You are on page 1of 17

BAB I PENDAHULUAN Unsur-unsur dalam sistem periodik dapat dikelompokkan dalam perioda dan golongan.

Unsur golongan A disebut unsur-unsur representativ (unsur-unsur utama) yang terdiri dari 8 golongan 1 A VIII A. Unsur-unsur golongan B disebut unsur-unsur transisi yang terdiri dari 8 golongan 1BVIIIB (Anonymous1, 2011) Unsur-unsur transisi adalah unsure yang terletak antara unsur golongan alkali tanah dan golongan boron, merupakan unsur logam, dan merupakan unsur-unsur blok d dalam sistem periodik. Sifat-sifat yang khas dari unsur transisi yaitu mempunyai berbagai bilangan oksidasi. Dalam bentuk logamnya umumnya bersifat Keras, tahan panas,Penghantar panas dan listrik yang baik dan Bersifat inert (Trisnamiarti,1986)

(Anonymous 2, 2012) Unsur- unsur transisi merupakan logam, memiliki sifat-sifat yaitu konduktor panas dan merupakan konduktor listrik yang baik . logam transisi memberikan warna dan bersifat paramagnetik pada banyak senyawa karena kulitnya yang hanya terisi sebagian ( Cotton and Wilkinson, 1986). Berikut ini adalah berbagai logam transisi perioda pertama beserta konfigurasi electron dan orbital nya (Nasrul,2010) :

Beberapa sifat logam transisi dapat dilihat pada tabel berikut (Darjito,2012) :

Titanium adalah sebuah unsure kimia dalam tabel periodik yang memiliki symbol Ti dan nomor atom 22. Dia merupakan logam transisi yang ringan,kuat,berkilau,tahan korosi (termasuk tahan terhadap air laut dan klorin dengan warna putih metalik keperakan. Titanium mempunyai struktur electron 3d24s2 . Titanium relative melimpah dalam kulit bumi (0,6 %). Bijih-bijih yang utama adalah ilmenite FeTiO3, dan rutile, salah satu dari beberapa jenis Kristal TiO2. Logamnya tidak dapat dibuat dengan mereduksi TiO2 oleh C, karena dihasilkan karbida yang sangat stabil. Titanium lebih ringan daripada logam lain yang sifat-sifat mekanik dan termalnya serupa, dan luar biasa tahan terhadap terhadap korosi. Titanium larut dalam HCl panas memberikan kompleks kloro TiIII, dan dalam HF atau HNO3 + HF memberikan kompleks floro, HNO3 panas menghasilkan oksida hidrat (Cotton and Wilkinson, 1986). Streokimia yang paling penting dalam senyawaan titanium adalah sebagai berikut (Cotton and Wilkinson, 1986).: TiII dan TiIII berstruktur octahedral kebanyakan dalam larutan

TiIV berstruktur tetrahedral dalam TiCl4, Ti(CH2Ph)4 dan sebagainya serta Berstruktur octahedral dalam TiO2 dan kompleks TiIV . Senyawaan Biner untuk Titanium tetraklorida, merupakan cairan tidak berwarna (dalam kurung titik didih 136 C ) mempunyai bau menusuk, berasap dengan kuat dalam udara basah, dan terhidrolisis secara kuat tetapi tidak keras oleh air (Cotton and Wilkinson, 1986): TiCl4 + 2H2O TiO2 + 4HCl

Dengan kurangnya air, atau pada penambahan TiCl4 pada larutan HCl (Aq) terbentuk spesiesspesies yang terhidrolisis sebagian. Titanium oksida me mpunyai tiga bentuk Kristal rutile, anatase, dan brookite semuanya berada dalam alam. Dioksidanya yang dalam jumlah besar digunakan sebagai pigmen putih dalam cat dibuat melalui TiCl4 dalam fase uap dengan oksigen. Endapan yang diperoleh melalui penambahan OH- kepada larutan TiIV paling baik dianggap sebagai TiO2 hidrat, bukan hidroksida sejati. Materi ini bersifat amfoter dan larut dalam NaOH pekat. Komplek Titanium (IV) : Kompleks Anion. Larutan yang diperoleh dengan melarutkan logam atau oksida hidrat dalam larutan akua HF mengandung ions kompleks fluoro,terutama TiF62- yang dapat diisolasi sebagai garam berkristal. Dalam larutan akua HCl,TiCl4 memberikan anion kompleks okso yang kuning, namun dari larutan dari yang dijenuhi dengan gas HCl,dapat diperoleh garam dari ion [TiCl6]2- (Cotton and Wilkinson, 1986). Kompleks perokso. Salah satu reaksi yang paling khas bagi larutan akua Ti adalah tumbuhnya warna jingga yang jelas pada penambahan H2O2. Reaksi ini dapat digunakan untuk penentuan secara kolorimetri bagi Ti ataupun bagi H2O2, dibawah PH 1, spesies utamanya adalah [Ti(O2)(OH)aq]+ (Cotton and Wilkinson, 1986). 3

