You are on page 1of 9

DESAIN RUMAH BEBAS PANAS 1. ORIENTASI. Untuk menghindari panas, bangunan bisa dihadapkan ke arah utara selatan.

Arah ini memungkinkan rumah mendapat terang matahari, tanpa memasukkan panasnya ke dalam rumah. 2. BENTUK BANGUNAN. Rancang sedemikian rupa sehingga mampu memasukkan angin. Penggunaan taman di dalam rumah atau tembok untuk membelokkan arah angin, misalnya, membuat angin bergerak melewati daerah yang diinginkan. 3. KULIT BANGUNAN. Kulit bangunan - berupa dinding dan atap - berhadapan langsung dengan matahari dan menyerap panas matahari. Karenanya, pilih material atap dan dinding yang memiliki daya serap panas rendah. 4. BUKAAN PADA BANGUNAN. Bukaan-bukaan harus didesain agar bisa memasukkan cahaya matahari dan angin, tanpa memasukkan panas. Karena itu, jumlah, letak, dan bentuk bukaan harus memiliki desain yang mendukung. 5. LINGKUNGAN SEKITAR. Alam sekitar bisa diolah untuk mendinginkan bangunan, misalnya dengan menanam pohon yang rindang atau membuat kolam. Teknik desain yang sering digunakan para arsitek untuk mendinginkan bangunan ada beragam, secara umum menggunakan prinsip-prinsip tersebut di atas.
Jika kondisi cuaca di sana hanya mengenal dua musim, panas dan hujan atau tropis, ada baiknya jika desain rumah tropis yang dipadu dengan desain modern (3d visual) dijadikan panduan. Iklim tropis berarti mendapatkan cahaya matahari yang melimpah, kelembapan udara yang cukup tinggi, dan curah hujan yang cukup tinggi pula. Efek yang bisa timbul dari hal ini ialah ruangan akan menjadi sumpek dan panas jika tidak ada sirkulasi udara yang baik Selain itu, kayu menjadi rawan terhadap pelapukan dan rayap. Begitu pula aliran hujan yang deras dan tertahan pada dak beton atau tersumbat dan menggenang pada talang akan rawan menimbulkan kebocoran, sebut arsitek dari Mitra Graha Wisnu Brata. Untuk itu, perlu dilakukan beberapa hal untuk menyiasatinya. Pertama, untuk mengatasi masalah pencahayaan sinar matahari pada siang hari, dibuat (3d visual) skylight atau lubang bukaan cahaya pada bagian atap maupun dinding bagian atas. Bisa juga dibuat

berbagai bukaan jendela maupun pintu kaca yang cukup besar, membuat ruangruang terbuka di dalam rumah, baik berupa taman di tengah ruangan maupun di belakang rumah. Alternatif lainnya bisa dilakukan pemakaian glassblock dan kaca patri serta membuat area void dari lantai 2 dan lantai 1 dengan bukaan jendela yang cukup besar.Dengan begitu, lantai dasar dapat lebih terang, kata Wisnu. Langkah lain yang bisa dilakukan ialah mengatur dan mencoba mengarahkan arah jatuhnya sinar matahari pada bangunan. Caranya dengan membuat efek bayangan dalam ruangan dengan cara mencoba mengendalikan arah jatuhnya sinar melalui jendela atau skylight ke dalam bangunan. Cara lainnya bisa menggunakan material dengan efek berat-ringannya terhadap cahaya seperti batu alam, beton, kayu, dan kaca atau besi. Karena itu perlu dibuat (3d visual) kanopi untuk mencegah silau dan mengurangi tempias. Kalau perlu, buatlah kisi-kisi kayu atau besi sebagai secondary skin atau sunshading untuk mengurangi sinar matahari yang berlebih. Atau dicoba membuat tirai atau horizontal maupun vertical blind untuk mengatur sinar matahari yang masuk. Bisa pula membuat arah hadap bangunan tidak frontal ke arah barat tapi agak sedikit miring, sebut Wisnu. Untuk menyiasati kelembapan udara yang cukup tinggi, buatlah (3d visual) bukaan jendela atau pintu yang saling berhadapan satu sama lain. Tujuannya agar terjadi sirkulasi udara silang yang baik melalui sistem horizontal maupun vertikal. Berikutnya, buatlah lubang-lubang angin baik di atas kusen maupun sisi dinding bagian atas agar sirkulasi udara menjadi lebih lancar. Langkah lainnya, pilihlah kayu yang tahan terhadap pelapukan atau rayap atau dengan memberikan lapisan agar lebih tahan lama. Terakhir, soal curah hujan yang cukup tinggi, cobalah mengalirkan secepat mungkin curah hujan ke permukaan dan dalam tanah dengan cara memilih kemiringan atap yang curam. Jangan lupa untuk memilih genteng yang memiliki alur dan kedalaman lurus sehingga air lebih cepat mengalir. Memasang talang vertikal yang banyak dan besar, terutama untuk yang menggunakan atap datar, juga bisa dilakukan, kata Wisnu. Jangan menggunakan melamik karena cenderung mudah rusak. Pilih juga cat tembok yang lebih tahan terhadap iklim luar seperti cuaca yang ekstrem maupun jamur dan lumut, saran Wisnu. Nah, sudah siap membangun (3d visual) rumah tropis modern idaman Anda?

