You are on page 1of 7

LAPORAN HASIL DISKUSI I Menerjemahkan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

KELOMPOK V :
03011-062 03011-063 03011-064 03011-065 03011-066 03011-067 03011-068 03011-069 03011-070 03011-071 03011-072 03011-073 03011-074 03011-075 03011-076 03011-077 Cleine Michaela Cynthia Putri David Setya Perdana Dea Haykalsami Harahap Debby Amanda Dein Imelga Debita R Derianti Nur Hidayah Desak Dwi Ayu Swastini Deskhilandi N Devina Cahyani Wangsa Devina Gabriella Nugroho Dewi Hanifa Primanelza Dewi Rezeki Arbi Dewina Angella Nugroho Dhimas Agung Prayoga Dian Trisna Pratiwi

Jakarta 03 September 2011

BAB I Pendahuluan Topik pada diskusi pertama ini adalah Menerjemahkan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari. Diskusi pertama ini dilakukan pada hari Selasa, 11 Oktober 2011 dan berlangsung selama 1,5 jam dari pukul 08.00 hingga 09.30. Peserta diskusi ada 14 orang, yaitu : Cleine Michaela Cynthia Putri C David Sethia Perdana Dea Haykalsani Debby Amanda Dein Imelga Derianti Nurhidayah Desak Dwi Ayu Deski Devina CW Dewi Hanifa Dewi Rezeki Dimas Agung Dian Trisna

Ketua kelompok pada diskusi pertama adalah Devina Cahyani Wangsa dan sekretaris Desak Ayu Dwi. Hal-hal yang menonjol selama diskusi berlangsung adalah dasar-dasar Pancasila ke-5 yaitu tentang Sosialitas. Dan membahas juga tentang aspek pembangunan, tantangan, nilai normatif,solusi normatif, program kerja, kelompok sasaran, output, outcome dan impact yang ada pada sila ke-5.

BAB II Laporan Kasus

Menerjemahkan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Saat ini negara kita nampaknya sedang mengalami ancaman disintegrasi. Kejadian terror, kekerasan, konfilk di beberapa daerah, sepertinya menunjukkan adanya kepentingan-kepentingan lain yang ingin memecah belah NKRI. Pada masa pemerintahan Bung Karno, Pancasila pernah ditawarkan oleh beliau untuk menjadi dasar PBB dalam suatu pidato To Build the World a New, yang mendapat sambutan dengan cara standing ovation. Ki Hajar Dewantara menyebutkan Pancasila sebagai puncak-puncak kebudayaan bngsa atau saripati budaya bangsa. Saat itu kita bangga menjadi bangsa Indonesia, kita bangga akan Pancasila. Semasa pemerintahan presiden Soeharto, Pancasila dijadikan alat indoktrinasi untuk mengukuhkan kekuasaan eksekutif. Diadakan di mana-mana Penataran Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Pancasila menjadi asas tunggal setiap partai politik. Pada masa itu, Indonesia masih dianggap sebagai suatu kekuatan politik yang diperhitungkan oleh berbagai negara di dunia. Saat ini, di era reformasi, sepertinya kita hanya dipandang sebelah mata. Ada pulau yang diklaim oleh negara tetangga, juga batik dan angklung. Generasi muda sepertinya melupaka Pancasila, demikian pula para pemimpin negara. Uni Soviet, suatu negara besar pecah berantakan, bukan karena perang, melainkan karena tidak adanya pertahanan budaya, tidak ada nilai dasar yang menyatukan jati diri mereka sebagai suatu bangsa.