Titanium adalah unsur terbanyak ke sembilan di kerak bumi dan terdistribusi secara luas. Karena afinitasnya yang besar terhadap oksigen dan unsur lain, titanium tidak terdapat dalam bentuk logam statis di alam, tetapi dalam bentuk mineral yang stabil. Bentuk umum mineral titanium adalah ilmenite dan rutile dalam bentuk titanium dioksida ( The International Programme on Chemical Safety (IPCS), 1982). Titanium merupakan logam yang paling tahan korosi. Logam ini sangat reaktif, dan sifat ini sangat menguntungkan, karena oksida yang terbentuk pada permukaan (TiO2) sangat stabil dan mempunyai passivating effect terhadap logam (Noort R. V.,2002) Vanadium merupakan unsur Golongan V. Vanadium terdapat dalam minyak tanah dari Venezuela, dan diperoleh kembali sebagai V2O5 dari debu asap setelah pembakaran. Vanadium murni jarang ditemukan, karena vanadium cukup reaktif terhadap O2, N2, dan C pada suhu tinggi yang digunakan dalam proses metalurgi. Kegunaan utama vanadium secara komersial adalah dalam aliasi baja (ferrovanadium) dan besi tuang, yang memberikan sifat dapat diulur dan tahan getaran. Vanadium merupakan logam yang tahan terhadap udara, asam, dan basa, bukan pengoksidasi selain HF pada suhu ruang. Logam ini larut dalam HNO 3, H2SO4 pekat, dan air raja (Cotton and Wilkinson, 1986). Untuk senyawa Vanadium Halida, dengan tingkat oksidasi paling tinggi dikenal VF5, merupakan cairan tidak berwarna dan memiliki titik leleh 480C. Mempunyai rantai oktahedra VF6 yang dihubungkan oleh jembatan-jembatan cis-V-F-V, dalam uapnya merupakan monomer. Vanadium Oksidasi (V2O5), diperoleh melalui penambahan H2SO4 encer dalam larutan amonium vanadat yang memberikan endapan merah bata. Oksida ini bersifat asam dan larut dalam pengasaman, terjadi deretan reaksi yang melibatkan pembuatan anion hidrokso. Dalam larutan yang sangat asam terbentuk larutan ion dioksovanadium(V) (VO2+. Ion Oksovanadium dan Kompleks, kedua anion okso, VO2+ dan VO2+ dapat membentuk senyawa kompleks, yang memperlihatkan pita Raman dan Inframerah yang khas bagi gugus M=O. Gugus VO 2+ adalah angular. Contoh: cis-[ VO2Cl4]3-, cis-[ VO2EDTA]3- dan cis-[ VO2ox2]3-. Senyawa Oksovanadium (IV) atau vanadil diantara spesies vanadium yaitu paling stabil, dan satuan VO tetap ada melalui bebagai reaksi kimia. Larutan V3+ dapat teroksidasi di udara, sedangkan VVmudah teroksidasi oleh zat pereduksi lemah membentuk ion oksovanadium(IV) [VO(H2O)5]2+ berwarna biru (Cotton and Wilkinson, 1986) : VO2+ + 2H+ + e = V3+ + H2O VO2+ + 2H+ + e = V2+ + H2O E0 = 0,34 V E0 = 1,0 V

