You are on page 1of 27

KESULITAN BELAJAR

Dalam proses belajar, masalah yang sering ditemui adalah mengenai Kesulitan Belajar. Fenomona ini ditunjukkan dengan : - Prestasi belajar menurun (kinerja akademik) - Perilaku yg menyimpang (misbehavior) mengganggu teman berteriak di kelas membolos lari dari sekolah

PENGERTIAN Kesulitan belajar adalah gangguan dari suatu atau lebih proses psikologi yang meliputi : pengamatan, pemahaman, penggunaan bahasa, yang ditampilkan dalam bentuk kesulitan mendengar, berpikir, menulis, mengeja, berhitung
Keselulitan Belajar (Learning Disabilities) bisa terjadi pada anak dan remaja. Pada anak bentuknya : kesulitan membaca menulis menghitung Pada Remaja bentuknya : Kurang atensi Kurang konsentrasi

labilitas emosi

1. 2.
1.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB LD : Faktor Internal Faktor Eksternal


Faktor Internal Yaitu hal-hal yang muncul dari dlm diri siswa, meliputi gangguan (kekurang) mampuan psikofisik yaitu : a. Dalam Domain Kognitif Rendahnya kapasitas Inteligensi (MR) Tingginya kapasitas Inteligensi (Gifted) Disfungsi Minimal Otak (DMO) Intel : - Normal - Diatas rata-rata b. Dalam Domain Afektif : Labilnya emosi Sikap dan minat

c. Dalam domain Psikomotor : Terganggunya penglihatan Terganggunya pendengaran


d. Dalam Domain konatif Kurang konsentrasi

2. Faktor Eksternal a. Lingkungan Keluarga misalnya : Ketidak harmonisan keluarga Status sosial ekonomi Sikap keluarga
b. Kondisi Geografis Misalnya : Lingkungan perkampungan (Slum area) Teman sepermainan (Peer group)

c. Lingkungan Sekolah Misalnya : Kondisi dan letak gedung Kondisi pendidik Fasilitas sekolah

BENTUK KESULITAN BELAJAR & CARA MENANGGULANGINYA

1. Kesulitan Belajar karena Faktor Internal A. Berkaitan dg Domain Kognitif Bekaitan dg Faktor Inteligensi Inteligensi rendah (dibawah rata-rata) : MR lambat menerima pelajaran Usaha menanggulagi : Anak disarankan masul SLB (SLB-C)

Inteligensi rata-rata (diatas rata-rata) Anak dg gangguan ringan pd otak (trauma) Gejala :
Dislexia Dysgraphia Dyscalculia Usaha : terapi sekolah khusus
Inteligensi diatas rata-rata (gifted) Anak cemerlang. Usaha : mengikuti sekolah khusus

B. Berkitan dg Domaian Afektif Situasi emosi Sikap MOTV Minat


Usaha menanggulangi : - mengatasi masalah - memahami kondisi siswa

Prestasi

C. Berkaitan dg Domain Psikomotor Gangguan pengamatan/penglihatan (Visual Perceptian Problem)

Misalnya : - Anak mengalami kesulitan untuk mengingat huruf, seperti : tidak dapat membedakan huruf W dan V tidak dapat membedakan huruf p,b dan d tidak dapat membedakan kata sama dan sana - Anak sulit mengeja huruf anak dapat mengeja huruf tp tdk mampu menyatukan ejaan tsb. anak memperlihatkan tulisan buruk

Usaha Mananggulangi : secara perlahan anak belajar unk menggunakan penglihatan atau disertai pendengarannya bersama-sama Anak menanggulangi hal yg didengar; menuliskan hal yg didengar Gangguan pengamatan pendengaran (Auditory Perception Problem) Misal : 1. Anak mengalami kesulitan untuk membedakan anatar huruf atau kata yg mempuntai persamaan bunyi seperti : - Huruf p, b, m dan n - kata papa, bapa 2. Anaka kesulitan menangkap instruksi secara verbal

Usaha : untuk setiap instruksi yg diucapkan anak hrs belajar membayangkan instruksi tsb. Kemudian dicobakan secara perlahan menuliskan ha yg diinstruksikan tsb.

D. Berkaitan dg Domaian Konatif Ganguan memusatkan perhatian (attention defisit) Gejala : Sulit berkonstrasi di kelas Sulit berkonsentrasi pd tugas yg memerlukan pemusatan perhatian terus menerus sering nampak seperti tidak mendengarkan. Mudah teralihkan perhatiannya Sering gagal menyelesaikan tgs yg dihadapinya Sulit untuk bertahan pd aktivitas permainan

Usaha : - Membatasi tugas-tugas yg diberikan - Membatasi lama (waktu) perhatian pd satu tugas, kemudian berganti ke tugas yg lain seblm prhatiannya berpindah - Selalu mengingatkan akan tugas yg harus diselesaikan, bila nampak anak akan beralih perhatian - Meja tulis harus bersih - Secara bertahap tambahkan lama perhatian pd tugas yg diberikan - Setiap berhasil reward

