You are on page 1of 17

FUNGSI DAN TANGGUNGJAWAB KEPALA SEKOLAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi Semester 3

Dosen Pengampu : Drs. Suwarno

Disusun oleh: 1. Siti Nurjannah 2. Mey Wulansari 3. Fitri Widyastuti 4. Ellena Ayu Marselia (A510100205) (A510100211) (A510100220) (A510100221)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2011

KATA PENGANTAR


Tiada kata yang lebih baik selain ungkapan rasa syukur alhamdulillah kepada Allah swt atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Etika Profesi semester 3. Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Profesi semester 3 dan untuk mengetahui fungsi dan tanggungjawab Kepala Sekolah. Dalam penyusunan laporan ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada : 1. Drs. Suwarno sebagai Dosen pengampu mata kuliah mata kuliah Etika Profesi FKIP Program Studi PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. Teman-teman dan semua pihak yang telah membantu. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.


Surakarta, 14 Desember 2011 Penulis

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Sejalan dengan tantangan kehidupan global, pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu Sumber Daya Manusia. Dimana dewasa ini keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam, melainkan pada keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana mutu Sember Daya Manusia (SDM) berkorelasi positif dengan mutu pendidikan, mutu pendidikan sering diindikasikan dengan kondisi yang baik, memenuhi syarat, dan segala komponen yang harus terdapat dalam pendidikan, komponen-komponen tersebut adalah masukan, proses, keluaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta biaya. Mutu pendidikan tercapai apabila masukan, proses, keluaran, guru, sarana dan prasarana serta biaya apabila seluruh komponen tersebut memenuhi syarat tertentu. Namun dari beberapa komponen tersebut yang lebih banyak berperan adalah tenaga kependidikan yang bermutu yaitu yang mampu menjawab tantangan-tantangan dengan cepat dan tanggung jawab. Tenaga kependidikan pada masa mendatang akan semakin kompleks, sehingga menuntut tenaga kependidikan untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian penguasaan kompetensinya. Pendidikan yang bermutu sangat membutuhkan tenaga kependidikan yang professional. Tenaga kependidkan mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan pengetahuan, ketrampilan, dan karakter peserta didik. Oleh karena itu tenaga kependidikan yang professional akan melaksanakan tugasnya secara professional sehingga menghasilkan tamatan yang lebih bermutu. Menjadi tenaga kependidikan yang profesional tidak akan terwujud begitu saja tanpa adanya upaya untuk meningkatkannya, adapun salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan pengembangan profesionalisme ini membutuhkan dukungan dari pihak yang mempunyai

peran penting dalam hal ini adalah kepala sekolah, dimana kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang sangat penting karena kepala sekolah berhubungan langsung dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah. Kepala Sekolah adalah pimpinan tertinggi di sekolah. Pola

kepemimpinananya akan sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan kemajuan sekolah. Oleh karena itu, dalam pendidikan modern kepemimpinan kepala sekolah merupakan jabatan strategis dalam mencapai tujuan pendidikan. Bagaimana kepala sekolah untuk membuat orang lain bekerja untuk mencapai tujuan sekolah. Dalam pelaksanaan fungsi dan tanggungjawab, seorang Kepala Sekolah dituntut untuk memiliki beragam kompetensi. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah menetapkan bahwa ada lima dimensi kompetensi yaitu: Kepribadian, Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi dan Sosial. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: a. Apa sajakah fungsi dan tanggung jawab Kepala Sekolah? b. Apa peranan Kepala Sekolah dalam meningktkan mutu pendidikan? C. Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah: a. Untuk mengetahui fungsi dan tanggungjawab Kepala Sekolah. b. Untuk mengetahui peranan Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. D. Manfaat a. Dapat memahami gambaran fungsi dan tanggungjaawab Kepala Sekolah. b. Dapat memahami peranan Kepala sekolah dalam menigkatkan mutu pendidikan.