Penambahan basa pada [VO(H2O)5]2+ memberikan oksida hidrat VO(OH)2 berwarna kuning, yang dapat larut kembali dalam asam. Sedangkan untuk senyawa oksovanadium(IV) bisa terkoordinasi -5 piramid bujur sangkar (24-II) atau koordinasi -6 dalam bentuk oktahedron. Ikatan VO berukuran pendek (1,56-1,59) sehingga ikatan Vodapat dianggap ikatan rangkap, dengan komponen timbul dari arus elektron O (P ) V(d ) (Cotton and Wilkinson, 1986). 4

Reduksi elektrolit atau reduksi kimia larutan asam vanadat atau larutan VIV memberikan larutan VIII yang cukup mudah teroksidasi menjadi VO2+. Garam berkristal dapat diperoleh, Penambahan OH- mengendapkan oksida hidrat V2O3 (Cotton and Wilkinson, 1986). Beberapa proses untuk memperoleh logam titanium : (Darjito, 2012) 1. Proses Kroll Prinsip : - Mineral Ti direaksikan dengan gas klor dan karbon pada nyala merah TiCl4.
- Didestilasi untuk menghilangkan FeCl3 - Direduksi dengan Mg pada 8000C dengan atmosfer Argon. MgCl2 berlebih

diuapkan pada 10000C 2. Proses van Arkel de Boer Prinsip : - Direaksikan sebagai TiI4 - Proses pemurnian melalui evaporator - Skala laboratorium Beberapa proses sintesis halida vanadium (Darjito,2012):

BAB II PEMBAHASAN
1. Bagaimana sifat-sifat unsur transisi Ti dan V?

Pada sistem periodik unsur, yang termasuk dalam golongan transisi adalah unsur-unsur golongan B, dimulai dari IB VIIB dan VIII. Sesuai dengan pengisian elektron pada subkulitnya, unsur ini termasuk unsur blok d, yaitu unsur-unsur dengan elektron valensi yang terletak pada subkulit d dalam konfigurasi elektronnya. Unsur unsur transisi pada periode 4, yang terdiri dari skandium (Sc), titanium (Ti), vanadium (V), krom (Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), dan seng (Zn). 1. Sifat Logam Transisi (Anonymous3, 2012) Semua unsur transisi adalah logam, yang bersifat lunak, mengkilap, dan penghantar listrik dan panas yang baik. Perak merupakan unsur transisi yang mempunyai konduktivitas listrik paling tinggi pada suhu kamar dan tembaga di tempat kedua. Dibandingkan dengan golongan IA dan IIA, unsur logam transisi lebih keras, punya titik leleh, titik didih, dan kerapatan lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena unsur transisi berbagi elektron pada kulit d dan s, sehingga ikatannya semakin kuat. 2. Sifat Kemagnetan (Anonymous3, 2012) Setiap atom dan molekul mempunyai sifat magnetik, yaitu paramagnetik, di mana atom, molekul, atau ion sedikit dapat ditarik oleh medan magnet karena ada elektron 6

yang tidak berpasangan pada orbitalnya dan diamagnetik, di mana atom, molekul, atau ion dapat ditolak oleh medan magnet karena seluruh elektron pada orbitnya berpasangan. Sedangkan pada umumnya unsur-unsur transisi bersifat paramagnetik karena mempunyai elektron yang tidak berpasangan pada orbital-orbital d-nya. Sifat paramagnetik ini akan semakin kuat jika jumlah elektron yang tidak berpasangan pada orbitalnya semakin banyak. Logam Sc, Ti, V, Cr, dan Mn bersifat paramagnetik, sedangkan Cu dan Zn bersifat diamagnetik. Untuk Fe, Co, dan Ni bersifat feromagnetik, yaitu kondisi yang sama dengan paramagnetik hanya saja dalam keadaan padat. Kelimpahan (Anonymous5, 2012) Titanium Kelimpahan : o Ilmenite o Rutil Beberapa proses untuk memperoleh logam titanium : o Proses Kroll o Proses van Arkel de Boer Beberapa sifat dari logam titanium : o Logamnya berstruktur heksagonal memiliki kemiripan sifat dengan logam besi dan nikel. o Keras, tahan panas (mp 16800C, bp 32600C) o Penghantar panas dan listrik yang baik. o Tahan terhadap korosi, sehingga banyak digunakan untuk mesin turbin, industri kimia, pesawat terbang, dan peralatan laut. o Meskipun merupakan unsur yang tidak reaktip dapat bereaksi dengan unsur-unsur non logam seperti : hidrogen (H2), Halogen, oksigen, nitrogen, karbon, boron, silikon dan sulfur pada temperatur tertentu.

