Professional Documents
Culture Documents
B. Perumusan Masalah
Setelah memperhatikan permasahan diatas agar tidak terjadi kesimpang siuran dalam penyusunan makalah ini, maka penyusun merumuskan masalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Lahirnya Komunitas Sunni Aswaja Versi Nahdlatul Ulama Pelopor Gerakan Kembali Kepada Aswaja Nama Lain Ahlussunnah Waljamaah.
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam membahas masalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana : 1. Tentang Bagaimana Lahirnya Komunitas Sunni 2. Tentang Bagaimana Aswaja Versi Nahdlatul Ulama 3. Tentang Bagaimana Pelopor Gerakan Kembali Kepada Aswaja 4. Mengetahui Nama Lain Ahlussunnah Waljamaah.
D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu memberikan gambaran tentang pendapat pendapat yang berhubungan dengan permasalahan dan tentunya juga dengan metode kepustakaan yang sebagian besar diambil dari beberapa rangkuman yang terdapat di dunia internet computer.
Akhlussunah Waljamaah terdiri dari 3 kata , dan ketiganya merupakan satu kesatuan, bukan satuan yang terpisah. Antara lain : a) Ahlun Bermakna : keluarga, kerabat dan penduduk, pemeluk aliran atau pengikut suatu mazhab. Makna Ahlun dalam al-Quran : a) Ahlun berarti keluarga b) Ahlun berarti penduduk c) Ahlun berarti orang yang memiliki sesuatu disiplin ilmu (ahli sejarah atau ahli kimia) b) Sunnah. Menurut bahasa Sunnah berati cara dan jalan hidup. Di dalam qasidah Ibnu Manzhur berkata : Kata Sunnah berarti jalan hidup yang baik maupun yang buruk. Sedangkan menurut istilah para ulama aqidah, Sunnah adalah petunjuk Rasulullah dan sahabat-sahabatnya, baik berupa ilmu (pengetahuan), itiqad (keyakinan), ucapan, maupun perbuatan. Dan itulah Sunnah yang wajib diikuti; penganutnya dipuji dan penentangnya dicela. Istilah Sunnah juga dipakai untuk menyebut sunnah-sunnah ibadah dan itiqad, di samping menjadi lawan dari istilah bidah.4 Oleh karena itu, jika dikatakan, Si Fulan termasuk Ahli Sunnah, maka itu berarti ia termasuk orang yang mengikuti jalan yang lurus dan terpuji. As-Sunnah ialah jalan yang ditempuh atau cara pelaksanaan suatu amalan baik itu dalam perkara kebaikan maupun perkara kejelekan. Maka As-Sunnah yang dimaksud dalam istilah Ahlus Sunnah ialah jalan yang ditempuh dan dilaksanakan oleh Rasulullah salallahu alaihi wa sallam serta para shahabat beliau, dan pengertian Ahlus Sunnah ialah orang-orang yang berupaya memahami dan mengamalkan As-Sunnah An-Nabawiyyah serta menyebarkan dan membelanya. c) Jamaah. Menurut bahasa, Jamaah diambil dari kata dasar jamaa (mengumpulkan) yang berkisar pada al-jamu (kumpulan), al-ijma (kesepakatan), dan alijtima (perkumpulan) yang merupakan antonim (lawan kata) at-tafarruq (perpecahan). Ibnu Faris berkata : Jim, mim, dan ain adalah satu dasar yang menunjukkan berkumpulnya sesuatu. Dikatakan, jamatu asy-syaia jaman (aku mengumpulkan sesuatu). Menurut istilah para ulama aqidah, Jamaah adalah generasi Salaf dari umat ini, meliputi para sahabat Nabi , para tabiin, dan semua orang yang mengikuti mereka dengan baik sampai hari Kiamat. Mereka adalah orang-orang yang bersepakat untuk menerima kebenaran yang nyata dari Al-Quran dan As-Sunnah. Menurut bahasa Arab pengertiannya ialah dari kata Al-Jamu dengan arti mengumpulkan yang tercerai berai. Adapun dalam pengertian Asyariah, Al-Jamaah ialah orang-orang yang telah sepakat berpegang dengan kebenaran yang pasti sebagaimana tertera dalam Al-Quran dan Al-Hadits dan mereka itu ialah para shahabat, tabiin (yakni orang-orang yang belajar dari shahabat dalam pemahaman dan pengambilan Islam) walaupun jumlah mereka sedikit, sebagaimana pernyataan Ibnu Masud radhiallahu anhu : Al-Jamaah itu ialah apa saja yang mencocoki kebenaran, walaupun engkau sendirian (dalam mencocoki kebenaran itu). Maka kamu seorang adalah Al-Jamaah.
