You are on page 1of 2

Saya dilahirkan 19 tahun lalu oleh seorang ibu yang luar biasa yang telah mendidik hingga saat

ini. Begitu banyak harapan yang digantungkannya menjadi motivasi terbesar dalam diri untuk menggapai cita-cita. Berawal dari ketertarikan pada dunia kedokteran, saya pun belajar dengan keras. Namun tidak selamanya harapan berjalan dengan lancar. Ditengah keterpurukan saat itu, ibu selalu ada untuk memberikan semangat. Atas saran dari ayah maka saya mencoba mendaftar ujian lokal di Universitas Riau dengan pilihan jurusan Teknik Kimia dan Teknik Elektro. Puji Tuhan diterima dijurusan Teknik Kimia. Sempat ada keraguan dalam memulai perkuliahan namun saya tetap berkomitmen untuk selalu bersyukur dengan apa yang sudah diraih dan memperbaiki kesalahan di masa yang lampau. Setelah beberapa bulan mengikuti kuliah barulah saya sadar bahwa teknik kimia bukan hanya membahas pelajaran kimia namun juga pelajaran biologi, matematika, dan kimia yang diaplikasikan dalam bidang industri. Teknik kimia adalah ilmu teknik atau rekayasa yang mempelajari pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat berupa barang jadi ataupun barang setengah jadi. Ilmu teknik kimia diaplikasikan terutama dalam perancangan dan pemeliharaan proses-proses kimia, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar seperti pabrik. Oleh karena ruang lingkup yang sangat besar di berbagai aspek kehidupan, saya sangat yakin bahwa jurusan Teknik Kimia layak untuk diperjuangkan. Selama 5 semester yang sudah saya jalani begitu banyak hambatan dan tantangan yang menyulitkan namun dengan semangat, kerja keras, dan doa tentu saja saya berhasil mengatasinya. Kemampuan di bidang akademis masih belum cukup untuk meningkatkan kualitas, masih ada beberapa aspek lainnya yang sangat mempengaruhi misalnya softskill. Organisasi merupakan pilihan tepat untuk meningkatkan softskill. Dahulu saya berpendapat bahwa organisasi hanya menghabiskan waktu, namun setelah bertukar pikiran dengan senior maka sedikit demi sedikit saya mulai merubah pola pemikiran yang sangat dangkal. Saya pun mulai mengikuti beberapa organisasi internal dan eskternal kampus. Organisasi pertama yang saya ikuti ialah Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HIMATEKI). Disana saya banyak belajar dengan kawan sejawat dan senior. Beberapa pelajaran yang dapat diambil yaitu bagaimana bekerja sama dalam team, mengatur waktu kuliah dan organisasi agar tidak bentrok dan tentu saja mendapat banyak pengalaman. Prioritas utama saat ini adalah lulus dengan IPK minimal 3,25 selama 4 tahun. Setelah lulus nanti saya ingin mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidang ilmu yang didapatkan selama kuliah karena sebagai anak lelaki tertua dalam keluarga harus memberikan panutan serta membahagiakan kedua orang tua. Ada satu pepatah yang sangat menginspirasi saya

yaitu pendidikan anak harus lebih tinggi dari orang tuanya oleh karena itu dengan ilmu yang didapat selama perkuliahan rasanya tidak cukup. Saya bertekad untuk melanjutkan S2 ke luar negeri dengan studi yang berhubungan dengan surfaktan, renewable energy, pulp and paper, serta polimer. Alasan utama memilih melanjutkan S2 ke luar negeri karena teknologi yang sudah sangat maju dan ingin meningkatkan kemandirian. Negera yang menjadi tujuan saya adalah Jerman dan Swiss. Untuk mewujudkan semua keinginan dan cita-cita tersebut maka saya harus tetap berprinsip jangan pernah menunda pekerjaan karena sekali menunda maka pekerjaan tersebut tak akan pernah selesai. Dalam bidang akademis saya akan terus belajar dengan giat, mengikuti kursus komputer dan bahasa inggris, dan mengikuti pelatihan serta seminar atau hal lain yang dapat meningkatkan kemampuan di bidang akademis. Dalam bidang nonakademis saya akan terus mengikuti organisasi internal maupun eksternal untuk meningkatkkan softskill. Namun apapun usahanya, saya tetap berserah kepada Tuhan YME karna Dia lah kelak yang menentukan segalanya.

You might also like