Vanadium KELIMPAHAN : o o o o Patronite (kompleks sulfida) Vanadinite Carnotite Bijih Uranium

Beberapa sifat dari logam vanadium: o o o Keras, tahan terhadap korosi Pada keadaan massive tahan terhadap udara, air, basa, asam non oksidator. Larut dalam asam nitrat dan aquaregia.

o Pada kondisi temperatur terkontrol dapat bereaksi dengan oksigen (V2O5) dan nitrogen nitrida (VN) 2. Bagaimana Keadaan warna unsur transisi dan bilangan oksidasinya? Warna Unsur Transisi Beserta Bilangan Oksidasi nya (Anonymous3, 2012)

1. Bilangan Oksidasi Tidak seperti golongan IA dan IIA yang hanya mempunyai bilangan oksidasi +1 dan +2, unsur-unsur logam transisi mempunyai beberapa bilangan oksidasi. Seperti vanadium yang punya bilangan oksidasi +2, +3, dan +4. Beberapa senyawa yang terbentuk sesuai dengan tingkat oksidasinya. (Darjito,2012) a. Tingkat oksidasi < 2, umumnya membentuk senyawa-senyawa dengan liganligan : (1) Ligan-ligan seperti CO, NO, PR, CN-, 2,2bipyridin 6 C = 1s22s22p2
8

O = 1s22s22p4

(2) Berinteraksi dengan ligan-ligan organik membentuk senyawa organologam (asetilene, etilene, benzena, siklopentadienil, siklobutadiene) Contoh : ( 6-C6H6)Cr(CO)3, ( 5-C5H5)2TiIVCl2 (3) Berinteraksi dengan hidrogen dengan ikatan M-H Contoh : H2Fe(PF3)4

b.

Tingkat Oksidasi 2 Biasanya membentuk senyawaan biner dengan sifat : Biasanya bersifat ionik Oksidanya (MO), bersifat basa Memiliki struktur NaCl Mampu membentuk kompleks Aquo, dengan jalan mereaksikan, logam, oksida, karbonat dalam larutan asam dan melalui reduksi katalitik. - Kompleks aquo dari logam-logam transisi biasanya memberikan warna yang khas. - Garam-garam terhidrat dengan anion biasanya mengandung [M(H2O)6]2-, contoh : Cr(ClO4)2.6H2O, Mn(ClO4)2.6H2O, FeF2.8H2O Namun beberapa halida hidrat tertentu tidak mengandung ion aquo. Contoh : VCl2.4H2O MnCl2.4H2O trans -VCl2(H2O)4 Cis MnCl2(H2O)2

- Ligan-ligan H2O dari kompleks aqou dapat disubtitusi oleh ligan-ligan

seperti : NH3, etilen diamin, EDTA4-, CN-, asetil asetonat.


- Secara umum bentuk kompleksnya adalah oktahedral kecuali untuk ion Cu2+

dan Cr2+ biasanya terjadi penyimpangan akibat efek John-Teller.


- Penambahan OH- dalam larutan M2+ menghasilkan hidroksida dan ada yang

diperoleh dalam bentuk kristal seperti : Fe(OH)2 dan Ni(OH)2.


- Dengan HCO3-, CO32- akan didapatkan endapan karbonat.

c. Tingkat Oksidasi 3 - Beberapa senyawaan bersifat stabil terhadap air, kecuali kompleks dari logam Cu. - Flourida (MF3) dan oksidanya (M2O3) bersifat ionik. - Senyawaan klorida, bromida, iodida dan sulfida bersifat kovalen. - Unsur-unsur Ti Co membentuk ion-ion oktahedral [M(H2O)]3+ 1. Ion Co3+ dan Mn3+ mudah direduksi oleh air. 2. Ion Ti3+ dan V3+ teroksidasi oleh udara. Penambahan OH- dalam larutan menghasilkan oksida hidrat. - Dalam larutan halida cukup pekat, terbentuk komplek-komplek ion seperti : [MCl(H2O)5]2+, [MCl(H2O)4]+. 10

- Garam-garam kristal dari V, Fe, dan Cr biasanya berasal dari jenis trans

[VCl2(H2O)4]+Cl-.2H2O. - Kebanyakan kompleks M3+ yang bersifat anion, kation dan netral membentuk oktahedral. - Halida MX3 berlaku sebagai asam Lewis - Hal khusus mengenai ion M3+ ialah pembentukan karboksilat basa, dimana ion karboksilat bertindak sebagai jembatan anion.

d.