Konsep Rumah Dingin Tanpa AC di Jakarta


Oktober 23rd, 2009 by sijanggut
Bagi sebagian rumah di Jakarta, ketersediaan pendingin ruangan (air conditioner-AC) mungkin sudah menjadi keharusan. Namun dengan desain yang sesuai, rumah sebenarnya bisa dibuat tetap dingin dan nyaman tanpa mesin AC.

Konsep (3d Visual Design) yang kini berkembang dan seringkali menjadi ikon para pengembang properti itu adalah green living. Konsep ini juga sering dikaitkan dengan upaya mengurangi percepatan pemanasan dunia (global warming). Ini menjadi tantangan bagi arsitek dalam membuat desain rumah (3d visual design), apakah ikut mempercepat atau memperlambat pemanasan global, ujar Arsitek yang Tergabung dalam Green Design Community Ronny Tanumihardja dalam Talkshow Green Lifestyle di The 8th Edition of Annual Event Renovation and Construction Expo di Jacarta Convention Center, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, 21 Maret 2008. Menurut Ronny, desain rumah hijau (3d visual design) yang memberikan kenyamanan bagi pemiliknya sebenarnya sudah dimulai sejak jaman Belanda. Arsitek Eropa kala itu membangun rumah dengan desain langit-lan*** (roof) yang tinggi agar ruang terasa lebih sejuk dan nyaman. Dengan perkembangan terbaru, arsitek (3d visual design) kini mulai menambahkan desain rumah hijau dengan menambahkan bentang air yang terdapat di dalam ataupun teras belakang rumah. Fungsi air tersebut dianggap cukup efektif untuk mengurangi cuaca panas dari luar rumah. Selain itu, trik lain yang bisa diterapkan adalah dengan membangun taman vertikal yang biasanya menempel di dinding luar rumah. Tanaman dianggap bisa memberikan kesegaran pada siang hari disamping menyerap polusi dan efek panas matahari. Rumah juga harus memiliki bukaan yang cukup sebagai saluran sirkulasi udara. Selain itu, aspek pencahayaan yang tidak terlalu besar melalui pembuatan selasar juga perlu diperhatikan. Kita butuh cahayanya, bukan panasnya, kata Ronny. Faktor yang tidak kalah penting adalah pembuatan taman (3d visual design) di atap rumah yang terbukti cukup efektif mengurangi panas matahari. Taman yang beralaskan beton dan ditimbuni tanah dan tanaman diatasnya, cukup untuk membuat ruangan dibawahnya menjadi dingin. Seolah tidak ingin mengumbar janji, konsep rumah hijau (3d visual design) tersebut sudah ada yang dikembangkan di kawasan Menteng dan Bintaro (Jakarta), Cikarang (Bekasi), bahkan di komplek perumahan BTN yang umumnya masih dianggap kurang baik.
kosmo.vivanews.com

Manipulasi Matahari dan Angin Sebagai negara tropis, Indonesia memang dilimpahi sinar matahari dan curah hujan yang tinggi. Teorinya, Jika sudah didalam rumah, kita terpayungi dari panas matahari. Tapi kenyataannya seringkali tidak, rumah dapat meneruskan panas matahari, bahkan membuat panas itu terperangkap didalamnya. Nah, saat kita memasuki rumah, kulit akan menyerap panas yang terperangkap. Itulah sebabnya kita merasa panas dan lembab. Untuk mendapat rumah yang dingin, ada 2 hal yang bisa dilakukan. Yang pertama adalah upaya mengurangi radiasi matahari, sehingga rumah tidak terasa panas. Yang kedua adalah bagaimana cara kita memanfaatkan angin untuk mengurangi panas yang sudah terlanjur masuk kedalam rumah. Angin bisa membantu pelepasan panas dari kulit tubuh sehingga kita merasa nyaman, angin juga dapat menurunkan suhu ruangan sekitar 3C.