BAB II PEMBBAHASAN

A. Fungsi dan Tanggungjawab Kepala Sekolah Menurut Poernomosidi Hadjisarosa (1997 dalam Slamet, PH, 2000), kepala sekolah merupakan salah satu sumberdaya sekolah yang disebut sumberdaya manusia jenis manajer (SDM-M) yang memiliki tugas dan fungsi mengkoordinasikan dan menyerasikan sumberdaya manusia jenis pelaksana (SDM-P) melalui sejumlah input manajemen agar SDM-P menggunakan jasanya untuk bercampur tangan dengan sumberdaya selebihnya, sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik untuk menghasilkan output yang diharapkan. Secara umum, karakteristik kepala sekolah tangguh dapat dituliskan sebagai berikut (Slamet, PH,2000) : Kepala sekolah: (a) Memiliki wawasan jauh kedepan (visi) dan tahu tindakan apa yang harus dilakukan (misi) serta paham benar tentang cara yang akan ditempuh (strategi); (b) Memiliki kemampuan mengkoordinasikan dan menyerasikan seluruh sumberdaya terbatas yang ada untuk mencapai tujuan atau untuk memenuhi kebutuhan sekolah (yang umumnya tak terbatas); (c) Memiliki kemampuan mengambil keputusan dengan terampil (cepat, tepat, cekat, dan akurat); (d) Memiliki kemampuan memobilisasi sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan dan yang mampu menggugah pengikutnya untuk melakukan hal-hal penting bagi tujuan sekolahnya; (e) Memiliki toleransi terhadap perbedaan pada setiap orang dan tidak mencari orang-orang yang mirip dengannya, akan tetapi sama sekali tidak toleran terhadap orang-orang yang meremehkan kualitas, prestasi, standar, dan nilainilai;

(f) Memiliki kemampuan memerangi musuh-musuh kepala sekolah, yaitu ketidakpedulian, kecurigaan, tidak membuat keputusan, mediokrasi, imitasi, arogansi, pemborosan, kaku, dan bermuka dua dalam bersikap dan bertindak.

Kepala Sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang sangat penting karena kepala sekolah berhubungan langsung dengan pelaksanaan program pendidikan di sekolah. Ketercapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada kecakapan dan kebijaksanaan kepala sekolah sebagai salah satu pemimpin pendidikan. Hal ini karena kepala sekolah merupakan seorang pejabat yang profesional dalam organisasi sekolah yang bertugas mengatur semua sumber organisasi dan bekerjasama dengan guru-guru dalam mendidik siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Pidarta (1990), kepala sekolah merupakan kunci kesuksesan sekolah dalam mengadakan perubahan. Sehingga kegiatan meningkatkan dan memperbaiki program dan proses pembelajaran di sekolah sebagian besar terletak pada diri kepala sekolah itu sendiri. Pidarta (1997) menyatakan bahwa kepala sekolah memiliki peran dan tanggungjawab manajer pendidikan, pemimpin pendidikan, supervisor pendidikan dan administrator pendidikan. 1. Sebagai Manajer Sekolah Tugas manajer pendidikan adalah merencanakan sesuatu atau mencari strategi yang terbaik, mengorganisasi dan mengkoordinasi sumber-sumber pendidikan yang masih berserakan agar menyatu dalam melaksanakan pendidikan dan mengadakan kontrol terhadap pelaksanaan dan hasil pendidikan.kepala sekolah memiliki kewenangan dalam mengambil keputusan karena atas perannya sebagai manajer di sekolah dituntut untuk mampu: a. Mengadakan prediksi masa depan sekolah b. Melakukan inovasi dengan mengambil inisiatif dan kegiatan-kegiatan yang kreatif untuk kemajuan sekolah c. Menciptakan strategi atau kebijakan untuk menyukseskan pikiranpikiran yang inovatif tersebut.