Tingkat oksidasi 4 - Beberapa contoh senyawaannya antara lain : TiO2, TiCl4, VCl4, VO2+ (Vanadil) dapat berperilaku seperti M2+. - Logam-logam dengan tingkat oksidasi 4 dapat membentuk senyawaan kompleks yang bersifat kation, netral dan anion tergantung ligannya. - Diluar unsur Ti dan V, umumnya dikenal sebagai komplek fluoro, dan anion okso. - Beberapa kompleks tetrahedral dapat dibentuk dengan ligan : - OR, - NR2, - CR3, seperti : Cr(OCMe3)4 e. Tingkat oksidasi 5, dikenal untuk unsur-unsur V, Cr, Mn, dan Fe dalam kompleks flouro, amin okso, misal : CrF5, KmnO4, dan K2FeO4 dan semuanya merupakan zat pengoksidasi yang kuat.

2. Ion Berwarna Tingkat energi elektron pada unsur-unsur transisi yang hampir sama menyebabkan timbulnya warna pada ion-ion logam transisi. Hal ini terjadi karena elektron dapat bergerak ke tingkat yang lebih tinggi dengan mengabsorpsi sinar tampak. Pada golongan transisi, subkulit 3d yang belum terisi penuh menyebabkan elektron pada subkulit itu menyerap energi cahaya, sehingga elektronnya tereksitasi dan memancarkan energi cahaya dengan warna yang sesuai dengan warna cahaya yang dapat dipantulkan pada saat kembali ke keadaan dasar. Misalnya Ti2+ berwarna ungu, Ti4+ tidak berwarna, Co2+ berwarna merah muda, Co3+ berwarna biru, dan lain sebagainya. 11

3. Reaksi apa saja yang bisa terjadi pada Titanium dan Vanadium?

Titanium (Anonymous4, 2012) Reaksi dengan Air Titanium akan bereaksi dengan air membentuk Titanium dioksida dan hydrogen. Ti(s) + 2H2O(g) TiO2(s) + 2H2(g) Reaksi dengan Udara Titanium dibakar di udara akan menghasilkan Titanium dioksida dengan nyala putih yang terang Ti(s) + O2(g) TiO2(s)

Titanium dibakar dengan Nitrogen murni akan menghasilkan Titanium Nitrida. 2Ti(s) + N2(g) TiN(s) Reaksi dengan Halogen Reaksi Titanium dengan Halogen menghasilkan Titanium Halida. Reaksi dengan Fluor berlangsung pada suhu 200C.

Ti(s) + 2F2(s) TiF4(s) Ti(s) + 2Cl2(g) TiCl4(s) Ti(s) + 2Br2(l) TiBr4(s) Ti(s) + 2I2(s) TiI4(s)

Reaksi dengan Asam Logam Titanium tidak bereaksi dengan asam mineral pada temperatur normal tetapi dengan asam hidrofluorik yang panas membentuk kompleks anion (TiF6)32Ti(s) + 2HF (aq) 2(TiF6)3-(aq) + 3 H2(g) + 6 H+(aq)

Reaksi dengan Basa Titanium tidak bereaksi dengan alkali pada temperatur normal, tetapi pada keadaan panas.

