You are on page 1of 13

0

MAKALAH
HADITS I

Tentang
Tanggung Jawab Kepemimpinan







Oleh:
KELOMPOK VII
y BETRI ELIZA
y JASMIATI
y SATRIA EFENDI
y RISKA WULANDARI



Dosen Pembimbing : Drs. Ayun Roslim



SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH
SYEKH BURHANUDDIN PARIAMAN
2010


1

TANGGUNG JAWAB KEPEMIMPINAN

A. Setiap muslim pemimpin (LM : 1199)
Hadits nabi







Artinya: Abdullah bin Umar r.a berkata Rasulullah SAWt telah bersabda:
kalian semuanya adalah pemimpin (pemelihara) dan bertanggung jawab
terhadap kepemimpinannya, pemimpin akan ditanya tentang rakyat yang
dipimpinnya, suami pemimpin keluarganya dan akan ditanya tentang
keluarga yang dipimpinnya, isteri memelihara rumah suami dan anak-
anaknya dan akan ditanya tentang hal yang dipimpinnya. Seorang hamba
(buruh) memelihara harta majikannya dan ditanya tentang pemeliharannya.
Camkanlah bahwa kalian semua pemimpin dan akan dituntut (diminta
pertanggung jawaban) tentang hal yang dipimpinnya. (dikeluarkan oleh Imam
Bukhari dalam kitab budak, bab: dibencinya memperpanjang
perbudakan.

2

Penjelasan hadits
Hadits di atas sangat jelas menerangkan tentang seiap orang muslim
dalam berbagai posisi dan tingkatnya. Mulai tingkatan pemimpin rakyat
sampai tingkatan pengembala, bahkan sebenarnya tersirat sampaia tingkatan
pemimpin diri sendiri. Semua pasti memiliki tanggung jawab dan akan
diminta pertanggung jawabannya oleh Allah SWT, atas kepemimpinannya
kelak di akhirat.
Dengan demikain setiap orang islam haris berusaha untuk menjadi
pemimpin yang paling baik dan segala tindakannya disadari kepentingan
pribadi atau kepentingan golongan tertentu akan tatapi pemimpin yang adil
dan betul-betul memperhatikan dan berbuat sesuai dengan aspirasi rakyatnya,
sebagaimana diperintahkan Allah SWT dalam al Quran
T f Bb 0 X)BB
@=6Bb,
,

Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat
kebajikan: (QS. An Nahl : 90)

Dan firman Allah
b_C0, f Bb 1
fBb

Artinya : hendaklah kamu Berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang Berlaku adil. (Al Hujarat : 9)
3

Ayat di atas jelas sekali memerintahkan untuk berbuat adil kepada
setiap pemimpin apa saja dan dimana saja. Seorang raja misalnya harus
berusaha untuk berbuat seadil-adilnya dan sebijaksana mungkin sesuai dengan
perintah Allah SWt dalam memimpin rakyatnya sehingga hidup rakyatnya
sejahtera.
Sebaliknya apabila raja semena-mena, selalu bertindak sesuai
kemauannya, bukan didasarkan peraturan yang ada, rakyat akan sengsara,
dengan kata lain, pemimpin harus menciptakan keharmonisan antara dirinya
dengan rakyat sehingga ada timbal balik diantara keduanya. Itulah pemimpin
paling baik diantara keduanya. Itulah pemimpin baik sebagaimana sabda
Rasulullah SAW yang berbunyi.





Artinya
Auf bin Malik berkata, saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda
sebaik-baiknya pemimpinmu ialah yang kami cintai dan cinta padamu, dan
kamu doakan dan mereka mendoakanmu dan sejahat-jahatnya pemimpinmu
adalah yang kami benci dan mereka pun membenci kamu dan kamu kutuk dan
mereka mengutuk kamu. Sahabat berkata bolehkan kami menentang (melawan
4

mereka) beliau menjawab. Tidak selama mereka tetap menegakkan sholat (HR
Muslim)
Begitu pula para suami isteri pengembala dan siapa saja yang
memiliki tanggung jawab dalam memimpin harus berusaha untuk berlaku adil
dalam kepemimpinannya sehingga ia mendapat kemuliaan sebagaimana janji
Allah SWt yang disebutkan dalam salah satu hadits Nabi Muhammad SAW
bahwa para pemimpin seperti itu (yang adil) termasuk salah satu golongan dari
tujuh golongan yang akan memperoleh naungan dari Allah di hari kiamat,
yakni pada hari yang tidak ada naungan kecuali atas izin Allah SWT.
Dengan demimian, kebahagiaan dan pahala yang besar menunggu
para pemimpin yang adil, baik di dunia dan terutama di akhirat, sebaliknya

