You are on page 1of 9

MATA KULIAH ILMU DASAR-DASAR ILMU POLITIK

TUGAS MAKALAH Partisipasi Politik Dan Pemilu

Dosen Mata Kuliah: Drs. Sugiharto, M.Si

Disusun Oleh Oswald Sitanggang

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2011

PENDAHULUAN
Partisipasi politik adalah keikut sertaan Masyarakat dalam kegiatan Politik. Sedangkan Pemilu adalah Proses Pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu, Misalnya Presiden, Anggota DPR sampai ketingkat yang paling bawah adalah Pemilihan Kepala Desa. Oleh karena itu Partisipasi Politik dan Pemilu merupakan dua unsur yang dibutuhkan dalam mengembangkan system Demokrasi dalam suatu Negara. Mengukur aspirasi Masyarakat terhadap system demokrasi di Suatu Negara dapat diukur dari seberapa besar animo masyarakat disuatu negera untuk turut aktif mengikuti kegiatan Politik Mulai dari ikut kampanye, menyalurkan suara dengan memilih satu nama untuk menjadi wakil rakyat di Parlemen dan sebagainya yang berhubungan dengan kehidupan Politik. Oleh karena itu dalam Demokrasi ada anggapan bahwa semakin tinggi tingkat partisipasi Rakyat berarti Negara dan Masyarakat tersebut sangat antusias untuk memajukan suatu Negara. Untuk itulah dalam Makalah yang kami buat ini kita akan membahas, mengkaji dan memahami bersama-sama mengenai Partisipasi Politik dan Pemilu di suatu Negara.

PENGERTIAN PARTISIPASI POLITIK


Apakah yang dimaksud dengan partisipasi politik itu? Defenisi Umumnya partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau kelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan politik, Misalnya dengan cara memilih Presiden atau wakil rakyat baik secara langsung maupun tidak langsung yang mencakup tindakan seperti memberikan suara dalam pemilihan umum atau kepala daerah, menghadiri kegiatan (kampanye), mengadakan hubungan (contakting) dengan pejabat pemerintah, atau anggota parlement dan sebagainya. Sedangkan di Buka diktat Dasar-dasar Ilmu Politik UNIMED tertulis: Partisipasi Politik adalah keterlibatan warga Negara dalam segala tahapan kebijakan, mulai dari sejak pembuatan keputusan, termasuk juga peluang untuk ikut serta dalam pelaksanaan keputusan.

Beberapa

pengertian

Partisipasi

Politik

menurut

beberapa

ahli

ilmu

politik,diantaranya adalah: 1. Menurut Herbert Mcclosky dalam bukunya Internatioanal Encyclopaedia of the Social Science mengatakan bahwa partisipasi politiik adalah kegiatan -kegiatan sukarela dari warga negara masyarakat melalui dimana mereka mengambil bagian dari proses pemilihan penguasa secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umum. 2. Norman H,Nie dan Sidney Verba dalam bukunya Handbook of Political Science mengatakan bahwa partisipasi politik kegiatan pribadi warga negara yang legal yang sedikit banyak langsung bertujuanuntuk mempengaruhi seleksi pejabat-pejabat negara yang diambil oleh mereka. 3. Samuel P Hangtingtonng dan Joan M.Nelson dalam bukunya No Easy Choise, menyatakan bahwa partisipasi politik adalah kegiatan warga negara yang bertindak sebagai pribadi-pribadi yang untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah. Dalam analisis politik modern partisipasi merupakan sebuah isu penting yang terkait dengan isu tentang demokrasi,partai politik,civil society(masyarakat madani),pemilihan umum dan lain-lain.

JENIS-JENIS PARTISIPASI POLITIK


Sebelum kita masuk ke apa-apa saja jenis jenis partisipasi Politik, Tahukah anda jaman dahulu Bagimana rakyat menyalurkan aspirasi, pendapat, kritik dan saran mereka ke Negara atau pemerintah? Atau singkatnya Bagaimana dan apa saja yang mereka lakukan untuk berpartisipasi dalam dunia Politik? Nah, dibawah ini ada 2 Jenis partisipasi politik yang dilakukan pada jaman dahulu Jenis-jenis partisipasi politik ada dua yaitu Partisipasi Politik secara langsung dan Partisipasi Politik secara tidak langsung

Partisipasi Politik secara langsung adalah Kegiatan Politik yang dilakukan secara langsung. Nah, kita ambil contoh seperti Rakyat di Negara Yunani, mereka melakukan kegiatan Partisipasi Politik dengan berhadap-hadapan dengan pemerintahnya. Rakyat di Yunani Biasanya berkumpul disuatu lapangan untuk bertemu dengan pemerintahnya dan membicarakan masalah-masalah yang Publik. Nah, Partisipasi Politik inilah yang dikatakan Partisipasi Politik secara langsung. Sedangkan Partisipasi Politik secara tidak langsung adalah Kegiatan Politik yang dilakukan secara tidak langsung. Nah, kita ambil contoh seperti Pemilu di Indonesia yang dilakukan pertama kali sekitar tahun 1955. Ini merupakan Pemilu pertama kalinya di Indonesia. Kenapa dikatakan tidak langsung karena Pemilu kita menggunakan system pemungutan suara dari setiap TPU (Tempat Pemilihan Umum) yang tersebar disetiap Desa, kelurahan atau kecamatan di Indonesia. Sedangkan menurut David F. Roth dan Frank L. Wilson Jenis jenis partisipasi politik dibedakan berdasarkan intensitas dan frekuensinya: 1. Partisipasi Politik yang tidak banyak menyita waktu, tidak menuntut prakarsa sendiri dan tidak sering dilakukan. Contohnya: memberikan suara dalam Pemilu, mendiskusikan isu politik, menghadiri isu politik dan ikut kampanye. 2. Partisipasi Politik intensif, Artinya kegiatan Politik yang banyak menyita waktu dan tenaga serta keterlibatannya sangat besar. Contohnya: Menjadi Pimpinan suatu Partai dan Anggota Partai yang sangat aktif.

