You are on page 1of 9

Administrasi Humas : Hubungan Masyarakat dengan Sekolah serta Peranannya

Ditulis pada 9 February 2011 Sekolah dan masyarakat antara keduanya merupakan komponen yang tak terpisahkan satu sama lain dan menuntut adanya pola hubungan timbal balik dalam berbagai bentuk dan cara pelaksanaannya. Memang peran serta masyarakat terhadap pendidikan sangat besar dan termasuk tentunya dalam sektor pembiayaan. Dalam kondisi sekarang, hal ini merupakan persoalan yang tidak ditawar-tawar lagi sebab hampir tidak mungkin kita dapat menyelenggarakan pendidikan yang baik dan berkualitas secara merata dan memerlukan biaya besar, tanpa dukungan dan peran serta masyarakat (Hasbullah, 1997). Sekolah atau merupakan sistem terbuka terhadap lingkungannya termasuk masyarakat pendukungnya. Oleh karena itu, sekolah selalu membukakan pintu terhadap warga masyarakat, terhadap ide-ide mereka, terhadap kebutuhan-kebutuhan mereka, dan terhadap nilai-nilai yang ada di masyarakat. Sebaliknya masyarakat juga membuka diri untuk memasuki atau aktivitasaktivitas sekolah-sekolah juga dapat belajar dari masyarakat, guru-guru dan para siswa dapat mencari pengalaman, belajar dan praktek di masyarakat. Antara sekolah dan masyarakat terjadi komunikasi dua arah untuk bisa saling memberi dan saling menerima. Sekolah dan masyarakat pada hakikatnya merupakan suatu perakitan yang erat sekali, sekolah sebagai produk masyarakat dan masyarakat sebagai produk sekolah, keduanya merupakan lingkungan hidup yang saling memberi dan menerima keduanya tidak bisa memisahkan diri berdiri sendiri. Kebebasan setiap individu sesungguhnya bergantung kepada distribusi kebebasan yang ada di masyarakat yang identik dengan arahan-arahan sosial yang sah dan sebaliknya kebebasan itu sendiri selalu digerakkan untuk mengubah lembaga-lembaga (Dewey, 1968, h. 324). Kemampuan individu untuk berbuat bebas sebagian terbesar dikembangkan lewat sekolah. Dimana kebebasan tersebut mengikuti/tunduk kepada arahan-arahan atau norma-norma yang ada di masyarakat. Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa antara kebebasan dengan norma dan pembangunan masyarakat selalu berkaitan. Berarti sekolah sebagai pemberi adil terbesar untuk meningkatkan kemampuan berperilaku bebas tidak bisa terpisah dari norma dan berperilaku bebas tidak bisa terpisah dari norma dan kebutuhan masyarakat sekolah mensuport kebebasan perkembangan individu dan kebutuhan masyarakat, namun tidak boleh melanggar rambu-rambu yang ada di masyarakat. Masyarakat ikut menangani dan membantu usaha sekolah karena ia merasa dapat manfaat daripadanya.

Setiap aktivitas pendidikan, terutama mengenai aktivitas-aktivitas yang baru diperkenalkan, sepatutnya dikomunikasikan kepada orang tua siswa dan masyarakat sekitar. Agar mereka sebagai pemilik sekolah tahun dan memahami mengapa aktivitas tersebut diberikan disekolah. Pemahaman ini akan menghindarkan suasana tegang dalam lingkungan belajar siswa yaitu disekolah dan masyarakat sekitarnya. Hubungan dengan masyarakat berarti komunikasi sekolah dan masyarakat, ialah mengkomunikasikan masalah-masalah pendidikan baik yang bersumber dari sekolah maupun yang bersumber dari masyarakat. Komunikasi inilah merupakan pintu-pintu keterbukaan sekolah terhadap masyarakat, pintu-pintu yang menghubungkan sekolah sebagai sistem dengan masyarakat sebagai suprasistemnya. Dari uraian-uraian di atas dapat dipahami bahwa hubungan dengan masyarakat bagi suatu sekolah adalah hubungan dua arah antara sekolah dengan masyarakat untuk memusyawarahkan ide-ide dan informasi-informasi tertentu yang berguna bagi peningkatan pendidikan. Hubungan dengan masyarakat ini didasarkan kepada ketentuan bahwa : 1) 2) 3) Masyarakat adalah salah satu penanggung jawab sekolah Proses belajar serta media pendidikan juga terjadi dan ada di masyarakat dan Masyarakat menaruh perhatian terhadap pendidikan putra-putranya.