d. Menyusun

perencanaan

baik

perencanaan

strategis

maupun

perencanaan operasional. e. Menemukan sumber-sumber pendidikan dan menyediakan fasilitas pendidikan. f. Melakukan pengendalian atau kontrol terhadap pelaksanaan

pendidikan dan hasilnya. 2. Sebagai pemimpin sekolah Menurut Lipoto (1988) peranan kepemimpinan kepala sekolah adalah sebagai : a. Figurehead (symbol) figurehead berarti lambang dengan pengertian sebagai kepala sekolah sebagai lambang sekolah. b. Leader (memimpin) Kepala sekolah adalah pemimpin untuk menggerakkan seluruh sumber daya yang ada di sekolah sehingga dapat melahirkan etos kerja dan produktivitas yang tinggi untuk mencapai tujuan. c. Liason (perantara/penghubung) Kepala sekolah menjadi penghubung antara kepentingan kepala sekolah dengan kepentingan lingkungan di luar sekolah. Sedangkan secara internal kepala sekolah menjadi perantara antara guru, staf dan siswa. d. Monitor Kepala sekolah selalu mengadakan pengamatan terhadap lingkungan karena kemungkinan adanya informasi-informasi yang berpengaruh terhadap sekolah. e. Disseminator (menyebarkan informasi) Kepala sekolah bertanggungjawab untuk menyebarluaskan dan memabagi-bagi informasi kepada para guru, staf, dan orang tua murid. f. Spokesmen (juru bicara) Kepala sekolah menyabarkan informasi kepada lingkungan di luar yang dianggap perlu.

g. Entrepreneur (wiraswasta) Kepala sekolah selalu berusaha memperbaiki penampilan sekolah melalui berbagai macam pemikiran program-program yang baru serta malakukan survey untuk mempelajari berbagai persoalan yang timbul di lingkungan sekolah. h. Disturbance handler (menangani gangguan) Kepala sekolah harus mampu mengantisipasi gangguan yang timbul dengan memperhatikan situasi dan ketepatan keputusan yang diambil. i. Resource allocatore (menyediakan segala sumber) Kepala sekolah bertanggungjawab untuk menentukan dan meneliti siapa yang akan memperoleh atau menerima sumber-sumber yang disediakan dan dibagikan. j. Negotiator (perunding) Kepala sekolah harus mampu untuk mengadakan pembicaraan dan musyawarah dengan pihak luar dalam memnuhi kebutuhan sekolah. Lipoto mengatakan bahwa sebagai pemimpin, kepala sekolah harus mampu menggerakkan orang lain agar secara sadar dan sukarela melaksanakan kewajibannya secara baik sesuai dengan apa yang diharapkan pimpinan dalam mencapai tujuan. Wahjosumidjo (2001), peran kepala sekolah sebagai pemimpin

sekolah memiliki tanggungjawab menggerakkan seluruh sumberdaya yang ada di sekolah sehingga melahirkan etos kerja dan produktivitas yang tinggi dalam mencapai tujuan. Hick (dalam Wahjosumidjo,2001) berpendapat bahwa untuk dapat menjadi pemimpin seklah yang baik, kepala sekolah harus :a) adil, b) mampu memberikan sugesti (suggesting), c) mendukung tercapainya tujuan (supplying objectives), d) mampu sebagai katalisator, e) menciptakan rasa aman (providing security), f) dapat menjadi wakil organisasi (representing), g) mampu menjadi sumber inspirasi (inspiring), h) bersedia menghargai (prising). Keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain:

a. Kepribadian yang kuat b. Memahami tujuan pendidikan dengan baik c. Pengetahuan yang luas d. Ketrampilan profesional yang terkait dengan tugas sebagai kepala sekolah ketrampilan teknis,misalnya menyusun jadwal pelajaran, memimpin rapat. Ketrampilan hubungan kemanusiaan, misalnya bekerjasama dengan orang lain, memotivasi guru Ketrampilan konseptual, misalnya mengembangkan konsep pengembangan sekolah, memperkirakan masalah yang akan muncul dan mencari pemecahannya. Dalam masalah ini Wahjosumidjo berpendapat bahwa bagi kepala sekolah yang ingin berhasil menggerakkan para guru/staf dan siswa agar berperilaku dalam mencapai tujuan sekolah adalah: 1. Menghindarkan diri dari sikap dan perbuatan yang memaksa atau bertindak keras terhadap guru, staf dan siswa. 2. Harus mampu melakukan perbuatan yang melahirkan kemauan untuk bekerja dengan penuh semangat dan percaya diri terhadap para guru, staf dan siswa dengan cara meyakinkan dan membujuk. Menurut mulyasa (2002), kepala sekolah yang efektif adalah kepala sekolah yang : 1. Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, lancar dan produktif 2. Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan 3. Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat melibatkan mereka secar aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan pendidikan. 4. Berhasilkan menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan guru dan pegawai lain di sekolah.

