You are on page 1of 2

PENGERTIAN OLAHRAGA

Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan, Olahraga merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya periodik; artinya Olahraga sebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial. http://edwinsyarief.blogspot.com/2011/05/pengertian-olahraga.html

Pengaruh Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Sekolah terhadap Perilaku Siswa
Anak sekolah merupakan sasaran strategis dalam hal mewujudkan kesehatan di lingkungan sekolah seperti yang tertuang pada UU Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 36 ayat (1). Berdasarkan Panduan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI Mata Pelajaran Penjasorkes yang disusun oleh Depdiknas tahun 2009, kesehatan reproduksi menjadi salah satu materi yang diberikan oleh guru kepada siswa SD kelas V pada rentang usia 10-11 tahun. Pendidikan kesehatan reproduksi penting bagi siswa putri karena mengalami kematangan reproduksi lebih cepat dari laki-laki. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan peranan guru Penjasorkes dalam memberikan pengetahuan dan tindakan, berkaitan dengan kesehatan reproduksi. Penelitian ini menggunakan dasar teori L.Green dengan 3 faktor pendukung perilaku, yaitu pemudah, pemungkin, dan penguat. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif. populasi pada penelitian ini 60 orang. melalui metode sampling purposive dan kriteria inklusi diperoleh 5 orang subyek penelitian. Pengambilan data primer melalui wawancara mendalam dan observasi, sedangkan data sekunder melalui arsip sekolah. alat bantu penelitian adalah pedoman wawancara mendalam dan alat perekam. uji validitas dengan pendekatan triangulasi. Uji reliabilitas dengan auditing data. Analisa data menggunakan analisis isi dengan reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Dalam prosesnya guru Penjasorkes tidak berperan menonjol untuk memberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi kepada subyek

penelitian. Guru Penjasorkes memiliki peran dalam memberikan perilaku yang baik mengenai pemeliharaan kesehatan reproduksi dengan menggunakan kamar mandi sesuai fungsinya. Kata Kunci: Kata kunci : peranan guru Penjasorkes, pendidikan kesehatan reproduksi, siswa kelas v sekolah dasar

http://eprints.undip.ac.id/28578/

You might also like