You are on page 1of 5

SHARING DHAMMA banyak hal sudah di lewati dan Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammā Sambuddhassa

DARI KITA OLEH KITA UNTUK KITA dikerjakan, mulai jelas dapat melihat Terpujilah Sang Bhagavā, Yang Maha Suci, Yang
dalam diri sendiri, jadi tahu harus Telah Mencapai Penerangan Sempurna.
bagaimana, memahami diri apa
☺Hai Saudara-saudari Se-Dhamma adanya, jadi tahu apa itu keistimewaan
Marilah kita melatih diri menjalankan dan berbagi kebahagiaan bagi semua Sabbadanam Dhammadanam Jinati
Atthangasila di hari Uposatha-sila di Pemberian Dhamma Melebihi Segala Pemberian Lainnya.
makhluk. Bermanfaat bagi kita semua.
bulan Oktober 2008 {06(8), 13(15), 0817647xxxx
21(23), 29(1)}. Selamat menjalankan
Uposatha-sila (Pengamalan Delapan ☺Dapat melihat diri sendiri dan
Sila) yang mendatangkan kebahagiaan, memahami diri sendiri berarti dapat
menciptakan suasana yang damai, melihat ke dalam diri sendiri apa Tahun III * Edisi 57 * No.0057 * Oktober 2008
tentram, rukun, harmonis, berbahagia di adanya. Bisa menerima kelebihan dan Dicetak dan dibagikan Cuma-Cuma
dalam kehidupan sehari-hari dan kekurangan diri sendiri berarti juga Oleh : Penulis Viriyani Mariyati (Meditator)
kehidupan berumah tangga. dapat menerima kelebihan orang lain Alamat Via Pos : Apotik Sejahtera
dan kekurangan orang lain. Tiap orang
☺D alam kehidupan kita sering melihat beda-beda ada yang aktif belajar,
Jl. Kanjeng Dalem No. 29 Rt. 004 Rw. 006 Kel. Sukarasa
setiap orang berbeda-beda. Untuk Kec. Kota Tangerang - 15111 Telp. 021-91480761 VIA SMS, Hp. 08176473735
berusaha praktek, dll. Ada yang pasif
memahami kelebihan (keistimewa), (belum kepikiran, yang terpikir melihat
kekurangan orang tidaklah mudah. keluar mis :keluarga, teman, dll). Ada
Kadang-kadang ada keistimewaan TIGA KUSALAMULA
yang kalo lagi perlu baru mencari tahu
dalam diri tiap orang tentu hal yang baik. dan ada juga yang lagi punya
TIGA AKAR KEBAIKAN
Hanya saja kita cenderung kurang bisa persoalan, lagi bingung mau apa, baru
melihat dengan jelas apa itu? memang Membahas Dhamma Pada Saat Yang Sesuai, Itulah Berkah Utama (Manggala Sutta)
cari solusi pemecahan nya. Jadi jalan
tidak mudah mengerti dan memahami tiap orang memang berbeda-beda I.Maksud Umum tiadaan sesuatu.
nya. Perlu waktu, kesabaran, usaha, niat, terserah pada masing-masing orang. Saudara-saudari Se-Dhamma c. Air yang dituangkan kedalam gelas
belajar, kemauan untuk mengerti diri kita Dengan praktek dan latihan Dana tentunya sudah mengetahui didalam yang ketidakadaan sesuatu akan segera
sendiri, jadi dapat memahami (memberi),sīla(Pañcasīla,Atthangasīla) masyarakat berpandangan bahwa dapat diminum karena gelas itu bersih,
keistimewaan (hal yang baik dalam diri), , Samadhi (Meditasi Ketenangan dan segala sesuatu muncul karena tanpa ada kotoran yang melekat
tentu dapat memberi kan manfaat buat Pandangan Terang) Disini saya selalu keberadaan. Lain halnya dengan didalamnya.
diri sendiri, keluarga, dan semua berusaha mengajak saudara-saudari pandangan Buddha Dhamma yang Berdasarkan contoh-contoh di
makhluk. Tidaklah mudah bisa untuk berbuat baik, supaya kita bisa berdasarkan Kebenaran Mutlak di atas kini terbukti bahwa ketidakadaan
memperolehnya, tetapi bukan berarti tenang, bahagia, damai, tenteram, dan mana Sang Buddha menyatakan akan menghasilkan sesuatu yang indah
tidak bisa, hanya perlu praktek, selalu sejahtera. 0817647xxxx bahwa sesuatu muncul karena dan ketidakadaan juga merupakan dasar
berusaha melatih diri dalam praktek Dana ketidakberadaan, seperti: kebaikan. Demikian pula halnya dengan
(Memberi), Sila (Moralitas) dan Samadhi Informasi a. Seorang pelukis akan menghasilkan perbuatan-perbuatan baik, seperti men-
(Meditasi Ketenangan dan Pandangan lukisan yang indah apabila ia melukis jalankan sila, berdana, melaksanakan
Terang) meskipun banyak kekurangan Saudara - saudari Se-Dhamma bisa
diatas sehelas kertas yang bersih, meditasi, belajar, bekerja dan lainnya
dan belum sempurna tapi kita sudah melihat Lembaran Dhamma Mingguan
kertas yang ketidakadaan sesuatu. bersifat kebaikan merupakan ketiadaan.
berusaha. Jadi Marilah kita selalu Milis: http://groups.yahoo.com/
b. Seorang penyanyi akan Yaitu: pekerjaan yang dilaksanakan
semangat dalam praktek melatih diri, group/lembaran_dhamma_mingguan
menghasilkan suara yang merdu berdasarkan perasaan: Alobha (tanpa
karena setelah kita praktek www.dhammacitta.org
apabila menyanyi di dalam suatu kamar keserakahan), Adosa (tanpa kebencian),
(menjalankan) dengan berlalu nya waktu, rekaman yang tenang, kamar yang Amoha (tanpa kebodohan).
Sabbe Sattā Bhavantu Sukhitattā E-mail : viriyanim@yahoo.com ( viriyani.mariyati@gmail.com )
4 Semoga Semua Makhluk Berbahagia,…Sādhu,…Sādhu,…Sādhu,… Milis : lembaran_dhamma_mingguan@yahoogroups.com 1
II. Tujuan MEDITASI PERHATIANPENUH PADA pertahankan di tempat sana. syair 183, 184, dan 185 berikut ini:
Sumber segala kebaikan disebut NAFAS Anda harus bercermin pada fakta Tidak melakukan segala bentuk
