You are on page 1of 4

ANALISIS KATEGORI PRODUK, PENGGUNAAN TEKNOLOGI, STRATEGI BISNIS PERUM SANG HYANG SERI SEBAGAI SALAH SATU INDUSTRI

BENIH MULTINASIONAL
Diajukan untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Industri Benih Disusun Oleh: Kelompok 5

Irma. M Simamora Benny Sinaga Andreas Panggabean Wardiman Katili

(150110080113) (150110080114) (150110080115)

AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2010 / 2011

SEJARAH SINGKAT Pada tahun 1940 perusahaan ini berbentuk perkebunan besar milik swasta asing (Inggris) dengan nama Pamanukan & Tjiasem Lands (P & T Lands). Adanya Nasionalisasi pada tahun 1957 P & T Land dikelola oleh Yayasan Pembangunan Daerah Jawa Barat (YPDB) yang diubah pada tahun 1966 menjadi Proyek Produksi Pangan Sukamandi Jaya, disamping itu dibentuk pula Proyek Penelitian dan Mekanisasi serta Proyek Perhewani. Ketiga lembaga tersebut pada tahun 1968 dilebur menjadi Lembaga Sang Hyang Seri. Kemudian melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 22 tahun 1971 dibentuk Perum Sang Hyang Seri, sebagai produsen dan pemasar benih tanaman pangan, yang merupakan salah satu sub sistem perbenihan nasional dalam rangka mendukung usaha pencapaian Program Nasional Swasembada Pangan yang terdiri dari : Badan Benih Nasional (BBN), Lembaga Pusat Penelitian Padi Cabang Sukamandi (sekarang Balitpa), Perum Sang Hyang Seri dan Dinas Pengawasan Mutu & Sertifikasi Benih (sekarang BPSB). Status Perum dirubah menjadi Persero melalui PP 18/1995 tanggal 28 Juni 1995. Core business dikembangkan dari benih tanaman pangan menjadi benih pertanian dalam arti luas, yaitu meliputi benih tanaman pangan, hortikultura (sayur, buah, bunga dan obat-obatan), perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan (sesuai Surat Sekretaris Kementerian BUMN Nomor : S483/S.MBU/2003, tanggal 25 September 2003). Pengembangan usaha ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan lengkap kepada konsumen (petani) dalam satu paket budidaya pertanian yang pada gilirannya diharapkan industri benih dapat mampu berperan sebagai lokomotif usaha agribisnis. Pembinaan perusahaan dilaksanakan oleh Kementerian BUMN sesuai PP 64/2001 tanggal 13 September 2001 perihal Pengalihan Kedudukan, Tugas dan Wewenang Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (Persero), Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan Jawatan (Perjan) kepada Menteri Negara BUMN. MODAL DASAR Jumlah modal saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Pemerintah sebesar Rp.34.000.000.000,00 dari jumlah modal dasar sebesar Rp.45.000.000.000,00 yang terbagi dalam 34.000 lembar saham dengan nilai Rp.1.000.000,00 per lembar saham. Pada tahun 2006 modal saham bertambah Rp.100.000.000.000,00 (PP No.22/2006), sehingga Jumlah Modal Saham menjadi Rp. 134.000.000.000,00.

STRUKTUR ORGANISASI

PETA WILAYAH PELAYANAN DAN UNIT BISNIS DAERAH & SATGAS

You might also like