You are on page 1of 4

3. Latar Belakang Pemilik 3.1 Latar Belakang Bapak sugino Bapak sugino merupakan pemilik sekaligus manager PT.

Style Store. Bapak sugino telah berpengalaman berpuluhan tahun mulai sebagai penjahit biasa,hingga beliau memasarkan pakaian yang dijahitnya sampai membuka bisnis besar seperti ini. Secara social, bapak sugino memiliki reputasi yang sangat baik, karena ia aktif dalam kegiatan-kegiatan social, seperti persatuan penjahit nasional, yayasan lembaga konsumen, himpunan pengusaha muda Indonesia, serta berbagai kegiatan social lainnya. Bapak sugino adalah sarjana dari ITATS Surabaya jurusan despro, berumur 44 tahun, dan memiliki 3 orang anak yang sudah dewasa. Istrinya adalah wiraswasta produk jamu-jamuan dan minuman kesehatan. 3.2 Latar Belakang Para Manager Tangan kanan Bapak Sugino adalah kedua orang anaknya, yaitu sugimin dan sugianti. Sugimin adalah lulusan sekolah bisnis terkenal di Surabaya dengan spesialisasi manajemen pemasaran, sedangkan sugianti adalah lulusan fakultas informasi ITATS , sebelum bekerjasama dengan orang tuanya, sugimin memiliki pengalaman sebagai manajer penjualan di PT. Nata de coco Bogor, namun akhirnya ia memutuskan untuk bergabung dengan orangtuanya untuk mengelola bisnis keluarga ini. Sedangkan Sugiarti memiliki cita-cita sebagai designer terkenal. 4. Analisis Pasar 4.1 Ringkasan Berdasarkan analisis pasar, potensi bisnis pakaian di Indonesia memiliki prospek yang sangat menjanjikan. Hal penting yang mempengaruhi pasar peralatan olahraga ini adalah meningkatnya biaya akibat terdepresiasinya rupiah terhadap dollar. Harga-harga pakaian impor semakin mahal.namun demikian tuntutan tetap terus mengenakan pakaian bagus dan mewah semakin meningkat. Akibatnya, banyak konsumen mencari pakaian yang relative murah namun dengan kualitas yang cukup baik. Dampaknya adalah dalam penjualan dalam bisnis seperti PT. Style Store ini semakin meningkat

4.2

4.3

4.4

,karena perusahaan ini menjual berbagai macam pakaian serta harga yang sangat terjangkau dan berkulitas. Analisis Industri Berdasarkan data dari pemerintah Daerah dan kadinda, punjualan poduk pakaian di Surabaya dan sekitarnya adalah sebesar Rp 300 milyar, sedangkan d Yogyakarta diperkirakan sebesar 50 milyar per tahun. Toko pakaian yang termasuk dalam penjualan speciality shop tumbuh sebesar 17% setiap tahun. Pangsa Pasar Pangsa pasar perusahaan ini adalah konsumen yang senang mengenakan pakaian yang bagus dan menaruh perhatian terhadap kualitas barang dengan harga relative murah. Jenis konsumen seperti ini merupakan pangsa pasar yang sangat potensial. Pada umumnya harga pakaian yang dijual harga mahal murahnya tergantung dengan bahan kain dan motif yang digunakan. Kondisi Persaingan Perusahaan yang saat ini di anggap sebagai pesaing utama adalah sebuah perusahaan atau toko pakaian yang juga memiliki outlet di pusat perbelanjaan, serta toko discount/superstore yang menjual pakaian.

