You are on page 1of 10

2010

Visum et Repertum

Maulana Virgo Al-banjari medicalandpucblicinfo.blogspot.com http://www.facebook.com/therevolusioner 8/26/2010

VISUM ET REPERTUM

DEFINISI Visum et repertum berasal dari kata latin yang di terjemahkan ke dalam bahasa I nggris yaitu something seen atau appearance (visum) dan inventions atau f ind out (repertum). Menurut istilah, visum et repertum berarti laporan tertulis yang dibuat oleh dokter berdasarkan sumpah jabatannya terhadap apa yang dokter lihat dan periksa berdasarkan keilmuannya. Laporan tersebut dokter buat atas permintaan tertulis dari pihak berwenang untuk kepentingan pengadilan. Pembuat visum et repertum adalah dokter, baik dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, maupun dokter hewan. Baik statusnya sebagai dokter negeri maupun dokter swasta. Khusus dokter hewan, hanya berhak membuatnya pada kasus yang berhubungan dengan hewan. Pihak berwenang yang berhak meminta pembuatan visum et repertum kepada dokter adalah polisi, jaksa dan hakim. Jaksa dan hakim meminta pembuatannya melalui polisi. Hakim bisa langsung memintanya pada kasus psikiatri. MAKSUD & TUJUAN PEMBUATAN VISUM ET REPERTUM Maksud pembuatan visum et repertum yakni sebagai salah satu barang bukti (corpus delicti) yang sah d i pengadilan karena barang buktinya sendiri telah berubah pada saat persidangan berlangsung. Jadi visum et repertum merupakan barang bukti yang sah karena termasuk surat-surat sah sesuai dengan KUHP Pasal 184.

Maulana Virgo Al-banjari. medicalandpucblicinfo.blogspot.com

Page 2

Ada 5 barang bukti yang sah menurut KUHP Pasal 184 , yaitu 1. Keterangan saksi 2. Keterangan ahli 3. Keterangan terdakwa 4. Surat surat 5. Petunjuk Ada 3 tujuan pembuatan visum et repertum, yaitu : 1. Memberikan kenyataan (barang bukti) pada hakim. 2. Menyimpulkan berdasarkan hubungan sebab akibat. 3. Memungkinkan hakim memanggil dokter ahli lainnya untuk membuat kesimpulan visum et repertum yang lebih baru. JENIS VISUM ET REPERTUM Ada 3 jenis visum et repertum, yaitu: 1. Visum et repertum orang hidup. Ada 3 jenis visum et repertum orang hidup, yaitu Visum et repertum luka / visum et repertum seketika / visum et repertum defenitif. Visum et repertum seketika tidak membutuhkan perawatan d an pemeriksaan lanjut sehingga tidak menghalangi pekerjaan korban. Kualifikasi luka yang dokter tulis pada bagian kesimpulan visum et repertum yakni luka derajat I atau luka golongan C. Dokter tidak diperkenankan menulis luka penganiayaan ringan karena ini istilah hukum. Visum et repertum sementara. Visum et repertum sementara membutuhkan perawatan dan pemeriksaan lanjut sehingga menghalangi pekerjaan korban. Kualifikasi lukanya tidak ditentukan dan tidak ditulis oleh dokter pada bagian kesimpulan visum et repertum. Ada 5 kegunaan visum et repertum sementara, yaitu:

Maulana Virgo Al-banjari. medicalandpucblicinfo.blogspot.com

Page 3

Menentukan apakah ada tindak pidana atau tidak . Mengarahkan penyelidikan. Berpengaruh terhadap putusan untuk melakukan penahanan sementara terhadap terdakwa. Menentukan tuntutan jaksa. Medical record.

