You are on page 1of 44

by : Wikanti Nur A.,S.Si.,M.Eng.

Membedakan konsep oksidasi reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi Menentukan bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion
Menentukan oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks Memberi nama senyawa menurut IUPAC Menerapkan konsep larutan elektrolit dan redoks dalam memecahkan masalah lingkungan

Reaksi kimia dinyatakan dalam bentuk persamaan reaksi kimia Memuat zat pereaksi atau zat reaktan, zat hasil reaksi atau produk, dan tanda dibaca menjadi
Untuk menyetarakan persamaan reaksi kimia, digunakan angka indeks dan angka koefisien

Pereaksi / reaktan Atau aA(s) + bB (aq)

hasil reaksi / produk c C (l) + dD (g)

(s) = solid, zat berwujud padat (aq)= larutan, zat berwujud larutan yang mengandung zat terlarut dan zat pelarut (l) = liquid, zat berwujud cair, hanya terdiri dari zat itu sendiri (g) = gas, zat berwujud gas

Yaitu angka yang menyatakan banyaknya atom suatu unsur atau molekul suatu senyawa, yang ditulis di depan suatu unsur/senyawa
Angka ini dapat ditambahkan ketika kita menyetarakan jumlah atom dalam suatu persamaan reaksi kimia

Angka yang menyatakan banyaknya atom suatu unsur yang membentuk persenyawaan yang tetap, sehingga angka ini tidak dapat diubah Jangan sekali-kali menyamakan /menyetarakan jumlah atom dengan cara mengubah angka indeks. Angka indeks tidak dapat diubah karena menunjukkan perbandingan tetap atom-atom dalam membentuk senyawa ( Hukum Proust )

Karbon bereaksi dengan oksigen menghasilkan gas karbon dioksida Ditulis : C (s) + O2(g) CO2 (g)

Larutan timbal (II) nitrat direaksikan dengan larutan kalium yodida menghasilkan endapan timbal (II) yodida dan larutan kalium nitrat Ditulis : Pb(NO3)2(aq) + KI(aq) PbI2 (s) + KNO3 (aq)

Persamaan reaksi kimia dianggap benar jika memenuhi hukum kekekalan massa, yaitu jumlah atom-atom sebelum dan sesudah reaksi harus sama Untuk menyamakannya, maka dapat menambahkan angka koefisen

C3H8(l) + O2 (g) SiO2 (s) + C (s) PH3 (g) + O2 (g) CaO(s) + NH4Cl(s) C2H5OH (l) + O2(g) Fe2O3 (s) + CO(g) NH4NO3 (s)

H2O (g) + CO2 (g) Si(s) + CO (g) P4O10 (s) + H2O (g) NH3(g) +H2O(g)+ CaCl2(s) CO2(g) + H2O (l) Fe(s) + CO2 (g) N2O(g) + H2O(g)

1). Oksidasi adalah : reaksi pengikatan oksigen.


Contoh : Perkaratan besi (Fe). 4Fe(s) + 3O2(g)

2Fe2O3(s)

Pembakaran gas metana CH4(g) + 2O2(g)

CO2(g) + 2H2O(g)

Oksidasi tembaga oleh udara 2Cu(s) + 3O2(g) 2CuO(s) Oksidasi glukosa dalam tubuh C6H12O6(aq) + 6O2(g) 6CO2(g) + 6H2O(l)

Oksidasi belerang oleh KClO3 3S(s) + 2KClO3(s) 2KCl(s) + 3SO2(g)

Sumber oksigen pada reaksi oksidasi disebut oksidator. Dari contoh di atas, 4 reaksi menggunakan oksidator berupa udara dan reaksi terakhir menggunakan oksidator berupa KClO3

2).Reduksi adalah : reaksi pelepasan atau pengurangan oksigen. Contoh :

Reduksi bijih besi dengan CO Fe2O3(s) + 3CO(g) 2Fe(s) + 3CO2(g) Reduksi CuO oleh H2 CuO(s) + H2(g) Cu(s) + H2O(g)

Reduksi gas NO2 oleh logam Na 2NO2(g) + Na(s) N2(g) + Na2O(s)

Zat yang menarik oksigen pada reaksi reduksi disebut reduktor. Dari contoh di atas, yang bertindak sebagai reduktor adalah gas CO, H2 dan logam Na.