Ada beberapa aspek yang bisa diolah agar panas tidak memanggang rumah : 1. Orientasi Untuk menghindari panas, bangunan bisa dihadapkan kea rah utara-selatan,. Arah ini memungkinkan kita mendapatkan terang matahari, tanpa ikut memasukkan panasnya ke dalam rumah. 1. Desain bangunan Dalam keadaan terbataspun, bangunan bisa didesain sedemikian rupa hingga mampu memasukkan angin. Misalnya dengan penggunaan courtyard yang bisa menangkap angin atau menggunakan tembok untuk membelokkan arah angin hingga angin akan melewati daerah yang diinginkan. 1. Kulit bangunan (dinding dan atap) Karena berada paling luar, dinding dan atap berhadapan langsung dengan matahari, dan sangat mungkin menyerap radiasi matahari. Karenanya, pemilihan material atap dan dinding bangunan sangat penting. Material seperi beron, seng, asbes, aspal lebih menyerap panas dibanding genteng atau ijuk. Bata lebih menyerap panas disbanding bambu atau kayu. Warna bangunan juga sangat berpengaruh. Warna cerah akan memantuklan cahaya matahari sehingga panas yang di serap lebih sedikit. 1. Bukaan pada bangunan Bukaan-bukaan mesti didesain agar bisa mendulang cahaya matahari dan angin, tanpa memasukkan panasnya. Misalnya saja dengan menggunakan shading, memilih jenis kaca yang bisa menahan radiasi matahari, atau menggunakan jendela ganda. 1. Lingkungan sekitar bangunan Alam sekitar bisa diolah untuk mendinginkan bangunan, misalnya dengan menanam pohon, atau membuat kolam air.

Sebenarnya masalah pokok adalah: Jangan membuat rumah dgn tinggi ruangan KURANG dari 3.5 meter, bisa dibuktikan dengan rumah2 bangunan tahun 50an (gaya Belanda) tidak ada rumah yang panas, karena mrk membangun dgn konsep yang benar, dan bahan tembokpun, dilapisi acian semen dgn campuran kapur (gamping, bhs Jawa) yg agak meredam panas dari luar. Kesimpulan:

