You are on page 1of 24

Disusun oleh: Dra. Bina Lohita Sari, MPd. Apt.

Kata Farmasi berasal dari bahasa Yunani pharmakon, yang artinya obat. Bidang farmasi sekarang ini mengalami pergeseran paradigma dari bidang peracikan dan pembuatan obat ke bidang layanan kefarmasian (pelayanan klinik, membahas pengobatan untuk keamanan dan efikasi), dan memberikan informasi obat. Obat mengandung bahan aktif dan bahan tambahan.

Sistem ObatOBAT

Input Berupa : bahan baku Instrumen SDM Formula

PROSES:
Formulasi

Output: Sediaan obat

Outcomes: Masyarakat sehat

Berdasarkan efek farmakologis: 1. Analgetika antipiretika antiinflamasi 2. Antihistamin 3. Antibiotika

Antibiotika Penisilin

Antihistamin

Kloramfenikol

Obat Generik

Obat Paten

Mengandung bahan aktif sama seperti dalam formula. Harganya murah. Keamanan and efikasi obat melalui uji klinik, dimana uji ini dilakukan oleh perusahaan dengan nama dagang.

Bahan aktif diberi nama dagang perusahaan. Harganya mahal. Keamanan dan efikasi obat melalui uji klinik.

1.

Obat Bebas Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Contoh : Parasetamol.

2.

Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan disertai dengan tanda peringatan. Contoh : CTM (obat Antihistamin).

Obat Keras dan Psikotropika


Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter .Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Contoh : Diazepam, Phenobarbital.

Obat Narkotik adalah obat yang dihasilkan dari tanaman, senyawa semi sintetik atau sintetik yang dapat menurunkan kesadaran, mengurangi rasa sakit dan menyebabkan ketagihan. Contoh: Morfin, Petidin

Uji batas zat larut dan tak larut :


1. Uji batas zat larut Pengotor larut sedangkan sampelnya tidak larut. Caranya sejumlah sampel yang telah ditimbang dilarutkan dengan air lalu keringkan atau panaskan di oven. Timbang 2. Uji batas zat tak larut Pengotor tidak larut tetapi sampelnya larut. Sejumlah sampel yang telah ditimbang ditambahkan HCl lalu di saring yang tertinggal di kertas saring adalah pengotor cuci dengan air panas hingga bebas Cl-. Timbang hingga bobot tetap.

EKSTRAKSI 1. Padat Cair 2. Cair Cair Alat yang digunakan Rumus yang digunakan: Koefisien Distribusi/ Koefisien Partisi (K atau P) K = Corg / C air Istilah kelarutan Like dissolve like Hal-hal yang harus diperhatikan

Ekstraksi Cair Cair


Hukum Distribusi Nernst:
Bila suatu zat terlarut terdistribusi antara 2 cairan/pelarut yang tidak saling bercampur, maka kesetimbangan adalah: Rasio aktivitas zat terlarut dalam ke dua fasa konstan. Jumlah zat terlarut dalam fasa atas = CaVa Jumlah total zat terlarut = CaVa + CbVb Rasio volume fasa: U = Va/Vb Maka fraksi yang terekstraksi ke dalam fasa atas : p = CaVa/CaVa + CbVb Untuk bisa diubstitusi dengan rumus U Maka lakukan perkalian 1/CbVb untuk pembagi dan penyebut.

maka p = K U / K U + 1

hitunglah q .

Bila partisi isoterm adalah linier, dan fraksi p yang sama dari solut yang tertinggal dalam fasa bawah diekstraksi ke fasa atas tiap kali ( misal volume ekstraksi sama). Kemudian fraksi solut total dipindahkan ke dalam n kali ekstraksi (dengan fraksi atas yang segar) sebanding dengan produk fraksi total yang tertinggal dan fraksi ekstraksi dalam ekstraksi tunggal. Fraksi zat terlarut total yang terekstraksi setelah n ekstraksi = fraksi total yang tersisa setelah (n 1 kali ekstraksi) x p

Fraksi zat terlarut total yang terekstraksi stlh n kali ekstraksi p pq pq2

Total fraksi yang terekstraksi

Fraksi yang tersisa

1 2 3

q p + pq p + pq + pq 2

1p=q 1 (p + pq) = q2 1 (p + pq + pq 2 ) = q3

Padat, contoh: Granul, Tablet, kapsul, pil, suppositoria 2. Setengah Padat, contoh: salep, krim, Gel, Lotion 3. Cair, contoh: Eliksir, Emulsi, Suspensi, Sirup 4. Gas, contoh: Inhalasi aerosol
1.

Padat Cair Cair-cair : Koefisien Distribusi, Persamaan Henderson untuk Asam Lemah dan Basa Lemah Alat: Corong pisah Ekstraksi Tunggal dan Ganda (Lebih dari satu kali ekstraksi)

Metoda Pembuatan Tablet: Granulasi Basah, Granulasi Kering, Cetak langsung . Kontrol Kualitas dan Pengukuran Sediaan Tablet : Keseragaman Bobot, kandungan bahan aktif, uji disintegrasi, dan uji dissolusi.

Evaluasi granul
1. Uji Waktu Alir 2. Uji Sudut Diam/ Sudut Istirahat 3. Uji Kompresibilitas

Tahap Granulasi: menambahkan sejumlah pelarut dalam proses granulasi. Setelah proses granulasi, dikeringkan.

Metoda Granulasi kering adalah merubah tablet besar menjadi serbuk dan dilakukan kompresi kembali.

Tipe Aliran Berdasarkan Harga Daya Alir (Aulton, 1988)


Harga daya alir (f)
>10 4 10 1,4 4

Keterangan
Bebas mengalir Mudah mengalir Kohesif

<1,4

Sangat kohesif

Uji Sudut Istirahat


Tipe Aliran berdasarkan Sudut Diam/Sudut Istirahat
Sudut Istirahat () < 250 250<<400 >400 (Aulton,1988). Keterangan Sangat Mudah Mengalir Mudah Mengalir Sukar Mengalir

Tipe aliran berdasarkan kompresibilitas Indeks kompresibilitas (%) Tipe aliran

5 - 12
12 - 16 18 - 21 23 -28 28 35 35 38 > 40

Sangat baik sekali


Baik sekali Baik Sedang Buruk Sangat buruk Buruk sekali

Uji Keseragaman Bobot


British Pharmacopoeia

Bobot rata-rata (mg)


< 25 26 - 150 151 - 300 >300

% Deviasi

You might also like