Beberapa pandangan filosofis tentang hakikat sekolah itu sendiri dan hakikat masyarakat dan bagaimana hubungan antara keduanya yaitu: 1) Sekolah adalah bagian yang integral dari masyarakat, ia bukan merupakan lembaga yang terpisah dari masyarakat 2) Hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah bergantung pada masyarakat

3) Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan 4) Kemajuan sekolah dan kemajuan masyarakat saling berkorelasi; keduanya saling membutuhkan 5) Masyarakat atau pemilik sekolah, sekolah ada karena masyarakat memerlukannya

Pentingnya Sekolah Mengadakan Hubungan Dengan Masyarakat Seperti kita telah ketahui pendidikan itu dengan proses belajar mengajarnya tidak hanya terbatas di sekolah saja. Akan tetapi disambung dengan pelajaran-pelajaran baru dari pengalaman hidupnya di masyarakat.

Belajar bagi setiap siswa yang berlangsung secara kontinu diksekolah dan di masyarakat. Apa yang diperoleh dibangku sekolah, tetap dikenang, diingat, dan diintegrasikan selama tinggal dan bergaul di masyarakat. Dari kenyataan ini nampaklah bahwa masyarakat memang perlu tahu secara garis besar tentang pendidikan di sekolah. Agar mereka dapat mengantisipasi aktivitasaktivitas putra-putrinya, bisa menyiapkan sumber-sumber belajar yang diperlukan dan bisa melayani kebutuhan putra-putrinya. Menurut Sydney Hook, pentingnya hubungan dengan masyarakat yaitu sekolah bisa mawas diri karena masyarakat tahu tentang sekolah dan prestasinya, masyarakat ikut berpartisipasi mewujudkan cita-cita sekolah sebab sesuai dengan kebutuhannya dan sekolah lebih mudah dapat bantuan dan dana masyarakat serta dukungan dalam mewujudkan cita-cita pemerintah. Selain itu, sekolah menyiapkan para siswa agar bebas dari kegelapan dalam menangani masalahmasalah hidup dan kemasyarakatan serta dapat mencari nafkah secara layak, sementara itu masyarakat menyiapkan pekerjaan-pekerjaan atau jabatan-jabatan bagi mereka dan menyambut produk sekolah untuk pembangunan masyarakat itu sendiri. Agar hubungan sekolah dengan masyarakat berjalan baik sudah tentu sekolah perlu memberikan informasi secara kontinu tentang aktivitas-aktivitas kepada masyarakat pendukungnya. Informasi yang diberikan sekolah kepada masyarakat harus dilengkapi dengan pengalaman bagi warga masyarakat, agar tumbuh citra yang positif terhadap sekolah. Suatu citra yang menimbulkan sikap positif yang akan menjelma menjadi dukungan terhadap pembangunan pendidikan di sekolah (National School Public Relations Association, 1976: 24). Citra dan sikap positif terhadap sekolah di atas diperkuat dengan kenyataan bahwa orang tua/masyarakat pada umumnya tidak mampu membina putra-putrinya agar berkembang dengan relatif sempurna tanpa bantuan sekolah. Masyarakat memandang sekolah sebagai cara yang menyakinkan dalam membina perkembangan para siswa, karena itu masyarakat berpartisipasi dan setia kepadanya (Walsh, 1973:131) Respon positif dari masyarakat ini perlu ditanggapi secara sungguh-sungguh oleh sekolah. Disamping pedoman yang diberikan oleh pemerintah pusat, sekolah harus membuka diri terhadap ide-ide dari masyarakat, membahasnya, dan berusaha untuk dapat melaksanakannya. Agar kontak hubungan dengan masyarakat terjamin baik dan berlangsung secara kontinu, maka diperlukan peningkatan profesi anggota staf sekolah dari guru-guru. Disamping mampu melakukan tugasnya masing-masing disekolah, mereka juga diharapkan mampu melakukan tugas-tugas hubungan dengan masyarakat. Mereka bisa mengetahui aktivitas-aktivitas masyarakatnya, paham akan adat istiadatnya, mengerti aspirasinya, mampu membawa diri ditengah-tengah masyarakat, bisa berkomunikasi dengan masyarakat, dan bisa mewujudkan citacita mereka itulah sebabnya mengapa kompetensi dan perilaku guru juga diharapkan cocok dengan struktur sosial masyarakat tempat ia bekerja. Kemampuan guru membawa diri baik pada waktu berada di tengah-tengah masyarakat maupun ketika melakukan pertemuan dengan anggota masyarakat bisa mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap guru-guru bila para guru bisa membawa diri dan bersikap sesuai dengan