Konraktor jaman sekarang tidak memperhatikan Fisika Bangunan (penting) sehingga rumah sekarang seperti rumah kaca yg panas dan lembab, lembab membuat udara semakin panas!
Beberapa strategi rancangan yang digunakan mengantisipasi kondisi udara ini adalah pertama, menggunakan tabir air pada dinding timur yang berfungsi sebagai filter radiasi matahari pagi untuk pendingin bangunan tanpa menghilangkan potensi penerangan alami pagi hari. Tabir air dijatuhkan dari dinding bagian atas bangunan mengalir di seluruh dinding kaca sepanjang 65 meter ke kolam di dasar bangunan. Aliran air sebagai tabir dinding kaca berfungsi untuk pendinginan permukaan kaca itu sendiri serta menurunkan temperatur lingkungan di sekitar bangunan secara evaporatif. Humidity udara pada kawasan ini relatif rendah, sekitar 50-70 persen. Dinding kaca terbuat dari bahan yang 20 persennya merupakan komponen keramik dan berfungsi mengurangi panas matahari tanpa mengorbankan cahaya yang masuk ke dalam bangunan. Penggunaan tabir air pada dinding timur ini mampu menurunkan temperatur udara di dalamnya hingga 10 derajat Celsius. Sisi barat dinding bangunan dilapis kontainer berisi air yang berfungsi sebagai penyerap panas matahari sore. Panas yang diserap kontainer mengurangi pemanasan bangunan siang dan sore hari. Selanjutnya kontainer akan menghangatkan bangunan pada malam hari (temperatur udara luar malam hari cenderung rendah di bawah batas nyaman). Air panas dalam kontainer ini juga dimanfaatkan bagi keperluan pengguna bangunan. Dinding bangunan sisi selatan diberi lembaran semitransparan yang diperkuat dengan konstruksi baja. Selain sebagai elemen estetika yang mencitrakan layar kapal yang menjadi simbol kejayaan Inggris di laut, juga berfungsi mengurangi radiasi panas sisi selatan. Sejumlah 1.040 panel sel solar di bagian atap bangunan yang - membentuk semacam deretan layar kapal dan mampu menghasilkan 46kW daya listrik digunakan untuk sebagian besar keperluan listrik bangunan. Konstruksi panel sel solar ini diletakkan sedemikian rupa sehingga dapat melindungi atap terhadap radiasi matahari dari sisi selatan. Paviliun Inggris ini menggunakan energi listrik sekitar 24 persen lebih rendah daripada energi yang seharusnya digunakan bangunan yang dirancang tanpa strategi semacam ini. Langkah merancang bangunan hemat energi baik secara pasif maupun aktif seperti di atas perlu dicermati. Sudah waktunya para arsitek Indonesia memulainya. Jika dalam waktu dekat Indonesia menjadi negara pengimpor minyak neto dan harga BBM dan tarif listrik dalam negeri melambung, sebagian besar bangunan yang boros energi tidak lagi dapat berfungsi. Pemakai bangunan akan menemui kesulitan menanggung biaya listrik untuk lift, AC, pompa, dan peralatan lain, yang tinggi. Masih ada waktu untuk menghindari situasi buruk semacam ini dengan memulai merancang bangunan yang hemat energi, hemat listrik, sejak sekarang.

Beberapa strategi rancangan yang digunakan mengantisipasi kondisi udara ini adalah pertama, menggunakan tabir air pada dinding timur yang berfungsi sebagai filter radiasi matahari pagi untuk pendingin bangunan tanpa menghilangkan potensi penerangan alami pagi hari. Tabir air dijatuhkan dari dinding bagian atas bangunan mengalir di seluruh dinding kaca sepanjang 65 meter ke kolam di dasar bangunan.

Aliran air sebagai tabir dinding kaca berfungsi untuk pendinginan permukaan kaca itu sendiri serta menurunkan temperatur lingkungan di sekitar bangunan secara evaporatif. Humidity udara pada kawasan ini relatif rendah, sekitar 50-70 persen. Dinding kaca terbuat dari bahan yang 20 persennya merupakan komponen keramik dan berfungsi mengurangi panas matahari tanpa mengorbankan cahaya yang masuk ke dalam bangunan. Penggunaan tabir air pada dinding timur ini mampu menurunkan temperatur udara di dalamnya hingga 10 derajat Celsius. Sisi barat dinding bangunan dilapis kontainer berisi air yang berfungsi sebagai penyerap panas matahari sore. Panas yang diserap kontainer mengurangi pemanasan bangunan siang dan sore hari. Selanjutnya kontainer akan menghangatkan bangunan pada malam hari (temperatur udara luar malam hari cenderung rendah di bawah batas nyaman). Air panas dalam kontainer ini juga dimanfaatkan bagi keperluan pengguna bangunan. Dinding bangunan sisi selatan diberi lembaran semitransparan yang diperkuat dengan konstruksi baja. Selain sebagai elemen estetika yang mencitrakan layar kapal yang menjadi simbol kejayaan Inggris di laut, juga berfungsi mengurangi radiasi panas sisi selatan. Sejumlah 1.040 panel sel solar di bagian atap bangunan yang - membentuk semacam deretan layar kapal dan mampu menghasilkan 46kW daya listrik digunakan untuk sebagian besar keperluan listrik bangunan. Konstruksi panel sel solar ini diletakkan sedemikian rupa sehingga dapat melindungi atap terhadap radiasi matahari dari sisi selatan. Paviliun Inggris ini menggunakan energi listrik sekitar 24 persen lebih rendah daripada energi yang seharusnya digunakan bangunan yang dirancang tanpa strategi semacam ini. Langkah merancang bangunan hemat energi baik secara pasif maupun aktif seperti di atas perlu dicermati. Sudah waktunya para arsitek Indonesia memulainya. Jika dalam waktu dekat Indonesia menjadi negara pengimpor minyak neto dan harga BBM dan tarif listrik dalam negeri melambung, sebagian besar bangunan yang boros energi tidak lagi dapat berfungsi. Pemakai bangunan akan menemui kesulitan menanggung biaya listrik untuk lift, AC, pompa, dan peralatan lain, yang tinggi. Masih ada waktu untuk menghindari situasi buruk semacam ini dengan memulai merancang bangunan yang hemat energi, hemat listrik, sejak sekarang.

