You are on page 1of 9

BORON, TELURIUM DAN GERMANIUM SEBAGAI UNSUR SEMILOGAM YANG BERMANFAAT DALAM KEHIDUPAN DAN DAMPAK NEGATIF YANG

DITIMBULKAN.
OLEH: KELOMPOK 7

ABSTRAK Boron, telurium dan germanium dengan penyebarannya di alam meiliki bebrapa manfaat bagi kehidupan manusia, misalnya boron yang dipergunakan sebagai atau pengawet kayu; telurium sebagai bahan aditif ataupun germanium yang berfungsi untuk meningkatkan indeks bias kaca. Dengan berbagai manfaat itu, ketiga unsur di atas yang termasuk dalam unsur semilogam tentunya memiliki beberapa dampak negatif bagi kehidupan manusia, seperti kanker dan kerusakan jaringan pada tubuh. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memaparkan keberadaan unsur semilogam, yakni boron, telurium dan germanium serta manfaat dan dampaknya bagi kehidupan.

ABSTRACT Boron, tellurium, and germanium with they spread in nature has particularly miraculous benefits for human life, such as boron that used as wood preservatives; Tellurium as an additive material or Germanium that serves to increase the refractive index of glass. With a variety of benefits, the three elements above are included in the element semimetal certainly

have some negative impact to human life, such as cancer and damage to cell in the body. The purpose of this paper is to describe the existence of semimetal elements, that is boron, tellurium, and germanium as well as the benefits and impact on the lives.

I.

PENDAHULUAN Unsur semilogam adalah unsur metaloid, yakni kelompok unsur

kimia yang terdapat di alam dan memiliki sifat antara logam dan nonlogam. Ada delapan unsur yang dikelompokkan sebagai unsur semilogam, yaitu Boron (B), Silikon (Si), Germanium (Ge), Arsen (As), Antimon (Sb), Telurium (Te), Polonium (Po) dan Astatin (At). Pada umumnya unsur semilogam bersifat semikonduktor, dimana unsur ini tidak dapat menghantarkan listrik degan baik pada suhu rendah, tetapi sifat hantaran listriknya menjadi lebih baik ketika berada pada suhu lebih tinggi. Selain itu, unsur semilogam memiliki tingkat kerapuhan diantara logam dan nonlogam, dan beberapa telihat berkilau layaknya unsur logam. Dalam penulisan jurnal ini, hanya akan dipaparkan mengenai Boron, Telurium dan Germanium yang keberadaannya melimpah di alam. Dengan keberadaannya yang melimpah, tentunya ketiga unsur tersebut memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan manusia, namua perlu untuk diketahui karakteristik dan pengolahan limbah unsur tersebut, sehingga tidak terjadi dampak buruk dari penggunaan unsur tesebut.

II.

HASIL Hasil pengumpulan data pustaka referensi/ makalah dari beberapa

instansi dikumpulkan dalam 3 klasifikasi, yaitu sifat fisik unsur Boron; Telurium dan germanium, aplikasi ketiga unsur tesebut dalam industri dan dampak negatifnya serta manfaat ketiga unsur dalam dunia

pertambangan. III.1 Sifat Fisik a. Boron Boron adalah unsur golongan 13 periode 2 dengan nomor atom 5 yang ditemukan oleh Sir Humphry Davy dan Gay-Lussac J.L pada tahun 1808. Warna dari unsur boron adalah hitam dengan sifat semilogam (semimetalik) dengan struktur kristal rhombohedral dan fase padat. Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron juga merupakan unsur metaloid yang tidak pernah ditemukan di alam dalam bentuk unsur, akan tetapi banyak ditemukan terkombinasi dalam bijih boraks, asam borat, kernite, ulexite, colemanite dan Borat. Ada dua alotrop boron, yakni boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras dengan tingkat kekerasan 9,3 dalam skala Mohs dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Boron memiliki titik leleh 2349 K (20760C), titik didih 4200 K (39270C), kalor peleburan 5,59 kJ/mol dan kalor penguapan 254 kJ/mol.

b.