norma-norma yang berlaku di masyarakat, responsif dan komunikatif terhadap warga masyarakat, toleran dalam menghargai pendapat mereka, dan menunjukkan kemampuan yang diinginkan oleh masyarakat dalam mendidik putra-putri mereka. Program hubungan sekolah dean masyarakat yang membuahkan aktivitas-aktivitas bersama, komunikasi yang kontinu, dan proses saling memberi dan saling menerima membuat introspeksi sekolah menjadi giat dan kontinu pula serta membuat sekolah lebih mawas diri dengan adanya sentuhan/peningkatan dari luar. Dampak lain yang sangat penting adalah dukungan moral dari masyarakat terhadap usaha-usaha pembangunan pendidikan disekolah. Dukungan ini sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan pembangunan tersebut. Membangun pendidikan di sekolah dengan mengisolasi diri dari masyarakat cukup sulit, sebab seperti diuraikan diatas sekolah merupakan bagian dari masyarakat. Membangun salah satu bagian dari masyarakat haruslah mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Ditinjau dari sudut kepentingan kedua lembaga tersebut, pengembangan penyelenggaraan hubungan sekolah dan masyarakat memiliki tujuan masing-masing yaitu: Ditinjau dari kepentingan sekolah, humas bertujuan untuk 1. Meningkatkan mutu pendidikan disekolah yang bersangkutan 2. Memperlancar proses belajar mengajar 3. Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah. Ditinjau dari kepentingan masyarakat, bertujuan untuk 1. Memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam bidang mental spiritual 2. Memperoleh bantuan sekolah dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat 3. Menjamin relevansi program sekolah dengan kebutuhan masyarakat 4. Memperoleh kembali anggota-anggota masyarakat yang makin meningkat kemampuannya. Bentuk-bentuk hubungan dengan masyarakat Cara-cara dan alat-alat yang dipakai oleh sekolah untuk melakukan hubungan dengan masyarakat ialah: 1. 2. 3. 4. 5. Melalui aktivitas para siswa Aktivitas guru-guru Ekstrakurikuler Kunjungan masyarakat atau orang tua siswa kesekolah Melalui media massa

6. Melakukan hubungan institusional, yakni hubungan kerjasama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi-instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah.
http://www.masbied.com/2011/02/09/administrasi-humas-hubungan-masyarakat-dengan-sekolahserta-peranannya/ ADMINISTRASI UMUM (administrasi pendidikan) MAKALAH ADMINISTRASI UMUM (Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Administrasi Pendidikan) Dosen Pengampu: Drs. Bambang Raharja M. Ag. Disusun Oleh: IMAM WAHYUDI G 000 080 063 AFIA NORHIDAYAT G 000 080 064 MUHAMMAD LATIF G 000 080 065 PURNAMANSYAH G 000 080 JURUSAN TARBIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010 PENDAHULUAN Bagian Administrasi Umum (BAU) adalah pelaksana administrasi yang mempunyai tugas memberikan pelayanan di bidang persuratan (ketatausahaan), rumah tangga, hubungan masyarakat, dengan fungsi: 1. Pelaksanaan administrasi persuratan (ketatausahaan). 2. Pelaksanaan administrasi rumah tangga. 3. Pelaksanaan administrasi hubungan masyarakat. Selanjutnya akan dijelaskan dalam makalah yang singkat ini tentang pelaksanaan administrasi ketatausahaan, administrasi kerumahtanggaan, dan administrasi hubungan masyarakat (humas). Dengan indikator tentang pekerjaan masing-masing bidang administrasi tersebut serta bagaimana mengerjakan perkerjaannya. A. KETATAUSAHAAN Urusan Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan tata usaha di bidang surat-menyurat, tata naskah, perencanaan dan organisasi, hubungan masyarakat, kerjasama dan hukum di lingkungan Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh. Dalam melaksanakan tugasnya, Urusan Tata Usaha melakukan : a. Penyiapan rencana kegiatan Urusan Tata Usaha; b. Pelaksanaan urusan surat menyurat, tata naskah, kearsipan, penggandaan, dan sirkulasi ekspedisi; c. Pelaksanaan urusan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan rutin dan kegiatan pembangunan;