5. 6.

Bekerja dengan tim manajemen Berhasil mewujudkan tujuan sekolah secar produktif sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Apabila kita meneliti lebih lanjut, maka dapat kiranya apa yang

dikemukakan oleh Bapak Pendidikan kita Ki Hadjar Dewantara, mengatakan bahwa pemimpin yang baik haruslah menjalankan peranan seperti : Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, dan Ing Tut Wuri Handayani.

3. Sebagai administrator sekolah Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah adalah merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan sekolah, yang meliputi bidang proses belajar mengajar, administrasi kantor, administrasi siswa, administrasi pegawai, administrasi perlengkapan, administrasi keuangan, administrasi perpustakaan, dan administrasi hubungan masyarakat. Oleh sebab itu, dalam rangka mencapai tujuan organisasional, kepala sekolah pada dasarnya mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan terhadap seluruh sumber daya yang ada dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah (Soetopo,1984: 14). Berikut adalah kompetensi yang perlu dikembangkan oleh kepala sekolah beserta indikator ketercapaian hasilnya. No Kompetensi Indikator ketercapaian hasil (Dokumen) Contoh Produk

1 Merencanakan program kerja Program Rencana Kerja Tata Program Tahunan Tata tata usaha sekolah 2 Mengorganisasikan tata usaha sekolah 3 Mengelola administrasi Usaha Sekolah Struktur organisasi Tata Usaha Sekolah File dokumen administrasi Dokumen Kurikulum Usaha Organigram sekolah

standar isi 4 Mengelola administrasi standar proses

standar isi File dokumen administrasi penunjang penyelenggaraan pembelajaran Dokumen Administrasi Pembelajaran

Mengelola admnistrasi pendidik dan tenaga kependidikan

File dokumen admnistrasi pendidik dan tenaga kependidikan

Dokumen Data Kepegawaian

6 Mengelola administrasi sarana File dokumen administrasi dan prasarana 7 Mengelola administrasi pembiayaan. 8 Meningkatkan kemampuan profesi tata usaha sekolah sarana dan prasarana. File dokumen administrasi pembiayaa Pembinaan tata usaha sekolah

Dokumen Impentaris

Dokumen administrasi keuangan Dokumen penyelenggaraan pembinaan tata usaha

Kepala sekolah sebagai administrator mempunyai tugas-tugas antara lain : a. Perencanaan (Planning)

Merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Di dalam perencanaan ini dirumuskan dan ditetapkan seluruh aktivitas lembaga yang menyangkut apa yang harus dikerjakan, mengapa dikerjakan, di mana dikerjakan, kapan akan dikerjakan, siapa yang mengerjakan dan bagaimana hal tersebut dikerjakan. Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan dapat meliputi penetapan tujuan, penegakan strategi, dan pengembangan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan. Kepala sekolah sebagai top

manajemen di lembaga pendidikan Sekolah mempunyai tugas untuk membuat perencanaan, baik dalam bidang program pembelajaran dan kurikulum, kepegawaian, kesiswaan, keuangan maupun perlengkapan. Hasilnya berupa rencana tahunan sekolah yang akan berlaku pada tahun ajaran berikutnya.

