You are on page 1of 26

PAJAK DI APOTEK

3/7/2012

Definisi pajak
iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (undangundang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan (Prof.Adriani) Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment (Prof. Soemitro) suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat imbalan yang langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan pemerintahan. Menurut perspektif ekonomi : beralihnya sumber daya dari sektor privat kepada sektor publik.

3/7/2012

Wajib pajak
Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan Kewajiban wajib pajak Wajib Pajak mempunyai kewajiban untuk mendaftarkan diri, melakukan sendiri penghitungan pembayaran dan pelaporan pajak terutangnya (sistem self assesment)
3/7/2012 3

Hak wajib pajak : Pengangsuran pembayaran Pengurangan PPh 25 Pengurangan PPB Pembebasan pajak Pajak ditanggung pemerintah Insentif perpajakan Penundaan pelaporan SPT tahunan Restitusi (pengembalian kelebihan pembayaran pajak) Keberatan, banding dan peninjauan kembali
3/7/2012 4

Pendaftaran : Wajib Pajak mempunyai kewajiban untuk mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Wajib Pajak Orang Pribadi yang wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP adalah : 1. Orang Pribadi yang menjalakan usaha atau pekerjaan bebas; 2. Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, yang memperoleh penghasilan diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) wajib mendaftarkan diri paling lambat pada akhir bulan berikutnya; 3. Wanita kawin yang dikenakan pajak secara terpisah, karena hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim atau dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta; 4. Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu yang mempunyai tempat usaha berbeda dengan tempat tinggal, selain wajib mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggalnya, juga diwajibkan mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan.

3/7/2012

Pembayaran dan Pelaporan


Setelah melakukan pendaftaran dan mendapatkan NPWP, Wajib Pajak mempunyai kewajiban untuk menghitung dan membayar pajak, yang selanjutnya melaporkan pajak terutangnya dalam bentuk Surat Pemberitahuan (SPT).
No. Jenis SPT Masa 1 PPh Pasal 21/26 2 PPh Pasal 25 Batas Waktu Pembayaran Tgl 10 bulan berikut setelah masa pajak berakhir Tgl 15 bulan berikut setelah masa pajak berakhir Tgl 25 bulan ketiga setelah berakhirnya tahun atau bagian tahun pajak 6 (enam) bulan sejak tanggal diterimanya SPPT Dilunasi pada saat terjadinya perolehan hak atas tanah dan atau bangunan Batas Waktu Pelaporan 20 hari setelah masa pajak berakhir 20 setelah masa pajak berakhir Akhir bulan ketiga setelah berakhirnya tahun atau bagian tahun pajak
-

Tahunan 1 PPh OP

2 3

PBB BPHTB

3/7/2012

Macam pajak (Berdasarkan


lembaga yang mengelola )
1. Pajak pusat dikelola oleh pemerintah pusat, yang dalam hal ini dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak, meliputi : - Pajak Penghasilan (PPh) - Pajak Pertambahan Nilai (PPN) - Pajak Penjualan Barang yang Tergolong Mewah (PPnBM) - Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) - Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) - Bea Meterai
3/7/2012 7

2. Pajak daerah dikelola oleh pemerintah daerah, yang dalam hal ini ditangani oleh Dinas Pendapatan Daerah, antara lain : a. Propinsi - Pajak Kendaraan Bermotor (baik di darat maupun diatas air) - Bea Balik Nama (BBN) Kendaraan Bermotor (baik di darat maupun diatas air) - Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di atas air - Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan b. Kabupaten - Pajak Hotel - Pajak Reklame - Pajak Restoran - Pajak Hiburan - Pajak Penerangan Jalan - Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

3/7/2012

NPWP
NPWP adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana yang merupakan tanda pengenal atau identitas bagi setiap Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajibannya di bidang perpajakan Fungsi NPWP : - sebagai sarana dalam administrasi perpajakan. - sebagai identitas Wajib Pajak. - menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi perpajakan. - dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan.