2. Kesulitan belajar karena Faktor Eksternal lingkungan keluarga lingkungan geografis lingkungan sekolah Bentuk : murung melamun kurang atensi kurang konsentrasi mengganggu teman - berteriak - tidak bisa diam - berkelahi - mencuri tidak membuat tugas membangkang, melawn pd guru lari dari sekolah membolos

Usaha menanggulangi : ada kerjasama yang erat antara orangtua, anak, guru/sekolah Akan memperlancar kegiatan belajar anak. Yaitu : Membantu anak memecahkan masalah yg dihadapi Membantu anak untuk dapat menyesuaikan diri dg lingkungannya (keluarga, sekolah, masyarakat) Membantu anak untuk mengembangkan diri secara maksimal sesuai potensinya Membantu anak untuk mencegah mendapatkan kegagalan dan dapat memperbaiki kesalahan. Dengan bimbingan efektif pada permulaan belajar Kontak dengan guru lebih intensif untuk mengetahui perkembangan anak

DETEKSI DINI KESULITAN BELAJAR


Upaya mengenali gejala dengan cermat dg melakukan identifikasi terhadap fenomena yang menunjukkan adanya kesulitan belajar ; disebut DIAGNOSA. Langkah-langkah diagnostik yg dilakukan oleh pendidik (Weener & Senf, 1982) : 1. Melakukan observasi kelas unk melihat perilaku menyimpang ketika mengikuti pelajaran. 2. Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa, khususnya yg dirinya mengalami kesulitan belajar

3. Interview orang tua (wali) sisa unk mengetahui latar belakang keluarga yg diperkirakan mengalami kesulitan belajar 4. Memberi tes diagnostik bidang kecakapan tertentu unk mengetahui kesulitan belajar yg dialami siswa. Misalnya : bender gestalt VMI 5. Memberikan tes kecerdasan Misalnya : normal : WPPSI, WISC abnormal : SB

Suatu Alternatif Pemecahan Kesulitan Belajar


Langkah-langkah yg dilakukan pendidik sebagai pemecahan kesulitan belajar : Menganalisis hasil diagnosis Yaitu : Menelaah bagian-bagian masalah dan hubungan antar bagian tsbt. untuk Memperoleh pengertian yg benar mengenai kesulitan belajar siswa. Misal : Anak sulit membaca Dianalisa kesulitan ? penglihatan ? pendengaran?

Mengidentifikasi dan menentukan bidang kecakapan tertentu yg memerlukan perbaikan. merujuk pada ahli yg terkait Menyusun program perbaikan sesuai dg kelemahannya.

Faktor lain penyebab kesulitan belajar : 1. Lupa (Forgetting) 2. Kejenuhan (learning plateau)

1. Lupa (Forgetting) Penyebab (Reber, 1988) : Proactive interference Materi yg tersimpan mengganggu masuknya materi baru. Retroactive interference Materi baru mengganggu dlm mengulang materi lama

Jarak Waktu Jarak waktu yang lama antara belajar dg waktu mengingat Perubahan Sikap Pada Materi Sikap negatif pd materi sulit untuk mengingat Law of Disuse Materi yg sudah lama tidak digunakan Adanya kerusakan otak Misalnya : karena alkoholis, gegar otak
LUPA : kegagalan dalam memproduksi materi

Usaha Perbaikan : Over Learning Sering mengulangi materi Misalnya : menyanyikan lagu Indonesia Raya setiap upacara hari Senin. Extra Study Time Memberi tambahan waktu belajar. Misal : waktu belajar 1 jam menjadi 2 jam Mneumonic Device Misalnya : Menghafal dg mengingat huruf awal

Clustering (pengelompokan) Menghafal dg pengelompokan item Misalnya : Tes Psikodiagnostik : - Tes Inteligensi. - Tes Projektif .. Distributed Practice Latihan terbagi 5 x 3 lebih baik dari 3 x 5
latihan materi

2. Kejenuhan (Learning Plateau) Penyebab : Siswa mengalami :keletihan mental (mental fatigue); karena : - kecemasan akan keberhasila bidang ttt - bosan - situasi kompetitif yg menuntut - menyadari kelemahan diri dlm menghadapi tuntutan yg tinggi

Usaha perbaikan : - Istirahat - Perbaikan gizi - Membuat jadwal yg sesuai dg kemampuan - Merubah lingkungan belajar, dg tujuan merubah situasi belajar. Misalnya : lay out ruang belajar - Memotivasi siswa - Realistis, tidak putus asa mengulang belajar

Jalur 1 Pesan Analisis Sensoris

Jalur 2 Pesan

Analisis Bentuk

Ingatan Jangka Pendek

SINTESA AKTIF Harapan2 Informasi sensorik

MEMORY

You might also like