You are on page 1of 24

KELOMPOK 1

Nama Anggota:
LUH KOMANG NURHAYATI (1116051229) 2. AYU SEPTIARI (1116051230) 3. NI MADE FEBRI SUMARTINI (1116051228) 4. LUTHFI ANDRIANSYAH (1116051227) 5. NI KETUT LASMINI (1116051113) 6. NI MADE DWI S. YUNIARTINI(1116051133) 7. INDAH ERFIRA (1116051134) 8. DWI LAPRIESTA (1116051254) 9. I KOMANG KERTIYASA (1116051122) 10. I PUTU NOVA CAHYA Y. (1116051114)
1.

Daftar Isi:
BAB I PENDAHULUAN
A. B. C. A. B. C.

Latar Belakang Masalah Tujuan Pembuatan Makalah Rumusan Masalah Pengertian Sosiologi Definisi Sosiologi Objek Sosiologi

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang disusun secara sistematis yang

menggunakan penalaran dan metode tertentu (secara ilmiah) dan dapat diperiksa, ditelaah secara mendalam oleh orang lain agar kebenarannya dapat diuji secara kritis. Pengetahuan merupakan kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indera atau segala yang kita ketahui dari berbagai sumber yaitu nalar, wewenang, pengalaman. Sosiologi merupakan cabang dari ilmu pengetahuan sosial. Ilmu pengetahuan sosial adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan sosial.

Sosiologi merupakan suatu ilmu yang masih muda, walau telah mengalami perkembangan yang cukup lama. Sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat dalam keseluruhannya dan hubunganhubungan antara orang-orang dalam masyarakat tersebut, sosiologi memegang peranan penting dalam membantu memecahkan masalah-masalah sosial, seperti kemiskinan, konflik antar ras dan lain-lain. Sejak manusia mengenal kebudayaan dan peradaban, masyarakat manusia sebagai proses pergaulan hidup telah menarik perhatian. Awal mulanya, orang-orang yang meninjau masyarakat hanya tertarik pada masalah-masalah yang menarik perhatian umum, seperti

kejahatan, perang, kekuasaan golongan yang berkuasa, keagamaan, dan lain sebagainya. Dalam hal ini sosiologi memang tidak terlalu menekankan pada pemecahan atau jalan keluar masalahmasalah tersebut, namun berupaya untuk menemukan sebab-sebab mengapa terjadinya masalah tersebut. Usaha-usaha untuk mengatasi masalah sosial hanya mungkin berhasil apabila didasarkan pada kenyataan serta latar belakangnya.

Dari pemikiran dan penilaian ini, orang kemudian meningkat pada filsafat

kemasyarakatan, di mana orang menguraikan harapan-harapan tentang susunan serta kehidupan bermasyarakat yang diingin dan kaidah-kaidah yang seharusnya ditaati oleh setiap manusia dalam hubungannya dengan manusia lain dalam suatu masyarakat. Yang dimaksudkan untuk menciptakan kehidupan yang bahagia dan damai bagi semua manusia selama hidup di dunia. pengetahuan yang kemudian dinamakan Sosiologi. Beberapa faktor yang menjadi pendorong utama adalah meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat.

Pemikiran masyarakat lambat laun mendapat bentuk sebagai suatu ilmu

B. Tujuan Pembuatan Makalah

1. 2.

Makalah ini kami susun dengan tujuan,sebagai berikut:


Sebagai tugas dari dosen mata kuliah Sosiologi Sebagai bahan referensi pengetahuan mengenai Sosiologi

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan penjelasan di

atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan dijelaskan di dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1.

2.
3.

Pengertian sosiologi Definisi sosiologi menurut beberapa ahli Objek dari sosiologi

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sosiologi
Ilmu-ilmu sosial dinamakan demikian karena ilmu-ilmu tersebut mengambil masyarakat atau kehidupan bersama sebagai objek yang dipelajarinya. Ilmuilmu sosial belum mempunyai kaidah-kaidah dan dalil-dalil tetap yang diterima oleh bagian terbesar masyarakat karena ilmu tersebut belum lama berkembang,

sedangkan yang menjadi objeknya adalah masyarakat manusia yang selalu berubah-ubah. Karena sifat manusia yang selalu berubah-ubah, hingga kini belum dapat diselidiki dan dianalisis secara tuntas hubungan antara unsur-unsur di dalam masyarakat secara lebih mendalam.