Segmentasi Pasar Strategi segmentasi untuk memasukan pasar pakaian dapat dikelompokan menjadi dua bagian: a) Pelanggan diidentifikasikan sebagai pelanggan yang gemar mengenakan pakaian yang berkualitas bagus serta harga yang relative murah. b) Pelanggan jenis ini umumnya pelanggan yang menginginkan pakaian yang aman buat anak-anaknya.karena itu, mereka mencari pakaian yang berkulitas, bermerek, dan sesuai dengan yang menggunakannya. 5. Produk/jasa yang ditawarkan 5.1 Ringkasan Produk Jasa PT. Style Store menjual barang-barang yang mengikuti trend dan modern ,dan perusahaan ini yang lebih berkosentrasi pada anak-anak remaja. 5.2 Keunikan Produk/jasa Kekhasan PT. Style Store dapat disimpulkan sebagai berikut:

4.5

Tidak ada satu pun perusahaan yang memilki barang yang sama dengan barang yang dijual diperusahaan ini. 5.3 Deskripsi mengenai Produk/jasa Perusahaan hanya menjual peralatan olahraga bekas yang berkualitas tinggi dengan harga relative murah.kini produk utamanya adalah: a) Baju batik buat remaja dengan motif yang yang sangat cocok untuk remaja sekarang. b) Baju kaos juga buat remaja untuk nyantai dan nyaman dipakai. 5.4 Perbandingan dengan pesaing Persaingan yang dirasa sangat mengganggu adalah datang dari tokotoko grosir pakaian. Selain perusahaan ini menjual pakaian yang mahal juga menjual pakaian yang murah dan berkulitas tinggi. 6. Marketing Plan 6.1 Stategi harga produk PT. Style Store menerapkan strategi harga di bawah pesaing. Rata-rata yang dijual di perusahaan ini lebih murah 50%. Contohnya baju batik yang dijual dengan harga Rp 80.000 oleh pesaing, dijual oleh perusahaan ini dengan harga Rp 40.000 dengan kondisi barang yang sama. Strategi mengenai harga tersebut dapat memberi nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan, karena produk yang dijual merupakan barang yang dikenal namun berkulitas tinggi. Positioning produk Untuk memperkuat posisi persaingan, perusahaan mempertahankan citra barang-barang yang dijual. walaupun macam barang yang dijual sedikit namun harga,merek dan kualitasnya yang memuaskan dengan harga yang murah dan sangat terjangkau. Rencana keuangan dan analisys 7.1 Initial capital Requirements Investasi awal (Initial capital Requirementsr) yang dibutuhkan untuk bisnis ini adalah sebesar Rp 150 juta, sebagaimana dapat dilihat pada table dibawah ini. Kurang lebih 68% dari investasi itu adalah untuk start up cost (untuk sekali pengeluaran), sedangkan sisanya, yaitu 14% merupakan biaya cadangan untuk kegiatan operasional beberapa bulan beroperasi. 7.2 Beberapa rasio keuangan yang di anggap penting telah dihitung untuk lima tahun yang akan datang. meskipun pinjaman modal dari bank 6.2

7.

7.3

7.4

7.5

7.6

dibutuhkan, rasio hutang sepanjang tahun semakin kecil jumlahnya. Selain itu, gross margin tepa sejalan dengan rata-rata industri, yaitu 28%. Laporan proyeksi laba rugi Proyeksi laba rugi selama lima tahun mendatang dapat dilihat pada laporan income statement. Net profit berkisar antara Rp 37 juta untuk tahun pertama operasi dan Rp 150 juta pada akhir tahun kelima. Laporan proyeksi Neraca Proyeksi posisi keuangan pada akhir tahun anggaran juga dapat dilihat pada table dibawah ini. Cash Budget Cash budget telah dipersiapkan dengan menggunakan dua format, yaitu: 12 bulan cash budget selama tahun pertama dan budget tahunan pada tahun kedua, ketiga, keempat sampai tahun kelima. Break event Analysis Break event point setiap bulan diharapkan dapat mencapai Rp 17 juta nilai penjualan atau lebih kurang 25 juta setiap tahun.berdasarkan perkiraan laporan laba rugi (income statement), perusahaan akan beroperasi di atas break event point setiap tahun selama lima tahu yang akan datang.

You might also like