1). Oksidasi adalah : reaksi pelepasan elektron.


Zat yang melepas elektron disebut reduktor (mengalami oksidasi).

Pelepasan dan penangkapan elektron terjadi secara simultan artinya jika ada suatu spesi yang melepas elektron berarti ada spesi lain yang menerima elektron. Hal ini berarti : bahwa setiap oksidasi disertai reduksi.

Reaksi yang melibatkan oksidasi reduksi, disebut reaksi redoks, sedangkan reaksi reduksi saja atau oksidasi saja disebut setengah reaksi. Contoh : (setengah reaksi oksidasi) K K+ + e Mg Mg2+ + 2e

2).Reduksi adalah : reaksi pengikatan atau penerimaan elektron.

Zat yang mengikat/menerima elektron disebut oksidator (mengalami reduksi).

Contoh : (setengah reaksi reduksi) Cl2 + 2e 2Cl O2 + 4e 2O2-

Oksidasi: Reduksi : Redoks :

Ca S + 2e Ca + S

Ca2+ + 2e S2Ca2+ + S2-

c).Reaksi redoks sebagai reaksi peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi 1).Oksidasi adalah : reaksi dengan peningkatan bilangan oksidasi (b.o) Zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi disebut reduktor.

2).Reduksi adalah : reaksi dengan penurunan bilangan oksidasi (b.o).

Zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi disebut oksidator.

Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu senyawa adalah muatan yang diemban oleh atom unsur itu jika semua elektron ikatan didistribusikan kepada unsur yang lebih elektronegatif. Contoh : Pada NaCl : atom Na melepaskan 1 elektron kepada atom Cl, sehingga b.o Na = +1 dan Cl = -1. Pada H2O : Karena atom O lebih elektronegatif daripada atom H maka elektron ikatan didistribusikan kepada atom O. Jadi b.o O = -2 sedangkan H masing-masing = +1.

1).Semua unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi = 0 (nol). Contoh : bilangan oksidasi H, N dan Fe dalam H2, N2 dan Fe = 0.
2).Fluorin, unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan tambahan 1 elektron, mempunyai bilangan oksidasi -1 pada semua senyawanya. 3).Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda positif (+). Contoh : Unsur golongan IA, IIA dan IIIA dalam senyawanya memiliki bilangan oksidasi berturut-turut +1, +2 dan +3.

4).Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu ion tunggal = muatannya. Contoh : bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe3+ = +3 Perhatian : Muatan ion ditulis sebagai B+ atau B-, sedangkan bilangan oksidasi ditulis sebagai +B atau B. 5).Bilangan oksidasi H umumnya = +1, kecuali dalam senyawanya dengan logam (hidrida) maka bilangan oksidasi H = -1. Contoh : Bilangan oksidasi H dalam HCl, H2O, NH3 = +1 Bilangan oksidasi H dalam NaH, BaH2 = -1

6).Bilangan oksidasi O umumnya = -2. Contoh : Bilangan oksidasi O dalam senyawa H2O, MgO, BaO = -2. Perkecualian : a). Dalam F2O, bilangan oksidasi O = +2 b). Dalam peroksida, misalnya H2O2, Na2O2 dan BaO2, biloks O = 1. c). Dalam superoksida, misalnya KO2 dan NaO2, biloks O = - 7). Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu senyawa netral = 0.

8).Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu ion poliatom = muatannya. Contoh : dalam ion S2O32- = (2 x b.o S) + (3 x b.o O) = -2

Tentukan bilangan oksidasi Cl pada senyawa : KCl, KClO, NaClO2, KClO3, NaClO4
Tentukan bilangan oksidasi N pada senyawa/ion : NH3, NO2, NO3-, Ca(NO3)2 Tentukan bilangan oksidasi atom belerang ( S ) dalam : H2S, Na2S, SO2, H2S2O7, K2SO4, FeSO4, SO42Tentukan bilangan oksidasi tiap-tiap unsur pada : Fe2O3, CO2,P4O10, CuO, CO, CH4, H2SO4, SF6, BaO2, Fe2(SO4)3, Cr2O72-