Bebaskan Rumah dari Kebisingan


Sabtu, 21 November 2009

Sering terganggu karena suara bising saat berada di rumah? Suara klakson mobil, teriakan tetangga, knalpot kendaraan bermotor, atau bahkan suara hujan terkadang masuk ke dalam

rumah dan menganggu kenyamanan keluarga. Banyak cara mengatasi hal tersebut, dari mulai menanam tanaman sampai pemilihan material rumah. NERACA - Polusi suara atau bising tak kalah berbahaya dibanding jenis polusi lainnya. Suara bising yang terlalu kencang bisa menyebabkan kesehatan Anda terganggu, terutama indera pendengaran. Namun, banyak di antara kita menganggap masalah suara bising adalah masalah sepele. Padahal dampaknya bisa menganggu kenyamanan rumah kita yang seharusnya menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali. Suara bising bisa masuk ke dalam rumah karena adanya lubang-lubang ventilasi di rumah kita, baik pintu, jendela atau ruang terbuka lainnya. Gelombang suara tersebut merambat melalui udara dan masuk melalui lubang tersebut. Sering mendengar perbincangan atau teriakan tetangga di rumah kita? Jangan heran, itu karena suara juga bisa merambat melalui atap, dinding maupun lantai rumah. Cara yang paling efektif memang dengan memperlebar jarak rumah kita dengan rumah-rumah lain sekitarnya. Membuat halaman rumah menjadi lebih luas bisa menjauhkan kita dari sumber kebisingan. Bisa juga dengan membuat penghalang di antara rumah untuk memperkecil suara bising, yakni dengan membuat pagar yang tinggi. Namun, cara ini bisa-bisa membuat orang berasumsi bahwa Anda adalah tetangga yang tak mau berinteraksi dengan orang luar. Insulasi Dinding yang tebal bisa juga untuk mengatasi masalah rumah bising. Semakin tebal dinding kita, maka suara semakin sulit masuk karena rambatannya membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding dinding yang tipis. Namun, lebih baik lagi jika dinding dan atap Anda menggunakan insulasi. Insulasi biasa dikenal sebagai material tambahan yang ditaruh pada dinding dan atap untuk menetralisir udara yang kelewat pa- " nas. Namun tak hanya itu, insulasi juga berguna untuk meredam suara yang masuk ke rumah. Sahan insulasi saat ini sangat beragam, dari mulai fiber glass, glass wool, rock wool, foam, serat selulosa (serat koran), alumunium foil, dan lain sebagainya. Suara gemericik air ketika hujan deras datang atau suara bising lain dari kendaraan bermotor di luar bangunan yang masuk atau merambat melalui plafon rumah yang terkadang mengganggu, dapat terserap apabila menggunakan insulasi. Walaupun insulasi suara biasanya digunakan untuk ruang yang sifatnya spesifik seperti studio musik, bukan berarti tak dapat diaplikasikan di rumah biasa. Soundproofing yang terdapat pada insulasi pun bisa mengurangi atau meminimalisir efek suara dari luar rumah ataupun dalam rumah. rdquo;Agar suaranya teredam sempurna, tebal tipisnya insulasi juga harus diperhatikan. Penggunaan untuk dinding ruang biasa dengan dinding studio musik berbeda, karena hanya untuk meredam suara dari luar dan suara hujan, cukup dengan tebal