3/7/2012

Pembayaran pajak
Mekanisme pembayaran: Membayar sendiri 1) Pembayaran angsuran setiap bulan (PPh Pasal 25) Pembayaran PPh Pasal 25 yaitu pembayaran Pajak Penghasilan secara angsuran. Hal ini dimaksudkan untuk meringankan beban Wajib Pajak dalam melunasi pajak yang terutang dalam satu tahun pajak. Wajib Pajak diwajibkan untuk mengangsur pajak yang akan terutang pada akhir tahun dengan membayar sendiri angsuran pajak setiap bulan. 2) Pembayaran PPh Pasal 29 setelah akhir tahun; Pembayaran PPh Pasal 29 yaitu pelunasan Pajak Penghasilan yang dilakukan sendiri oleh Wajib Pajak pada akhir tahun pajak apabila pajak terutang untuk suatu tahun pajak lebih besar dari jumlah total pajak yang dibayar sendiri dan pajak yang dipotong atau dipungut pihak lain sebagai kredit pajak

3/7/2012

10

Melalui pemotongan dan pemungutan oleh pihak lain (PPh Pasal 4 (2), PPh Pasal 15, PPh Pasal 21, 22, dan 23, serta PPh Pasal 26). Pihak lain disini berupa : 1) Pemberi penghasilan; 2) Pemberi kerja; atau 3) Pihak lain yang ditunjuk atau ditetapkan oleh pemerintah. Pemungutan PPN oleh pihak penjual atau oleh pihak yang ditunjuk pemerintah. Pembayaran Pajak-pajak lainnya. 1) Pembayaran PBB yaitu pelunasan berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT). 2) Pembayaran BPHTB yaitu pelunasan pajak atas perolehan hak atas tanah dan bangunan. 3) Pembayaran Bea Meterai yaitu pelunasan pajak atas dokumen yang dapat dilakukan dengan cara menggunakan benda meterai berupa meterai tempel atau kertas bermeterai atau dengan cara lain seperti menggunakan mesin teraan.

3/7/2012

11

Pemotongan/pemungutan pajak
Selain pembayaran bulanan yang dilakukan sendiri, ada pembayaran bulanan yang dilakukan dengan mekanisme pemotongan/pemungutan yang dilakukan oleh pihak ketiga. Jenis pemotongan/pemungutan : PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Pasal 26, PPh Pasal 4 ayat 2, PPh pasal 15 dan PPN dan PPn BM.
3/7/2012 12

Jenis pajak penghasilan


-PPh Pasal 21 adalah pemotongan pajak yang dilakukan oleh pihak ke-3 sehubungan dengan penghasilan yang diterima oleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan (seperti gaji yang diterima oleh pegawai dipotong oleh perusahaan dimana dia bekerja). - PPh Pasal 22 adalah pemungutan pajak yang dilakukan oleh pihak ke-3 sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang, impor barang dan kegiatan usaha di bidang-bidang tertentu (seperti penyerahan barang oleh rekanan kepada bendaharawan pemerintah).

3/7/2012

13

- PPh Pasal 23 adalah pemotongan pajak yang dilakukan oleh pihak ke-3 sehubungan dengan penghasilan tertentu seperti : deviden, bunga, royalty, sewa, dan jasa yang diterima oleh WP badan dalam negeri, dan BUT. - PPh Pasal 26 adalah pemotongan pajak yang dilakukan oleh pihak ke-3 sehubungan dengan penghasilan yang diterima oleh WP luar negeri. - PPh Final (Pasal 4 ayat (2)) Ada beberapa penghasilan yang dikenakan PPh Final. Yang dimaksud final disini bahwa pajak yang dipotong, dipungut oleh pihak ketiga atau dibayar sendiri tidak dapat dikreditkan (bukan pembayaran di muka) terhadap utang pajak pada akhir tahun dalam penghitungan pajak penghasilan pada SPT Tahunan. Beberapa contoh penghasilan yang dikenakan PPh final : bunga deposito, penjualan tanah dan bangunan, persewaan tanah dan bangunan, hadiah undian, bunga obligasi dsb. - PPh Pasal 15 adalah pemotongan pajak penghasilan yang dilakukan oleh Wajib Pajak tertentu yang menggunakan norma penghitungan khusus, antara lain perusahaan pelayaran atau penerbangan international, perusahaan asuransi luar negeri, perusahaan pengeboran minyak, gas dan panas bumi, perusahaan dagang asing, perusahaan yang melakukan investasi dalam bentuk bangun guna serah.

3/7/2012

14

Pelaporan pajak
Fungsi surat pemberitahuan (SPT): - sarana bagi Wajib Pajak di dalam melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang. - Melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak baik yang dilakukan Wajib Pajak sendiri maupun melalui mekanisme pemotongan dan pemungutan yang dilakukan oleh pihak ke-3, melaporkan harta dan kewajiban, dan pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan dan pemungutan pajak yang telah dilakukan Pelaporan pajak disampaikan ke KPP atau KP4/KP2KP dimana Wajib Pajak terdaftar.