Pada abad ke-19, seorang ahli filsafat bangsa Perancis bernama Auguste Comte (1798-

1857) dalam bukunya yang berjudul Cours de Philosophie Positive dan juga menulis beberapa buah buku yang berisikan pendekatan-pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat. Dia berpendapat bahwa ilmu pengetahuan mempunyai urutan-urutan tertentu berdasarkan pada logika, dan setiap penelitian dilakukan melalui tahap-tahap tertentu untuk kemudian mencapai tahap terakhir, yaitu tahap ilmiah. Oleh sebab itu, dia menyarankan agar semua penelitian terhadap masyarakat ditingkatkan menjadi suatu ilmu tentang masyarakat yang berdiri sendiri. Nama yang diberikan tatkala itu adalah Sosiologi (1839) yang berasal dari kata Latin socius yang berarti kawan dan kata Yunani logos yang berarti kata atau berbicara atau ilmu.
Bapak Sosiologi mengingat beliau adalah pencetus Sosiologi sebagai ilmu sosial.

Auguste Comte disebut juga sebagai Godfather, dan hingga kini dikenal sebagai

10

Jadi, Ilmu Sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat atau ilmu

yang mempelajari mengenai masyarakat. Sedangkan Sosiologi berarti ilmu yang mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

11

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi segenap unsurunsur ilmu pengetahuan, yang ciri-ciri utamanya adalah sebagai berikut:
Sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi

terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif.

Sosiologi bersifat teoritis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi

dari hasil-hasil observasi. Abstraksi tersebut merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab akibat, sehingga menjadi teori. sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori yang lama. tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.

Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang

Sosiologi bersifat nonetis, yaitu yang dipersoalkan bukanlah buruk baiknya fakta tertentu tetapi

12

B. Definisi Sosiologi
Suatu Definisi hanya dapat dipergunakan sebagai suatu pegangan

sementara karena penyelidikan terus berjalan dan ilmu pengetahuan tumbuh sehingga berbagai kemungkinan masih bisa muncul, dan juga masih diperlukan suatu pengertian pokok yang menyeluruh.

13

Berikut ada beberapa definisi dari para ahli mengenai Sosiologi.

Auguste Comte: Sosiologi adalah suatu disiplin ilmu yang bersifat positif yaitu mempelajari gejala-gejala dalam masyarakat yang didasarkan pada pemikiran yang bersifat rasional dan ilmiah.

Max Weber: Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tindakan social atau perilaku-perilaku manusia. Emile Durkheim Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial yaitu faktafakta atau kenyataan yang berisikan cara bertindak, cara berpikir dan cara merasakan sesuatu.

14

Herbert Spencer: Sosiologi adalah ilmu yang menyelidiki tentang susunan-susunan dan proses kehidupan sosial sebagai suatu keseluruhan atau suatu sistem.
Pitirim Sorokin: Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari:
1.

2. 3.

Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala social (misalnya antara gejala ekonomi dengan agama; keluarga dengan moral; hokum dengan ekonomi; gerak masyarakat dengan politik, dan lain sebagainya). Huungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala nonsosial (misalnya gejala geografis, biologis, dan sebagainya). Ciri-ciri umum semua jenis gejala sosial lain

15

Raoucek dan Warren: Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok sosial. William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkoff: Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasil-hasil dari interaksi tersebut. J. A. A. Van Dorn dan C. J. Lammers Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang struktur dan proses-proses kemasyarakatn yang bersifat stabil. Paul B. Horton: Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada kegidupan kelompok-kelompok masyarakat dan produk atau hasil dari kehidupan kelompok tertentu.

