You are on page 1of 4

BUNYI

A. Gelombang bunyi dapat merambat melalui berbagai medium dengan kecepatan yang berbeda. Bunyi merupakan hasil dari getaran yang merambat melalui medium ( zat perantara ). Benda yang menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi, misalnya : genderang yang dipukul, radio, dawai gitar yang dipetik dan sebagainya. Bunyi yang dapat didengar oleh manusia hanya dalam daerah frekuensi tertentu yaitu antara 20 Hz 20 KHz yang disebut dengan audiosonic. Bunyi yang frekuensinya kurang dari 20 Hz disebut infrasonic yang hanya dapat didengar oleh anjing, jangkrik, angsa. Sedangkan bunyi yang frekuensinya lebih dari 20 KHz disebut bunyi ultrasonik yang hanya dapat didengar oleh lumba-lumba, paus, kelelawar ( dikenal sebagai hewan yang mempunyai radar alam). Skema : Infrasonik < Audiosonik < Ultrasonik 20 Hz 20 KHz Manfaat Ultrasonik : - Kaca mata tuna netra - Memeriksa kandungan dengan USG ( Ultra Sono Grafi ) - Meratakan campuran logam - Memusnahkan bakteri pada makanan yang diawetkan. Syarat agar bunyi dapat didengar : 1. ada sumber bunyi 2. ada medium atau zat perantara ( padat, cair dan gas ) 3. ada pendengar Di udara bunyi merambat berupa gelombang longitudinal, sehingga berlaku juga rumus cepat rambat seperti pada gelombang yaitu :

.f

atau

Keterangan : f = frekuensi ( Hz ) T = periode ( s ) V = cepat rambat bunyi ( m/s ) = panjang gelombang bunyi ( m )

Soal. 1. Gelombang bunyi merambat dengan kecepatan 320 m/s. Jika panjang gelombangnya 20 m. Tentukan frekuensinya. Hubungan cepat rambat, jarak dan waktu tempuh bunyi. Cepat rambat bunyi adalah jarak yang ditempuh bunyi tiap satuan waktu. Rumus : Keterangan : atau V = cepat rambat bunyi ( m/s ) s V s = jarak tempuh ( m ) t = waktu tempuh ( s ) Soal . 1. Soal : Guntur terdengar 24 sekon setelah terlihat kilat. Jika cepat rambat bunyi 320 m/s. Hitunglah jarak terjadinya kilat dengan pendengar. 2. Jarak antara sumber bunyi dengan pendengar 680 m. Untuk merambat sampai pendengar bunyi memerlukan waktu 2 sekon. Berapa cepat rambat bunyi diudara saat itu. Tabel cepat rambat bunyi dari berbagai zat antara. No Nama Zat Cepat rambat Bunyi ( m/s ) 1. Air 1.400 2. Besi 5.210 3. Gabus 500 4. Kaca 5.170 5. Udara pada suhu - 0 0C 322 - 150 0C 340 0 - 250 C 347

Besarnya cepat rambat bunyi pada suatu medium berbeda-beda. Cepat rambat bunyi diudara dipengaruhi oleh suhu udara bukan tekanan uadar. B. Nada yang dihasilkan oleh sumber bunyi mempunyai frekuensi tertentu. 1. Nada, Desah dan Dentum a. Nada adalah bunyi yang frekuensinya tertentu dan teratur. Nada dihasilkan oleh alat music seperti : gitar, seruling, gamelan, piano, biola. b. Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak teratur. Contoh : bunyi ombak, bunyi piring jatuh, bunyi air terjun, bunyi desiran angin. c. Dentum adalah bunyi yang frekuensinya sangat tinggi dan tidak teratur. Contoh : bunyi Bom, meriam, petasan, halilintar. 2. Deret Nada / Tangga nada Deret nada adalah urutan nada-nada berdasarkan besarnya frekuensi dari yang terkecil hingga terbesar, seperti ditunjukkan berikut ini. Nama nada Persamaan Jarak nada Perbandingan nada Interval : C D : do re : 1 1 : 24 27 : prime seconde E mi 30 terts 32 kwarts F fa
1