Kusalamula (Tiga Akar Kebaikan) yang [ samatha ānāpānassati pabbam] bahwa anda bukan seseorang yang kejahatan, senantiasa mengembangkan
terdiri dari: DAN sedang bernafas, tapi faktanya anda kebajikan dan membersihkan batin:
1. Alobha: tidak serakah atau tidak ingin MEDITASI BEROBJEKAN EMPAT bernafas, dan perhatianpenuh anda lah inilah ajaran para Buddha.
memiliki barang orang lain. ELEMEN yang masih kurang kuat untuk Kesabaran adalah praktek
2. Adosa: tidak ingin menyakiti orang [ vipassanā dhātumanasikāra pabbam] menyadari nafas. bertapa yang paling tinggi. “ Nibbana
lain, tidak membenci. Orang mati, embrio yang telah adalah yang tertinggi”. Begitulah sabda
3. Amoha: tidak bodoh, tidak selalu Bagian 1 berbentuk lengkap dalam rahim, orang para Buddha. Dia yang masih menyakiti
dirintangi oleh kegelapan batin atau Cara Mengembangkan Perhatianpenuh yang tenggelam, orang yang pingsan, orang lain sesungguhnya bukanlah
kebijaksanaan. Pada Nafas orang yang berada dalam jhāna seorang pertapa (samana).
Jika salah satu dari tiga Untuk melakukan hal ini anda harus keempat, orang yang mengalami Tidak menghina, tidak menyakiti,
Kusalamula ini muncul, maka hal-hal berkemauan untuk bernafas tenang- pencapaian pemadaman (nirodha- dapat mengendalikan diri sesuai dengan
yang baik (kusala) yang belum muncul lembut, dan terus melanjutkan samāpatti) (pencapaian dimana peraturan, memiliki sikap madya dalam
akan muncul dan apa yang telah timbul menyadari secara berkesinambungan kesadaran, faktor-faktor mental, dan hal makan, berdiam di tempat yang sunyi
akan berkembang dengan subur dalam nafas dari awal hingga akhir. Anda jasmani yang dihasilkan oleh kesadaran serta giat mengembangkan batin nan
waktu selanjutnya. jangan melakukan hal apapun untuk mengalami penghentian), dan brahmā. luhur: inilah Ajaran Para Buddha.
Cara mempraktekkan ketika Dhamma membuat nafas menjadi tenang-lembut, Hanya tujuh tipe orang ini tidak
tersebut dengan cara menyucikan karena jika hal ini anda lakukan anda bernafas, dan anda bukan satu dari Sumber: Dhammapada Atthakatha
batin/pikiran agar dapat bebas dari akan dapati bahwa konsentrasi anda tujuh itu. Jadi anda bernafas, hanya Oleh: Tim PenerjemahVidyasena
Lobha, Dosa dan Moha. Cara terpecah dan lemah menghilang. Ada anda kurang perhatian untuk Ulangan Edisi 7
menyucikan batin itu adalah dengan empat faktor yang dijelaskan di dalam menyadarinya.
melaksanakan Ariya Magga (Delapan Kitab Visuddhimagga sehingga nafas Cerita-Cerita Buddhist
Jalan Utama), yang terdiri dari: menjadi tenang-lembut, yaitu: Sambungan Edisi 58 Orang Pincang dan Orang Buta
1. Pandangan benar (Samma-ditthi). 1. pencerminan (ābhoga), Oleh: Ven. Pa-Auk Sayadaw, Myanmar. Seorang pincang dan seorang buta
2. Pikiran benar (Samma-sankappa). 2. bawa ke pikiran (samannāhāra) Diterjemahkan oleh: Usman Tjandra tinggal bersama disebuah rumah. Ketika
3. Ucapan benar (Samma-vaca). 3. perhatikan (manasikāra) terjadi kebakaran mereka berdua sangat
3. Perbuatan benar (Samma-kammanta). 4. penelitian (vīmamsa) DHAMMAPADA takut. Orang yang buta tidak dapat
4. Mata pencaharian benar (Samma-ajiva). KISAH-KISAH DHAMMAPADA melihat jalan keluar. Orang yang pincang
Jadi di tahap ini yang harus anda
5. Usaha benar (Samma-vayama). tidak dapat berjalan ketempat jalan
6. Kesadaran benar (Samma-sati). lakukan hanyalah menetapkan untuk
mentenang-lembutkan nafas, dan secara Kisah Pertanyaan Yang Diajukan Oleh keluarnya.
7. Meditasi benar (Samma-samadhi).
berkesinambungan menyadari nafas. Ananda Thera Mereka memutuskan untuk saling tolong
III. Kesimpulan
Melatih dalam cara demikian, akan anda menolong. Orang yang buta
Demikianlah Tiga Kusalamula
dapati bahwa nafas menjadi makin Pada suatu saat, Ananda Thera mengendong orang yang pincang di
yaitu tiga akar kebaikan berdasarkan
tenang-lembut dan nimitta akan muncul. bertanya kepada Sang Buddha apakah punggungnya. Orang yang pincang
ketidakadaan. Dhamma ini perlu
Sesaat sebelum munculnya nimitta, pelajaran-pelajaran dasar yang memberitahukan orang yang buta untuk
dikembangkan agar dapat tertanam
banyak meditator mengalami kesulitan- diberikan kepada para bhikkhu oleh arah jalannya. Bersama-sama mereka
dalam batin dan lambat laun menjadi
kesulitan. Kebanyakan meditator para Buddha terdahulu adalah sama keluar dari rumah yang terbakar.
bagian dari sifat kita.
mendapati nafas menjadi begitu halus, seperti pelajaran Sang Buddha sendiri Jika kita saling tolong menolong, kita
dan menjadi tidak begitu jelas. Jika ini sekarang. Kepadanya Sang Buddha semua akan menang.
Sumber: Ajaran Bagi Pemula Sumber: Buddhism Key Strage I
terjadi, anda harus mempertahankan menjawab bahwa pelajaran-pelajaran
Oleh: Ven Phra Vidhurdhammabhorn Published by (UK)
kesadaran di tempat dimana anda yang dibabarkan oleh seluruh Buddha
Ulangan Edisi 5
terakhir dapat memperhatikan nafas dan adalah seperti yang diberikan pada Ulangan Edisi 8