15 cm saja sudah cukuprdquo; ujar Andra Zay, project marketing Cool or Cosy beberapa waktu lalu. Berbagai produsen memiliki kemampuan berbeda-beda dalam meredam suara. Untuk Cool or Cosy yang menggunakan teknologi envirospray, NRC (Noise Reduction Coeffkients) yang dimiliki bisa mengurangi suara hingga 17 dB. Atap Bitumen Atap bitumen, bekerja nyaris sama dengan insulasi, yakni bisa mereduksi suara. Seperti yang dikatakan Lucas Ardhana, Manajer Sales Atap Onduline, rdquo;Onduline secara teknis dapat meredam suara hingga 27 % dari suara yang datang, saat hujan tiba, penghuni tak akan terganggu karena rumah menjadi tak berisik.rdquo; tuturnya. Begitu pula menurut Aman Halim dari atap Owens Sarana Asia Pasifik. rdquo;Sebenarnya tak hanya atap bitumen yang dapat mereduksi suara, genteng seperti fiber semen, beton dan keramik juga bisa. Namun, menurut pengalaman saya, yang paling bisa mereduksi suara dengan baik adalah atap bitumen karena memiliki unsur logam dan batuan.rdquo; ujarnya. Beton Aerasi Untuk bahan dinding, penggunaan beton ringan aerasi bisa meminimalisir suara dibanding mengugnakan batu bata biasa atau batako. ldquo;Beton ringan memang memiliki karakter sebagai isolator kebisingan suara. Ini karena beton ringan beraerasi, yakni mengandung gelembung udara, sehingga bisa meredam panas dan mengurangi kebisingan suara,rdquo; kata Elisa Haryonugroho, Marketing Manajer Hebel. Penggunaan beton aerasi ini bisa menjadi pilihan untuk mencegah suara bising, yang tentunya sangat berguna bagi Anda yang sering terganggu oleh polusi suara di luar rumah. Namun memang beton aerasi ini terbilang material yang cukup mahal, berkisar dari Rp 400.000-an sampai Rp 500.000-an per m3. Tanaman Yang tak banyak diketahui orang, tanaman tak hanya berfungsi sebagai pemasok oksigen dan juga mengurangi polusi udara, tapi juga dapat sebagai peredam suara bising. Namun, memang ada aturan khusus agar tanaman dapat berfungsi sempur- na sebagai peredam suara. Diantaranya adalah, tanaman harus ditanam berderet dan dibuat selebar mungkin. Karena tanaman yang memenuhi syarat tingkat kelebaran 30 meter bisa meminimalisir suara sampai 5 dB. Selain itu, tanaman tersebut hendaknya tinggi karena gelombang suara yang datang dari arah luar rumah seperti bunyi bajaj lewat atau suara klakson mobil bisa terhalang karena adanya tanaman tinggi tersebut.

Tak hanya itu, tanaman tersebut sebaiknya ditanam rapat-rapat atau tidak jarang-jarang penanamannya. Ini membantu meredam suara lebih baik dibanding penanaman yang jarangjarang. Penanaman tanaman sebaiknya mendekati sumber suara, tepatnya adalah di taman yang luas (jika Anda memiliki halaman yang luas). Lalu, setelah tahu aturannya, giliran jenis tanaman seperti apa yang bisa ditanam untuk meredam suara? Lebih baik, tanamlah tanaman hias bukan bunga. Mengapa disarankan jangan memakai bunga? Karena, tanaman yang digunakan untuk meredam suara ini juga berfungsi menyerap polutan sehingga jangan memilih tanaman yang rentan dan butuh perawatan rutin. Kemungkinan tanaman ditutupi debu sangat besar dan bisa menghalangi tanaman untuk berfotosintesis. Jenis tanaman perdu dan tanaman penghalang sangat baik digunakan untuk meredam suara. Ciri-ciri dari jenis tanaman tersebut adalah berdaun kecil-kecil dan lebat dengan cabang yang juga banyak. Tanaman berdaun kecil-kecil dan lebat diduga memiliki daya isap CO2 atau karbondioksida yang lebih kuat dibandingkan dengan tanaman yang berdaun lebar tetapi sedikit. Walaupun memang belum ada penelitian khusus mengenai tanaman apa saja yang dapat menyerap polusi udara, atau zat berbahaya lainnya. Namun, jenis tanaman yang mampu menyerap gas beracun tersebut misalnya lidah mertua, sri rejeki, tanaman puring dan monstera. Untuk tanaman penghalang Anda bisa menggunakan bambu atau beringin yang ditengarai bisa menyerap debu dan polusi. Sebagai alternatif, tanaman teh-tehan dan tanaman dolar juga bisa ditanam untuk dikombinasikan jenis-jenis tanaman yang telah disebutkan sebelumnya, "rezki

You might also like