You are on page 1of 8

PENGANTAR MATERIAL TEKNIK

PENGGUNAAN KERAMIK SEBAGAI REM CAKRAM DALAM BIDANG

OTOMOTIF

DIDI ROOSCOTE 1106070003

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA 2012

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Berbicara masalah keramik, pikiran kita pasti akan langsung menuju pada peralatan dapur seperti piring, mangkuk, gelas ataupun dinding kamar mandi dan benda-benda pajang lainnya. Namun dewasa ini keramik tidak hanya kita jumpai sebagai alat-alat dapur atau benda-benda pajangan, keramik sudah dapat kita jumpai dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih tinggi. Kemajuan teknologi

Universitas Indonesia

Page 2

dunia menempatkan keramik sebagai bahan alternative alat yang sudah dianggap perlu diganti. Sebagai contoh:untuk mengganti fungsi sejumlah logam, komponen-komponen mesin atau alat pemotong yang anti karat atau bahkan juga untuk menggantikan kampas rem dimana keramik digunakan sebagai bahan dasarnya. Hal tersebut terjadi karena ditemukannya sifat-sifat dari keramik yang lebih unggul dibandingkan logam, seperti: mempunya daya tahan yang lebih baik bila dioperasikan pada suhu tinggi, koefisien muai panjang yang lebih, tahan korosi, lebih kuat(high strength) serta mempunya ketangguhan yang lebih tinggi(high toughness). Sifat-sifat itu terus menerus dikembangkan sejalan dengan perkembangan keramik itu sendiri sesuai tuntutan hidup manusia. dalam makalah ini akan membahas penggunaan keramik sebagai kampas rem pada kendaraan. I.I Tujuan Memberikan penjelasan tentang material keramik yang dapat digunakan sebagai kampas rem. Mengetahui keunggulan-keunggulan dari sifat dari material sehingga keramik unggul digunakan dalam penggunaa kampas rem.

BAB II ISI Kebanyakan spare part otomotif merekomendasikan semua bahan yang kuat menahan beban tarik, puntir dan momen. Mengingat sifat baik bahan keramik tersebut maka sangat disayangkan apabila bahan yang sangat tua usianya ini ditinggalkan begitu saja. Karena bahan bakunya sangat melimpah diseluruh penjuru dunia.

Universitas Indonesia

Page 3

Sehubungan dengan perkembangan teknologi yang berangsur-angsur semakin canggih aplikasi dari bahan keramik mulai berkembang. Bahkan bahan keramik sudah dapat diaplikasikan sebagai kampas rem mobil. Seperti yang kita ketahui rem adalah suatu komponen untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda. Karena gerak roda menjadi lambat, secara otomatis gerak kendaraan pun akan ikut menjadi lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah menjadi panas karena gesekan. Oleh karena itu dibutuhkan material yang memiliki kekuatan panas yang tinggi untuk membuat rem ini tahan lama. Material yang sangat baik menahan beban pemanasan adalah keramik karena keramik memiliki titik leleh yang jauh lebih tinggi (lebih dari 15000oC) dari pada logam atau material lainnya. Selain itu keunggulan material keramik sebagai bahan pengganti logam adalah memiliki koefisien gesek yang rendah, tahan terhadap suhu tinggi, kekerasan yang tinggi dan koefisien muai panas yang rendah. Rem cakram keramik terbuat dari campuran silicon carbide yang ditanamkan pada serat karbon berkekuatan tinggi,atau disebut Reinforced Ceramic Dengan keamajuan teknologi tersebut, keramik dapat disulap dari bahan yang bersifat getas menjadi bahan yang ulet meskipun baru dapat dihasilkan sebesar maksimum 20% saja. Salah satu cara yang dipergunakan untuk memperkuat (reinforced) bahan yang bersifat getas seperti halnya keramik yaitu dengan memberikan penguat (reinforcement) pada bahan tersebut. Bahan penguat tentunya harus bersifat lebih ulet dari bahan yang akan dikuatkan yang biasa disebut dengan matrik. Proses penguatan bahan getas ini sering dilakukan dengan Metode Metalurgi serbuk (Powder Metallurgy). Powder metallurgy merupakan proses pembuatan bahan dengan diawali dari serbuk (partikel) yang dicampur antara reinfocement dengan matrix yang dimixing agar terjadi homogenitas. Setelah dimixing lalu diberikan pemansan (sintering) pada temperatur tertentu. Setelah dipanaskan selama beberapa jam lalu diturunkan temperaturnya menjadi temperatur udara lingkungan sekitar. Jadilah bahan keramik yang siap untuk dipergunakan. Proses Pembuatan Dengan Keramik komposit.
Universitas Indonesia Page 4