Tentukan bilangan oksidasi setiap unsur yang terlibat dalam reaksi-reaksi berikut : a. C + O2 CO2 b. CuO + H2 Cu + H2O c. CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O d. C6H12O6 + O2 6CO2 + 6 H2O
Tentukan juga reaksi reduksi dan oksidasi serta reduktor dan oksidator pada reaksi di atas

Senyawa biner yaitu senyawa yang dibentuk oleh dua macam unsur, dapat terdiri atas logam dan nonlogam atau keduanya nonlogam.
Rumus senyawa : unsur yg terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut, ditulis di depan B-Si-C-Sb-As-P-N-H-S-I-Br-Cl-O-F Contoh : NH3, H2O, SiO2, H2SO4

Senyawa yang terdiri atas logam dan nonlogam, maka unsur logam dituliskan lebih awal diikuti dg nonlogam.
Juga dalam tatanama, nama logam disebut lebih dahulu diikuti nama unsur nonlogam yang diberi akhiran -ida

Rumus NaCl SrO Al2S3 Mg3P2

Nama Senyawa Natrium Klorida Strontium oksida Aluminium Sulfida Magnesium Fosfida

Unsur-unsur logam yang mempunyai lebih dari satu macam bilangan oksidasi diberi nama berdasarkan sistem Stock, yaitu dengan membubuhkan angka Romawi yang sesuai dengan oksidasi logam, dalam tanda kurung di belakang nama logam dan diikuti nama unsur nonlogam dengan akhiran-ida

FeCl2 FeCl3 Cu2O CuO SnCl2 SnCl4 MnO2 CuCl2

besi (II) klorida besi (III) klorida tembaga (I) oksida tembaga (II) oksida timah (II) klorida timah (IV) klorida ? ?

Penulisan rumusnya diawali dengan unsur yang kurang elektronegatif. Pemberian nama senyawa dengan awalan yang menyatakan jumlah atom tiap unsur dan diakhiri dengan akhiran-ida Awalan yg digunakan untuk menunjukkan angka 1-10. yaitu awalan mono(1), di(2), tri(3), tetra(4), penta(5), heksa(6), hepta(7), deka(8), nona(9), deka(10)

CO2 karbon dioksida SO3 belerang trioksida CCl4 karbon tetraklorida NO2 ? N2O4 ? N2O5 ?

Diberi nama sesuai dengan nama dan bilangan oksidasi logam dan diikuti dengan nama anion poliatom pembentuknya Contoh anion poliatom : SO42-, NO3-, CO32-, PO43-, C2O42-

Na2SO3 FeSO4 Fe(NO3)3 Cu(NO3)2 K2CO3 Na3PO4

natrium sulfit besi (II) sulfat besi (III) nitrat ? ? ?

Reaksi bukan redoks

Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai oksidator maupun reduktornya merupakan zat yang sama.

Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai hasil oksidasi maupun hasil reduksinya merupakan zat yang sama.

Periksalah apakah reaksi berikut tergolong reaksi redoks atau bukan a. 2K2CrO4 + H2SO4 K2SO4+ K2Cr2O7 +H2O b. 3CuS + 8HNO3 3Cu(NO3)2 + 2NO+3S+4H2O c. 2FeCl3 + H2S 2FeCl2 + 2HCl + S d. Fe2O3 + 3H2SO4 Fe2(SO4)3 + 3 H2O e. O2 + O O3 f. Ag2O + C 2Ag + CO g. 2Na + H2 2NaH h. N2 + H2 2NH3

Tentukan oksidator, reduktor, hasil reduksi, dan hasil oksidasi pada reaksi berikut : a. Zn (s) + 2HCl(aq) ZnCl2 (s) + H2 (g) b. F2(aq) + 2AgI(aq) 2AgF(s) + I2(aq) c. N2 + 3H2 2NH3 d. 2HI + Br2 2HBr + I2 e. Ba + Cl2 BaCl2 f. 4Al + 3O2 2Al2O3 g. 2K + S K2S h. 3 Mg + N2 Mg3N2

Tentukan apakah reaksi berikut ini tergolong reaksi disproporsionasi atau konproporsionasi ? 3NaClO 2NaCl + NaClO3 5KI + KIO3 + 3H2SO4 3K2SO4 + 3I2 + 3H2O

a. b.

You might also like