b. Pengorganisasian (Organizing) Kepala sekolah sebagai pemimpin bertugas untuk menjadikan kegiatankegiatan sekolah untuk mencapai tujuan sekolah dapat berjalan lancar. Kepala sekolah perlu mengadakan pembagian kerja yang jelas bagi guruguru yang menjadi anak buahnya. Dengan pembagian kerja yang baik, pelimpahan wewenang dan tanggungjawab yang tepat serta mengingat prinsip-prinsip pegorganisasian kiranya kegiatan sekolah akan berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai. b. Pengarahan (Directing) Pengarahan adalah kegiatan membimbing anak buah dengan jalan memberi perintah (komando), memberi petunjuk, mendorong semangat kerja, menegakan disiplin, memberikan berbagai usaha lainnya agar mereka dalam melakukan pekerjaan mengikuti arah yang ditetapkan dalam petunjuk, peraturan atau pedoman yang telah ditetapkan. c. Pengkoordinasian (Coordinating) Pengkoordinasian adalah kegiatan menghubungkan orang-orang dan tugas-tugas sehingga terjalin kesatuan atau keselarasan keputusan, kebijaksanaan, tindakan, langkah, sikap serta tercegah dari timbulnya pertentangan, kekacauan, kekosongan tindakan. d. Pengawasan (Controlling) Pengawasan diartikan sebagai salah satu kegiatan untuk mengetahui realisasi perilaku personel dalam organisasi pendidikan dan apakah tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai dengan yang dikehendaki, kemudian apakah perlu diadakan perbaikan agar pelaksanaan pekerjaan serta hasil kerja sesuai dengan rencana, perintah, petunjuk atau ketentuan-ketentuan lainnya yang telah ditetapkan.. Pengawasan dilakukan untuk

mengumpulkan data tentang penyelenggaraan kerja sama antara guru, kepala sekolah, konselor, supervisor, dan petugas madrasah lainnya dalam institusi satuan pendidikan. Jadi kepala sekolah harus mampu melakukan pengelolaan pengajaran, pengelolaan kepegawaian, pengelolaan kesiswaan,

pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan keuangan, pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat. 4. Sebagai supervisor sekolah Supervisi merupakan kegiatan membina dengan membantu pertumbuhan agar setiap orang mengalami peningkatan pribadi dan profesinya. Menurut Sahertian (2000), supervisi adalah usaha memberi layanan kepada guru-guru baik secara individual maupun secara kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran dengan tujuan memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas. Kelas, 3) mengoordinasikan kemauan siswa mencapai tujuan pendidikan, 4) meningkatkan moral siswa. Ngalim Purwanto (1987) mengemukakan bahwa supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan sekolah maupun guru. Oleh karena itu, program supervisi harus dilakukan oleh supervisor yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan mengadakan hubungan antarindividu dan ketrampilan teknis. Supervisor di dalam tugasnya bukan saja mengandalkan pengalaman sebagai modal utama tetapi harus diikuti atau diimbangi dengan jenjang pendidikan formal yang memadai. Supervisi merupakan pengembangan dan perbaikan situasi belajar mengajar yang pada akhirnya perkembangan siswa. Perbaikan situasi belajar mengajar bertujuan: 1) menciptakan, memperbaiki, dan

memelihara organisasi kelas agar siswa dapat mengembangkan minat, bakat dan kemampuan secara optimal, 2) menyeleksi fasilitas belajar yang tepat dengan problem dan situasi Prinsip-prinsip supervisi untuk menjalankan tindakan-tindakan supervisi sebaiknya, kepala sekolah hendaknya memperhatikan prinsipprinsip sebagai berikut : 1. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif, yaitu pada yang dibimbing dan diawasi harus menimbulkan dorongan untuk bekerja.

2. Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang sebenarnya (realistis, mudah dilaksanakan). 3. Supervisi harus dapat memberi perasaan aman pada guru-guru / pegawai sekolah yang disupervisi. 4. Supervisi harus sederhana dan informal dalam pelaksanaannya. 5. Supervisi harus didasarkan pada hubungan professional bukan atas dasar hubungan pribadi.

6. Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan sikap dan mungkin prasangka guru-guru atau pegawai sekolah. 7. Supervisi tidak bersifat mendesak (otoriter), karena dapat menimbulkan perasaan gelisah atau antisipasi dari guru atau pegawai. 8. Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaan pangkat, kedudukan atau kekuasaan pribadi. 9. Supervisi tidak boleh bersifat mencari kesalahan dan kekurangan. 10. Supervisi tidak boleh terlalu cepat mengharapkan hasil dan tidak boleh cepat merasa kecewa. 11. Supervisi hendaknya bersifat preventif, korektif dan kooperatif Faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan supervisi: 1. Lingkungan masyarakat dimana sekolah berada 2. Besar kecilnya sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah 3. Tingkat dan jenis sekolah 4. Keadaan guru-guru dan pegawai yang tersedia 5. Kecakapan dan keahlian kepala sekolah itu sendiri

