Takririyah. Yaitu hadis yang didasarkan pada persetujuan Rasulullah SAW atas perbuatan para sahabatnya

Pengertian dan Kedudukan

Pengertian Ijtihad Ijtihad bermakna mengerahkan tenaga dan pikiran dengan sungguh-sungguh untuk menyelidiki dan mengeluarkan hukumhukum yang terkandung dalam Al-Quran dan hadis dengan syarat-syarat tertentu Kedudukan ijtihad Ijtihad menempati kedudukan dalam sumber hukum Islam setelah Al-Quran dan hadis

Fungsi Ijtihad
Menetapkan hukum sesuatu yang tidak termuat dalam Al-Quran maupun hadis

Syarat menjadi mujtahid (ahli ijtihad)


Memahami Al-Quran dan asbabun nuzulnya (sebab turunnya) Memahami hadis dan asbabul wurudnya (sebab kemunculannya) Mengetahui pengetahuan yang mendalam tentang bahasa Arab Mengetahui tempat-tempat ijma Mengetahui usul fiqh Mengetahui maksud-maksud syariat Memahami masyarakat dan adat istiadat tempat dia akan mengeluarkan ijtihad Bersifat adil dan wara

Bentuk-bentuk Ijtihad
ijma kebulatan pendapat semua mujtahid pada suatu masa atas suatu masalah yang berkaitan dengan syariat Qiyas menetapkan hukum atas suatu perbuatan yang belum ada ketentuannya berdasarkan sesuatu yang sudah ada ketentuan hukumnya dengan melihat kesamaan antara keduanya Istihab melanjutkan berlakunya hukum yang telah ada dan yang telah ditetapkan karena adanya suatu dalil, sampai ada dalil lain yang mengubah hukum tersebut Maslahah Mursalah, kemaslahatan dan kebaikan yang tidak disinggung-singgung syara untuk mengerjakan atau meninggalkannya dan bila dikerjakan akan membawa kemanfaatan terhindar dari keburukan Urf, kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang baik kata-kata atau perbuatan

Contoh-contoh Ijtihad Majelis Ulama Indonesia (MUI) Mengikuti natal bersama bagi umat Islam hukumnya haram Penulisan kitab suci Al-Quran dalam bahasa di luar Arab diperkenankan sepanjang disertakan tulisan Arab aslinya Penggunaan pil anti haid demi kesempurnaan ibadah haji Vasektomi dan tubektomi termasuk usaha pemandulan termasuk haram

B. Hukum Taklifi dan Hukum Wadhi


Pengertian hukum taklifi dan hukum wadhi Pengertian Taklifi ketentuan Allah tala yang menuntut mukallaf untuk melakukan atau meninggalkan suatu perbuatan atau pilihan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perbuatan Wadhi ketentuan Allah tala yang mengandung pengertian bahwa terjadinya sesuatu merupakan sebab, syarat atau penghalang bagi suatu hukum

Macam-macam Bentuk Hukum Taklifi dan Hukum Wadi


Macam-Macam bentuk Hukum Taklifi
Al-Ijab, tuntutan secara pasti dari syariat untuk dilaksanakan tidak boleh ditinggalkan. Bentuk hukumnya adalah fardu (wajib)

An-Nadb, anjuran dari syariat untuk melaksanakan suatu perbuatan yang akan mendapatkan balasan kebaikan
Al-Karahah, sesuatu yang dianjurkan syari kepada mukalaf untuk meninggalkan perbuatan tersebut At-Tahrim, tuntutan syari untuk tidak mengerjakan suatu perbuatan dengan tuntutan yang pasti. Bentuk hukumnya ialah haram Ibahah, yaitu tuntutan Allah tala yang mengndung pilihan untuk melakukan perbuatan tersebut atau meninggalkannya

Al-Ijab
Dapat dibagi menjadi dua:

Fardu Ain perbuatan yang harus dikerjakan oleh setiap mukalaf.


Contohnya: melaksanakan puasa Ramadan, salat lima waktu, haji, dan lain sebagainya. Fardu Kifayah perbuatan yang dilakukan oleh salah seorang anggota masyarakat. Jika sudah dikerjakan oleh salah seorang anggota masyarakat maka yang lain terbebas dari kewajiban tersebut. Contohnya: memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan menguburkan jenazah Muslim.

An-Nadb
Dapat dibagi menjadi dua: Sunah Ain perbuatan yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh setiap mukalaf Contohnya: salat sunah rawatib, puasa Senin-Kamis Fardu Kifayah perbuatan yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh seorang atau lebih dari golongan masyarakat Contohnya: mendoakan Muslim/Muslimah yang bersin dengan lafal doa yarhamukallah (semoga Allah merahmati Anda)

Macam-macam Bentuk Hukum Wadi


Sebab, adalah suatu keadaan yang dijadikan sebagai alasan adanya hukum dan tidak adanya alasan tersebut menyebabkan tidak adanya hukum Syarat, ialah sesuatu yang dijadikan syari sebagai penyempurna sah atau tidak perintah syari tersebut

Mani (penghalang), keadaan atau peristiwa yang ditetapkan syari menjadi penghalang bagi adanya hukum atau membatalkan hukum
Azimah, peraturan Allah tala yang asli dan tersurat pada nas dan berlaku umum Rukhsah, ketentuan yang disyariatkan oleh Allah tala sebagai keringanan yang diberikan kepada mukalaf

You might also like