Telurium Telurium adalah unsur golongan 16 periode 5 dengan nomor atom

52 yang ditemukan oleh Franz Joseph Muller von Reichstein pada tahun 1783 di Rumania. Telurium memiliki warna putih keperak-perakan, dan dalam keadaan murninya menunjukkan kilau logam dengan sifat semilogam (semimetalik) serta struktur kristal hexagonal. Telurium lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor logam lainnya. Telurium kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih sering sebagai senyawa tellurida dari emas (kalaverit), dan bergabung dengan logam lainnya. Telurium didapatkan secara komersil dari lumpur anoda yang dihasilkan selama proses pemurnian elektrolisis tembaga panas. Telurium cukup rapuh dan bisa dihaluskan dengan mudah karena memiliki tingkat kekerasan 2,25 dalam skala Mohs. Telurium memiliki titik leleh 722,6 K (449,510C), titik didih 1261 K (9880C), kalor peleburan 17,49 kJ/mol dan kalor penguapan 114,1 kJ/mol. c. Germanium germanium adalah unsur golongan 14 periode 4 dengan nomor atom 32 yang ditemukan oleh Clemens A. Winkler di Freiberg Jerman pada tahun 1886. Warna dari germanuim adalah putih keabu-abuan yang berkilauan dengan sifat semilogam (semimetalik) dengan struktur kristal cubic face centered. Germanium merupakan bahan terbaik untuk semikonduktor sebagai karakteristik secara alami tersedia pada suhu kamar sementara yang lain memerlukan tingkat tertentu sebelum mereka

bisa menjadi semikonduktor. Germanium stabil di udara dan air pada keadaan yang normal, dan sukar bereaksi dengan alkali dan asam, kecuali dengan asam nitrat. Germanium memiliki tingkat kekerasan 6,0 pada skala mohs, akan tetapi bentuk metalloidnya rapuh. Germanium memiliki titik leleh 1211,40 K (938,250C), titik didih 3106 K (28330C), kalor peleburan 36,94 kJ/mol dan kalor penguapan 334 kJ/mol.

III.2 Manfaat Mineral a. Boron Boron memiliki banyak kegunaan dalam berbagai industri, Boron yang tidak murni digunakan pada pertunjukan kembang api untuk memberikan warna hijau dan dalam roket sebagai pemicu. Senyawa boron yang paling komersial adalah Na2B4O75H2O. Pentrahidra ini digunakan dalam jumlah yang banyak dalam pembuatan serat gelas yang dijadikan insulasi (insulation fiberglass) dan pemutih sodium perborat (sodium perborate bleach). Asam borik juga merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan dalam produk tekstil. Senyawa-senyawa boron lainnya digunakan dalam pembuatan kaca borosilica dan dalam penyembuhan arthritis. Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng pada radiasi nuklir dan dalam instrumeninstrumen yang digunakan untuk mendeteksi netron. Boron nitrida memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia sekeras berlian, dapat digunakan sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas seperti

logam. Senyawa ini juga memiliki sifat lubrikasi seperti grafit. Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan pernah digunakan sebagai bahan bakar roket. Penawaran terhadap filamen boron juga meningkat karena bahan ini kuat dan ringan dan digunakan sebagai struktur pesawat antariksa. b. Telurium Telurium memperbaiki kemampuan tembaga dan baja tahan karat untuk digunakan dalam permesinan. Penambahan telurium pada timbal dapat mengurangi reaksi korosi oleh sam sulfat pada timbal, dan juga memperbaiki kekuatan dan kekerasannya. Telurium digunakan sebagai komponen utama dalam sumbat peleburan, dan ditambahkan pada besi pelapis pada menara pendingin. Telurium juga digunakan dalam keramik. Bismut telurrida telah digunakan dalam peralatan termoelektrik. c. Germanium Ketika germanium didoping dengan arsenik, galium atau unsur-unsur lainnya, ia digunakan sebagai transistor dalam banyak barang elektronik. Kegunaan umum germanium adalah sebagai bahan semikonduktor. Kegunaan lain unsur ini adalah sebagai bahan pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai katalis. Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra merah dan digunakan dalam spekstroskopi infra mera dan barang-baran optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah yang sensitif. Index refraksi yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat germanium sangat berguna sebagai

lensa kamera wide-angle dan microscope objectives. Bidang studi kimia organogermanium berkembang menjadi bidang yang penting. Beberapa senyawa germanium memiliki tingkat keracunan yang rendah untuk mamalia, tetapi memiliki keaktifan terhadap beberap jenis bakteria, sehingga membuat unsur ini sangat berguna sebagai agen kemoterapi.