d. Pelaksanaan urusan kelembagaan dan ketatalaksanaan; e. Pelaksanaan urusan hubungan masyarakat; f. Pelaksanaan urusan kerjasama dan hukum baik di dalam maupun luar negeri; g. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan Urusan Tata Usaha. Pengertian menurut pedoman pelayanan tata usaha untuk perguruan tinggi sebagai berikut, tata usaha adalah segenap kegiatan pengelolaan surat-menyurat yang dimulai dari menghimpun (menerima), mencatat, mengelola, mengadakan, mengirim, dan menyimpan semua bahan keterangan yang diperlukan oleh organisasi. Tata usaha merupakan bagian yang tidak terpisahkann dalam setiap organisasi yang ingin mencapai suatu tujuan. Tiga pokok peranan bagian tata usaha adalah sebagai berikut : 1. Melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif untuk mencaapai tujuan dari suatu organisasi. 2. Menyediakan keterangan-keterangan bagi pimpinan organisasi itu untuk membuat keputusan atau melakukan tindakan yang tepat. 3. Membentuk kelancaran perkembangan organisasi sebagai suatu keseluruhan. Fungsi tata usaha adalah mengadakan pencatatan tentang segala sesuatu yang terjadi di suatu organisasi untuk dipergunakan sebagai bahan keterangan (data) bagi pimpinan dalam mengambil keputusan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tata usaha adalah segenap rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengadakan, menggandakan, mengirim atau menyimpan berbagai bahan keterangan untuk keperluan suatu organisasi. Di lingkungan setiap lembaga pendidikan dari unit yang terendah sampai unit yang tertinggi diperlukan dan diselenggarakan kegiatan tata usaha yang terarah dan tertib. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut: 1. Penerimaan dan pencataatan murid atau mahasiswa Dalam hal ini bagian tata uusaha bertugas untuk mencatat semua murid atau mahasiswa yang masuk atau keluar (termasuk drop out) serta yang mengulang, harus dicatat secara teliti dan sistematis. 2. Daftar hadir atau absensi Di lingkungan suatu lembaga pendidikan terdiri dari orang-orang yang berstatus Pimpinan sekola dan Staf, guru-guru, para murid dan karyawan/pegawai tata usaha. Oleh karena itu diperlukan daftar hadir atau absensi untuk mengetahui keehaddiran atau ketidakhadirannya. Di antaranya: a. Daftar hadir guru dan pegawai b. Daftar hadr murid-murid 3. Dokumentasi Kelas/Sekolah dan laporan-laporan Dokumentasi pada dasarnya berarti pencatatan dan penyimpanan data tentang sesuatu yang telah dikerjakan atau pernah terjadi atau yang dicapai dalam proses penyelenggaraan suatu lembaga pendidikan. Dokumentasi perlu dilaksanakan agar mempermmudah dalam proses penyusunan laporan yang dibutuhkan.

4. Pengaturan proses mengajar-belajar Dalam hal ini bagian tata usaha berkewajiban membantu pimpinan agar kebijaksanaannya terwujud secara operatif. Beban kerja yang termasuk di dalam bidang ini antara lain: mengatur jadwal pelajaran,