G sol
1

A la
1

B si 45 septime

c do 48 oktaf

36 quint

40 sext

Interfal nada adalah perbandingan frekuensi nada-nada dengan nada C, ini berarti : prime = C : C = 24 : 24 = 1 : 1 seconde = D : C = 27 : 24 = 9 : 8 terts = E : C = 30 : 24 = 5 : 4 kwarts = F : C = 32 : 24 = 4 : 3 quint = G : C = 36 : 24 = 3 : 2 sext = A : C = 40 : 24 = 5 : 3 septime = B : C = 45 : 24 = 15 : 8 oktaf = c : C = 48 : 24 = 2 : 1 Nada c satu oktaf lebih tinggi dari nada C. Menurut pejanjian Internasional frekuensi nada A sebesar 440 Hz, sehingga dengan menggunakan perbandingan nada maka frekuensi nada-nada yang lain dapat ditentukan Tinggi rendahnya nada dipengaruhi oleh frekuensi. Soal. 1. Menurut perjanjian Internasional frekuensi nada C = 440 Hz, tentukan frekuensi nada : a. C b. E c. F 2. Sebuah nada memiliki frekuensi 264 Hz. Berapa frekuensi nada yang sama tetapi : a. Satu oktaf lebih rendah b. Dua aoktaf lebih tinggi c. Satu sext lebih tinggi C. Hukum Marsenne Seorang ahli fisika berkebangsaan Perancis yang bernama Marsenne, menyatakan bahwa tinggi rendahnya nada dawai : 1. Berbanding terbalik dengan panjang dawai ( ) 2. Sebanding dengan akar tegangan dawai ( F ) 3. Berbanding terbalik dengan akar massa jenis bahan dawai ( ) 4. Berbanding terbalik dengan akar luas penampang dawai ( A ) f = frekuensi nada ( Hz ) = panjang dawai / senar ( m ) F = tegangan dawai ( N ) = massa jenis ( Kg/m3 ) A = luas penampang dawai ( mm2 ) Untuk dua senar dengan bahan dan tegangan yang sama tetapi panjangnya berbeda dapat dinotasikan sebagai berikut :

Soal . 1. Sebuah dawai sono meter terbuat dari bahan kawat baja yang panjangnya 25 cm, dan diameternya 0,25 mm2. Jika dawai tersebut diberi beban tegangan 45 N, berapa frekuensi nada dawai yang dihasilkan ( baja = 9000 kg/m3). 2. Sebuah dawai panjangnya 1 m menghasilkan nada dengan frekuensi 440 Hz. Kemudian dawai tersebut diberi penumpu tepat ditengahnya sehingga menjadi dua bagian yang sama. Tentukan nada dawai yang dihasilkan. D. Resonansi. Resonansi adalah ikut bergetarnya suatu benda akibat getaran benda lain. Resonansi memperkeras bunyi asli. Syarat terjadinya resonansi : - Frekuensi benda sama dengan frekuensi sumber getar - Berupa selaput tipis - Berupa kolon udara dalam tabung yang tingginya 1/4 atau kelipatan ganjil dari 1/4 h = tinggi kolon udara ( m ) = panjang gelombang ( m ) n = resonansi ke ....... Contoh-contoh resonansi dalam kehidupan sehari-hari . - Gitar - gamelan - bedug - Biola - seruling - kentongan - Selaput genderang telinga hn = . ( 2n 1 ) Soal. 1. Suatu sumber bunyi mengalami resonansi yang pertama kali pada saat tinggi kolon udara 15 cm. Hitung panjanggelombangnya. 2. Sebuah garputala dengan frekuensi 300 Hz bergetar diatas kolon udara yang tingginya 25 cm, ternyata menghasilkan resonansi yang pertama. Hitunglah : a. panjang gelambangnya b. cepat rambat gelombangnya c. panjang kolon uadar pada resonansi yang ke 2. E. Pemantulan Bunyi. a. Hukum Pemantulan Bunyi : 1. Bunyi datang, garis normal dan bunyi pantul terletak pada satu bidang datar 2. Sudut datang besarnya sama dengn sudut pantul. O
Keterangan : A = bunyi datang B = bunyi pantul N = garis normal O = titik jatuh bunyi pada bidang pantul i = sudut datang

i= sudut pantul
A Pantul
Hukum Pemantulan bunyi

i = i

Pemantulan bunyi dapat dimanfaatkan untuk mengukur kedalaman laut, kedalaman gua atau jarak bukit dengan sumber bunyi. b. Macam-macam bunyi pantul. 1. Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli. Terjadi jika letak dinding pemantul dekat dengan sumber bunyi. Contoh : didalam ruangan kelas, dalam kamar mandi. 2. Gaung / kerdam. Terjadi jika letak dinding pemantul agak jauh dari sumber bunyi, sehingga bunyi pantul sebagian bersamaan dengan bunyi asli. Dengan adanya gaung bunyi asli menjadi tidak jelas. Untuk menanggulangi gaung dinding ruangan dilapisi dengan bahan akustik ( bahan peredam bunyi ) sehingga bunyi dapat diserap atau tidak dapat memantul.

Contoh bahan peredam bunyi : gabus, karet, karton, karpet, busa dan lain-lain. c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kuat lemahnya bunyi antara lain : - amplitudo - bunyi pantul - resonansi - jarak sumber bunyi dengan pendengar F. Azas Dopler. Adalah peristiwa berubahnya frekuensi yang terdengar oleh pendengar karena jarak sumber bunyi semakin mendekat atau semakin menjauhi pendengar. Jika suber bunyi semakin mendekat maka pendengar semakin banyak menerima getaran sehingga frekuensinya semakin tinggi. Dan jika sumber bunyi atau pendengar semakin menjauh maka getaran yang diterima pendengar semakin berkurang, sehingga frekuensinya semakin rendah. Contoh Azas Dopler : - Ketika kita ada di tepi jalan tiba-tiba dari kejauhan ada mobil yang membunyikan klakson maka terdengar nada klakson berubah semakin tinggi dan jika mobil telah melewati kita semakin lama nada klakson semakin rendah. - Jika kita melihat tayangan motor GP di TV, maka terdengar bunyi nada motor berubah

You might also like