B. Peranan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Adapun peran kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kepala sekolah menggunakan pendekatan sistem Sebagai dasar cara berpikir, cara mengelola, dan cara menganalisis kehidupan sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah harus berpikir sistem

(bukan unsystem), yaitu berpikir secara benar dan utuh, berpikir secara runtut (tidak meloncat-loncat), berpikir secara holistik (tidak parsial), berpikir multi-inter-lintas disiplin (tidak parosial), berpikir entropis (apa yang diubah pada komponen tertentu akan berpengaruh terhadap komponen-komponen lainnya); berpikir sebab-akibat (ingat ciptaan-Nya selalu berpasang-pasangan); berpikir interdipendensi dan integrasi, berpikir eklektif (kuantitatif +kualitatif), dan berpikir sinkretisme. 2. Kepala sekolah memiliki input manajemen yang lengkap dan jelas, yang ditunjukkan oleh kelengkapan dan kejelasan dalam tugas (apa yang harus dikerjakan, yang disertai fungsi, kewenangan, tanggungjawab, kewajiban, dan hak), rencana (diskripsi produk yang akan dihasilkan), program (alokasi sumberdaya untuk merealisasikan rencana),

ketentuanketentuan/limitasi (peraturan perundang-undangan, kualifikasi, spesifikasi, metoda kerja, prosedur kerja, dsb.), pengendalian (tindakan turun tangan), dan memberikan kesan yang baik kepada anak buahnya. 3. Kepala sekolah memahami, menghayati, dan melaksanakan perannya

sebagai manajer (mengkoordinasi dan menyerasikan sumberdaya untuk mencapai tujuan), pemimpin (memobilisasi dan memberdayakan

sumberdaya manusia), pendidik (mengajak nikmat untuk berubah), wirausahawan (membuat sesuatu bisa terjadi), penyelia (mengarahkan, membimbing dan memberi contoh), pencipta iklim kerja (membuat situasi kehidupan kerja nikmat), pengurus/administrator (mengadminitrasi), pembaharu (memberi nilai tambah), regulator (membuat aturan-aturan sekolah), dan pembangkit motivasi (menyemangatkan).

BAB III PENUTUP

A.

Kesimpulan
Karakteristik kepala sekolah antara lain : (a) Memiliki visi dan strategi. (b) Memiliki kemampuan mengkoordinasikan dan menyerasikan seluruh sumberdaya terbatas yang ada. (c) Memiliki kemampuan mengambil keputusan dengan terampil. (d) Memiliki kemampuan memobilisasi sumberdaya yang ada. (e) Memiliki toleransi terhadap perbedaan pada setiap orang. (f) Memiliki kemampuan memerangi musuh-musuh kepala sekolah.

Secara umum, fungsi dan tanggungjawab kepala sekolah antara lain: a. Sebagai manajer sekolah b. Sebagai pemimpin sekolah c. Sebagai administrator sekolah d. Sebagai supervisor sekolah

B. Saran ``Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah baik negeri maupun swasta, Kepala Sekolah sebaiknya memahami dan melaksanakan fungsi dan tanggungjawab Kepala Sekolah agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Purwanto Ngalim. 2002. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Dirawat, dkk. 1986. Pengantar Kepemimpinan Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Prof.Dr. Harsono, S.U,dkk.2011.Bidang Pengembangan Profesionalisme Guru.Surakarta: Badan Penerbit FKIP UMS. http://massofa.wordpress.com/2011/02/09/fungsi-dan-tanggung-jawabkepala-sekolah/ diakses tanggal 28 Nopember 2011. http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/09/tugas-dan-peran-kepala-sekolahsebagai.html diakses tanggal 28 Nopember 2011. http://gurupembaharu.com/home/?p=4262 diakses tanggal 28 Nopember 2011. http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2173984-tugas-dantanggung-jawab-kepala/ diakses tanggal 28 Nopember 2011.

You might also like