You are on page 1of 5

TUGAS FISIKA

TEROPONG
KELOMPOK (...) (nama kelompok)

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGAH DINAS PENDIDIKAN DAERAH SMA NEGERI MODEL TERPADU MADANI

A. Teropong
Teropong disebut juga dengan nama teleskop. Teropong merupakan alat optik yang dapat digunakan untuk membantu melihat benda-benda jauh. Teropong tersusun oleh dua lensa utama seperti mikroskop. Lensa yang dekat objek juga diberi nama lensa objektif dan yang dekat mata lensa okuler. Lensa okulerpun punya sifat yang sama yaitu berfungsi sebagai lup.
Sebenarnya orang pertama di dunia yang menemukan teleskop atau teropong adalah ahli optika dari Belanda yaitu Hans Lippershey pada tahun 1608. Tapi Hans Lippershey tidak mau menerima hak patennya. Ketika mendengar tentang hal itu Galileo pun lalu membuat teleskop sendiri dengan menyalin dan mengembangkan dari teropong ciptaan Hans Lippershey. Teropong yang dibuat oleh Galileo sekarang lebih dikenal dengan sebutan teropong panggung.

B. Jenis-jenis teropong
Ada 2 jenis utama teropong, yaitu: 1. Teropong bias 2. Teropong pantul Teropong bias, teropong yang terdiri atas beberapa lensa dan bekerja berdasarkan pembiasan cahaya. Ada beberapa macam teropong bias, diantaranya: 1. Teropong bintang atau teropong astronomi. Teropong bintang disebut juga teropong astronomi. Teropong bintang memiliki ciri: - Dua buah lensa cembung berjarak fokus panjang. - Jarak fokus lensa objektif lebih besar dari jarak fokus lensa okulernya. Teropong bintang adalah alat yang digunakan untuk melihat atau mengamati bendabenda di luar angkasa seperti bulan, bintang, komet, dan lain sebagainya. Sifat bayangannya adalah maya, terbalik dan diperbesar. Benda-benda yang diamati letaknya sangat jauh sehingga sinar-sinar sejajar menuju ke lensa objektif. Kumpulan sinar sejajar yang berasal dari bagian atas bintang dan bagian bawah bintang membentuk bayangan nyata dan terbalik di bidang fokus lensa objektif. Selanjutnya bayangan bintang dilihat lensa okuler sebagai benda. Karena pengamatan bintang-bintang di langit berlangsung berjam-jam, maka mata akan lelah. Agar mata tidak lelah, maka pengamatan dilakukan dengan mata tidak berakomodasi. Agar ini tercapai, maka bayangan lensa objektif harus diletakan di titik fokus lensa okuler. Ini berarti titik fokus lensa objektif berimpit dengan titik fokus lensa okuler. Dengan demikian, panjang teropong atau jarak antara kedua lensa adalah: Panjang teropong untuk penggunaan normal/tidak berakomodasi: d = fob + fok ket: d = jarak antara kedua lensa fob = fokus lensa objektif fok = fokus lensa okuler

Perbesaran teropong untuk penggunaan normal/tidak berakomodasi: Ma= fob/fok ket: Ma = perbesaran teropong fob = fokus lensa objektif fok = fokus lensa okuler Jika teropong digunakan untuk mata berakomodasi maksimum, tentu saja kedua rumus di atas tidak berlaku. Untuk kasus mata berakomodasi maksimum, berlaku rumus berikut: Panjang teropong akomodasi maksimum: d = fob + sok ket: d = jarak antara kedua lensa/panjang teropong fob = fokus lensa objektif sok = jarak bayangan okuler Perbesaran teropong akomodasi maksimum: Ma= fob/sok ket: Ma = perbesaran teropong fob = fokus lensa objektif sok = jarak bayangan okuler 2. Teropong bumi. Teropong bumi adalah alat yang digunakan untuk melihat atau mengamati benda-benda jauh yang ada di permukaan bumi. Bayangan yang terbentuk sifatnya maya, diperbesar dan tegak. Untuk menghasilkan bayangan yang tegak, dapat dengan menggunakan dua cara, yaitu: 1) Menggunakan lensa cembung ketiga yang disisipkan di antara lensa obkektif dan lensa okuler. 2) Menggunakan pasangan lensa cembung sebagai lensa objektif dan lensa cekung sebagai lensa okuler. Teropong bumi menggunakan cara 1 untuk menghasilkan bayangan akhir yang tegak terhadap arah benda semula. Di sini lensa cembung ketiga hanya berfungsi membalik bayangan dan tidak memperbesar bayangan. Karena itu lensa cembung ketiga disebut lensa pembalik. Dengan disisipkannya lensa pembalik yang memiliki jarak fokus, maka teropong bertambah panjang, panjang bertambah 4 kali fokus lensa pembalik (4fp). Jadi rumus panjang teropong bumi adalah: d = fob + 4fp + fok ket: d = jarak antara kedua lensa fob = fokus lensa objektif fp = fokus lensa pembalik fok = fokus lensa okuler Lensa pembalik berfungsi untuk membalikan arah cahaya sebelum melewati lensa okuler Lensa okuler berfungsi seperti lup untuk membentuk bayangan bersifat maya, tegak dan