mengatur penggunaan kelas atau lokal, mengatur penggunaan peralatan mengajar-belajar, menyelenggarakan ulangan dan ujian sekolah dll. 5. Agenda, arsip dan ekspedisi Setiap lembaga pendidikaan formal sebagai organisasi kerja tidak dapat melepaskan diri dari keharusan berkomunikasi baik dengan pihak luar maupun pihak dalam. Dalam hal ini surat-menyurat sebagai realisasi komunikasi tertulis ini pada dasarnyadapat dikelompokan menjadi dua jenis, sebagai berikut: a. Surat-surat ke luar, yakni surat yang dikirim oleh lembaga pendidikan/kantor tertentu pada seseorang/lembaga/kantor lainnya. b. Surat-surat masuk, yakni surat-surat yang diterima oleh lembaga pendidikan/kantor tertentu dari seseorang/lembaga/kantor lain termasuk juga dari murid-murid, orang tua atau guru-guru di lingkungannya. Agar proses surat-menyurat berjalan lancar dalam arti efisien dan efektif harus diselenggarakan kegiatan; agendaris, penggandaan, pengiriman, distribusi, arsip, dan ekspedisi. Inti dari kegiatan-kegiatan tata usaha mencakup 6 pola perbuatan (fungsi) yaitu : 1. Menghimpun, yaitu kegiatan mencari data mengusahakan tersedianya segala keterangan yang tadinya belum ada, sehingga siap untuk dipergunakan jika diperlukan. 2. Mencatat, yaitu kegiatan meembubuhkan dengan berbagai peralatan tulis keterang yang diperlukan sehingga terwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim, dan diisimpan. 3. Mengolah, yaitu kegiatan mengerjakan keterangan-keterangan dengan maksud menyajikan dalam benntuk yang lebih berguna. 4. Menggandakan, yaitu kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alat. 5. Mengirim, yaitu kegiatan menyampaikandengan berbagai cara dan alat dari satu pihak kepada pihak lain. 6. Menyimpan, yaitu kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat di tempat tertentu yang aman. B. KERUMAHTANGGAAN Bagian kerumahtanggaan mempunyai tugas melakukan kegiatan urusan rumah tangga di lingkungan Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh. Dalam melaksanakan tugasnya, Rumah Tangga melakukan : 1. Pengumpulan bahan untuk perencanaan kegiataan Urusan Rumah Tangga. 2. Pelaksanaan pemeliharaan peralatan gedung kantor dan kendaraan dinas. 3. Pelaksanaan pelaporan tantang gedung, kendaraan dinas dan lain sebagainya sesuai kebutuhan pimpinan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Pelaksanaan pengamanan kantor. 5. Pelaksanaan acara perayaan dan peringatan hari-hari besar sesuai kebutuhan dan peraturan yang berlaku 6. Pelaksanaan urusan kebersihan kantor 7. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan hasil kegiatan Urusan Rumah Tangga. Langkah-langkah yang disarankan kepada bagian kerumah tanggaan adalah sebagai berikut : 1. Masalah dasar-dasar pengajaran danpenentuan jenis program pengajaran dan perencanaan fasilitas bangunannya. 2. Membenntuk panitia untukmempelajari kebutuhan-kebutuhan khusus yang bertalian dengan