2 “Dhamma…Indah pada Permulaannya…Indah pada Pertengahan…dan Indah pada Akhirnya… 3


Foto-Foto Meditasi Vipassana Bhavana di Vihara Saddhavana, Sidikalang Medan.
Sumatera-Utara Diadakan pada Tanggal 24 Desember 2006 s/d 31 Desember 2006
diikuti oleh umat peserta meditasi Kira-kira ada 107 orang dan panitia serta Bhikkhu
Sangha. Guru pembimbing meditasi adalah Y A Jinadhammo Mahathera

(07) Y A Jinadhammo Mahathera (08) Y A Jinadhammo Mahathera

(01) Poster Meditasi Vipassana Bhavana (02) Tenda Peserta Meditasi

(09) Y A Jinadhammo Mahathera (10) Uposatthagara


(03) Tenda Peserta Meditasi (04) Tenda Peserta Meditasi

(12) Y A Jinadhammo Mahathera


(05) Tenda Peserta Meditasi (06) Peserta Meditasi (11) Buddharupang di Uposatthagara Sedang pasang lilin dan dupa
(21) Meditasi Duduk (22) Meditasi Jalan
(14) Bhikkhu Sangha
(13) Amisa-Puja-Bhikkhu Sangha

(16) Peserta Meditasi-Atthangasila (23) Meditasi Duduk (24) Meditasi Duduk


(15) Peserta Meditasi-Atthangasila

(17) Meditasi Duduk (18) Meditasi Duduk


(25) Meditasi Jalan (26) Peserta Meditasi-Makan

(19) Meditasi Duduk (20) Meditasi Duduk


(27) Peserta Meditasi-Makan (28) YA Jinadhammo Mahathera
(29) Bhikkhu Sangha meninggalkan Uposatthagara

(30) Foto bersama Bhikkhu Sangha dan peserta

(31) Foto bersama Bhikkhu Sangha dan Panitia Vihara Saddhavana, Sidikalang, Medan 2008

You might also like