Bahan keramik merupakan senyawa anorganik dan bukan logam, sering terdiri dari ikatan logam dan non-logam. Senyawa ion ini terbentuk dari ikatan kation positif biaya untuk anion bermuatan negatif. Keramik historis tidak memiliki banyak aplikasi mekanik karena sifat material. Keramik sangat rapuh, memiliki penyerapan sedikit energi dan tidak dapat mengalami deformasi plastik Mereka memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi, dan dapat menahan beban tekan tinggi strength. Misalnya porselen keramik dapat menahan beban tekan sepuluh kali lebih besar daripada kekuatan tarik yang . Tujuan dari komposit matriks keramik adalah untuk memungkinkan sejumlah besar aplikasi mekanik dengan mengurangi kerapuhan bahan. Bahan CMC terdiri dari keramik monolitik diperkuat dengan serat komposit untuk mengurangi retak pada material. Hal ini diperkuat bahan dapat digunakan dalam aplikasi yang berbeda, karena tidak lagi dibatasi oleh sifat yang rapuh. Sifat CMC Ada banyak jenis bahan CMC yang mengandung sifat mekanik dan kimia yang berbeda. Beberapa didesain untuk meningkatkan kekuatan, ketangguhan, ketahanan creep, sementara yang lain dapat memiliki lebih termal dan sifat listrik. The resulting . Sifat-sifat yang dihasilkan tergantung pada apa serat ditambahkan ke matriks keramik, dan apa bagaimana materi diproduksi menjadi bentuk, (plat yaitu, batang, bola)

Proses Manufaktur Ada banyak proses yang berbeda dan teknik yang digunakan untuk pembuatan CMC. Beberapa metode yang sama dengan yang digunakan untuk keramik monolitik, sementara jenis lainnya adalah sama dengan metode untuk menghasilkan polimer. Dingin Menekan dan Sintering

Universitas Indonesia

Page 5

Metode cold press sintering mirip dalam pembuatan keramik monolitik. Proses ini dilakukan dengan menambahkan serbuk matriks keramik dengan air untuk membuat lumpur. Sebuah binder organik yang ditambahkan ke bubur untuk memegang senyawa bersama-sama. perekat ini dibakar selama proses sintering. Para kumis komposit tempat ke dalam campuran di mana senyawa ditekan di bawah tekanan tinggi. Sintering adalah proses pemanasan bahan di bawah titik leleh di mana senyawa tersebut dilakukan di tempat sendiri-adhesi. Dalam sintering matriks dikenakan penyusutan yang dapat mengakibatkan retak. Mengubah suhu sintering dan memastikan kompatibilitas antara ekspansi termal dari material komposit matriks dan dapat menghindari cracking.

Silicon Cair Infiltrasi (LSI) Biaya rendah membentuk metode C / C-SiC. Proses ini melibatkan mengemudi silikon cair ke dalam membentuk sebelumnya / Karbon Karbon berpori. membentuk sebelumnya dibuat dengan menggunakan teknik manufaktur yang disebut resin transfer moulding Setelah membentuk sebelumnya dibuat, matriks akan dikonversi dari produk karbon matriks polimer berpori. Proses ini disebut pirolisis, dimana material dipanaskan sampai 900 C. Hasilnya adalah bahan yang terbentuk dengan banyak poripori yang berfungsi sebagai saluran aliran untuk cairan. Pirolisis Setelah selesai materi ditempatkan dalam ruang hampa dan menyuntikkan dengan silikon cair. Pori-pori di karbon bertindak sebagai jaringan lorong-lorong di mana silikon mengalir melalui. Proses ini dapat diukur dengan menggunakan persamaan Navier Stokes yang merupakan aliran fluida di berbagai arah di bawah tekanan yang diberikan dan temperatur. Jumlah menghasilkan silikon karbida adalah hasil dari bagaimana silikon arus dalam karbon berpori. Hal ini tergantung pada diameter kapiler. Teknik manufaktur ini sangat berhasil memproduksi bahan yang kuat. CMC hampir sempurna jika dilakukan dengan benar. Beberapa masalah dengan prosedur ini

Universitas Indonesia

Page 6

adalah bahwa suhu untuk silikon cair jauh lebih besar dari logam atau pemrosesan polimer. Pada temperatur yang besar reaksi kimia yang berlangsung dapat berbahaya atau merusak produk. Masalah yang paling signifikan dengan manufaktur CMC adalah retak akibat ekspansi termal. Jika bahan yang terlibat tidak memiliki koefisien ekspansi yang sama, sebagai komposit berkembang pada tingkat yang berbeda maka akan terjadi retak matriks.

FIGUR 1 - Rem cakram keramik yang digunakan pada mobil mewah

Universitas Indonesia

Page 7

BAB III PENUTUP Penggunan rem khususnya kampas rem pada kendaraan(bidang otomotif) dengan menggunakan material keramik sebagai bahan dasarnya sangatlah menguntungkan,. Karena banyak kelebihan dari rem cakram keramik seperti bobotnya lebih ringan dari rem cakram biasa selain itu umur pemakaian yang lebih lama (4 kali cakram konvensional). Rem cakram keramik juga lebih besar koefisien gesek nya sehingga kendaraan lebih mudah berhenti dan juga lebih tahan aus. Rem cakram keramik relative lebih cepat melepas panas, dapat dianalogikan seperti kopi digelas keramik akan lebih cepet dingin,dibanding kopi didalam gelas kaca/beling. Namun tak ada gading yang tak retak, penggunaan material keramik sebagai kampas rem masih reatif mahal dalam perindustrian. Baru beberapa mobil mewah seperti audi yang menggunakan rem cakram dengan material keramik. Selain itu formula1 juga menggunakan rem cakram dari keramik.

DAFTAR PUSTAKA

Prayitno, Dodi, Teknologi Rekayasa Material, Universitas Trisakti, 2010 Sofyan, Bondan T, Pengantar Material Teknik, Penerbit Salemba Teknika, 2010 http://en.wikipedia.org/wiki/Ceramic_engineering

Universitas Indonesia

Page 8

You might also like