You are on page 1of 7

TES LISAN DAN TES PERBUATAN

A. Pengertian Tes Lisan Tes lisan adalah tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. 1. Macam-macam tes lisan Thoha (2003:61) menjelaskan bahwa tes ini termasuk kelompok tes verbal, yaitu tes soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan. Dari segi persiapan dan cara bertanya, tes lisan dapat dibedakan menjadi dua yakni: a) Tes lisan bebas Yaitu pendidik dalam memberikan soal kepada peserta didik tanpa menggunakan pedoman yang dipersiapkan secara tertulis b) Tes lisan berpedoman Pendidik menggunakan pedoman tertulis tentang apa yang akan ditanyakan kepada peserta didik.

2. Kelebihan dan Kekurangan Tes Lisan 1. Kelebihan a. Dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta didik, sikap, serta kepribadiannya karena dilakukan secara berhadapan langsung. b. Bagi peserta didik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat sehingga sering mengalami

kesukaran dalam memahami pernyataan soal, tes bentuk ini dapat menolong sebab peserta didik dapat menanyakan langsung kejelasan pertanyaan yang dimaksud. c. Hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik. d. Siswa dapat mengemukakan argumentasi e. Dapat mengevaluasi kemampuan penalaran f. Dapat mengevaluasi kemampuan berbahasa lisan g. Dapat melakukan pendalaman materi h. Tidak mungkin terjadi penyontekan i. Bahan ujian dapat luas dan mendalam

2. Kelemahan a. Subjektivitas pendidik sering mencemari hasil tes, b. Waktu pelaksanaan yang diperlukan. c. Sangat memungkinkan ketidakadilan d. Subjektifitas tinggi e. Memerlukan waktu yang lama f. siswa dapat melakukan ABS g. jika siswa memiliki sifat gugup dapat mengganggu kelancaran menjawab h. Kurang reliabel

3. Pelaksanaan tes lisan

Nurkanca, dkk (1986:60) menjelaskan bahwa hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan tes lisan antara lain adalah sebagai berikut: a) Pertahankanlah situasi evaluasi dalam pelaksanaan tes lisan. Guru harus tetap menyadari bahwa tujuan evaluasi adalah untuk mendapatkan gambaran tentang prestasi belajar yang dicapai olehmurid-murid. b) Janganlah guru membentak-bentak seorang murid karena murid tersebut memberikan jawaban yang menurut penilaian guru merupakan jawaban yang sangat tolol. c) Jangan pula ada kecenderungan untuk membantu seoarang murid yang sedang di tes dengan memberikan kunci-kunci tertentu karena kita merasa kasihan atau simpati pada murid tersebut. Hal ini bertentangan dengan prinsip-prinsip evaluasi karena kita bertindak tidak adil terhadap muridyanglain. d) Siapkanlah terlebih dahulu suatu rencana pertanyaan serta score jawaban yang diminta untuk setiap pertanyaan. Hal ini untuk menjaga agar guru jangan samapai terkecoh oleh jawaban yang ngelantur dari murid-murid. e) Laksanakanlah skoring secara teliti terhadap setiap jawaban yang diberikan oleh murid.

4. Cara Tes Lisan Langsung kepada individu Menyebar kepada semua siswa Retorik, guru bertanya, siswa diberi waktu untuk menjawab, tetapi guru yang menjawab Balikan, pertanyaan siswa dijawab guru selanjutnya guru bertanya lagi kepada siswa yang

bertanya Terusan, pertanyaan peserta dibalikan untuk dijawab oleh peserta lainnya

5. Manfaat Pertanyaan Lisan Mengembangkan pemahaman siswa Mengembangkan kemampuan berpikir dan membuat keputusan Mengaktifkan kedua belah pihak guru dan siswa

B. Tes Perbuatan Tes perbuatan yakni tes yang penugasannya disampaikan dalam bentuk lisan atau tertulis dan pelaksanaan tugasnya dinyatakan dengan perbuatan atau unjuk kerja. Penilaian tes perbuatan dilakukan sejak peserta didik melakukan persiapan, melaksanakan tugas, sampai dengan hasil yang dicapainya. Untuk menilai tes perbuatan pada umumnya diperlukan sebuah format pengamatan, yang bentuknya dibuat sedemikian rupa agar pendidik dapat menuliskan angka-angka yang diperolehnya pada tempat yang sudah disediakan. Bentuk formatnya dapat disesuaikan menurut keperluan. Untuk tes perbuatan yang sifatnya individual, sebaiknya menggunakan format pengamatan individual. Untuk tes perbuatan yang dilaksanakan secara kelompok digunakan format tertentu yang sudah disesuaikan untuk keperluan pengamatan kelompok.

Dalam tes ini, siswa ditugasi untuk melakukan sesuatu perbuatan yang sesuai dengan jenis keterampilan yang terkandung dalam TIK. Tes yang diberikan guru dalam praktek pelajaran Olahraga, Keterampilan, dan sejenisnya adalah contoh-contoh dari tes perbuatan. Tes perbuatan biasanya dilakukan dalam bentuk pemberian tugas kepada siswa, misalnya : Siswa diminta melakukan lompat tinggi. Siswa diminta membuat patung dari tanah liat Siswa diajarkan cara menjahit Siswa diminta membuat alat peraga

DAFTAR PUSTAKA
1. N, Sudirman. Ilmu Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung : 1991. 2. Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta : 1999. 3. Sirait, Bistok. Menyusun Tes Hasil Belajar. IKIP SEMARANG PRESS. Semarang 4. Rasyid, Harun dan Mansur. Penilaian Hasil Belajar. CV Wacana Prima. Bandung : 2008..

TUGAS ASSESMENT TENTANG


Tes Lisan dan Perbuatan

Disusun Oleh: Kelompok 1 Widya Lestari Lusiana Martha Cynthia Rahmi Lestari Veny Media Sari Novia Syafitri Ronal Heriadi Khairaf Okta Femi Putri Septia Marta

Dosen Pembimbing : Dra.Khairanis,SP.d,MP.d PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGARI PADANG 2012

You might also like