Visum et repertum lanjutan. Dokter membuat visum et repertum lanjutan bilamana luk a korban telah dinyatakan sembuh. Alasan lain pembuatannya yaitu korban pindah rumah sakit, korban pindah dokter atau korban pulang paksa. Jika korban meninggal dunia maka dokter membuat visum et repertum jenazah. Dokter menulis kualifikasi luka pada bagian kesimpulan visum et repertum kecuali luka korban belum sembuh atau korban pindah dokter 2. Visum et repertum jenazah, visum pada jenazah tidak jauh berbeda dengan visum korban hidup. Ada 2 tujuan pembuatan visum et repertum jenazah, yaitu: Menentukan sebab kematian korban. Menentukan cara kematian korban. Cara kematian korban dapat kita pelajari secara lebih mendalam pada salah satu cabang ilmu kedokteran kehakiman yang disebut sebagai thanatologi yang akan saya bahas selanjutnya dalam blog pribadi saya di medicalandpucblicinfo.blogspot.com. 3. Expertise, expertise merupakan visum et repertum khusus yang melaporkan keadaan benda atau bagian tubuh korban. Misalnya darah, mani, liur, jaringan tubuh, rambut, tulang, dan lain - lain. Ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa expertise bukan termasuk visum et repertum.

Maulana Virgo Al-banjari. medicalandpucblicinfo.blogspot.com

Page 4

SUSUNAN SURAT VISUM ET REPERTUM Ada 5 bagian surat visum et repertum, yaitu : 1. Projustitia, projustitia berarti demi keadilan dan ditulis di kiri atas sebagai pengganti materai. 2. Pendahuluan, bagian pendahuluan visum et repertum berisi identitas korban, identitas pemeriksaan, identitas peminta visum et repertum, waktu pemeriksaan dan tempat pemeriksaan. 3. Pemberitaan, Bagian pemberitaan visum et repertum berisi keterangan apa yang dilihat dan didapat oleh dokter secara objektif. Ada 5 hal yang harus diperhatikan oleh dokter saat membuat bagian pemberitaan visum et repertum, yaitu: Tidak mencatat keluhan subjektif korban. Tidak menggunakan istilah medis. Menulisangka kedalam huruf. Tidak menggunakan singkatan. Tidak membuat diagnosa melainkan hanya menulis ciri - ciri, sifat - sifat dan keadaan luka korban 4. Kesimpulan, bagian kesimpulan visum et repertum berisi pendapat pribadi dokter tentang hubungan sebabakibat antara apa yang dilihat dan ditemukan dokter dengan penyebabnya. Misalnya luka iris yang disebabkan oleh kekerasan dengan menggunakan benda tajam. Selain jenis luka (misalnya luka iris) dan jenis kekerasan (misalnya kekerasan benda tajam), bagian ini juga memuat pendapat dokter tentang kualifikasi luka. Hal ini berlaku pada korban hidup. Jika korbannya mati maka dokter menulis sebab kematiannya. 5. Penutup, Bagian penutup visum et repertum berisi sumpah atau janji, tan datangan, dan nama terang dokter yang membuatnya. Sumpah atau janji dokter dibuat sesuai dengan sumpah jabatan atau pekerjaan dokter.Bunyinya: visum et repertum ini dibuat dengan mengingat sumpah pada waktu menerima jabatan. Diantara kelimanya, bagian pemberitaan dan kesimpulan visum et repertum yang memberikan kekuatan hukum.

Maulana Virgo Al-banjari. medicalandpucblicinfo.blogspot.com

Page 5

Contoh surat Visum et Repertum PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIZAR JL. PEJANGGIK No. 6 TELP. 0370 623876. MATARAM - NTB

Nomor

:-----------------

Mataram, (Tgl, Bln, Thn)

Lampiran :----------------Perihal :------------------

PROJISTITIA Visum et Repertum Yang bertanda tangan dibawah ini,... (nama dokter), dokter, (bagian) pada, (tempat dinas anda bekerja), menerangkan bahwa atas permintaan tertulis dari kepolisian No tertanggal pukul, bertempat di telah melkukan pemeriksaan pada jenazah yang menurut surat permintaan tersebut adalah: Nama :

Jenis kelamin : Umur :

Kebangsaan : Agama Pekerjaan Alamat : : :

Mayat telah diidentifikasi dengan

Hasil Pemeriksaan I. Periksaan Luar


Maulana Virgo Al-banjari. medicalandpucblicinfo.blogspot.com

1.

Page 6

2. 3. .

II. Pemeriksaan Dalam 1. 2. 3. Kesimpulan

Demikianlah saya uraikan dengan sebenar-benarnya berdasarkan keilmuan saya yang sebaikbaiknya mangingat sumpah jabatan sesuai dengan KUHAP.