Definisi Ahli Sunnah Wal Jamaah Ahli Sunnah wal Jamaah adalah orang-orang yang menjalani sesuatu seperti yang dijalani oleh Nabi _ dan sahabat-sahabatnya. Mereka adalah orangorang yang berpegang teguh pada Sunnah Nabi _, yaitu para sahabat, para tabiin, dan para imam petunjuk yang mengikuti jejak mereka. Mereka adalah orang-orang yang istiqomah dalam mengikuti Sunnah dan menjauhibidah, di mana saja dan kapan saja. Mereka tetap ada dan mendapatkan pertolongan sampai hari Kiamat. Mengapa mereka disebut demikian? Karena mereka berafiliasi (menisbatkan diri) kepada Sunnah Nabi _ dan bersepakat untuk menerimanya secara lahirbatin; dalam ucapan, perbuatan, maupun keyakinan. Adapun ciri-ciri Akhlussunnah Waljamaah amtara lain : 1) Sangat fanatik terhadap Rasulullah SAW. 2) Mereka menjadikan al-Quran dan sunnah sebagai iman, rujukan atas segala persoalan agama. 3) Berpegang teguh atas kebenaran sunnah nabi, tidak kepada ungkapan-ungkapan lain di luar sunah. 4) Keberadaan mereka meskipun berbeda negara, zaman dan tempat tinggal, mereka tetap satu dalam tulisan atau hasil karangannya mulai awal sampai akhir, apakah itu berhubungan dengan itikad, keyakinan atau yang lain. 5) Mereka selalu berada di tengah manakala terjadi perselisihan, atau perpecahan, sebagaimana Islam berada di tengah-tengah di antara berbagai agama.
Dalam menghadapi masalah budaya dan sosial yang berkembang di tengah masyarakat, Masyarakat NU menggunakan pendekatan sikap sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Sikap Tawasuth dan Itidal (moderat, adil, dan tidak ekstrim) Sikap Tasamuh (toleransi, lapang dada dan saling pengertian) Sikap Tawazun (seimbang dalam berhikmat) Amar Maruf Nahi Mungkar.
Sedangkan dalam menyikapi perkembangan budaya, NU tetap mempertahankan tradisi lama yang masih relevan, dan responsif terhadap gagasan baru yang lebih baik dan lebih relevan. Jadi dapat dikatakan bahwa yang tidak boleh adalah mencari hal-hal dari luar yang bertentangan atau berbahaya bagi Islam. Adapun hal-hal yang bermanfaat bagi Islam bukan saja boleh namun malah perlu dicari, diambil dan dikembangkan.
B. Saran- Saran
Adapun saran yang bisa saya berikan : 1. Kepada semua pembaca bila mendapat kekeliruan dalam makalah ini harap bisa meluruskannya. 2. Untuk supaya bisa membaca kembali lieratur-literatur yang berkenaan dengan pembahasan ini. 2. Yang benarnya hanya dari Allah SWT dan salahnya hanya dari kekurangan kita dan semoga banyak manfaatnya.
DAFTAR PUSTAKA Nasution,Harun:Filsafat Pendidikan Islam 1982 Jakarta. Situs www.google.com : AHLU SUNNAH WALJAMAAH Harits, A. Busyairi. 2010. ISLAM NU. Surabaya : Khalista
AKHLUSSUNNAH WALJAMAAH
Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam Dosen Pembimbing : Drs. KH. A. Busyairi Harits, M.Ag Rombel 59
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012