Vanadium 12

Senyawa Biner
o

Halida, halida dengan tingkat oksidasi +5 VF5 (merupakan cairan tak berwarna (titik leleh 480C). VCl4 diperoleh dengan mereaksikan logam vanadium dengan gas klor (Cl2), pada kondisi penyimpanan dapat kehilangan Cl. VCl4(Merah) VCl3(ungu) VCl2(hijau pucat)

Vanadium Oksida (V2O5) diperoleh melalui penambahan H2SO4 encer dalam larutan amonium vanadat. 2NH4VO3 V2O5 + 2 NH3 + H2O

Vanadat dibuat dengan melarutkan vanadium pentoksida pada larutan NaOH V2O5 + NaOH VO43- + Na+

o Vanadium oxo halida Contoh :

VOX3 (X = F, Cl, Br), VO2F, VO2Cl, VOF3, dibuat dengan mereaksikan antara V2O5 dengan F2 pada temperatur tertentu. Ion dioksovanadium dan vanadium kompleks. Dibuat melalui pengasaman ion vanadat VO43- + H+ VO2+ + (VO2(H2O)4]+

4. Apa saja kegunaan Unsur Transisi Ti dan V ?

Beberapa kegunaan unsur-unsur transisi: Skandium, digunakan pada lampu intensitas tinggi. Titanium, digunakan pada industri pesawat terbang dan industri kimia (pemutih kertas, kaca, keramik, dan kosmetik). o Kira-kira 95% hasil Titanium digunakan dalam bentuk Titanium dioksida (TiO2),sejenis pigmen putih terang yang kekal dengan kuasa liputan yang baik untuk cat, kertas, obat gigi, dan plastik.

13

o Alloy Titanium digunakan dalam pesawat, plat perisai, kapal angkatan laut, peluru berpandu. Dapat juga digunakan dalam perkakas dapur dan bingkai kaca (yang nilai ekonomisnya tinggi). o Titanium yang dialloykan bersama Vanadium digunakan dalam kulit luaran pesawat terbang, peralatan pendaratan, dan saluran hidrolik. o Karena daya tahannya yang baik terhadap air laut, Titanium digunakan sebagai pemanas-pendingin akuarium air asin dan pisau juru selam.
o

Di Rusia, Titanium menjadi bahan utama dalm pembuatan kapal angkatan perang termasuk kapal selam seperti kelas Alfa, Mike dan juga Typhoon karena kekuatannya terhadap air laut.

o Bahan utama batu permata buatan manusia yang secara relatif agak lembut. o Titanium tetraklorida (TiCl4), cairan tidak berwarna yang digunakan untuk melapisi kaca. o Titanium dioksida (TiO2) digunakan dalam pelindung matahari karena ketahanannya terhadap ultra ungu. o Digunakan dalam implant penggantian sendi karena sifat lengainya secara fisiologi. o Titanium digunakan untuk peralatan operasi. o Karena kelengaiannya dan menghasilkan warna yang menarik menjadikan logam ini populer untuk menindik badan. o Digunakan dalam implant gigi karena kemampuannya yang luar biasa untuk berpadu dengan tulang hidup ( osseointegrate ). o Titanium bias dianodkan untuk menghasilkan beraneka warna. Vanadium, digunakan sebagai katalis pada pembuatan asam sulfat. Pembuatan vanadium sebagian besar digunakan untuk pembuatan baja. Dalam penggunaannya vanadium dibentuk sebagai logam campuran besi. Ferovanadium mengandung 35% - 95% vanadium yang dihasilkan dengan mereduksi V2O5 dengan pereduksi campuran silicon dan besi. Silikon dioksida (SiO2) yang dihasilkan direaksikan dengan kalsium oksida (CaO) membentuk kerak CaSiO3 (l). Kemudian dipisahkan antara kerak dengan ferovanadium 14

2 V2O5 (s) + 5 Si (s) {4 V (s) + Fe (s)} + 5 SiO2 (s) Ferovanadium SiO2 (s) + CaO (s) CaSiO3 (l)

Kromium, digunakan sebagai plating logam-logam lainnya. Mangan, digunakan pada produksi baja dan umumnya alloy manganbesi. Besi, digunakan pada perangkat elektronik. Kobalt, digunakan untuk membuat aliansi logam. Nikel, digunakan untuk melapisi logam supaya tahan karat, membuat monel. Tembaga, digunakan pada alat-alat elektronik dan perhiasan.