3/7/2012

15

Macam SPT
SPT Masa, yaitu SPT yang digunakan untuk melakukan pelaporan atas pembayaran pajak bulanan. Ada beberapa SPT Masa : - PPh Pasal 21, - PPh Pasal 22, - PPh Pasal 23, - PPh Pasal 25, - PPh Pasal 26, - PPh Pasal 4 (2) - PPh Pasal 15 - PPN dan PPnBM - Pemungut PPN SPT Tahunan, yaitu SPT yang digunakan untuk pelaporan tahunan. Ada beberapa jenis SPT Tahunan : - Badan - Orang Pribadi - Pasal 21

3/7/2012

16

Pajak di Apotek
PPN (pembelian barang) PPh 21 (penghasilan karyawan dan pemilik) PPh 25 (angsuran pajak penghasilan) PPh 28 (pengembalian kelebihan pembayaran angsuran pajak penghasilan) PPh 29 (penambahan kekurangan pembayaran angsuran pajak penghasilan) PBB (pajak atas bangunan apotek) Pajak kendaraan bermotor (kendaraan milik apotek) Pajak reklame (pajak atas pemasangan papan nama)

3/7/2012

17

PPN
PPN (pajak pertambahan nilai) di Apotek dikenakan atas dasar penyerahan Barang Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha Cara menghitung :

PPN = Tarif pajak x DPP


Tarif pajak : 10% DPP (dasar pengenaan pajak) : harga jual barang Contoh :
PBF A menjual sediaan farmasi kepada Apotek B dengan harga Jual Rp. 25.000.000,00 . PPN yang terutang yang dipungut oleh PKP A = 10% x Rp. 25.000.000,00 = Rp. 2.500.000,00 PPN sebesar Rp. 2.500.000,00 tersebut merupakan Pajak Keluaran yang dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak A.
3/7/2012 18

PBB
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah Pajak Negara yang dikenakan terhadap bumi dan atau bangunan Rumus penghitungan :

PBB = Tarif x NJKP

NJKP (nilai jual kena pajak) : apabila NJOP-nya > Rp. l .000.000.000,00 adalah 40% - apabila NJOP-nya <Rp. l .000.000.000,00 adalah 20% Tarif pajak : 0,5% Jika NJKP = 40% x (NJOP - NJOPTKP) maka besarnya PBB = 0,5% x 40% x (NJOP - NJOPTKP) = 0,2%x (NJOP-NJOPTKP) Jika NJKP = 20% x (NJOP - NJOPTKP) maka besarnya PBB = 0,5% x 20% x (NJOP - NJOPTKP) = 0,1 %x (NJOP -NJOPTKP) NJOPTKP (nilai jual objek pajak tidak kena pajak) : dihitung berdasarkan nilai jual bangunan, ada ketentuan tarif berdasarkan kelas dan golongan bangunan Contoh : Bangunan Apotek seniilai Rp. 200.000.000,00 (NJOP) PBB = 0,1%x(200.000.000 4.200.000) = Rp. 195.800,19

3/7/2012

PPH 21
Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan Pemotong PPh Pasal 21 a. Pemberi kerja yang terdiri dari orang pribadi dan badan. b. Bendahara pemerintah baik Pusat maupun Daerah c. Dana pensiun atau badan lain seperti Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), PT Taspen, PT ASABRI. d. Perusahaan dan bentuk usaha tetap. e. Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas. f. Penyelenggara kegiatan. Penerima penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 a. Pegawai tetap. b. Tenaga lepas (seniman, olahragawan, penceramah, pemberi jasa, pengelola proyek, peserta perlombaan, petugas dinas luar asuransi), distributor MLM/direct selling dan kegiatan sejenis. c. Penerima pensiun, mantan pegawai, termasuk orang pribadi atau ahli warisnya yang menerima Tabungan Hari Tua atau Jaminan Hari Tua. d. Penerima honorarium. e. Penerima upah. f. Tenaga ahli (Pengacara, Akuntan, Arsitek, Dokter, Konsultan, Notaris, Penilai, dan Aktuaris).

3/7/2012

20

Tarif pajak penghasilan


Wajib pajak orang pribadi dalam negeri
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Sampai dengan Rp. 50.000.000,Diatas Rp. 50.000.000,- sampai dengan Rp. 250.000.000,Diatas Rp. 250.000.000,- sampai dengan Rp. 500.000.000,Diatas Rp. 500.000.000,Tarif Deviden Tidak memiliki NPWP (Untuk PPh Pasal 21) Tarif Pajak 5% 15% 25% 30%

10% 20% lebih tinggi dari yang seharusnya Tidak mempunyai NPWP untuk yang dipungut /potong(Untuk 100% lebih tinggi dari PPh Pasal 23) yang seharusnya Pembayaran Fiskal untuk yang punya NPWP Gratis