16

Mac Iver: Sosiologi ada ilmu yang mempelajari tentang hubungan-hubungan sosial yang terjadi dalam masyarakat.
J. Gillin: Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi yang timbul di dalam masyarakat. P. J. Baouman: Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang manusia dan hubungan-hubungan antar golongan manusia. Allan Johnson: Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi individu dan bagaimana pula orang yang terlibat di dalamnya mempengaruhi sistem itu.

17

Lester Frank Ward: Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk meneliti kemajuan-kemajuan manusia dan apa saja yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi: Sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsurunsur sosial yang pokok yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, umpamanya pengaruh timbal balik antara segi kehidupan ekonomi dengan segi kehidupan politik, antara segi kehidupan hukum dan segi kehidupan agama, antara segi kehidupan agama dan segi kehidupan ekonomi dan lain sebagainya.

Soerjono Soekanto: Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

18

C. Objek Sosiologi.
Sebagaimana halnya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, objek

sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Fokus utama Sosiologi dari objek masyarakat tersebut adalah gejala, proses pembentukan, serta mempertahankan kehidupan masyarakat, juga proses runtuhnya sistem hubungan antar manusia.

19

Dengan demikian, objek Sosiologi terbagi atas 4 (empat) kategori, yaitu: 1. Objek Material Objek material merupakan suatu penyelidikan, pemikiran ilmu. Objek material juga berarti hal yang diselidiki, dipandang atau disorot oleh suatu disiplin ilmu. Objek material mencakup apa saja, baik yang konkret maupun yang abstrak, yang materil maupun non-materil, bisa pula berupa hal-hal, masalah-masalah, ide-ide, konsep-konsep dan sebagainya.

Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan proses hubungan antara manusia yang mempengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.

20

2. Objek Formal

Objek formal adalah pendekatan-pendekatan secara cermat dan bertahap menurut segi-segi yang dimiliki objek materi dan menurut kemampuan seseorang. Objek formal diartikan juga sebagai sudut pandang yang ditujukan pada bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan itu, atau sudut pandang darimana objek material itu disorot. Objek formal suatu ilmu tidak hanya memberikan keutuhan ilmu, tetapi pada saat yang sama membedakannya dari bidang-bidang lain. Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk social atau masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
Objek formal sosiologi meliputi. 1. Pengertian tentang sikap dan tindakan manusia terhadap lingkungan hidup manusia dalam kehidupan sosialnya melalui penjelasan ilmiah; 2. Meningkatnya keharmonisan dalam hidup bermasyarakat; 3. Meningkatnya kerja sama antar manusia. Objek formal sosiologi berfungsi sebagai penuntun adaptasi di masyarakat, mengembangkan pengetahuan yang objektif mengenai gejala-gejala kemasyarakatan yang dapat dimanfaatkan secara efektif untuk memecahkan masalah-masalah sosial (problem solving).

21

3. Objek Budaya
4. Objek Agama

Objek budaya salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hubungan satu dengan yang lain.

Pengaruh dari objek agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan

sosial masyarakat dan banyak juga hal-hal ataupun dampak yang mempengaruhi hubungan manusia. Dengan mengetahui sifat dan karakter individu lain, serta kebiasaan di masyarakat, akan memudahkan seseorang untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Jadi, objek sosiologi terdiri atas masyarakat dan nilai-nilai aturan yang sudah ada dalam kehidupan masyarakat tersebut.

22

BAB III PENUTUP


Berdasarkan dengan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Sosiologi merupakan:
1. 2. 3. 4. 5.

Bagian dari ilmu sosial Merupakan ilmu pengetahuan murni bukan terapan Ilmu pengetahuan yang abstrak Meneliti prinsip-prinsip umum dari interaksi antar manusia Ilmu pengetahuan umum bukan khusus

Objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antar manusia, dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Dengan mempelajari Sosiologi kita dapat mempelajari, menjelaskan, menganalisis dan meneliti fenomena sosial, gejala sosial dan masalah-masalah sosial yang terjadi dimasyarakat.

23

DAFTAR PUSTAKA
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1982.

24

You might also like