BAB III Pembahasan Pancasila adalah kumpulan niai-nilai universal yang digali dari budaya kita sendiri, yang tidak saja menjadi dasar negara Indonesia modern, tetapi juga merupakan saripati budaya bangsa. Budaya bangsa kita yang beragam itu dapat menjadi satu karena adanya nilai-nilai dasar yang luhur dalam Pancasila itu. Perbedaan di antara anak-anak bangsa dapat menjadi rangkaian bunga indah, dan tidak menjadi sesuatu yang anarki, karena mendasarkan diri pada Pancasila. Karena setiap orang di antara kita bahkan setiap umat manusia, mendapatkan tempat yang setara dalam Pancasila. Nilai-nilai dasar : Menghayati kebertuhanan yang universal Berkemanusiaan secara adil dan beradab Bersatu sebagai suatu bangsa Demokratis berdasarkan hikmat- kebijaksanaan Berkeadilan sosial

Masalah yang dihadapi bangsa Indonesia Penggangguran Kemiskinan Korupsi narkoba Kehilangan jati diri Terorisme Konflik agama Ketidakadilan hukum dan HAM Pendidikan yang kurang Kurangnya pelayanan kesehatan Lunturnya nilai pancasila Lunturnya rasa nasionalisme Keinginan untuk melepaskan diri Konflik antar daerah

Tujuan kita membangun bangsa : Pancasila Menghidupi Pancasila sebagai dasar negara Mengatasi masalah-masalah Membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik dengan Pancasila Persatuan bangsa

Nilai dasar membangun bangsa adalah kebangsaan Langkah-langkah mewujudkan Indonesia baru : 1. Mengingat tujuan dan dasar membangun bangsa 2. Mengenali tantangan bangsa dan solusi normatifnya 3. Merumuskan program kerja secara realistis 4. Mulailah bekerja 5. Sejenak melakukan Evaluasi
Evaluasi mencangkup Output, Outcome dan Impact Output adalah hasil kerja kita secara fisik Outcome adalah hasil kerja kita secara kualitatif Impact adalah dampak kerja yang terkait dengan tercapainya tujuan

Dalam diskusi ini kelompok kita membahas tentang sila ke-5 yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Aspek pembangunan kita adalah membangun aspek sosialitas dan tantangan yang kita ambil adalah leemahnya tingkat kesehatan masyarakat. Solusi normatif nya meningkatkan pelayanan kesehatan pada semua golongan masyarakat. Program kerja yang kita lakukan melakukan pencegahan agar masyarakat tidak terserang penyakit, melakukan penyuluhan kesehatan pada masyarakat, dan dialog untuk meminta subsidi, sarana dan prasarana. Dan kelompok sasaran kita adalah publik, dewan perwakilan dan pemerintah. Pencegahan dan penyuluhan kelompok sasarannya adalah masyarakat, sedangkan subsidi, sarana dan prasarana adalah dewan perwakilan dan pemerintah. Dan output yang akan kita lakukan yaitu mengadakan seminar, 10 spanduk di 2 kota, mengajukan proposal untuk meminta dana

dan dialog yang dihadiri 10 wakil rakyat. Sedangkan outcome adalah kesadaran masyarakat akan kesehatan, meningkatnya pelayanan dalam masyarakat dan adanya itikad baik untuk menambah dana, sarana dan prasarana. Dan impact nya adalah meningkatnya kesehatan masyarakat pada semua golongan masyarakat.

Aspek Pembangunan Membangun Aspek Sosialitas

Tantangan

Solusi Normatif

Program Kerja Melakukan pencegahan

Kelompok Sasaran Publik Output Seminar

Evaluasi Outcome Kesadaran masyarakat akan Impact Meningkatnya Kesehatan Masyarakat pada semua gologan Meningkatnya pelayanan masyarakat

Lemahnya Tingkat Kesehatan Masyaraka t

Meningkatkan pelayanan kesehatan pada semua golongan masyarakat

Melakukan penyuluhan kesehatan pada masyarakat

10 spanduk di 2 kota

kesehatan

Dialog untuk meminta subsidi, sarana & prasarana

Pemerintah

Mengajukan proposal

Adanya itikad baik untuk menambah

Dewan Perwakilan Dialog yang dihadiri 10 wakil rakyat

dana, sarana dan prasarana

BAB IV Daftar Pustaka


Wiradharma D. Pancasila, Sari Pati Budaya Bangsa

BAB V. Penutup dan Ucapan Terima Kasih Demikian laporan kasus yang kelompok kami susun. Bila ada kekurangan mohon dikoreksi dengan baik. Terima kasih

You might also like