Dokter yang memeriksa --------------------------

Maulana Virgo Al-banjari. medicalandpucblicinfo.blogspot.com

Page 7

KUALIFIKASI LUKA Ada 3 kualifikasi luka pada korban hidup, yaitu: 1. Luka ringan / luka derajat I / luka golongan C / penganiayaan ringan. Luka derajat I apabila luka tersebut tidak menimbulkan penyakit atau tidak menghalangi pekerjaan korban. Hukuman bagi pelakunya menurut KUHP ps. 352 ayat 1yaitu penjara selama 3 bulan. 2. Luka sedang / luka derajat II / luka golongan B / penganiayaan sedang. Luka derajat II apabila luka tersebut menyebabkan penyakit atau menghalangi pekerjaan korban. Hukuman bagi pelakunya menurut KUHP ps. 351 ayat 1 adalah penjara selama 2 tahun 8 bulan. 3. Luka berat / luka derajat III / luka golongan A / penganiayaan berat. Luka derajat III menurut KUHP ps. 90 ada 6, yakni: Luka atau penyakit yang tidak dapat sembuh atau membawa bahaya maut. Luka atau penyakit yang menghalangi pekerjaan korban selamanya. Hilangnya salah satu panca indera korban. Cacat besar. Terganggunya akal selama lebih 4 minggu. Gugur atau matinya janin dalam kandungan ibu. Dokter tidak boleh menulis luka ringan, luka sedang atau luka berat pada bagian kesimpulan visum et repertum sebab ketiganya merupakan istilah hukum. Melainkan dokter akan menulis antara lain: luka ini menyebabkan halangan pekerjaan selama 6 hari, atau luka ini menyebabkan kehilangan salah satu panca indera . CARA PERMINTAAN, PENERIMAAN & PENYERAHAN VISUM ET REPERTUM Ada 8 hal yang harus diperhatikan saat pihak berwenang meminta dokter untuk membuat visum et repertum korban hidup,yakni : 1. Harus tertulis, tidak boleh secara lisan. 2. Langsung menyerahkannya kepada dokter, tidak boleh dititip melalui korban atau keluarganya. Juga tidak boleh melalui jasa pos.

Maulana Virgo Al-banjari. medicalandpucblicinfo.blogspot.com

Page 8

3. Bukan kejadian yang sudah lewat sebab termasuk rahasia jabatan dokter. 4. Ada alasan mengapa korban dibawa kepada dokter. 5. Ada identitas korban. 6. Ada identitas pemintanya. 7. Mencantumkan tanggal permintaannya. 8. Korban d iantar oleh polisi atau jaksa. Ada 8 hal yang harus diperhatikan saat pihak berwenang meminta dokter untuk membuat visum et repertum jenazah, yaitu: 1. Harus tertulis, tidak boleh secara lisan. 2. Harus sedini mungkin. 3. Tidak bisa permintaannya hanya untuk pemeriksaan luar. 4. Ada keterangan terjadinya kejahatan. 5. Memberikan label dan segel pada salah satu ibu jari kaki. 6. Ada identitas pemintanya. 7. Mencantumkan tanggal pemeriksaannya. 8. Korban diantar oleh polisi. Saat menerima permintaan membuat visum et repertum, dokter harus mencatat tanggal & jam penerimaan surat permintaan dan mencatat nama petugas yang mengantar korban. Batas waktu bagi dokter untuk menyerahkan hasil visum et repertum kepada penyidik selama 20 hari. Jika belum selesai, batas waktunya menjadi 40 hari dan atas persetujuan penuntut umum.

Maulana Virgo Al-banjari. medicalandpucblicinfo.blogspot.com

Page 9

Daftar Pustaka 1. Arief Mansjoer., Suprohaita., Wahyu Ika Wardani., Wiwiek Setiowulan. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jilid 2. Fakultas Kedokteran UI. Jakarta, Media Aesculapius. 2. Budianto, A., Widiatmika, W., Sudiono, S., Winardi, T., Idries, AM., Sidhi, dkk, 1994. Ilmu Kedokteran Forensik. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia. 3. Purwadianto Agus.1996. Visum et Repertum Kasus Perlukaan. Yayasan Penerbit IDI.

Maulana Virgo Al-banjari. medicalandpucblicinfo.blogspot.com

Page 10

You might also like