Seng, digunakan sebagai bahan cat putih, antioksidan pada pembuatan ban mobil, dan bahan untuk melapisi tabung gambar televisi. 5. Faktor

apa yang mempengaruhi vanadium bersifat amfoter dan asam? (Sugiarto,1985) Faktor yang menyebabkan vanadium ada yang bersifat asam dan amfoter adalah tingkat oksidasinya. Oksidasi vanadium pada bilangan oksidasi +2 dan +3 bersifat basa. Pada biloks +4 dan +5 bersifat amfoter. VO2+ VO2+ V3+ V2+ V Selain itu dapat dilihat dari kelarutannya dalam air. Jika kelarutan vanadium dalam air rendah (kira- kira 0,007 gr L-1) dan oksida ini lebih bersifat amfoterik.

6. Mengapa titanium hadir dalam air? Titanium adalah komponen dari berbagai jenis batu, seperti rutil, anatase, ilmenit, titanite dan brookite, dan karena itu melimpah di tanah. Titanium oksida dan senyawa titanium adalah salah satu komponen tanah yang paling stabil. Akibatnya, hanya sejumlah kecil titanium berakhir di air dari pelapukan batuan. Logam ini tahan lama dan tidak dikeluarkan oleh tubuh, karena titanium pelindung lapisan permukaannya oksida. Akibatnya, itu diterapkan pada sendi buatan dan alat pacu jantung yang tidak perlu diganti dalam 20 tahun pertama. Lapisan oksida melindungi terhadap bahan kimia yang paling. Titanium juga diterapkan dalam instalasi kimia. Bagian yang lebih besar dari 15

logam menghasilkan diterapkan di mesin pesawat dan mobil, karena stabilitas menyerupai baja dan berat 45% lebih sedikit. Ini hasil dalam hubungan kekuatan-berat yang sangat baik. Titanium ditambahkan untuk paduan, misalnya dalam produksi stainless steel. Sifat daya tahan dan non-magnetik menyebabkan titanium menjadi pilihan untuk kapal selam bangunan. Senyawa titanium komersial signifikan adalah titanium dioksida, yang diterapkan sebagai pigmen pada cat, sintetis, serat kertas, dan produksi kosmetik. Namun, aplikasi titanium tidak menyebabkan produksi polutan air yang menonaktifkan debit langsung dari air limbah. Titanium karbida diterapkan dalam memotong produksi alat, dan klorida titanium digunakan sebagai katalis dan produk dasar untuk kabut buatan, titanium dan pigmen titanium dioksida.

16

DAFTAR PUSTAKA Anonymous1,2011, Modul Pengantar Kimia, http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ pengantar_kimia/Bab_3.pdf, diakses tanggal 21 februari 2012. Trisnamiarti, A.,1986, Kamus Kimia Bergambar, Penerbit Erlangga, Jakarta Anonymous 2 , 2012, Gambar Tabel Periodik, http://google_gambar_tabel_periodik, diakses pada tanggal 21 februari 2012 Anonymous3, 2012, Kimia Unsur, http://noviakimiapasca.wordpress.com/kelas-xii/kimia-unsur/ materi/sifat-sifat-unsur/, diakses pada tanggal 21 februari 2012 Anonymous4, 2012, Unsur golongan IVB, http://orybun.blogspot.com/2008/12/unsur-golonganiv-b.html, diakses pada tanggal 21 februari 2012 Anonymous5, 2012, Unsur-unsur Transisi Periode Pertama, http://achmadkimia.blogspot.com / 2010/02/unsur-unsur-transisi-periode-pertama_13.html, diakses pada tanggal 21 februari 2012 Cotton, F.A and Wilkinson, G.,1986, Basic Inorganic Chemistry, John Willey and Son, New York Darjito,S.Si.,M.Si, 2012, Diktat Kimia Unsur, universitas brawijaya FMIPA, Malang. Lenntech. 2012. Elemen Dalam Air. http://www.lenntech.com/periodic/water/titanium/titaniumand-water.htm. diakses pada tanggal 21 februari 2012 Nasrul, 2010, Pengertian Unsur Transisi, http://nasrulbintang.wordpress.com/2012/01/10/unsurunsur-transisi-periode-keempat-pengertian-unsur-transisi/, diakses tanggal 22 februari 2012. Noort R, Van, 2002, Introduction to dental materials, Edinburg: 228 Sugiarto, Christian, 1985, Kimia Fisika,UNY, Yogyakarta The International Programme on Chemical Safety (IPCS) , 1982, Titanium, World Health Organization Geneva:1449

17

You might also like