B. Pemimpin pelayan masyarakat
Hadits nabi









5

Artinya:
Khabar Maqal bin Yasar, dari Al Hasan ia berkata Ubaidillah bin Ziyad
menjenguk Ma aQal bin Yasar ketika ia sakit yang menyebabkan
kematiannya, lalu maqal berkata kepadanya: aku akan menyampaikan
kepadamu sebuah hadits yang telah aku dengan dari rasulullah, aku telah
mendengar Rasul SAW bersabda: tiada seorang hamba yang diberi amanah
rakyat oleh Allah, lalu ia tidak memeliharanya dengan baik, melainkan Allah
tidak akan merasakan padanya harumnya sorga (melainkan tidak mendapat
bau sorga) Dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam kitab hukum hal bab
orang-orang yang diberi amanat kepemipinan).
Penjelasan hadits
Dalam pandangan islam, seorang pemimpin adalah orang yang diberi
amanat oleh Allah SWt untuk memimpin rakyat yang di akhirat kelak akan
dimintai pertanggung jawabnya oleh Allah. Sebagaimana telah dijelaskan di
atas, dengan demikian, meskipun seorang pemimpin dapat meloloskan diri
dari tuntutan rakyatnya, karena ketidakadilannya ia tidak akan memapu
meloloskan diri dari tuntutan Allah kelak di akhirat.
Oleh karena itu seorang pemimpin hendaknya jangan menganggap
dirinya sebagai manusia super yang bebas berbuat dan memerintah apa saja
kepada rakyatnya, akan tetapi sebaliknya ia harus berusaha memposisikan
dirinya sebagai pelayan dan pengayom masyarakat.
Dalam hadits yang diterima dari Siti Aisyah dan diriwayatkan oleh
imam Muslim, Nabi SAW pernah berdoa, ya allah siapa yang menguasai
6

ssuatu dari urusan umatku, lalu mempersulit mereka, maka persulitlah baginya
dan siapa yang mengurus umatku dan berlemah lembut kepada mereka, maka
permudahlah baginya
Hal ini menunjukkan bahwa allah dan rasulNya sangat peduli terhadap
hamba-hambaNya, agar terjaga dari kezaliman para pemimpin yang kejam dan
tidak bertanggung jawab. Pemerintah yang kejam dan tidak bertanggung
jawab dikategorikan sebagai sejahat-jahatnya pemerintah sebagaimana sabda
rasul.




Artinya:
Dari Aid bin Amru RA ketika memasuki rumah Ubaidillah bin Ziyad ia
berkata: Hai anakku saya telah mendengar rasul SAW bersabda:
sesungguhnya sejahat-jahatnya pemerintah adalah pemerintah yang kejam,
maka janganlah kau tergolong dari mereka (muttafaqun alaih)
Menurut M Quraisy Shihab dari celah ayat-ayat al Quran ditemukan
sedikitnya dua pokok sifat yang harus disandang oleh seorang yang memikul
suatu jabatan yang berkaitan dengan hak-hak masyarakat sebagaimana firman
Allah.
,f ,@ @JBb
;_fBb J.Bb

7

Artinya : Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk
bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya". (QS. Al
Qashash : 26)

C. Batas ketaatan kepada pemimpin (LM : 1205, 1206)
Hadits nabi






Artinya
Hadits dari Abullah bin Umar bahwa Rasul SAW bersabda: seorang muslim
wajib mendengar dan taat kepada pemerintahnya dalam apa yang disetujui,
ataupun tidak setuju, kecuali jika diperintah berbuat maksiyat maka tidak
wajiblah mendengar dan mentaatinya. (HR Bukhari)