II.3 Pengolahan dan Penanganan Limbah Hasil Penambangan a. Boron Dalam penambangan boron dan pengolahannya, lempung yang ditambang memiliki kandungan tailing dalam jumlah besar tailing yang harus di buang. Tailing yang terdapat banyak pada lempung dari hasil penambangan boron, tidak hanya menyebabkan kerugian ekonomis tetapi juga menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Dalam pengolahan limbahnya diperlukan tempat yang luas untuk mengalokasikan

pembuangan limbah tersebut. Dalam rangka untuk mengatasi masalah ini, hal yang memungkinkan adalah dengan menggunakan lempung yang mengandung tailing dari penambangan boron atau boraks dalam pembuatan bata merah. Dengan penambahan lempung yang

mengandung tailing boraks sampai 30% pada bata dapat meningkatkan kualitas bata. b. Telurium Seperti pada semua proses penambangan, metode untuk

mendapatkan tembaga yang memiliki Byproduct berupa tellurium adalah

dengan ekstraksi. Konversi ini terdiri dari serangkaian proses kimia, fisik, dan elektrokimia. Metode telah berevolusi dan bervariasi pada setiap negara tergantung pada sumber bijih, peraturan lingkungan setempat, dan faktor lainnya. Bijih biasanya harus pekat. Untuk melakukan itu, bijih dihancurkan Kemudian itu harus dipanaskan untuk mengubah sulfida menjadi oksida, yang dilebur untuk menghasilkan matte. Akhirnya, tembaga mengalami berbagai proses pemurnian, dan terakhir yang terbentuk elektrolitik. Untuk alasan ekonomi dan lingkungan, banyak produk sampingan dari ekstraksi didaur ulang. Gas belerang dioksida, misalnya, ditangkap dan berubah menjadi asam sulfat yang kemudian digunakan dalam proses ekstraksi. c. Germanium
Bahaya fisik yang dapat ditimbulkan oleh germanium dilihat dari bentuk gasnya, yang lebih berat dari pada udara sehingga dapat berpindah dengan cepat sepanjang permukaan bumi. Selain itu, sebagi salah satu logam berat, germanium juga memiliki dampak negatif apabila terakumulasi dalam sistem perairan. Untuk mengurangi pencemaran lingkungan karena germanium dapat dilakukan dengan mengalihkan fungsi germaium sebagai seimkonduktor, terutama dalam transistor.

III.

KESIMPULAN Boron, Telurium dan Germanium merupakan tiga mineral semi logam

yang memiliki banyak manfaat dalam kehidupan, terutama dalam bidang industri, seperti industri gelas atau kaca. Dari manfaatnya, juga terdapat

beberapa dampak negatif yang tidak terlallu berbahaya, namun ddalam penggunaan dosis tinggi tentunya juga memiliki efek buruk terutama bagi kesehatan. Limabh dari mineral tersebut dapat di olah kembali, seperti boron yang dapat digunakan untuk memperkuat bata merah.

IV.

DAFTAR PUSTAKA

Ojimori.2011.Unsur Kimia Germanium.http://www.ojimori.com/2011/05/24/ unsur-kimia-iv-a-germanium-ge/html (Diakses tanggal 18 Oktober 2011. 22.51 WITA) Deny.2010.Periodic Elements.http://www.lenntech.com/periodic/elements/ b.html (Diakses tanggal 18 Oktober 2011. 20.51 WITA) Seeking Alpha.2011. http://seekingalpha.com/article/275817-is-first-solarmining-its-own-tellurium (Diakses tanggal 18 Oktober 2011. 22.51 WITA) Chem-Is-try.2011.Tabel Periodik.http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/ boron/ (Diakses tanggal 18 Oktober 2011. 22.51 WITA)

You might also like