Wajib pajak badan dalam negeri dan badan usaha tetap


Tahun 2009 2010 dan selanjutnya PT yang 40% sahamnya diperdagangkan di bursa efek Peredaran bruto sampai dengan Rp. 50.000.000.000 Tarif Pajak 28% 25% 5% lebih rendah dari yang seharusnya Pengurangan 50% dari yang seharusnya

3/7/2012

21

PTKP (pendapatan tidak kena pajak)


No Keterangan 1. Diri Wajib Pajak Orang Pribadi 2. Tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin 3. Tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami. 4. Tambahan untuk setiap anggota keturunan sedarah semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang diatnggung sepenuhnya , maksimal 3 orang untuk setiap keluarga Setahun Rp. 15.840.000,Rp. 1.320.000,Rp. 15.840.000,Rp. 1.320.000,-

3/7/2012

22

Contoh penghitungan PPH 21


1. Pajak penghasilan pemilik (perorangan) atas laba usaha apotek Laporan rugi-laba : - Pendapatan tahun x Rp 555.000.000,- Pengeluaran tahun x Rp 500.000.000,- Laba kotor Rp 55.000.000,Pajak Penghasilan (pribadi) 5% x Rp 50.000.000 Rp 2.500.000,15% x Rp 5.000.000 Rp 750.000,- + Jumlah pajak Rp 3.250.000,Laba bersih Rp 51.250.000 (laba kotor pajak) Pendapatan (penjualan sediaan farmasi dan komoditi lain, diskon, bonus, display, dll.) Pengeluaran (pembelian barang, gaji bonus karyawan, biaya telpon-listrikair, pembayaran kredit, bunga kredit dan pengeluaran lain)
3/7/2012 23

2. Pajak penghasilan pemilik (badan) atas laba usaha apotek Laporan rugi-laba : - Pendapatan tahun x Rp 555.000.000,- Pengeluaran tahun x Rp 500.000.000,- Laba kotor Rp 55.000.000,Pajak Penghasilan (badan) 25% x Rp 55.000.000 Rp 13.750.000,pengurangan (50%) Rp 6.875.000,- + Jumlah pajak Rp 6.875.000,Laba bersih Rp 48.125.000 (laba kotor pajak) Pendapatan (penjualan sediaan farmasi dan komoditi lain, diskon, bonus, display, dll.) Pengeluaran (pembelian barang, gaji bonus karyawan, biaya telpon-listrikair, pembayaran kredit, bunga kredit dan pengeluaran lain)
3/7/2012 24

3. Pajak penghasilan karyawan Tuan Apoteker (menikah dan 3 orang anak) Gaji = Rp 2.500.000 perbulan PTKP = (wajib pajak + WP kawin + 3 orang anak) = Rp 15.840.000 + Rp 1.320.000 + Rp 3.960.000 = Rp 21.120.000 pertahun Penghasilan bruto = Rp 2.500.000 x 12 bln = Rp 30.000.000 pertahun Biaya Jabatan = 5 % x Penghasilan bruto = 5 % x Rp.30.000.000 = Rp. 1.500.000 Penghasilan netto = Penghasilan bruto Biaya Jabatan = Rp. 30.000.000 Rp. 1.500.000 = Rp. 28.500.000 PKP = Penghasilan netto PTKP = Rp. 28.500.000 Rp. 21.120.000 = Rp. 7.380.000/tahun Tarif Pajak = tarif pajak pribadi x PKP = 5 % x Rp. 7.380.000 = Rp. 369.000/tahun = Rp. 30.750/bulan
3/7/2012 25

4. Pajak penghasilan karyawan


Ny. Aping (penghasilan terpisah dari suami, anak menjadi tanggungan suami)

Gaji = Rp 1.500.000,- perbulan PTKP = Rp 15.840.000.00,- pertahun (wajib pajak) Penghasilan bruto = Rp 1.500.000 x 12 bln = Rp 18.000.000 pertahun Biaya Jabatan = 5 % x Penghasilan bruto = 5 % x Rp. 18.000.000 = Rp. 900.000 Penghasilan netto = Penghasilan bruto Biaya Jabatan = Rp. 18.000.000 Rp. 900.000 = Rp. 17.100.000 PKP = Penghasilan netto PTKP = Rp. 17.100.000 Rp. 15.840.000 = Rp. 1.260.000/tahun Tarif Pajak = tarif pajak pribadi x PKP = 5 % x Rp. 1.260.000 = Rp. 63.000/tahun = Rp. 5.250/bulan
3/7/2012 26

You might also like