bangunan dan perlengkapannya. 3. Mengatur kunjungan sekolah-seekolah yang dipergunakan sebagai model atau contoh. 4. Mempelajari gambar-gambar conth bangunan sekolahdan perlengkapannya baik yang diproyeksikan maupun gambar biasa. Dalam buku karangan Ngalim Purwanto (1984), menyebutkan bahwa langkah-langkah pendirian dan perencanaan bangunan sekolah sebagai berikut: 1. Cara memilih letak dan menentukan luas tanah yang dibutuhkan. 2. Mengusahakan, merencanakan dan menggunakan biaya pendirian gedung sekolah. 3. Menentukan jumlah dan luas ruang-ruang kelas, kantor, gudang, asrama, lapangan olah raga, podium, kebun sekolah dan sebagainya serta komposisinya satu sama lain. 4. Cara-cara penggunaan gedung sekolah dan fasilitas-fasilitas lain yang efektif dan produktif. 5. Alat-alat perlengkapan sekolah dan alat-alat pengajaran yang dibutuhkan. C. HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT Ruslan (2006) mengatakan bahwa humas merupakan mediator yang berada di antara pimpinan organisasi dengan publiknya. Selanjutnya, ia mengatakan bahwa aktivitas tugas humas adalah mengelola komunikasi antara organisasi dengan publiknya. Jadi dapat dikatakan bahwa humas (public relation) adalah aktivitas yang menghubungkan antara organisasi dengan masyarakat (public) demi tercapaianya tujuan organisasi dan harapan masyarakat dengan produk yang dihasilkan. Sedangkan menurut Dr. Hadari Nawawi (1985) mengatakaan bahwa humas diartikan sebagai rankaian kegiatan organisasi/instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut, agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektifitas pelaksanaaan kerja secara sadar dan suka rela. Menurut RS. M. Ngalim Purwanto (1984) meyatakan hendaknya dalam hubungan sekolah dan masyarakat merupakan hubungan kerja sama yang bersifat pedagogis, sosiologis, dan produktif yang dapat mendatangkan keuntungan dan perbaikan serta kemajuan bagi kedua belah. Fungsi Humas Menurut Edward L. Bernay, dalam (Ruslan, 2006) terdapat tiga fungsi utama humas (public relation) yaitu: 1. Memberikan penerangan kepada masyarakat. 2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung. 3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya. Pelaksanaan Humas Aktivitas, program, tujuan (goal) hingga pada sasaran yang hendak dicapai oleh organisasi/ instansi tidak terlepas dari dukungan masyarakat. Berikut adalah beberapa hal yang termasuk pada pelaksanaan humas. 1. Mengundang komite sekolah untuk membantu pemecahan permasalahan sekolah. 2. Memberdayakan sumber daya pendidikan yang ada di masyarakat yang meliputi: a. Sumber daya lingkungan: Kebun percobaan pertanian/ kehutanan, kolam ikan, daerah perkebunan/reboisasi, perpustakaan. b. Sumber daya manusia: Dokter, guru tari, polisi, dll.

c. Berperan serta secara aktif dalam semua kegiatan masyarakat yang mendukung program sekolah. Contoh: bakti sosial, menghadiri undangan, berbela sungkawa, dan sebagainya. d. Melaksanakan perubahan ke arah yang lebih baik, misalnya: budaya belajar, budaya disiplin, budaya sopan santun, dan pelaksanaan perintah. KESIMPULAN Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tata usaha adalah segenap rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengadakan, menggandakan, mengirim atau menyimpan berbagai bahan keterangan untuk keperluan suatu organisasi. Dalam kegiatan tata usaha perlu diselenggarakan: penerimaan dan pencataatan murid atau mahasiswa, daftar hadir atau absensi, dokumentasi kelas/sekolah dan laporan-laporan, pengaturan proses mengajar-belajar, pengaturan proses mengajar-belajar, dan terkhir agenda, arsip dan ekspedisi. Bagian kerumahtanggaan mempunyai tugas melakukan kegiatan urusan rumah tangga di lingkungan Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh. Menurut RS. M. Ngalim Purwanto (1984) meyatakan hendaknya dalam hubungan sekolah dan masyarakat merupakan hubungan kerja sama yang bersifat pedagogis, sosiologis, dan produktif yang dapat mendatangkan keuntungan dan perbaikan serta kemajuan bagi kedua belah. Dua pendapat tentang fungsi humas di atas dapat disimpulkan sebagai berikut. a. Agen pembaharuan b. Wadah kerja sama c. Penyalur aspirasi d. Pemberi informasi. Selanjutnya, secara singkat dapat disimpulkan bahwa administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat meliputi hal-hal berikut. a. Hubungan kerja sama sekolah dengan orang tua dan Komite Sekolah. b. Hubungan sekolah dengan lembaga lain. c. Partisipasi sekolah dalam kegiatan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Daryanto, H.M., Drs., 2001, Addministrasi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta. Nawawi, Hadari, DR. 1985, Administrasi Pendidikan, Jakarta: PT Gunung Agung. Purwanto, Ngalim, M., Drs., dkk, 1984, Administrasi Pendidikaan, Jakarta: Mutiara. Soetjipto, Prof., Kosasi, Raflis, M. Sc., Drs., 1999, Profesi Keguruaan, Jakartta: PT. Rineka Cipta. http://pjjvedca.depdiknas.go.id/pengawasan7/materi/07_Administrasi_%28HUBUNGAN_MASYARAKAT%29.pdf

You might also like