PEMILU
I. Pengertian Pemilu Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari

Presiden, Wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan, sampai kepala desa. Pada konteks yang lebih luas, Pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan-jabatan seperti ketua OSIS atau ketua kelas, walaupun untuk ini kata 'pemilihan' lebih sering digunakan. Pemilu merupakan salah satu usaha untuk memengaruhi rakyat secara persuasif (tidak memaksa) dengan melakukan kegiatan Retorika, Public Relations, Komunikasi massa, Lobby dan lain-lain. Dalam Pemilu, para pemilih dalam Pemilu juga disebut konstituen, dan kepada merekalah para peserta Pemilu menawarkan janji-janji dan program-programnya pada masa kampanye. Kampanye dilakukan selama waktu yang telah ditentukan, menjelang hari pemungutan suara. Penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) merupakan unsur yang harus ada dalam pemerintahan demokrasi. Pemilihan umum di negara demokrasi dapat dipandang sebagai awal dari paradigma demokrasi.

II. Sistem Pemilu


Didalam Pemilu terdapat 3 Sistem Pemilu, Yaitu: 1. Sistem Perwakilan Distrik Yang dimaksud dengan Sistem Pemilu Perwakilan Distrik adalah Suatu Negara yang dibagai kedalam suatu Distrik (Daerah) pemilihan yang Jumlahnya sama dengan jumlah anggota badan perwakilan yang dikehendaki. Kebaikan Sistem Ini: 1. Calon dari disrtik pemilihan adalah warga distrik tersebut sehingga diikenal oleh warga setempat. 2. Karena calon tinggal di distrik tersebut maka lebih tahu kepentingan atau aspirasi warganya. 3. Ketika ia tidak melaksanakan aspirasi warga setempat maka warga yang memilihnya dapat memintanya mundur. 4. Pelaksanaan pemilihan system ini sangatt sederhana sehingga dalam perhitungan suara tidak rumit. Kelemahan system ini: 1. Kemungkinan wakil-wakil yang duduk di badan perwakilan hanya memperjuangkan kepentingan distriknya 2. Suara-suara yang tidak terpilih tidak dapat digabungkan dengan suara dari distrik lain. 3. Golongan minoratas tidak akan pernah terwakili di badan perwakilan rakyat.Jumlah partai semakin berkurang dalam pemilu yang akan datang, partai yang memperoleh sedikit suara sulit bertahan.

2. Sistem Perwakilan Proporsional Yang dimaksud dengan Sistem perwakilan Proporsional adalah Persentasi kursi di Badan perwakilan rakyat yang dibagikan kepada tiap-tiap kursi disesuaikan dengan persentase jumlah suara yang diperoleh oleh setiap partai politik. Kebaikan system ini: 1. Menguntungkan partai kecil karena memungkinkan terjadinya penggabungan suara. 2. Tidak ada suara yang hilang 3. Ada jaminan bahwa setiap suara yang duberikan akan ada wakilnya di badan perwakilan rakyat. 4. Semua badan perwakilan akan bersifat nasional,tidak seperti system distrik yang lebih mengutamakan kepenyingan daerah. 5. Ada kecenderungan bertambahnya partai politik baru sebagai akibat dari perpecahan partai yang sudah ada. Kelemahan system ini: 1. Perhitungan suara akan berbelit-belit, membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar. 2. Pemilih akan memilih partai politik bukan calon perseorangan, sehingga hubungan antara pemilih dan wakil-wakilnya di badan perwakilan tidak seerat dalam system distrik 3. Ada kemungkinan pemilih tidak tau siapa wakilnya di badan perwakilan rakyat, karena dalam pemilu pemilih hanya memilih partai politik. 4. Pertai politik mempunyai kekuasaan besar karena menentukan siapa calon partai politik untuk pemilu. 5. System ini akan menghasilkan anggota parlemen yang dapat bergantung kepada pimpinan partainya.

3. Sistem Perwakilan Campuran Sistem Perwakilan Campuran adalah Gabungan dari system perwakilan distrik dan proporsional. Dalam pemilu 30 Agustus 2001untuk memilih wakil rakyat yang duduk dalam majelis Konstituante. Rakyat harus memiliki kesempatan partisipasi dalam seluruh kehidupan bernegara.

KESIMPULAN
Dari makalah yang kami buat dapat kami simpulkan bahwa Partisipasi Politik dan Pemilu merupakan dua unsur yang dibutuhkan untuk Mengukur seberapa besar aspirasi atau Masyarakat terhadap system demokrasi di Suatu Negara atau seberapa besar animo masyarakat disuatu negera untuk turut aktif mengikuti kegiatan Politik Mulai dari ikut kampanye, menyalurkan suara dengan memilih satu nama untuk menjadi wakil rakyat di Parlemen dan sebagainya yang berhubungan dengan kehidupan Politik.

DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen. 2011. Diktat: Dasar-Dasar Ilmu Politik. FIS UNIMED Medan Drs. Chotib, dkk. 2006. Kewarganegaraan 1. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia. Surbakti, Ramlan. 1999. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Widya Sarana Indonesia.

You might also like