diperbesar. Adanya lensa pembalik tidak mempengaruhi perbesaran akhir, bayangan akir bersifat maya, tegak dan diperbesar sesuai dengan perbesarannya. 3. Teropong prisma atau binokuler. Teropong prisma atau binokuler adalah tropong yang berfungsi untuk melihat benda yang jauh agar tampak lebih dekat dan terlihat jelas. Teropong prisma terdiri atas dua pasang lensa cembung (sebagai lensa objektif dan lensa okuler) dan dua pasang prisma kaca siku-siku sama kaki. Sepasang prisma yang diletakan berfungsi untuk membelokkan arah cahaya dan membalikkan bayangan. Bayangan yang dibentuk lensa objektif bersifat nyata, diperkecil, dan terbalik. Bayangan nyata dari lensa objektif menjadi benda bagi lensa okuler. Sebelum dilihat lensa okuler, bayangan ini dibalik oleh sepasang prisma siku-siku sehingga bayangan akhir dilihat maya, tegak dan diperbesar. Perbesaran bayangan yang diperoleh dengan memakai rumus teropong prisma atau dengan teropong bumi. Perbesaran teropong: Ma= fob/fok ket: Ma = perbesaran teropong fob = fokus lensa objektif fok = fokus lensa okuler Beberapa keuntungan praktis dari teropong prisma dibandingkan dengan teropong yang lain: 1. Menghasilkan bayangan yang terang, karena berkas cahaya dipantulkan sempurna oleh bidang bidang prisma. 2. Dapat dibuat pendek sekali, karena sinarnya bolak-balik tiga kali melalui jarak yang sama (dipantulkan empat kali oleh prisma). 3. Daya stereoskopsis diperbesar, sehingg dua mata dapat melihat secara bersamaan. 4. Dengan adanya prisma, arah cahaya telah dibalikkan sehingga terlihat bayangan akhir bersifat maya, diperbesar dan tegak. 4. Teropong panggung atau teropong Galileo. Teropong panggung (teropong Galileo) terdiri dari dua lensa, yaitu: - Lensa objektif berupa lensa cembung. - Lensa okuler berupa lensa cekung. Dasar kerja dari teropong ini adalah: Sinar-sinar sejajarke lensa objektif membentuk bayangan tepat di titik fokus lensa objektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Oleh lensa okuler dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata. Perlu diketahui bahwa bayangan yang dibentuk lensa okuler adalah tegak. Pajang teropong atau jarak kedua lensa diperoleh dengan memakai rumus teropong bintang atau teropong astronomi. Panjang teropong: d = fob + fok ket:

d = jarak antara kedua lensa fob = fokus lensa objektif fok = fokus lensa okuler Teropong Pantul, disebut demikian karena sebagai objektif digunakan cermin cekung besar sebagai pemantul cahaya. Teropong pantul astronomi terdiri atas satu cermin cekung besar, satu cermin datar kecil yang diletakan sedikit di depan titik fokus cermin cekung, dan satu lensa cembung untuk mengamati benda. Pada teropong pantul cermin lebih digemari daripada lensa untuk digunakan sebagai pengganti lensa objektif, alasannya karena: 1) Cermin lebih mudah dibuat dan murah dibanding dengan lensa. 2) Cermin tidak mengalami aberasi kromatik (penguraian warna) seperti lensa. 3) Cermin lebih ringan daripada lensa yang berukuran sama sehingga lebih mudah digantung. Karena alasan itulah teropong yang terbesar di dunia adalah jenis teropong pantul. Teropong pantul yang sangat terkenal adalah teropong pantul Mount Palomar yang berdiameter 500 cm di USA.

You might also like