Hadits nabi




8



















Artinya
Hadits Ali RA bahwa Rasulullah SAW mengirim pasukan dan menyerahkan
kepemimpinannya kepada seorang sahabat dari golongan Anshar, tiba-tiba ia
marah kepada anak buahnya seraya berkata, tidaklah Nabi SAW telah
menyuruh kalian untuk taat kepadaku mereka menjawab benar, ia berkata /l
9

sekarang aku perintahkan kalian untuk mengumpulkan kayu dan menyalakan
api dan kemudian masuk ke dalamnya, maka mereka mengumpulkan kayu dan
menyalakan api, maka satu sama lain pandang memandang dan berkata kami
mengikuti Nabi SAW hanya karena takut dari api, apakah kami akan
memasukinya, kemudian tidak lama sesudah itu padamlah api tersebut dan
redalah kemarahannya. Kejadian itu diberitakan kepada nabi, maka nabi
bersabda: andaikan mereka masuk api itu, niscaya tidak akan keluar
selamanya. Sesungguhnya wajib taat kepada (HR. Bukhari)
Penjelasan hadits
Kedudukan seorang pemimpin sangat tinggi dalam agama islam,
sehingga ketaatan kepada mereka pun disejajarkan dengan ketaatan kepada
Allah dan rasulNya, namun demikian bukan berarti ketaatan yang tanpa batas
karena kewajiban taat kepada seorang pemimpin hanyalah dalam hal-hal yang
tidak berhubungan dengan kemaksiyatan (dosa). Apabila pemimpin
memerintahkan bawahannya untuk berbuat dosa, perintah itu tidak wajib
ditaati bahkan bawahannya harus mengingatkannya.






PENUTUP
10


A. Kesimpulan
Setiap orang muslim dalam berbagai posisi dan tingkatnya. Mulai
tingkatan pemimpin rakyat sampaui tingkatan pengembala, bahkan sebenarnya
tersirat sampai tingkatan pemimpin diri sendiri. Semua pasti memiliki
tanggung jawab dan akan dimintai pertanggung jawabannya oleh Allah SWT,
atas kepemimpinannya kelak di akhirat
Kedudukan seorang pemimpin sangat tinggi dalam agama islam,
sehingga ketaatan kepada merekapun disejajarkan dengan ketaatan kepada
allah dan rasulnya, namun demikian bukan berarti ketaatan yang tanpa batas
karena kewajiban taat kepada seorang pemimpin hanyalah dalam hal-hal yang
tidak berhubungan engan kemaksiyatan (dosa)
Oleh karena itu seorang pemimpin hendaknya jangan menganggap
dirinya sebagai manusia super yang bebas berbuat dan memerintah apa saja
kepada rakyatnya akan tetapi sebaliknya ia harus berusaha memposisikan
dirinya sebagai pelayan dan pengayom masyarakat.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat menginjak setiap muslim untuk dapat
mempersiapkan diri menjadi pemimpin yang diharapkan masyarakat yang bisa
menjalankan amanah sesuai dengan al Quran dan sunah

DAFTAR ISI
11


KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
TANGGUNG JAWAB KEPEMIMPINAN .................................................. 1
A. Setiap muslim pemimpin (LM : 1199) ............................................... 1
B. Pemimpin pelayan masyarakat ......................................................... 4
C. Batas ketaatan kepada pemimpin (LM : 1205, 1206) ........................ 7
PENUTUP ................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ...................................................................................... 10
B. Saran ................................................................................................ 10












KATA PENGANTAR
ii
12




Segala puji hanya milik Allah SWT. Dialah yang telah menganugerahkan
Al Quran sebagai hudan lin naas (petunjuk bagi seluruh manusia) dan rahmatan
lil alamin (rahmat bagi segenap alam). Shalawat dan salam semoga selalu kita
sampaikan kepada suri tauladan dan junjungan umat Islam sedunia, Nabi Besar
Muhammad Saw. Berkat perjuangan, keteguhan dan pengorbanan yang penuh
ikhlas dalam menegakkan syiar Islam sehingga mampu mengubah wajah dunia
kejahiliyahan menuju cahaya Islam yang mulia.
Ucapan terima kasih kami (penyusun makalah ini) haturkan kepada
pihak-pihak yang telah berjasa membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Akhirnya kami sangat mengharapkan saran, kritikan dan masukan demi
memperbaiki ketidaksempurnaan makalah ini karena tidak ada satu hal pun yang
sempurna di dunia ini. Hanya Allah lah yang Maha sempurna
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Amin

Pariaman, April 2010

Penulis

i

You might also like